CINTA itu seperti mengendarai BAJAJ.. saat mengendarai BAJAJ, hanya tuhan dan sopirnya yang tau kapan dia akan berbelok..
seperti CINTA, hanya psangan kita dan tuhanlah yang tau kapan kita akan memutuskan kapan harus berbelok dan kapan harus tetap berjalan lurus...
tapi yg harus dilakukan bukan hanya ketakutan menunggu perubhan., tpi yang hrusnya dilakukan adlah menggenggam tngan psangan kita untuk bersama melewati guncangannya dan selalu bersama setelah smpai di tujuan.. :)