際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PROSEDUR PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP
PADA PT COCA COLA AMATIL INDONESIA SEMARANG


                    Oleh:
           AGUSTINUS ZULIYANTO
               NIM : 232008158




             PROPOSAL MAGANG


      FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
         PROGRAM STUDI : AKUNTANSI




       FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
     UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
                 SALATIGA
                    2012
BAB I

                              PENDAHULUAN

A. Latar belakang

       Seiring dengan jalannya kemajuan ekonomi yang semakin maju
mempengaruhi kelancaran usaha pada setiap perusahaan, baik dalam perusahaan
swasta maupun perusahaan pemerintah. Masalah yang dihadapi perusahaan
semakin sulit terutama dalam penyajian laporan keuangan. Dalam mencapai
tujuannya, perusahaan selalu menghadapi masalah-masalah baik itu dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Setiap organisasi memiliki sasaran yang akan
dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu
memperoleh laba dan menaikan nilai perusahaan. Perusahaan tidak akan dapat
melakukan proses produksinya tanpa adanya aktiva (aset) yang menunjang
kelancaran operasional perusahaan.

       Hampir setiap perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang jasa, dagang,
maupun industri pasti memiliki aktiva tetap yang digunakan dalam menjalankan
operasional perusahaan setiap harinya. Aktiva tetap merupakan harta perusahaan
yang masa penggunaannya lebih dari satu periode akuntansi.

       Setiap perusahaan mempunyai aktiva yang mendukung dalam kegiatan
usahanya. Aktiva adalah sumber penghasil pendapatan. Secara lebih spesifik,
aktiva adalah manfaat ekonomi mendatang yang dapat dikendalikan oleh suatu
entitas sebagai hasil transaksi masa lalu. Aktiva suatu perusahaan dibagi dalam
dua golongan yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar merupakan
sumber daya yang bentuknya mendekati kas, menentukan urutan pengungkapan
aktiva lancar dalam neraca. Kas dilaporkan dalam urutan pertama karena
kesiapannya untuk menjadi alat pembayaran atas kewajiban perusahaan yang telah
jatuh tempo.

       Aktiva tetap dibagi menjadi aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud.
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam
kegiatan usaha perusahaan, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun,
aktiva tetap berupa tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya. Aktiva ini
berfungsi untuk mendukung menjalankan usahanya, yaitu kegiatan yang
dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh dana. Aktiva tetap memiliki
peranan penting dalam menyediakan informasi yang bermanfaat bagi kreditor dan
investor. Aktiva memiliki tiga karakteristik utama yaitu, memiliki manfaat
ekonomi dimasa mendatang, dikuasai oleh suatu unit usaha, hasil dari transaksi
masa lalu. Aktiva tetap lazimnya dicatat sebesar harga perolehannya.



Ciri-ciri aktiva tetap berwujud:

   1. Berwujud fisik artinya aktiva-aktiva tersebut dapat dilihat dan dapat
       dipegang atau diraba, karena bentuk fisiknya ada.

   2. Dibeli untuk dipakai bukan untuk dijual kembali. Artinya aktiva tetap
       yang dibeli oleh perusahaan dimaksudkan untuk kegiatan operasi
       perusahaan dan bukan untuk diperjual belikan. Dipakai dalam kegiatan
       untuk menghasilkan barang dan jasa.

   3. Mempunyai masa manfaat atau umur ekonomis lebih dari satu tahun.
       Artinya aktiva-aktiva itu dapat digunakan untuk jangka waktu yang
       panjang.

Ciri-ciri aktiva berwujud:

   1. Tanah (Land),

   2. Pengembangan tanah (Land improvement), misalnya biaya yang
       dikeluarkan untuk membuat jalan kaki disekeliling gedung, membuat
       peralatan parkir,

   3. Bangunan dan perbaikan gedung,

   4. Mesin-mesin (machinery),
5. Peralatan (Equipment),

   6. Kendaraan-kendaraan.

       Aktiva tetap yang telah digunakan tentu memiliki batas waktu tertentu
untuk beroperasi, serta memerlukan perbaikan-perbaikan yang kadang kala juga
membutuhkan dana yang tidak sedikit, disamping itu biaya-biaya pemeliharaan
rutin agar dapat menunjang operasi perusahaan yang berkesinambungan. Sebagai
contoh kendaraan bermotor      yang sering dipakai secara terus menerus pasti
membutuhan reparasi seperti ban yang habis, rem akan aus, juga pada mesin
membutuhkan oli yang baik.

B. Sejarah Singkat Coca-Cola


       Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8
Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia,
Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang
kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus
akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua
huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan
nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling
terkenal di dunia.
       Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di
apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang
dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut
ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton
menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan
perusahaan Coca-Cola pada 1892.
       Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara
membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-
benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang
berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna warni
untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti
kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca- Cola dan
mendorong penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya
tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk
membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai
namanya secara lengkap, nama sebutan hanya akan mendorong penggantian
produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan
akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu
juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan
Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor
minuman     ringan    terkemuka    di   Indonesia.    Kami    memproduksi   dan
mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.
Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih
dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.


Sejarah PT Coca Cola Amatil Indonesia
       Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan
lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil
Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-
produk Coca-Cola di dunia. Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di
Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha
Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan
usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada
tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat
tersebut hanya sekitar 10.000 krat. Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25
karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu
hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia
guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola
Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan
tersebut mulai bergabung menjadi satu.


C. Manfaat dan tujuan magang

       Adapun manfaat dan tujuan dari magang adalah sebagai berikut :

   1) Pemagang dapat menerapkan ilmu dan mengetahui masalah masalah yang
       ada dalam dunia kerja secara nyata dan juga dapat beradaptasi didalam
       lingkungan kerja agar pemagang dapat bersosialisasi dengan mudah
       dilingkungan yang baru.

