Dokumen tersebut membahas tentang parasit protozoa Tripartiella sp yang menyerang ikan. Tripartiella sp adalah parasit ektoparasit yang hidup di bagian luar tubuh ikan seperti insang dan kulit. Dokumen juga menjelaskan morfologi dari Tripartiella sp yaitu berbentuk bulat dengan adanya silia yang membantu pergerakan dan makan.
1 of 12
Downloaded 89 times
More Related Content
97324197 parasit
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ikan adalah salah satu diantara organisme pada kelompok vertebrata, bernafas
dengan insang dan berdarah dingin. Parasit adalah organisme yang hidupnya dapat
menyesuaikan diri dan merugikan organisme lain yang ditempatinya (inangnya) dan
menyebabkan penyakit. Parasit merugikan inang tersebut karena mengambil nutrien
dari inang yang dapat menyebabkan sakit bahkan kematian. Parasitologi ikan adalah
ilmu yang memepelajari parasit pada ikan dalam arti ikan sebagai inang atau inang
perantara. Parasit ikan ada yang dari Bakteri, Virus, Protozoa, Fungi, dan Helminthes.
Parasit yang menyerang ikan dapat berupa Bakteri, Virus, Protozoa, Fungi,
dan Helminthes. Parasit protozoa salah satu jenisnya adalah Tripartiella sp. Parasit
tersebut menyerang ikan pada bagian luar tubuh (ektoparasit). Ektoparasit menyerang
insang, sirip dam kulit.
Pada makalah ini hanya akan dibahas salah satu spesies protozoa
Tripartiella sp dengan memberikan penjelasan tentang morfologi, ciri-ciri ikan
yang terserang Tripartiella sp, dan pengobatannya untuk membantu dalam budidaya
ikan.
1.2 Tujuan Dan Manfaat
Untuk mengetahui salah satu spesies protozoa yang menyerang ikan baik ikan
laut atau pun tawar dan mengetahui gejala klinis jika ikan tersebut terserang parasit
tersebut. Kita dapat mengetahui bagaimana ikan tersebut di obati untuk menghindari
kematian dari ikan tersebut.
1
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Parasit
Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang
menyebabakan penyakit atau infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau cara
menginfeksi kepada induk semang atau hospes Parasitme adalah hubungan interaksi
antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan yaitu inangnya, dan pihak lain
diuntungkan. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau didalam tubuh beberapa
organisme lain. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan yaitu virus, bakteri, jamur,
protozoa, cacing dan arthropoda. Parasit terdiri dari dua macam yaitu, endoparasit
dan ektoparasit. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya.
Contohnya protozoa. Sedangkan ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada bagian luar
inangnya. Contohnya insekta.
2.2.1 Jenis-jenis parasit
Jenis parasit dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Ektoparasit
Ektoparasit adalah parasit yang terdapat pada bagian luar tubuh ikan atau di
bagian yang masih terdapat udara dari luar, seperti bagian kulit, lendir, sisik, sirip,
rongga mulut, operculum dan insang. Contoh ektoparasit adalah Argulus sp
b. Endoparasit
Endoparasit adalah parsit yang hidupnya di dalam tubuh inang, seperti pada alat
pencernaan (usus), peredaran darah (sel darah), otak, otot daging, dan organ tubuh
seperti ginjal, hati, dan gelembung renang. Contoh endoparasit adalah Myxosoma
cerebralis
Berdasarkan kelangsungan hidup pada inang (ketergantungan pada inang), parasit
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
2
3. a. Parasit Fakultatif
Parasit fakultatif adalah sekelompok parasit yang dapat hidup tanpa inang.
Misalnya jamur Saprolegna dapat hidup pada telur yang mati atau ikan hidup dan
spora hidup bebas atau cacing Strongyloides larva rhabditisnya ditemui di alam dan
dalam usus manusia.
b.
Parasit Obligat
Parasit obligat adalah kelompok parasit yang semasa hidupnya tergantung pada
inang, tanpa inang ketika slah satu stadium larvanya akan mati. Misalnya parasit
Lernea sp. Pada stdium larva copepodid, jika tidak mendapat inang (ikan,
kecebong) akan mati demikian pula dengan Argulus (kutu ikan).
