Bila terdamba tercemburukan alunan piano nan menyesak dada, jangan lupakan penat yang diterjang sang pianis menekuri tuts hitam putih belaka –bertahun lamanya.
Seumpama terbius terhanyut deburan prosa seorang pujangga, tanyakanlah berapa gelas kopi yang setia menemani malam-malamnya, atau berapa sering ia tersesat dalam kata-katanya sendiri.
Semisal tangismu gugu menyimak syahdunya ayat Tuhan dari bibir penjaga firman-Nya, telusurilah kesabarannya bergumul dengan kitab yang tidak bisa dihapal oleh hati yang gelap, sementara menjaga agar hati senantiasa bercahaya bukan hal mudah.
Karenanya, apa pun mimpimu saat ini, genggamlah ia erat-erat. Ya, pasti ada jenuh letih pun patah arang. Past
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.