dalam bayang q terperanjat
sebuah memoriam nun masih lekat
disebuah persimpangan q coba mengingat
seorang gadis periang tlah jauh di ujung jagat
dulu bersama kami semasa
kini bertanya saling menyapa
siapa anda?? siapa kita??
hingga q coba tuk perjelas
benda yang tak punya identitas
yang dulu disanjung dan slalu diulas
di trotoar yang kumuh di tumpukan koran bekas
Sebuah Biola takberdawai
tertinggal dirumput lawas
hilang suara merdunya
hilang dawai lembutnya
kini ia hadir dlam limpahan warna
hingga seribu mata rajin bertanya
tumpukan puisinya meninggi
namun tak satupun layak di puja
inilah aku...