Sedangkan berdasarkan waktu terdapatnya pada tubuh ikan, parasit dibagi menjadi
4 kelompok, yaitu :
a. Parasit Periodik
Parasit periodik adalah parasit yang sebagian dari siklus hidupnya saja berada
pada tubuh iangnya dan ada stadium yang hidup bebas.
b. Parasit Stasioner
Parasit Stasioner adalah kelompok parasit yang hidup bebas, jadi tidak
membutuhkan tubuh inangnya untuk tempat hidup atau mendapatkan makanan.
c. Parasit Temporer
Parasit temporer adalah kelompok parasit yang berada pada tubuh inang pada
waktu mengambil makanan saja. Contonya adalah Lintah.
d. Parasit Permanen
Parasit permanen adalah parasit yang selama hidupnya termasuk seluruh siklus
hidupnya berada pada tubuh inang. Contoh dari parasit ini misalnya kutu rambut.
Inang bagi parasit dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu :
a. Inang Akhir (End Host)
Inang akhir (end host ) merupakan tuan rumah dimana parasit akan tumbuh
menjadi dewasa.
3
4. b. Inang Resevoir (Resevoir Host )
Inang resevoir (reservoir host) adalah kelompok hewan yang dapat menjadi
penyimpan atau habitat cadangan bagi parasit.
c. Inang Perantara ( Intermediate Host)
Inang perantara (intermediate host) adalah inang sementara bagi parasit dan
parasit ada dalam stadium larva.
d. Inang Transport (Transport Host)
Inang transport (transport host) merupakan hewan yang membawa parasit di
dalam tubuh atau di luar tubuh dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun
stadium dalam kehidupannya.
e. Vektor
Vektor adalah sekelompok hewan yang menyebarkan penyakit parasit dan di
dalam tubuh parasit dapat berkembangbiak atau mengalami perubahan bentuk
(stadium). Vektor ada yang bersifat pasif dan aktif.
2.2 Penyakit
Menurut Afrianto dan Liviawaty (1992) penyakit ikan adalah segala sesuatu
yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Gangguan ini dapat disebabkan oleh organisme lain (pengganggu), pakan
maupun kondisi lingkungan yang kurang mendukung kehidupan ikan. Penyakit ikan
biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan yang diakibatkan oleh
beberapa faktor yaitu antara lain penanganan ikan, faktor pakan yang diberikan, dan
keadaan lingkungan yang kurang mendukung. Pada padat penebaran ikan yang tinggi
jika faktor lingkungan kurang menguntungkan misalnya kandungan zat asam dalam
air rendah, pakan yang diberikan kurang tepat baik jumlah maupun mutunya,
penanganan ikan kurang sempurna, maka ikan akan menderita stress. Dalam keadaan
demikian ikan akan mudah terserang oleh penyakit (Snieszko, 1973 ; Sarig, 1971).
4
5. 2.3.1 Penyakit Non Parasiter
Penyakit non parasiter yaitu penyakit yang disebabkan bukan oleh hama maupun
organisme
parasit.
Penyakit
ini
dapat
dikelompokkan
berdasarkan
faktor
penyebabnya yaitu lingkungan (dalam hal ini air sebagai media hidup) dan pakan.
Beberapa kondisi lingkungan yang menyebabkan kematian ikan adalah:
pH air yang terlalu rendah atau sangat tinggi
Kurangnya oksigen terlarut dalam air.
Perubahan suhu air secara mendadak
Meningkatnya senyawa-senyawa beracun seperti H2S (gas metan), Kekeruhan
air meningkat/ kecerahan air menurun (Djarijah, 1995).
2.3.2 Penyakit Parasiter
Penyakit-penyakit parasiter yang menyerang ikan umumnya disebabkan
oleh : Virus, Bakteri, Jamur, Protozoa dan Cacing
2.3 Penggolongan Penyakit dan Parasit Ikan
Berdasarkan daerah penyebaran, penyakit atau parasit ikan dapat dibagi menjadi 3
golongan yaitu :
a.
Penyakit atau parasit pada kulit
Penyakit atau parasit ini menyerang bagian kulit ikan sehingga dengan
mudah dapat dideteksi. Apabila organisme penyebabnya berukuran cukup besar,
maka dengan mudah dapat langsung diidentifikasi. Akan tetapi bila berukuran kecil
harus di identifikasi dengan mempergunakan sebuah mikroskop atau dengan
mengamati
akibat
yang
timbulkan
oleh
serangan
organisme-organisme
tersebut.Biasanya ikan yang terserang akan terlihat menjadi pucat dan timbul lendir
5
6. secara berlebihan. Organisme yang menyerang bagian kulit dapat berasal dari
golongan bakteri, virus, jamur atau lainnya. Bila disebabkan oleh jamur, maka akan
terlihat bercak-bercak berwama putih, kelabu atau kehitam-hitaman pada kulit
ikan.Ikan yang mengalami serangan penyakit atau parasit pada kulitnya, biasanya
akan menggosok-gosokkan badannya kebenda-benda disekelilingnya sehingga sering
kali menimbulkan luka baru yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.
b.