   2) Manfaat yang didapat oleh perusahaan adalah pengalaman pemagang
       dalam dunia perkuliahan dan dunia kerja pasti berbeda sehingga dapat
       terjadi tukar menukar pikiran antara perusahaan dan pemagang. Dan
       biasanya dengan adanya pemagang dapat lebih meringankan pekerjaan
       perusahaan.

   3) Tujuan kegiatan magang ini adalah untuk memahami dan praktik langsung
       ke dunia yang nyata proses akuntansi PT. PT. Coca Cola Amatil Semarang
       Indonesia dan pemagang mendapatkan ilmu dan pengalaman kerja yang
       tidak didapatkan dalam proses perkuliahan.

   4) Mengetahui perlakuan akuntansi dalam dunia kerja yang selama ini telah
       diberlakukan pada PT. Coca Cola Amatil Semarang Indonesia.
BAB II
                             TINJAUAN PUSTAKA


A. Aktiva tetap
      Aktiva tetap merupakan sebagian dari aktiva perusahaan yang digunakan
perusahaan dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari.


      Menurut PSAK No. 16, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh
dalam keadaan siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang dalam
operasi perusahaan, tidak dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Misalnya gedung yang digunakan
sebagai tempat melaksanakan kegiatan perusahaan (pabrik, kantor dan
sebagainya), mesin-mesin yang digunakan untuk berproduksi dan melaksanakan
kegiatan perusahaan tertentu dan aktiva lainnya yang sejenis.


      Definisi aktiva tetap yang diberikan oleh Carl S. Warren, James M. Reeve,
Philip E. Fess  Aktiva tetap sebagai aktiva jangka panjang atau aktiva yang
relative permanen, yang dapat disebut juga dengan aktiva berwujud (tangible
assets) .


B. Karakteritik aset tetap

    Aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut :

      Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan artinya tetap dimiliki untuk
digunakan dalam proses operasi perusahaan bukan untuk dijual kembali atau
investasi. Mempunyai nilai yang cukup material, artinya nilai atau harga aktiva
tersebut cukup tinggi. Selain itu juga aktiva memiliki wujud fisik.

    Karakteristik aset tetap menurut IAI, PSAK (2007) adalah sebagai berikut :
1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenan dengan
       aset tersebut akan mengalir ke entitas,

    2. Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara handal.

C. Transaksi aktiva tetap

     Transaksi- transaksi yang menyangkut aktiva tetap biasanya melipti jumlah
yang besar karena harga aktiva tetap umumnya relatif mahal. Oleh sebab itu
transaksi-transaksi aktiva tetap harus dicatat dengan teliti, kesalahan dalam
pencatatan aktiva tetap akan mempunyai akibat terhadap nilai kewajaran
keuangan.

       Secara garis besar masalah-masalh akuntansi aktiva tetap dapat
digolongkan menjadi 4 besar, yaitu :

           Penentuan harga pokok perolehan aktiva tetap

           Biaya selama aktiva tetap dipakai

           Beban depresiasi atau penyusutan aktiva tetap

           Pelapasan aktiva tetap




    1. Penentuan harga pokok perolehan aktiva tetap

               Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dapat diperoleh dengan
       berbagai cara, dimana masing-masing cara dapat menimbulkan masalah
       akuntansi yang berbeda-beda, terutama yang berhubungan dengan
       penilaian harga perolehan dari aset tetap tersebut.

       Aktiva tetap dapat diperoleh dengan cara:

       a.   Dibeli secara tunai
Bila suatu aktiva tetap dibeli secara tunai, maka nilai aktiva tersebut
dicatat sebesar jumlah uang yang dibayarkan dan jika ada potongan maka
harga harus dikurangi dari nilai costnya.

b.   Dibeli secara kredit

     Bila penawarannya tetap dibeli secara kredit maka aktiva tersebut
dicatat sebesar harga tunainya, sedangkan bunga yang dibayar dari sisa
cicilan tidak menambah nilai aktiva yang dibeli melainkan dicatat dalam
interest expense.

c.   Diperoleh dengan membuat sendiri

     Suatu   perusahaan     sering   membangun      sendiri   aktiva   yang
dibutuhkannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu : menekan
biaya, memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai, dan keinginan untuk
mendapatkan mutu yang terbaik.

     Bila suatu aktiva dibuat sendiri, maka nilai aktiva tesebut dicatat
sebesar biaya yang sebenarnya dikeluarkan, jika biaya yang dikeluarkan
lebih besar dari harga pasar aktiva yang sejenis maka selisihnya dianggap
sebagai suatu pemborosan atau kerugian.

d.   Diperoleh dari sumbangan

     Bila suatu aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, maka aktiva tetap
tersebut dicatat sebesar FMV (Fair Market Value) ditempat diterimanya
aktiva tersebut, jika terdapat tambahan biaya sampai aktiva dalam keadaan
siap pakai, maka biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut dan ditanggung
oleh perusahaan dicatat untuk menambah nilai aktiva itu.

e.   Aktiva tetap diperoleh dari tukar tambah

     Bila aktiva tersebut diperoleh dengan cara ditukar dengan aktiva lain,
aktiva yang baru hendaknya dicatat dengan nilai pasar aktiva yang
diberikan, atau nilai pasar dari aktiva yang diterima bila nilai pasarnya
lebih jelas buktinya. Bila aktiva yang telah pernah dipergunakan
   ditukarkan dengan aktiva yang baru, nilai pasar aktiva yang baru sering
   lebih jelas buktinya dari pada nilai pasar aktiva lama, karenanya digunakan
   untuk menilai pertukaran tersebut. perolehan aktiva tetap secara tukar
   tambah ini dipakai oleh perusahaan.

