ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Kanker limfoma
Limfoma merupakan salah satu jenis kanker di mana sel-sel getah bening
memperbanyak diri dengan tidak terkendali. Limfoma dibedakan menjadi dua
kategori yaitu limfoma Hodgkin tanda yang khas dari penyakit ini ialah
ditemukannya sejenis sel yang disebut sel Reed-Steinberg, dan jenis lainnya
adalah limfoma non-Hodgkin (Non-Hodgkin’s lymphoma–NHL). Kasus NHL di
kalangan Odha berkembang tetap sejak tahun 1989 hingga 1995. Penelitian
terus menyelidiki terlibatnya virus dalam memproduksi jenis kanker ini.
Namun, penelitian klinis mengenai limfoma pada jaringan otak akibat AIDS
masih sangat sedikit. NHL adalah salah satu kanker yang menyerang sel-sel
terutama di kelenjar getah bening dan limpa. Leukemia dan limfoma
merupakan nama yang biasa/lazim digunakan untuk kanker yang menyerang
sel darah putih. Kanker bisa mengubah sel darah putih pada tahap
perkembangan apa pun mulai dari bentuk sel induk di sumsum tulang sampai
menjadi sel T dan sel B dewasa. NHL dapat timbul kapan saja pada tahap
penyakit HIV. Kasus Odha yang mengalami NHL terus meningkat sampai
tahun 1995, ketika terapi antiretroviral yang sangat aktif mulai meluas.
Kenaikan jumlah Odha yang mengalami NHL tampaknya sebanding dengan
Limfoma muncul ketika ada satu limfosit (sel getah
bening) mengalami sejumlah mutasi genetik dan
kehilangan kendali terhadap reproduksinya. Sel yang
memperbanyak diri ini terus bermutasi dan
berkembang menjadi tumor kemudian menyerang
jaringan getah bening seperti kelenjar getah bening
atau pun limpa. Bahaya yang paling besar dari
limfoma adalah penyebarannya ke jaringan atau
organ lainnya.
Gejala NHL yang dirasakan oleh pasien meliputi
pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher dan
pangkal paha tanpa rasa sakit, gatal-gatal di sekujur
badan, kehilangan berat badan, demam dan berkeringat
hebat di malam hari. Orang dengan HIV positif seharusnya
berhati-hati bila ada pembengkakan di luar kelenjar getah
bening. Pemeriksaan fisik pada orang yang mengalami NHL
akan memperlihatkan pembesaran hati dan limpa, dan tes
laboratorium rutin sering menunjukkan anemia (rendahnya
kadar sel darah merah) yang terlihat dari kadar Hb yang
Diagnosa NHL mengacu pada lebih dari 24 jenis kanker pada sistem
getah bening. Untuk menemukan pengobatan yang tepat atau pun
memprediksi hasilnya, para dokter pertama-tama harus menemukan sel
getah bening mana yang diserang limfoma. Langkah pertama adalah
dengan mengambil sampel jaringan (biopsi) yang terkena limfoma untuk
dianalisa. Sel itu kemudian diberi pewarna khusus dan diamati melalui
mikroskop untuk membandingkan ukuran dan bentuk sel serta
penampakan nukleus dan sitoplasmanya. Sel itu digolong-golongkan
dalam beberapa tingkatan yaitu: tingkat rendah untuk penyebaran yang
lambat, tingkat sedang untuk penyebaran yang agak cepat dan tingkat
tinggi untuk penyebaran yang sangat cepat. Diagnosa dikuatkan dengan
CT-scan (computerized tomography scan) dan gambar MRI (magnetic
Ada dua jenis terapi yang ditawarkan untuk orang yang terserang NHL. Yang pertama
adalah kemoterapi yang terdiri dari obat-obatan yang membunuh dan merusak sel kanker.
Yang kedua adalah terapi radiasi yang mengunakan sinar X yang diatur untuk membunuh
sel kanker dan menciutkan tumor. Biasanya kedua terapi tersebut dikombinasikan sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan si pasien.
Ada kontroversi seputar kemoterapi yang paling baik untuk NHL akibat AIDS. Rangkaian
obat yang disebut CHOP, yang terdiri dari cyclophosphamide, doxorubicin, vincristine dan
prednisone, diusulkan untuk pengobatan limfoma akibat AIDS karena dipandang sebagai
pengobatan standar untuk Odha. Pendukung kombinasi ini mengakui bahwa setiap individu
harus membuat pilihan sendiri baik mengenai obat yang akan digunakan maupun jumlah
pengurangan dosisnya, yang didasarkan pada keadaan kekebalannya dan kemampuan
individu itu untuk mentoleransi pengobatan yang sebenarnya banyak mengandung racun
ini. Semua peserta dalam debat mengenai pilihan kombinasi kemoterapi mengakui bahwa
terapi antiretroviral yang efektif mungkin memiliki efek yang baik bagi daya tahan tubuh
secara keseluruhan.
Kanker limfoma

