Jujur, apa adanya inilah yang diajarkan oleh ortuku.
Setia itu juga yang diajarkan ibuku. Ibuku mengatakan menjadi istri itu ibarat pelabuhan bagi suami. Jadilah pelabuhan yang tenang dan aman bagi suami. Sambutlah suami dengan senyuman, meski dalam hati gondok.
Papiku mengajarkan; kamu takut apa yang kamu takutin? Datangi apa yang membuat kamu takut, teliti dan atasi ketakutanmu.
Ada lagi dari papiku; jangan lari/menghindari masalah. Masalah untuk dihadapi dan diatasi.
Dan papi mengajari berdoa dengan contoh dia sendiri berdoa rosario, kadang sambil berjalan di teras dalam rumah. Yang masih aku ingat belaian tangan beliau ketika kami berangkat bersama ke misa malam Natal dan Paskah. Betapa