2. Beban depresiasi atau penyusutan aktiva tetap

      Pengertian penyusutan menurut Ikatan Akuntan Indonesia yaitu
alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur
manfaaatnya(IAI, 2007).

      Menurut Ikatan Akuntan Indonesia pengertian masa manfaat adalah
suatu periode dimana aset diharapkan akan digunakan untuk entitas atau
jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset
tersebut oleh entitas. (IAI, 2007).

      Metode depresiasi dilakukan pada aktiva tetap karena aktiva tetap yang
dipakai akan mengalami keausan teknis, keausan ekonomis sehingga nilainya
makin lama makin berkurang. Pengurangan ini disebut depresiasi. Depresiasi
aktiva tetap selalu dicatat setiap akhir desember.

      Faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu :

      a)      Faktor fisik

           Faktor fisik yang mengurangi fungsi aktiva adalah karena dipakai,
      aus atau karena umur yang sudah tua dan kerusakan kerusakan.

      b)      Faktor fungsional

           Faktor fungsional yang membatasi aktiva tetap antara lain,
      ketidakmampuan aktiva memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu
      diganti dan jasa yang dihasilkan, atau karena adanya kemajuan
teknologi aktiva tersebut tidak ekonomis lagi jika masih tetap dipakai
     dalam operasi perusahaan.




     Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan
besarnya beban depresiasi setiap periode :

         Harga perolehan (Cost) yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang
          yang timbul dan biaya-biaya yang terjadi dalam memperoleh aktiva
          dan menempatkannya agar dapat digunakan.

         Nilai residu (nilai sisa) yaitu jumlah yang diterima bila aktiva
          tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-
          biaya yang terjadi pada saat menjualnya.

         Taksiran umur kegunaan (umur ekonomis). Merupakan taksiran
          umur kegunaan suatu aktiva yang dipengaruhi oleh cara-cara
          pemeliharaan aktiva tersebut. Taksiran ini biasanya dinyatakan
          dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi, atau jam
          kerjanya.

     Metode depresiasi yang dapat digunakan dalam menentukan beban
penyusutan aktiva tetap :

         Metode garis lurus (Straight line methode)

          Menurut Zaki Baridwan (2004:308) menjelaskan bahwa dalam
     metode garis lurus ini, beban penyusutan tiap periode jumlahnya sama.
     Beban penyusutan setiap periode didapat dengan mengurangkan
     taksiran nilai sisa/residu dari harga perolehan aset dan kemudian dibagi
     dengan masa manfaat aset yang disusutkan.

         Metode jam kerja (service hours methode)
Menurut Zaki Baridwan (2004:309) metode jam jasa ini didasarkan
pada anggapan bahwa aset (terutama mesin-mesin) akan lebih cepat
rusak bila digunakan sepenuhnya (full time) dibandingkan dengan
penggunaan yang tidak sepenuhnya (part time). Dalam Metode ini
beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan jam jasa. Beban
penyusutan periodik besarnya akan sangat tergantung pada jam jasa
yang terpakai (digunakan).

   Metode hasil produksi (productive charge methode)


    Menurut Henry Simamora (2000:308) berpendapat bahwa metode
satuan produksi mengalokasikan penyusutan ke periode-periode waktu
berdasarkan keluaran aset. Metode ini menghasilkan beban penyusutan
berbeda-beda selama masa pemakaian aset. Dalam penerapan metode
ini, masa manfaat aset dinyatakan dari segi satuan kapasitas produktif,
seperti jam mesin ataupun kilometer.

   Metode jumlah angka tahun


    Metode ini mengalokasikan penyusutan dengan mengalikan harga
perolehan aset yang tersusutkan (harga perolehan  nilai residu) dengan
tarif penyusutan. Tarif penyusutan yang dipakai dalam metode ini
jumlahnya akan semakin kecil tiap tahunnya. Pembilang yang menurun
setiap tahun, adalah jumlah tahun sisa manfaat aset pada awal tahun
berjalan. Penyebut yang besarnya selalu sama, adalah jumlah tahun
yang menunjukkan masa manfaat aset. Sebagai contoh untuk aset yang
mempunyai masa manfaat 4 tahun, maka penyebutnya setiap tahun
ditentukan dengan cara menambahkan angka 4 + 3 + 2 + 1 sehingga
diperoleh jumlah 10. Karena pembilangnya yang menurun setiap tahun,
adalah deret angka tahun yang menurun (4,3,2,1) maka pecahannya
adalah 4/10 untuk tahun pertama, 3/10 untuk tahun kedua, 2/10 untuk
tahun ketiga dan 1/10 untuk tahun keempat.
    Metode Saldo Menurun (Double-Declining-Balance Method)


              Dalam metode ini, beban penyusutan tiap tahunnya menurun.
         Untuk dapat menghitung beban penyusutan yang selalu menurun, dasar
         yang digunakan adalah persentase penyusutan dengan cara garis lurus.
         Persentase ini dikalikan dua dan setiap tahunnya dikalikan pada nilai
         buku aset tetap. Metode ini tidak memperhitungkan nilai residu.
         Menurut Henry Simamora (2000:310) terdapat dua hal penting
         menyangkut metode saldo menurun ini, yaitu:

         1)     Metode ini merupakan satu-satunya metode penyusutan yang
         tidak memperhitungkan nilai residu pada saat menghitung penyusutan
         periodik; dan

         2)     Tarif penyusutan diterapkan terhadap nilai buku yang tersisa
         dalam setiap periodenya.