More Related Content

Kanker limfoma

  • 2. Limfoma merupakan salah satu jenis kanker di mana sel-sel getah bening memperbanyak diri dengan tidak terkendali. Limfoma dibedakan menjadi dua kategori yaitu limfoma Hodgkin tanda yang khas dari penyakit ini ialah ditemukannya sejenis sel yang disebut sel Reed-Steinberg, dan jenis lainnya adalah limfoma non-Hodgkin (Non-Hodgkin’s lymphoma–NHL). Kasus NHL di kalangan Odha berkembang tetap sejak tahun 1989 hingga 1995. Penelitian terus menyelidiki terlibatnya virus dalam memproduksi jenis kanker ini. Namun, penelitian klinis mengenai limfoma pada jaringan otak akibat AIDS masih sangat sedikit. NHL adalah salah satu kanker yang menyerang sel-sel terutama di kelenjar getah bening dan limpa. Leukemia dan limfoma merupakan nama yang biasa/lazim digunakan untuk kanker yang menyerang sel darah putih. Kanker bisa mengubah sel darah putih pada tahap perkembangan apa pun mulai dari bentuk sel induk di sumsum tulang sampai menjadi sel T dan sel B dewasa. NHL dapat timbul kapan saja pada tahap penyakit HIV. Kasus Odha yang mengalami NHL terus meningkat sampai tahun 1995, ketika terapi antiretroviral yang sangat aktif mulai meluas. Kenaikan jumlah Odha yang mengalami NHL tampaknya sebanding dengan
  • 3. Limfoma muncul ketika ada satu limfosit (sel getah bening) mengalami sejumlah mutasi genetik dan kehilangan kendali terhadap reproduksinya. Sel yang memperbanyak diri ini terus bermutasi dan berkembang menjadi tumor kemudian menyerang jaringan getah bening seperti kelenjar getah bening atau pun limpa. Bahaya yang paling besar dari limfoma adalah penyebarannya ke jaringan atau organ lainnya.
  • 4. Gejala NHL yang dirasakan oleh pasien meliputi pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher dan pangkal paha tanpa rasa sakit, gatal-gatal di sekujur badan, kehilangan berat badan, demam dan berkeringat hebat di malam hari. Orang dengan HIV positif seharusnya berhati-hati bila ada pembengkakan di luar kelenjar getah bening. Pemeriksaan fisik pada orang yang mengalami NHL akan memperlihatkan pembesaran hati dan limpa, dan tes laboratorium rutin sering menunjukkan anemia (rendahnya kadar sel darah merah) yang terlihat dari kadar Hb yang
  • 5. Diagnosa NHL mengacu pada lebih dari 24 jenis kanker pada sistem getah bening. Untuk menemukan pengobatan yang tepat atau pun memprediksi hasilnya, para dokter pertama-tama harus menemukan sel getah bening mana yang diserang limfoma. Langkah pertama adalah dengan mengambil sampel jaringan (biopsi) yang terkena limfoma untuk dianalisa. Sel itu kemudian diberi pewarna khusus dan diamati melalui mikroskop untuk membandingkan ukuran dan bentuk sel serta penampakan nukleus dan sitoplasmanya. Sel itu digolong-golongkan dalam beberapa tingkatan yaitu: tingkat rendah untuk penyebaran yang lambat, tingkat sedang untuk penyebaran yang agak cepat dan tingkat tinggi untuk penyebaran yang sangat cepat. Diagnosa dikuatkan dengan CT-scan (computerized tomography scan) dan gambar MRI (magnetic
  • 6. Ada dua jenis terapi yang ditawarkan untuk orang yang terserang NHL. Yang pertama adalah kemoterapi yang terdiri dari obat-obatan yang membunuh dan merusak sel kanker. Yang kedua adalah terapi radiasi yang mengunakan sinar X yang diatur untuk membunuh sel kanker dan menciutkan tumor. Biasanya kedua terapi tersebut dikombinasikan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan si pasien. Ada kontroversi seputar kemoterapi yang paling baik untuk NHL akibat AIDS. Rangkaian obat yang disebut CHOP, yang terdiri dari cyclophosphamide, doxorubicin, vincristine dan prednisone, diusulkan untuk pengobatan limfoma akibat AIDS karena dipandang sebagai pengobatan standar untuk Odha. Pendukung kombinasi ini mengakui bahwa setiap individu harus membuat pilihan sendiri baik mengenai obat yang akan digunakan maupun jumlah pengurangan dosisnya, yang didasarkan pada keadaan kekebalannya dan kemampuan individu itu untuk mentoleransi pengobatan yang sebenarnya banyak mengandung racun ini. Semua peserta dalam debat mengenai pilihan kombinasi kemoterapi mengakui bahwa terapi antiretroviral yang efektif mungkin memiliki efek yang baik bagi daya tahan tubuh secara keseluruhan.