Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan dan analisis hasil belajar siswa, termasuk cara menghitung nilai ulangan, menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM), unsur-unsur penilaian hasil belajar yang dicantumkan dalam rapor, serta kriteria kenaikan kelas.
1 of 16
More Related Content
Analisis hasil penilaian
1. A. Pengolahan dan Analisis Hasil Belajar
Berikut ini, contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh siswa dari ulangan
harian:
1. Nilai ulangan harian diperoleh dari hasil tes lisan atau tertulis dan dari
pengamatan atau tes praktik/perbuatan.
2. Hasil ulangan harian yang diperoleh melalui tes lisan, tertulis, dan
praktik/perbuatan, setelah dikoreksi diberi nilai (skor) 1-100.
3. Cara menghitung nilai tes tertulis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Pilihan ganda, setiap soal diberi skor 1
b. Menjodohkan, setiap soal diberi skor 1
c. Isian, setiap soal diberi skor 2
d. Uraian, setiap soal diberi skor sesuai dengan bobot soal. (Pada contoh di
bawah ini, skor soal uraian ditetapkan 3)
Contoh hasil pekerjaan tes Amir dalam mata pelajaran Matematika sebagai
berikut.
Tabel 8.1 Contoh Hasil Tes Matematika
No.
1.
2.
3.
4.
Bentuk Soal
Jumlah
Skor
Soal
Pilihan Ganda
10
Menjodohkan
5
Isian
10
Uraian
5
Jumlah
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
1
1
2
3
Skor
Maksimal
Skor
Perolehan
10
5
20
15
50
7
3
10
12
32
Keterangan
204
2. Nilai ulangan Amir dapat dihitung dengan rumus:
Skor Perolehan
x 100
Skor Maksimal
Jadi nilai ulangan untuk mata pelajaran Matematika yang diperoleh Amir adalah:
32
x 100 = 64
50
Hasil penilaian belajar dianalisis untuk mendapatkan umpan balik tentang
berbagai komponen dalam proses pembelajaran. Analisis hasil penilaian dilakukan
dengan memperhatikan nilai yang diperoleh siswa pada ulangan harian, tengah
semester,
akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas . Tes tersebut dapat
berbentuk: tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas, serta produk.
Analisis untuk ulangan harian dengan tengah semester ditekankan untuk
memperoleh informasi tentang latar belakang dan faktor penyebab mengapa siswa
memperoleh nilai kurang. Bagi anak yang memperoleh nilai kurang dari batas minimal
ketuntasan belajar diberikan remedial, sedangkan bagi anak yang nilainya telah
mencapai batas ketuntasan minimal diberikan pengayaan.
B. Langkah-langkah Menentukan KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan
sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria
ketuntasan belajar minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan
ideal.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut:
1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
205
3. 2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan
kemampuan masing-masing aspek:
a. Aspek Kompleksitas
Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah, tetapi semakin
mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b. Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c. Aspek Intake
Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin
tinggi.
3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM
setiap KD.
4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk
menentukan KKM mata pelajaran.
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama, tergantung pada
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
206
4. Tabel 8.2 Contoh Menentukan KKM Matematika
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas
: IV
Semester
:1
Jumlah KD
: 10
SUMBER DAYA
PENDUKUNG
INTAKE
KETUNTASAN
KOMPLEK
(POTENSI
Sarana
STANDAR
KOMPETENSI
SITAS
KD (%)
Pendidik
Prasarana SISWA)
KOMPETENSI
DASAR
*)
**)
40 - 100 40 - 100
40 - 100
40 - 100
1.
1.1
Mengidentifi
Bilangan
1.Memaha
kasi sifatmi dan
sifat operasi
mengguhitung
nakan sifatsifat
operasi
hitung
bilangan
1.2 Mengurutkan
dalam
bilangan
pemecahan
masalah
70
70
60
70
70
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
80
70
70
60
67,5
207
5. SUMBER DAYA
PENDUKUNG
INTAKE
KOMPLEK
KETUNTASAN
Sarana (POTENSI
STANDAR
KOMPETENSI
SITAS
KD (%)
Pendidik
Prasaran SISWA)
KOMPETENSI
DASAR
*)
a **)
40 - 100
40 - 100 40 - 100
40 - 100
1.3 Melakukan
operasi
perkalian dan
pembagian
60
1.5
1.6
Melakukan
operasi
hitung
campuran
70
60
65
70
80
70
70
72,5
70
1.4
70
80
70
70
72,5
60
80
70
60
67,5
80
80
70
70
75
Melakukan
penaksiran
dan
pembulatan
Memecahkan
masalah yang
melibatkan
uang
2. Memahami 2.1 Mendeskripsi
dan
menggunakan
faktor dan
kelipatan
dalam
pemecahan
masalah
kan konsep
faktor dan
kelipatan
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
208
6. SUMBER DAYA
PENDUKUNG
INTAKE
KOMPLEK
KETUNTASAN
Sarana (POTENSI
STANDAR
KOMPETENSI
SITAS
KD (%)
Pendidik
Prasaran SISWA)
KOMPETENSI
DASAR
*)
a **)
40 - 100
40 - 100 40 - 100
40 - 100
2.2 Menentukan
kelipatan dan
faktor
bilangan
2.3
Menentukan
kelipatan
persekutuan
terkecil
(KPK) dan
faktor
persekutuan
terbesar
(FPB)
80
80
70
70
75
70
70
70
70
70
60
70
70
60
65
2.4 Menyelesai-
kan masalah
yang
berkaitan
dengan KPK
dan FPB
Jumlah
10 KD
700
KKM Mat Kls IV Semester 1
700 : 10 = 70
Keterangan
*) Pendidik
: Evaluasi terhadap kemampuan diri sendiri
**) Sarana prasarana : Alat Peraga, Media, Buku Teks, Lingkungan
Rentang nilai antara 40 100, merupakan nilai yang dapat ditentukan oleh sekolah
untuk menentukan berapa besar kekuatan untuk masing-masing aspek/komponen.