3. Pelepasan aktiva tetap

       Aktiva tetap tidak boleh dihapus dari perkiraan dibuku besarnya hanya
   karena telah disusutkan sepenuhnya selama taksiran umurnya. Apabila aktiva
   tersebut masih tetap digunakan dalam perusahaan, maka harga perolehan dan
   akumulasi penyusutan harus tetap tercatat di buku besar. Jika tidak demikian,
   perkiraan aktiva tersebut tidak akan memberikan bukti pendukung bagi aktiva
   yang sebenarnya masih tetap dipakai, dan dengan demikian fungsi
   pengendalian dari buku besar tidak ada lagi. Di samping itu data mengenai
   harga perolehan dan akumulasi mengenai aktiva tersebut sering kali
   diperlukan dalam pelaporan untuk keperluan pajak pertambahan nilai dan
   pajak penghasilan.

       Cara pelepasan aktiva tetap dapat dilakukan cara dibuang, dijual, ditukar
   dengan aktiva lain.
 Dengan cara dibuang

              Dibuang dalam hal ini telah dimaksudkan dinonaktifkan. hal ini
              dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk
              digunakan dalam menjalankan operasiona perusahaan serta sudah
              tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.

            Dengan cara dijual

              Aktiva tetap yang sudah tidak produktif dapat dijual dengan cara
              kredit maupun tunai. Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi
              dapat dijual lagi dengan cara dilelang.

            Dengan cara ditukar dengan aktiva lain

              Dalam hal ini peralatan ditukar dengan peralatan yang baru yang
              sama kegunaannya. Jika nilai tukar lebih besar daripada nilai buku,
              maka diperoleh keuntungan. Sebaliknya jika nilai tukar lebih kecil
              daripada nilai buku maka akan terjadi kerugian pada pertukaran
              aktiva tersebut.

D. Pengeluaran aktiva tetap dalam masa pemakaian

       Aktiva tetap yang digunakan dalam masa pemakaian selama umur
manfaatnya akan mengalami proses penuaan, kerusakan dan sebagainya yang
dapat menguturangi umur manfaatnya. Oleh sebab itu perlu dikeluarkan biaya-
biaya yang digunakan sebagai perawatan, perbaikan pergantian bagian-bagian
aktiva yang rusak, maupun biaya lain yang dapat menambah kegunaan aktiva.

      Adapun biaya-biaya selama aktiva tetap dipakai :

      a.   Revenue expenditure

           Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang masa
       manfaatnya kurang dari satu tahun. Contoh biaya yang dikeluarkan untuk
       mereparasi atau repai kendaraan.
b.   Capital expenditure

            Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang masa
       manfaatnya lebih dari satu tahun:

             Umur ekonomis aktiva tetap tersebut bertambah

             Kapasitas aktiva bertambah

             Kualitas aktiva bertambah

       Misalnya :

             Betterment (penggantian besar-besaran)

             Replecement (penggantian sebagian)

             Additions (penambahan-penambahan)

E. Dokumen-dokumen

Menurut Mulyadi (2001:602) Dokumen yang digunakan untuk merekam segala
sesuatu transaksi aset tetap yang merubah harga pokok dan akumulasi penyusutan
adalah :

   1. Surat permintaan otorisasi investasi

       Karna investasi dalam aset tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang
       relatif besar dan mencangkup keterikatan dana dalam jangka waktu yang
       relatif panjang, maka pengendalian aset tetap dilakuka melalui
       perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran investasi dalam aset
       tetap dimulai dengan diajukannya usaha investasi kepada manajemen
       puncak. Dokumen permintaan otorisasa investasi ini diisi oleh fungsi yang
       mengusulkan perolehan aset tetap dan setelah diotorisasi oleh direktur
       fungsi yang bersangkutan dimintakan persetujuan dari Direktur Utama.
2. Surat Peermintaan Reparasi

   Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang
   merupakan pengeluaran modal

3. Surat Permintaan Transfer Aset Tetap

   Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi
   transfer aset tetap

4. Surat Permintaan Penghentian Aset Tetap

   Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi
   penghentian pemakaian aset tetap.

5. Surat Perintah Kerja

   Dokumen ini mempunyai 2 fungsi : sebagai perintah dilaksanakannya
   pekerjaan tertentu mengenai aset tetap dan sebagai catatan yang dipakai
   untuk mengumpulkan biaya pembuatan aset tetap. Dokumen ini digunakan
   sebagai peerintah kerja pemasangan aset tetap yang dibeli, pembongkaran
   aset tetap yang dihentikan pemakaiannya.

6. Surat Order Pembelian

   Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat
   untuk mememesan aset tetap kepada pemasok. Untuk pembelian aser tetap
   yang melibatkan jumlah investasi yang besar umumnya pemilihan
   pemasok dilakukan melalui proses tender terbuka.

7. Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini
       melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aset tetap yang
       diterima dari pemasok.

   8. Faktur dari Pemasok

       Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aset tetap yang
       dibeli.

   9. Bukti Kas Keluar

       Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi
       akutansi setelah dokumen-dokumen di terima dan diperisa oleh bagian
       masing-masing.

F. Manajemen aktiva tetap

       Aktiva tetap menuntut optimum selama taksiran umur ekonomisnya. Perlu
dibentuk suatu fungsi yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur
penggunaan, pemindahan, pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva
tetap. Jika masing-masing fungsi memiliki wewenang untuk menggunakan,
memindahkan dan menghentikan pemakaian aktiva tetap tidak akan optimum,
karena aktiva tetap yang menganggur di suatu fungsi tidak dapat segera
dimanfaatkan oleh fungsi lain. Dalam struktur organisasi, fungsi yang
bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap berada dibagian aktiva tetap.
BAB III
                    TATA LAKSANA PELAKSANAAN


A. Waktu dan tempat


       Pelaksanaan magang dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan januari
sampai maret 2013. Perusahaan menempatkan pemagang di bagian akuntansi
umum perusahaan. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Semarang Alamat: Jl
Soekarno Hatta Km 30 Harjosari Bawen Kab. Semarang PO BOX 119 Ungaran
Nomor Telepon: 0298 523333 No Fax 0298 522303 Website: www.coca-
colaamatil.co.id.
B. Data dan informasi untuk laporan magang

        Data dan informasi yang dibutuhkan selama melakukan kegiatan magang
pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah :

         Laporan keuangan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.