Penyakit atau parasit pada insang
Penyakit atau parasit yang menyerang organ insang agak sulit untuk
dideteksi secara dini karena menyerang bagian dalam ikan. Salah satu cara yang
dianggap cukup efektif untuk mengetahui adanya serangan penyakit atau parasit pada
insang adalah mengamati pola tingkah laku ikan. Ciri utama ikan yang terserang
organ insangnya adalah menjadi sulit untuk bernafas. Selain itu, tutup insang akan
mengembang sehingga sulit untuk ditutup dengan sempurna. Jika serangannya sudah
meluas, lembaran-lembaran insang menjadi semakin pucat. Sering pula dijumpai
adanya bintik-bintik merah pada insang yang menandakan telah terjadi pendarahan
(peradangan). Jika terlihat bintik putih pada insang, kemungkinan besar di sebabkan
oleh serangan parasit kecil yang menempel.
c.
Penyakit atau parasit pada organ dalam
Ciri utama ikan yang terkena serangan penyakit atau parasit pada organ (alat-
alat) dalamnya adalah terjadi pembengkakan di bagian perut disertai dengan
berdirinya sisik. Akan tetapi dapat terjadi pula bahwa ikan yang terserang organ
dalamnya memiliki perut yang sangat kurus. Jika pada kotoran ikan sudah dijumpai
bercak darah, ini berarti pad usus terjadi pendarahan (peradangan). Jika serangannya
sudah mencapai gelembung renang biasanya keseimbangan badan ikan menjadi
terganggu sehingga gerakan berenangnya jungkir balik tidak terkontrol.
6
7. Sumber : Buletin Mina Diklat, Desember 2003
2.4
Protozoa
Protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan
zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Tubuh protozoa amat
sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa
merupakan sistem yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel
saja tanpa mengalami tumpang tindih.
Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau
seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel
atau bersilia. Protozoa hidup di air atau tempat yang basah. Protozoa hidup secara
soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton.
Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable,
yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah.
Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur.
Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa
membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara
lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola.
Protozoa adalah contoh protista yang memiliki sifat seperti hewan,protozoa
terdiri atas beberapa kelas yaitu:
Rhizopoda
Mastigophora
Ciliata
Plasmodium
Klasifikasi ini di dasarkan atas bentuk tubuh dan alat gerak yang di miliki oleh
masing masing kelas. Rhizopoda,mastigophora,ciliata merupakan hewan protozoa
yang hidup bebas. Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif
7
8. dengan silia atau flagen, memiliki membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk
tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah.
Golongan protozoa setidaknya memiliki 7 phylum yang merupakan parasit
pada ikan, yaitu : Phylum Amoebozoa, Phylum Dinoflagellata, Phylum Parabasalia,
Phylum Euglenozoa, Phylum Ciliophora, Phylum Apicomplexa, Phylum Microspora,
Phylum Myxozoa.
2.5 Tripartiella
Klasifikasi Tripartiella sp adalah
Filum
: Protozoa
Kelas
: Ciliata
Ordo
: Peritrichida
Family
: Trichodinidae
Genus
: Tripartiella
Spesies
: Tripartiella sp
2.6 Morfologi Tripartella
Bentuk Tripartella ciliates bulat yang mungkin berbentuk cakram atau
setengah bola dengan adoral cilia. cytostome (mulut sel) adalah pada permukaan yang
menghadap jauh dari tuan rumah, ini disebut permukaan oral. Sisi lain, atau
permukaan Adoral, menempel pada kulit dari host atau substrat lainnya. Ada spiral
silia yang mengarah ke arah cincin cytostome dan beberapa silia di pinggiran sel,
bertanggung jawab untuk menciptakan hisap perekat dan kekuatan locomotory.
Tripartella termasuk hewan bersel satu yang bergerak dengan cilia dan ukuran lebih
dari 40 um. Inti memiliki dua macam yaitu mikronukleus dan makronukleus
berbentuk tapal kuda. Memiliki cincin dentikel berupa cakram yang berfungsi sebagai
alat penempel. Dentikel yang terdiri dari duri,cone dan blade. Parasit Tripartiella
8
9. termasuk ektoparasit yang menyerang lamela insang. Parasit ini umumnya lebih
bersifat komensalis dari pada parasitik sejati, karena hanya memakan sel-sel kulit
ikan yang mati/hancur. Contoh spesies dari genus Tripartiella adalah T. bulbosa, T.
bursiformis, T. ciliates dan T. symmentricus.
