2. 1.2 MERANGKUM ISI PEMBICARAAN DALAM WAWANCARA
1.2.1. Mencatat pokok-pokok
pembicaraan dalam wawancara : siapa
yang mewawancarai dan siapa yang
diwawancarai,serta apa isi
pembicaraannya
1.2.2. Merangkum seluruh isi
pembicaraan dalam beberapa kalimat
1.2.3. Menyampaikan(secara lisan) isi
rangkuman kepada orang lain
4. Wawancara pada dasarnya suatu dialog yang
memungkinkan suatu pihak (pewawancara) membimbing
arah percakapan melalui serangkaian pertanyaan.
Dengan demikian, percakapan itu lebih terstruktur dan
mungkin melibatkan lebih dari dua orang
Wawancara umumnya bertujuan memberi fakta,
alasan, opini untuk sebuah topik tertentu dengan
menggunakan kata-kata narasumber sehingga
pembaca/pendengar dapat membuat kesimpulan dari apa
yang dikatakan narasumber.
5. Pertanyaan sebaiknya pendek, sederhana, dan mudah
dimengerti serta mengundang jawaban benar. Selanjutnya,
pewawancara membuat laporan hasil wawancara. Dalam hal ini,
penulisebaiknya menuliskan hasil wawancara dalam kalimat yang
efektif dan tidak menambahkan opini pribadi.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada narasumber
sebaiknya dimulai dari pertanyaan umum dan terbuka, kemudian
masuk ke detail, dan selanjutnya ke fakta khusus.
Ragam pertanyaan yang diajukan sangat erat hubungannya
dengan tujuan wawancara. Pertanyaan dapat bertujuan untuk mencari
dan menemukan pendapat narasumber, meminta informasi,
mengklarifikasi, atau bahkan konfrontasi.
6. Sebelum melakukan wawancara, ada
hal yang harus diperhatikan, antara
lain:
1.menetapkan tujuan wawancara,
2. menentukan narasumber yang
tepat untuk diwawancarai,
3. merumuskan pertanyaanpertanyaan sesuai etika
wawancara, yakni dengan tidak
bertanya hal-hal yang bersifat
pribadi dan jangan menggunakan
kalimat introgatif, dan
4. membuat kesepakatan jadwal
melakukan wawancara dengan
narasumber.
7. a. Wawancara informal
JENIS WAWANCARA
Wawancara yang bersifat spontan, alamiah, pertanyaan bergantung pada
si pewawancara sendiri terhadap informasi yang diperlukan.
b. Wawancara dengan petunjuk umum
Pewawancara terlebih dahulu membuat kerangka dan garis besar pokokpokok masalah yang akan ditanyakan. Pokok-pokok tersebut ditulis sebelum
dilakukan wawancara. Pokok yang telah disusun tidak harus dipertanyakan secara
berurutan.
c. Wawancara baku terbuka
Wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Urutan
pertanyaan,kata-katanya, cara penyajiannya sama untuk semua
informan/narasumber. Wawancara ini bermanfaat apabila jumlah
narasumber/informan lebih dari tiga/banyak jumlahnya.
8. a.
Mengetahui identitas narasumber secara
umum; pendidikan, kedudukan/jabatan di
masyarakat, usia, sifat dan sebagainya
b.
Menghubungi narasumber terlebih dahulu
untuk menanyakan kesediaan
diwawancarai,
menentukan masalah yang akan dibahas,
dan menentukan waktu pertemuan yang
luang
c.
Mempersiapkan garis besar pertanyaan
yang akan diajukan; sesuai topik masalah,
urutan
pertanyaan dari hal ringan dahulu,
memperhitungkan waktu dengan
pertanyaan yang akan
diajukan
d.
Menambah wawasan yang berkaitan
dengan masalah yang akan ditanyakan
e.
Mempersiapkan alat rekam atau alat tulis
9. ETIKA WAWANCARA
a. Datang pada waktu dan tempat yang ditentukan, wali
dengan salam dan sampaikan maksud wawancara
b. Ajukan pertanyaan yang ringan atau sederhana
terlabih dahulu
c. Sampaikan pertanyaan dengan jelas, singkat sesuai
pokok pembicaraan
d. Hindari pertanyaan yang bersifat pribadi,
meremehkan, tabu, atau menyinggung perasaan
e. Jawaban off the record jangan dicatat/dimasukkan
dalam hasil wawancara
f. Mencatat hal-hal yang penting dan menyimpulkan
sendiri hasil penjelasan yang panjang lebar
g. Lakukan pengamatan secara fisik dan tingkah
narasumber
h. Akhiri dengan berterima kasih, permohonan maaf
dan mohon diri/salam