         Data lain yang mendukung penulis dalan bekerja di perusahaan ini,
           sehingga penulis dapat bekerja dengan baik.

         Informasi tentang aset tetap pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.

C. Table kegiatan selama kerja praktek.


  No.           KEGIATAN                 Januari             Februari           Maret
                                         Minggu              minggu             minggu

                                     1   2     3   4     1     2   3    4   1   2   3    4
  1.        Pengenalan lingkungan
          perusahaan

  2.
          Perkenalan perusahaan
          Memahami kegiatan yang
  3.      dilakukan bagian aset
          tetap

  4.      Melakukan Magang

  5.      Mempelajari dan
          melakukan observasi
          Mempelajari progam
  6.      untuk aset tetap
          Input transaksi yang
  7.      berhubungan dengan aset
          tetap ke program
          Memahami dan
  8.      mempelajari tentang
perolehan aset tetap
  9      Memahami dan
         mempelajari tentang
         pemakaian aset tetap
  10     Memahami dan
         mempelajari tentang
         transfer aset tetap
  11     Memahami dan
         mempelajari tentang
         penarikan aset tetap.
  12     Membuat laporan harian
         magang yang akan
         dikirimkan pada
         pembimbing sebagai
         evaluasi dan penilaian.




                            DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007 Standar Akuntansi Keuangan, Edisi Revisi,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Warren, Carl S, James M, Reeve, Philip E. Fees, Pengantar Akuntansi, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta

