Serumpun Ilalang
Debu itu masih menutup hatiku
dari cahayaMu
hampa hati kini tak mampu
mengendali ronta nafsu liar
setiap panggilan mengumandang
merambat di riak air telaga
hati bergeming
tertindih nafsu
hingga berlalu
muka bernoda
saat berkaca di permukaan telaga
menyeringai tawa ketakberdayaan
mengendalikan diri mengahdapMu
ya Ilahi
malu padaMu
menampak diri
sebelum rumpun ilalang
menyapu butiran noda di dahi
Februari 2011