Rentang Nilai:
80 100
: Tinggi
60 79
: Sedang
40 59
: Rendah
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
209
7. Tindak lanjut diberikan sebagai suatu tindakan terhadap analisis hasil penilaian.
Tindak lanjut yang diberikan antara lain remedial atau pengayaan. Contoh, jika kriteria
minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran
Matematika 75%, maka siswa yang pencapaian kompetensinya kurang dari 75%, perlu
mendapatkan remedial untuk indikator-indikator yang belum dikuasai. Sebaliknya bila
seorang anak sudah mencapai kompetensi 75%, maka anak tersebut perlu mendapatkan
pengayaan.
Tindak lanjut remedial atau pengayaan dilakukan atas dasar analisis hasil evaluasi
perorangan. Pendidik juga perlu melakukan analisis pencapaian kompetensi kelas, dan
menemukan sebab-sebab yang mempengaruhi ketidaktercapaian ketuntasan minimal
yang telah ditetapkan. Misalnya, kurangnya jam belajar yang tersedia, kurangnya sarana
prasarana, suasana belajar yang kurang kondusif dan sebagainya yang bisa
ditindaklanjuti dengan kebijakan sekolah maupun pemerintah daerah.
C. Unsur Penilaian Hasil Belajar
Hasil dari setiap kegiatan penilaian hasil belajar dicantumkan dalam buku daftar
nilai.
Unsur penilaian hasil belajar yang dicantumkan dalam buku daftar nilai adalah
sebagai berikut:
a. Ulangan Harian
b. Ulangan Tengah Semester
c. Tugas (seperti penugasan, produk, pengamatan)
d. Ulangan Akhir Semseter
e. Ulangan Kenaikan Kelas
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
210
8. Formulasi Penilaian Rapor
Semester I:
Nilai rapor semester I diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian,
Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Akhir Semester. Pada dasarnya
pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula,
tergantung dari standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta bobot ulangan.
Sebagai contoh penilaian rapor semester I menggunakan formula sebagai berikut:
Nilai rapor semester I =
Ulhar UTS UAS Tugas
4
Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu.
Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS, maka formulasi penilaian di atas menjadi:
Nilai rapor Semester I =
Ulhar UTS 2(UAS ) Tugas
5
Semester II:
Nilai rapor semester II diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian,
Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Kenaikan Kelas. Pada dasarnya
pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula.
Sebagai contoh penilaian rapor semester II menggunakan formula sebagai berikut:
Nilai rapor semester II =
Ulhar UTS UKK Tugas
4
Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu.
Misalnya memberikan bobot 2 pada UKK, maka formulasi penilaian di atas
menjadi:
Nilai rapor Semester II =
Ulhar UTS 2(UKK ) Tugas
5
Pembulatan Nilai Akhir.
Penulisan nilai rapor diisi angka skala 100 tanpa desimal.
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
211
9. Aturan pembulatan sebagai berikut :
Apabila kurang dari 0,5 dibulatkan ke bawah, misal 69,43 dibulatkan menjadi 69.
Apabila 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas, misal 75,82 dibulatkan menjadi 76.