www.coca-colaamatil.co.id

More Related Content

Pembenahan aktiva teta pcoca cola

  • 1. PROSEDUR PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT COCA COLA AMATIL INDONESIA SEMARANG Oleh: AGUSTINUS ZULIYANTO NIM : 232008158 PROPOSAL MAGANG FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring dengan jalannya kemajuan ekonomi yang semakin maju mempengaruhi kelancaran usaha pada setiap perusahaan, baik dalam perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah. Masalah yang dihadapi perusahaan semakin sulit terutama dalam penyajian laporan keuangan. Dalam mencapai tujuannya, perusahaan selalu menghadapi masalah-masalah baik itu dari dalam maupun dari luar perusahaan. Setiap organisasi memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu memperoleh laba dan menaikan nilai perusahaan. Perusahaan tidak akan dapat melakukan proses produksinya tanpa adanya aktiva (aset) yang menunjang kelancaran operasional perusahaan. Hampir setiap perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang jasa, dagang, maupun industri pasti memiliki aktiva tetap yang digunakan dalam menjalankan operasional perusahaan setiap harinya. Aktiva tetap merupakan harta perusahaan yang masa penggunaannya lebih dari satu periode akuntansi. Setiap perusahaan mempunyai aktiva yang mendukung dalam kegiatan usahanya. Aktiva adalah sumber penghasil pendapatan. Secara lebih spesifik, aktiva adalah manfaat ekonomi mendatang yang dapat dikendalikan oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi masa lalu. Aktiva suatu perusahaan dibagi dalam dua golongan yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar merupakan sumber daya yang bentuknya mendekati kas, menentukan urutan pengungkapan aktiva lancar dalam neraca. Kas dilaporkan dalam urutan pertama karena kesiapannya untuk menjadi alat pembayaran atas kewajiban perusahaan yang telah jatuh tempo. Aktiva tetap dibagi menjadi aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam
  • 3. kegiatan usaha perusahaan, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, aktiva tetap berupa tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya. Aktiva ini berfungsi untuk mendukung menjalankan usahanya, yaitu kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh dana. Aktiva tetap memiliki peranan penting dalam menyediakan informasi yang bermanfaat bagi kreditor dan investor. Aktiva memiliki tiga karakteristik utama yaitu, memiliki manfaat ekonomi dimasa mendatang, dikuasai oleh suatu unit usaha, hasil dari transaksi masa lalu. Aktiva tetap lazimnya dicatat sebesar harga perolehannya. Ciri-ciri aktiva tetap berwujud: 1. Berwujud fisik artinya aktiva-aktiva tersebut dapat dilihat dan dapat dipegang atau diraba, karena bentuk fisiknya ada. 2. Dibeli untuk dipakai bukan untuk dijual kembali. Artinya aktiva tetap yang dibeli oleh perusahaan dimaksudkan untuk kegiatan operasi perusahaan dan bukan untuk diperjual belikan. Dipakai dalam kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa. 3. Mempunyai masa manfaat atau umur ekonomis lebih dari satu tahun. Artinya aktiva-aktiva itu dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang. Ciri-ciri aktiva berwujud: 1. Tanah (Land), 2. Pengembangan tanah (Land improvement), misalnya biaya yang dikeluarkan untuk membuat jalan kaki disekeliling gedung, membuat peralatan parkir, 3. Bangunan dan perbaikan gedung, 4. Mesin-mesin (machinery),
  • 4. 5. Peralatan (Equipment), 6. Kendaraan-kendaraan. Aktiva tetap yang telah digunakan tentu memiliki batas waktu tertentu untuk beroperasi, serta memerlukan perbaikan-perbaikan yang kadang kala juga membutuhkan dana yang tidak sedikit, disamping itu biaya-biaya pemeliharaan rutin agar dapat menunjang operasi perusahaan yang berkesinambungan. Sebagai contoh kendaraan bermotor yang sering dipakai secara terus menerus pasti membutuhan reparasi seperti ban yang habis, rem akan aus, juga pada mesin membutuhkan oli yang baik. B. Sejarah Singkat Coca-Cola Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda- benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna warni
  • 5. untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca- Cola dan mendorong penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap, nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. Sejarah PT Coca Cola Amatil Indonesia Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk- produk Coca-Cola di dunia. Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat. Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola
  • 6. Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu. C. Manfaat dan tujuan magang Adapun manfaat dan tujuan dari magang adalah sebagai berikut : 1) Pemagang dapat menerapkan ilmu dan mengetahui masalah masalah yang ada dalam dunia kerja secara nyata dan juga dapat beradaptasi didalam lingkungan kerja agar pemagang dapat bersosialisasi dengan mudah dilingkungan yang baru. 2) Manfaat yang didapat oleh perusahaan adalah pengalaman pemagang dalam dunia perkuliahan dan dunia kerja pasti berbeda sehingga dapat terjadi tukar menukar pikiran antara perusahaan dan pemagang. Dan biasanya dengan adanya pemagang dapat lebih meringankan pekerjaan perusahaan. 3) Tujuan kegiatan magang ini adalah untuk memahami dan praktik langsung ke dunia yang nyata proses akuntansi PT. PT. Coca Cola Amatil Semarang Indonesia dan pemagang mendapatkan ilmu dan pengalaman kerja yang tidak didapatkan dalam proses perkuliahan. 4) Mengetahui perlakuan akuntansi dalam dunia kerja yang selama ini telah diberlakukan pada PT. Coca Cola Amatil Semarang Indonesia.
  • 7. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aktiva tetap Aktiva tetap merupakan sebagian dari aktiva perusahaan yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari. Menurut PSAK No. 16, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam keadaan siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang dalam operasi perusahaan, tidak dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Misalnya gedung yang digunakan sebagai tempat melaksanakan kegiatan perusahaan (pabrik, kantor dan sebagainya), mesin-mesin yang digunakan untuk berproduksi dan melaksanakan kegiatan perusahaan tertentu dan aktiva lainnya yang sejenis. Definisi aktiva tetap yang diberikan oleh Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess Aktiva tetap sebagai aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative permanen, yang dapat disebut juga dengan aktiva berwujud (tangible assets) . B. Karakteritik aset tetap Aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut : Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan artinya tetap dimiliki untuk digunakan dalam proses operasi perusahaan bukan untuk dijual kembali atau investasi. Mempunyai nilai yang cukup material, artinya nilai atau harga aktiva tersebut cukup tinggi. Selain itu juga aktiva memiliki wujud fisik. Karakteristik aset tetap menurut IAI, PSAK (2007) adalah sebagai berikut :