2.7 Patogenitas
Tripartella sp kebanyakan ectocommensal dalam bahwa mereka menggunakan
ikan hanya sebagai substrat untuk lampiran, sementara mereka memakan bakteri
ditangguhkan. Beberapa spesies tentu patogen utama, namun, karena mereka terjadi
pada situs steril (misalnya sistem kemih), atau memprovokasi tanggapan diucapkan
pada bagian host (Tripartiella misalnya pada insang). Penyakit yang disebabkan
Tripartiella disebut Trichodiniasis. Tripartiella dapat membuat ikan mati karena
infeksinya mengakibatkan dinding lamela insang rusak. Menyerang ikan kakap, ikan
bandeng dan Ikan kerapu.
2.8 Gejala klinis
Warna tubuh pucat, nafsu makan menurun, kurus, gelisah dan lamban.
Mengosok-gosokkan badan pada benda di sekitarnya (gatal).
Frekwensi pernapasan meningkat dan sering meloncat-loncat.
Mengakibatkan iritasi dan luka pada kulit ikan karena struktur alat penempel
yang keras (chitin).
Iritasi sel epitel kulit, produksi lendir berlebih sehingga berwarna kecoklatan atau
kebiruan.
Sirip rusak, menguncup atau rontok.
2.9 Efek pada inang atau ikan yang terserang Tripartiella
Serangan parasit berat akan mengganggu pernapasan dan dapat menyebabkan
kematian tinggi pada ikan berukuran kecil.
9
10.
Menyebabkan kerusakan langsung pada epitelium insang, akhirnya terjadi lesi
pada insang
Kerusakan jaringan pada permukaan kulit dan insang yang diakibatkan oleh
pergerakan parasit tersebut yang berputar
2.10 Pengendalian
Mempertahankan kualitas air terutama stabilisasi suhu air > 29 derajat celcius.
Mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekwensi
pergantian air.
Ikan yang terserang trichodiniasis dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang
rendah.
2.11 Pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman beberapa jenis desinfektan,
antara lain:
Larutan garam dapur (untuk ikan air tawar) pada konsentrasi 500-10.000 ppm
(tergantung jenis dan umur ikan) selama 24 jam.
Air tawar (untuk ikan air laut) selama 60 menit, dilakukan pengulangan setiap
hari.
Larutan Kalium Permanganate (PK) pada dosis 4 ppm selama 12 jam.
Larutan formalin pada dosis 200 ppm selama 30-60 menit dengan aerasi yang
kuat, atau pada dosis 25-50 ppm selama 24 jam atau lebih.
Larutan Acriflavin pada dosis 10-15 ppm selama 15 menit.
Glacial acetic acid 0,5 ml/L selama 30 detik setiap 2 hari selama 3 4 kali.
Copper sulphate 0,0001 mg/L selama 24 jam atau lebih. diulang setiap 2 hari
sekali.
Hidrogen peroxide (3%) 17,5 ml/L selama 10 menit. diulang setiap 2 hari.
10
11. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Parasit Tripartella termasuk hewan bersel satu yang bergerak dengan cilia dan
ukuran lebih dari 40 um. Parasit Tripartiella termasuk ektoparasit yang menyerang
lamela insang dan kulit. Parasit ini umumnya lebih bersifat komensalis dari pada
parasitik sejati, karena hanya memakan sel-sel kulit ikan yang mati/hancur. Contoh
spesies dari genus Tripartiella adalah T. bulbosa, T. bursiformis, T. ciliates dan T.
symmentricus. Penyakit yang disebabkan Tripartiella disebut Trichodiniasis. Gejala
klinis yang nampak warna tubuh pucat, nafsu makan menurun, kurus, gelisah dan
lamban. Serangan parasit berat akan mengganggu pernapasan dan dapat
menyebabkan kematian tinggi pada ikan berukuran kecil. Pengobatan dapat dilakukan
dengan perendaman beberapa jenis desinfektan, antara lain: Larutan formalin pada
dosis 200 ppm selama 30-60 menit dengan aerasi yang kuat, atau pada dosis 25-50
ppm selama 24 jam atau lebih dan air tawar (untuk ikan air laut) selama 60 menit,
dilakukan pengulangan setiap hari, Contoh ikan yang diserang Tripartella adalah Ikan
Kakap, Ikan Bandeng dan Ikan Kerapu.
11