Tabel 8.3 Contoh Pengolahan Nilai Rapor Semester I
Semester I
Bentuk
Jenis
Ulangan
Harian
Tulis
HT1 : 80
HT2 : 75
HT3 : 70
75
UTS
TS : 69
UAS
Praktik/
Perbuatan
Lisan
HL1 : 60
HL2 : 60
HP1 : 66
60
66
AS : 70
Tugas
P1 : 70
P2 : 74
P3 : 60
Rata-rata
TL : 60
67
TP : 60
63
AP : 66
68
68
68
Nilai Rapor
Nilai Rapor Semester I =
Ulhar UTS UAS Tugas
4
=
67 63 68 68
4
67
Nilai ini dibulatkan menjadi: 67
Keterangan:
HT : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes tertulis
HL : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes lisan
HP : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes praktik/perbuatan
TS : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes tertulis
TL : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes lisan
TP : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan
AS : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes tertulis
AL : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes lisan
AP : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan
P : Nilai tugas (dapat diperoleh dari nilai penugasan, pengamatan atau produk)
UKK: ulangan kenaikan kelas
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
212
10. Tabel 8.4 Contoh Pengolahan Nilai Rapor Semester II
Semester II
Bentuk
Jenis
Ulangan
Harian
Tulis
HT1 : 80
HT2 : 60
HT3 : 75
Praktik/
Perbuatan
Lisan
72
HL1 : 80
HL2 : 70
Rata-rata
HP1 : 65
75
65
71
UTS
TS : 70
TL : 65
TP : 69
68
UKK
AS : 75
AL : 70
AP : 75
73
Tugas
P1 : 70
P2 : 75
P3 : 65
70
70
Nilai Rapor
Nilai rapor =
Ulhar UTS UKK Tugas
4
=
71 68 73 70
4
71
Nilai ini dibulatkan menjadi: 71.
Pendidik dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu.
Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS atau memberikan bobot 2 pada UKK,
maka formulasi penilaian di atas menjadi:
Nilai rapor semester I:
Nilai rapor =
Ulhar UTS 2(UAS ) Tugas
5
=
67 63 2(68) 68
5
66,8
=
71 68 2(73) 70
5
71
Nilai rapor ini dibulatkan menjadi : 67.
Nilai rapot semester II:
Nilai rapor =
Ulhar UTS 2(UKK ) Tugas
5
Nilai ini dibulatkan menjadi: 71.
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
213
11. D. Kriteria Kenaikan Kelas
Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya bila memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah
mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing.
2. Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian.
3. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada kelas
yang diikuti.
E. Pelaporan Hasil Belajar
Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi dan
hubungan kerjasama antara sekolah, siswa, dan orang tua siswa. Proses pelaporan
penilaian hasil belajar siswa, merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu proses
pendidikan di sekolah yang harus dilewati. Pada pelaksanaannya, pelaporan harus
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah.
2. Memuat rincian hasil belajar siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan siswa.
3. Menjamin orang tua siswa akan informasi permasalahan anaknya dalam belajar.
4. Mengandung berbagai cara atau strategi komunikasi.
5. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan akurat.
Secara garis besar tujuan pelaporan hasil belajar siswa yaitu:
2. Memberikan informasi yang tepat dan jelas tentang kemajuan hasil belajar siswa
dalam kurun waktu tertentu.
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
214
12. 3. Memberikan umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar.
4. Menetapkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dalam pencapaian
kompetensi.
Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat, bentuk
laporan kemajuan siswa harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami,
komunikatif, serta menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan demikian
orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah mengidentifikasi
kompetensi yang harus ditingkatkan.
Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh, menggambarkan
kualitas pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui sebagian
kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler pada kurun waktu satu semester.
Berikut ini salah satu contoh format laporan pencapaian hasil belajar siswa.
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
215
13. LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA
Nama Siswa
: .. Kelas
: ..
Nomor Induk
: .. Semester : I (satu)
Nama Sekolah
: .. Tahun Pelajaran : 20/ 20.
Alamat Sekolah
: ...
...
No.
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Nilai Siswa
KKM
Muatan Nasional
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
1.
2.
3.
Jumlah Nilai Prestasi Hasil Belajar : (.)
No.
Kepribadian
Nilai
Ketidakhadiran
1.
Sikap
Izin
2.
Kerajinan
Sakit
3.
Kebersihan dan Kerapian
Hari
Tanpa Keterangan
Keterangan:
A = Baik Sekali
(86 100)
B = Baik
(71 85)
C = Cukup
(56 70)
D = Kurang
(41 55)
E = Sangat Kurang
( < 40)
KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
216
14. CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI
CATATAN
,
Orang Tua/Wali
Guru Kelas
()
()
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
217
15. LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA
Nama Siswa
: .. Kelas
: ..
Nomor Induk
: .. Semester : II (dua)
Nama Sekolah
: .. Tahun Pelajaran : 20/ 20.
Alamat Sekolah
: ...
...
No.
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Nilai Siswa
KKM
Muatan Nasional
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
1.
2.
3.
Jumlah Nilai Prestasi Hasil Belajar : (.)
No.
Kepribadian
Nilai
Ketidakhadiran
1.
Sikap
Izin
2.
Kerajinan
Sakit
3.
Kebersihan dan Kerapian
Hari
Tanpa Keterangan
Keterangan:
A = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
E = Sangat Kurang
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
(86 100)
(71 85)
(56 70)
(41 55)
( < 40)
218
16. CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI
CATATAN
Keputusan berdasarkan hasil yang dicapai pada semester I dan II, maka ditetapkan:
Naik ke kelas : (..)
Tinggal kelas : (..)
,
Orang Tua/Wali
Kepala Sekolah
Guru Kelas
()
()
()
Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian
219