  • 8. 1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas, 2. Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara handal. C. Transaksi aktiva tetap Transaksi- transaksi yang menyangkut aktiva tetap biasanya melipti jumlah yang besar karena harga aktiva tetap umumnya relatif mahal. Oleh sebab itu transaksi-transaksi aktiva tetap harus dicatat dengan teliti, kesalahan dalam pencatatan aktiva tetap akan mempunyai akibat terhadap nilai kewajaran keuangan. Secara garis besar masalah-masalh akuntansi aktiva tetap dapat digolongkan menjadi 4 besar, yaitu : Penentuan harga pokok perolehan aktiva tetap Biaya selama aktiva tetap dipakai Beban depresiasi atau penyusutan aktiva tetap Pelapasan aktiva tetap 1. Penentuan harga pokok perolehan aktiva tetap Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara dapat menimbulkan masalah akuntansi yang berbeda-beda, terutama yang berhubungan dengan penilaian harga perolehan dari aset tetap tersebut. Aktiva tetap dapat diperoleh dengan cara: a. Dibeli secara tunai
  • 9. Bila suatu aktiva tetap dibeli secara tunai, maka nilai aktiva tersebut dicatat sebesar jumlah uang yang dibayarkan dan jika ada potongan maka harga harus dikurangi dari nilai costnya. b. Dibeli secara kredit Bila penawarannya tetap dibeli secara kredit maka aktiva tersebut dicatat sebesar harga tunainya, sedangkan bunga yang dibayar dari sisa cicilan tidak menambah nilai aktiva yang dibeli melainkan dicatat dalam interest expense. c. Diperoleh dengan membuat sendiri Suatu perusahaan sering membangun sendiri aktiva yang dibutuhkannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu : menekan biaya, memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai, dan keinginan untuk mendapatkan mutu yang terbaik. Bila suatu aktiva dibuat sendiri, maka nilai aktiva tesebut dicatat sebesar biaya yang sebenarnya dikeluarkan, jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari harga pasar aktiva yang sejenis maka selisihnya dianggap sebagai suatu pemborosan atau kerugian. d. Diperoleh dari sumbangan Bila suatu aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, maka aktiva tetap tersebut dicatat sebesar FMV (Fair Market Value) ditempat diterimanya aktiva tersebut, jika terdapat tambahan biaya sampai aktiva dalam keadaan siap pakai, maka biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut dan ditanggung oleh perusahaan dicatat untuk menambah nilai aktiva itu. e. Aktiva tetap diperoleh dari tukar tambah Bila aktiva tersebut diperoleh dengan cara ditukar dengan aktiva lain, aktiva yang baru hendaknya dicatat dengan nilai pasar aktiva yang diberikan, atau nilai pasar dari aktiva yang diterima bila nilai pasarnya
  • 10. lebih jelas buktinya. Bila aktiva yang telah pernah dipergunakan ditukarkan dengan aktiva yang baru, nilai pasar aktiva yang baru sering lebih jelas buktinya dari pada nilai pasar aktiva lama, karenanya digunakan untuk menilai pertukaran tersebut. perolehan aktiva tetap secara tukar tambah ini dipakai oleh perusahaan. 2. Beban depresiasi atau penyusutan aktiva tetap Pengertian penyusutan menurut Ikatan Akuntan Indonesia yaitu alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaaatnya(IAI, 2007). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia pengertian masa manfaat adalah suatu periode dimana aset diharapkan akan digunakan untuk entitas atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset tersebut oleh entitas. (IAI, 2007). Metode depresiasi dilakukan pada aktiva tetap karena aktiva tetap yang dipakai akan mengalami keausan teknis, keausan ekonomis sehingga nilainya makin lama makin berkurang. Pengurangan ini disebut depresiasi. Depresiasi aktiva tetap selalu dicatat setiap akhir desember. Faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu : a) Faktor fisik Faktor fisik yang mengurangi fungsi aktiva adalah karena dipakai, aus atau karena umur yang sudah tua dan kerusakan kerusakan. b) Faktor fungsional Faktor fungsional yang membatasi aktiva tetap antara lain, ketidakmampuan aktiva memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti dan jasa yang dihasilkan, atau karena adanya kemajuan
  • 11. teknologi aktiva tersebut tidak ekonomis lagi jika masih tetap dipakai dalam operasi perusahaan. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan besarnya beban depresiasi setiap periode : Harga perolehan (Cost) yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya yang terjadi dalam memperoleh aktiva dan menempatkannya agar dapat digunakan. Nilai residu (nilai sisa) yaitu jumlah yang diterima bila aktiva tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya- biaya yang terjadi pada saat menjualnya. Taksiran umur kegunaan (umur ekonomis). Merupakan taksiran umur kegunaan suatu aktiva yang dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan aktiva tersebut. Taksiran ini biasanya dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi, atau jam kerjanya. Metode depresiasi yang dapat digunakan dalam menentukan beban penyusutan aktiva tetap : Metode garis lurus (Straight line methode) Menurut Zaki Baridwan (2004:308) menjelaskan bahwa dalam metode garis lurus ini, beban penyusutan tiap periode jumlahnya sama. Beban penyusutan setiap periode didapat dengan mengurangkan taksiran nilai sisa/residu dari harga perolehan aset dan kemudian dibagi dengan masa manfaat aset yang disusutkan. Metode jam kerja (service hours methode)
  • 12. Menurut Zaki Baridwan (2004:309) metode jam jasa ini didasarkan pada anggapan bahwa aset (terutama mesin-mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (full time) dibandingkan dengan penggunaan yang tidak sepenuhnya (part time). Dalam Metode ini beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan jam jasa. Beban penyusutan periodik besarnya akan sangat tergantung pada jam jasa yang terpakai (digunakan). Metode hasil produksi (productive charge methode) Menurut Henry Simamora (2000:308) berpendapat bahwa metode satuan produksi mengalokasikan penyusutan ke periode-periode waktu berdasarkan keluaran aset. Metode ini menghasilkan beban penyusutan berbeda-beda selama masa pemakaian aset. Dalam penerapan metode ini, masa manfaat aset dinyatakan dari segi satuan kapasitas produktif, seperti jam mesin ataupun kilometer. Metode jumlah angka tahun Metode ini mengalokasikan penyusutan dengan mengalikan harga perolehan aset yang tersusutkan (harga perolehan nilai residu) dengan tarif penyusutan. Tarif penyusutan yang dipakai dalam metode ini jumlahnya akan semakin kecil tiap tahunnya. Pembilang yang menurun setiap tahun, adalah jumlah tahun sisa manfaat aset pada awal tahun berjalan. Penyebut yang besarnya selalu sama, adalah jumlah tahun yang menunjukkan masa manfaat aset. Sebagai contoh untuk aset yang mempunyai masa manfaat 4 tahun, maka penyebutnya setiap tahun ditentukan dengan cara menambahkan angka 4 + 3 + 2 + 1 sehingga diperoleh jumlah 10. Karena pembilangnya yang menurun setiap tahun, adalah deret angka tahun yang menurun (4,3,2,1) maka pecahannya adalah 4/10 untuk tahun pertama, 3/10 untuk tahun kedua, 2/10 untuk tahun ketiga dan 1/10 untuk tahun keempat.
  • 13. Metode Saldo Menurun (Double-Declining-Balance Method) Dalam metode ini, beban penyusutan tiap tahunnya menurun. Untuk dapat menghitung beban penyusutan yang selalu menurun, dasar yang digunakan adalah persentase penyusutan dengan cara garis lurus. Persentase ini dikalikan dua dan setiap tahunnya dikalikan pada nilai buku aset tetap. Metode ini tidak memperhitungkan nilai residu. Menurut Henry Simamora (2000:310) terdapat dua hal penting menyangkut metode saldo menurun ini, yaitu: 1) Metode ini merupakan satu-satunya metode penyusutan yang tidak memperhitungkan nilai residu pada saat menghitung penyusutan periodik; dan 2) Tarif penyusutan diterapkan terhadap nilai buku yang tersisa dalam setiap periodenya. 3. Pelepasan aktiva tetap Aktiva tetap tidak boleh dihapus dari perkiraan dibuku besarnya hanya karena telah disusutkan sepenuhnya selama taksiran umurnya. Apabila aktiva tersebut masih tetap digunakan dalam perusahaan, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan harus tetap tercatat di buku besar. Jika tidak demikian, perkiraan aktiva tersebut tidak akan memberikan bukti pendukung bagi aktiva yang sebenarnya masih tetap dipakai, dan dengan demikian fungsi pengendalian dari buku besar tidak ada lagi. Di samping itu data mengenai harga perolehan dan akumulasi mengenai aktiva tersebut sering kali diperlukan dalam pelaporan untuk keperluan pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan. Cara pelepasan aktiva tetap dapat dilakukan cara dibuang, dijual, ditukar dengan aktiva lain.
  • 14. Dengan cara dibuang Dibuang dalam hal ini telah dimaksudkan dinonaktifkan. hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan operasiona perusahaan serta sudah tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar. Dengan cara dijual Aktiva tetap yang sudah tidak produktif dapat dijual dengan cara kredit maupun tunai. Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijual lagi dengan cara dilelang. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain Dalam hal ini peralatan ditukar dengan peralatan yang baru yang sama kegunaannya. Jika nilai tukar lebih besar daripada nilai buku, maka diperoleh keuntungan. Sebaliknya jika nilai tukar lebih kecil daripada nilai buku maka akan terjadi kerugian pada pertukaran aktiva tersebut. D. Pengeluaran aktiva tetap dalam masa pemakaian Aktiva tetap yang digunakan dalam masa pemakaian selama umur manfaatnya akan mengalami proses penuaan, kerusakan dan sebagainya yang dapat menguturangi umur manfaatnya. Oleh sebab itu perlu dikeluarkan biaya- biaya yang digunakan sebagai perawatan, perbaikan pergantian bagian-bagian aktiva yang rusak, maupun biaya lain yang dapat menambah kegunaan aktiva. Adapun biaya-biaya selama aktiva tetap dipakai : a. Revenue expenditure Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang masa manfaatnya kurang dari satu tahun. Contoh biaya yang dikeluarkan untuk mereparasi atau repai kendaraan.
  • 15. b. Capital expenditure Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun: Umur ekonomis aktiva tetap tersebut bertambah Kapasitas aktiva bertambah Kualitas aktiva bertambah Misalnya : Betterment (penggantian besar-besaran) Replecement (penggantian sebagian) Additions (penambahan-penambahan) E. Dokumen-dokumen Menurut Mulyadi (2001:602) Dokumen yang digunakan untuk merekam segala sesuatu transaksi aset tetap yang merubah harga pokok dan akumulasi penyusutan adalah : 1. Surat permintaan otorisasi investasi Karna investasi dalam aset tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relatif besar dan mencangkup keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka pengendalian aset tetap dilakuka melalui perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran investasi dalam aset tetap dimulai dengan diajukannya usaha investasi kepada manajemen puncak. Dokumen permintaan otorisasa investasi ini diisi oleh fungsi yang mengusulkan perolehan aset tetap dan setelah diotorisasi oleh direktur fungsi yang bersangkutan dimintakan persetujuan dari Direktur Utama.
  • 16. 2. Surat Peermintaan Reparasi Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal 3. Surat Permintaan Transfer Aset Tetap Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aset tetap 4. Surat Permintaan Penghentian Aset Tetap Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aset tetap. 5. Surat Perintah Kerja Dokumen ini mempunyai 2 fungsi : sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aset tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aset tetap. Dokumen ini digunakan sebagai peerintah kerja pemasangan aset tetap yang dibeli, pembongkaran aset tetap yang dihentikan pemakaiannya. 6. Surat Order Pembelian Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk mememesan aset tetap kepada pemasok. Untuk pembelian aser tetap yang melibatkan jumlah investasi yang besar umumnya pemilihan pemasok dilakukan melalui proses tender terbuka. 7. Laporan Penerimaan Barang
  • 17. Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aset tetap yang diterima dari pemasok. 8. Faktur dari Pemasok Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aset tetap yang dibeli. 9. Bukti Kas Keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akutansi setelah dokumen-dokumen di terima dan diperisa oleh bagian masing-masing. F. Manajemen aktiva tetap Aktiva tetap menuntut optimum selama taksiran umur ekonomisnya. Perlu dibentuk suatu fungsi yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur penggunaan, pemindahan, pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap. Jika masing-masing fungsi memiliki wewenang untuk menggunakan, memindahkan dan menghentikan pemakaian aktiva tetap tidak akan optimum, karena aktiva tetap yang menganggur di suatu fungsi tidak dapat segera dimanfaatkan oleh fungsi lain. Dalam struktur organisasi, fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap berada dibagian aktiva tetap.
  • 18. BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan tempat Pelaksanaan magang dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan januari sampai maret 2013. Perusahaan menempatkan pemagang di bagian akuntansi umum perusahaan. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Semarang Alamat: Jl Soekarno Hatta Km 30 Harjosari Bawen Kab. Semarang PO BOX 119 Ungaran Nomor Telepon: 0298 523333 No Fax 0298 522303 Website: www.coca- colaamatil.co.id.
  • 19. B. Data dan informasi untuk laporan magang Data dan informasi yang dibutuhkan selama melakukan kegiatan magang pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah : Laporan keuangan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Data lain yang mendukung penulis dalan bekerja di perusahaan ini, sehingga penulis dapat bekerja dengan baik. Informasi tentang aset tetap pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. C. Table kegiatan selama kerja praktek. No. KEGIATAN Januari Februari Maret Minggu minggu minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengenalan lingkungan perusahaan 2. Perkenalan perusahaan Memahami kegiatan yang 3. dilakukan bagian aset tetap 4. Melakukan Magang 5. Mempelajari dan melakukan observasi Mempelajari progam 6. untuk aset tetap Input transaksi yang 7. berhubungan dengan aset tetap ke program Memahami dan 8. mempelajari tentang
  • 20. perolehan aset tetap 9 Memahami dan mempelajari tentang pemakaian aset tetap 10 Memahami dan mempelajari tentang transfer aset tetap 11 Memahami dan mempelajari tentang penarikan aset tetap. 12 Membuat laporan harian magang yang akan dikirimkan pada pembimbing sebagai evaluasi dan penilaian. DAFTAR PUSTAKA Ikatan Akuntan Indonesia, 2007 Standar Akuntansi Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Warren, Carl S, James M, Reeve, Philip E. Fees, Pengantar Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta www.coca-colaamatil.co.id