際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ATTENTION-DEFICIT HYPERACTIVITY
       DISORDER (ADHD)


                           By
                   DINA HAYA SUFYA
                  SITI MUKHAROMAH
                       EMMY AYNI
                       ISWAHYUDI
Definisi ADHD
ADHD merupakan kependekan dari
attention deficit hiperactivity disorder
Attention = perhatian,
Deficit = berkurang,
Hyperactivity = hiperaktif,
Disorder = gangguan
Etiologi ADHD
 Faktor genetik
 Berubahnya fungsi dan anatomi
  otak
 Ibu yang merokok, penggunaan
  obat-obatan dan zat beracun
  lainnya
 Anak-anak yang terkena racun
  lingkungan
Manifestasi Klinis
Untuk dapat disebut memiliki
gangguan hiperaktif, harus ada
tiga gejala utama yang nampak
dalam perilaku seorang anak,
yaitu inatensi, hiperaktif, dan
impulsif
Manifestasi Klinis
 Inatensi atau pemusatan perhatian yang
  kurang dapat dilihat dari kegagalan
  seorang anak dalam memberikan
  perhatian secara utuh terhadap sesuatu
 Gejala hiperaktif dapat dilihat dari
  perilaku anak yang tidak bisa diam
 Gejala impulsif ditandai dengan
  kesulitan anak untuk menunda respon
Identifikasi ADHD



                                                                                                                   E. Gejala-gejala tidak
                                              B. Beberapa gejala                                                       terjadi selama
                                                                                                D. Harus ada
                                                 hiperaktivitas                                                       berlakunya PDD,
                                                                                               gangguan yang
                                                impulsifitas atau                                                     skizofrenia, atau
                                                                         C. Ada suatu           secara klinis,
                         A2. Hiperaktivitas    kurang perhatian                                                     gangguan psikotik
A I . Kurang Perhatian                                              gangguan di dua atau     signifikan di dalam
                            Impulsifitas      yang menyebabkan                                                       lainnya, dan tidak
                                                                     lebih seting/situasi.      fungsi sosial,
                                               gangguan muncul                                                      dijelaskan dengan
                                                                                               akademik, atau
                                                 sebelum anak                                                          lebih baik oleh
                                                                                                 pekerjaan.
                                                berusia 7 tahun.                                                     gangguan mental
                                                                                                                           lainnya.
Prosedur Identifikasi


Perspektif orang tua         Perspetif anak                Perspektif sekolah
 wawancara yang teliti       Wawancara                    diskusi dengan orang tua
 lembar cek perilaku anak    Pemeriksaan IQ               observasi ruang kelas
  (Conners Rating Scale)     Tes prestasi                 formulir penilaian guru
 pertanyaan situasi rumah    Kajian tentang keadaan        atau Conners Rating Scale
 formulir riwayat             sekolah                      Rating Scale perilaku
  perkembangan                Observasi interaksi orang     dengan instrumen
 survei penyesuaian           tua dan anak                  Kendall-Wilcox
  perkawinan menggunakan
  instrumen temuan dari
  Locke-Wallace
PENDEKATAN
1. Teori conditioning. Menurut teori ini proses belajar
   merupakan suatu bentuk perubahan tingkah laku
   yang dapat diamati dan terjadi melalui hubungan
   rangsang jawaban menurut prinsip-prinsip
   mekanistik
2. Teori belajar kognitif. Menurut teori ini belajar
   merupakan proses pencapaian atas perubahan
   pemahaman, pandangan, harapan atau pola pikir
3. Teori Social Learning. Menurut teori ini anak dapat
   belajar melalui pengamatan atau melalui orang lain
DIAGNOSA ADHD
Bila didapatkan seorang anak dengan usia
6 hingga 12 tahun yang menunjukkan
tanda-tanda hiperaktif dengan prestasi
akademik yang rendah dan kelainan
perilaku, hendaknya dilakukan evaluasi
awal kemungkinan. Untuk mendiagnosis
ADHD digunakan kriteria DSM IV yang juga
digunakan, harus terdapat 3 gejala :
Hiperaktif, masalah perhatian dan masalah
konduksi.
KASUS ADHD
   Ilustrasi : Kasus Bona
    Bona adalah anak laki-laki berusia 5 tahun dan bersekolah di sebuah TK
    ternama di Yogya. Penampilan fisiknya gemuk dan tinggi, jauh lebih besar
    dibandingkan teman-teman seusianya. Ayah ibunya bekerja sebagai
    karyawan swasta yang bekerja sepanjang hari sehingga Bona lebih banyak
    diasuh pembantunya. Bona dibawa ke sebuah biro konsultasi psikologi
    oleh ibunya karena adanya keluhan yang disampaikan pembantu, para
    tetangga, dan terutama guru-guru di sekolahnya. Pembantu rumah
    tangga di keluarga tersebut sering sekali berganti karena kebanyakan dari
    mereka tidak tahan dengan perilaku Bona yang selalu berlarian tanpa
    henti, membuat berantakan seluruh mainan tanpa menggunakannya
    untuk bermain (hanya dilempar-lempar kemana saja), sering memukul
    dan menendang tanpa alasan bahkan terkadang saat memegang benda
    juga digunakan untuk melempar atau memukul, makan sambil berlarian
    dan berantakan seluruh makanannya, tidak memperhatikan jika
    diberitahu sesuatu, suka berteriak-teriak kasar, dan membanting benda-
    benda terutama jika permintaannya tidak segera dipenuhi.
KASUS ADHD
Orang tua Bona sering merasa tidak nyaman dan serba
salah dengan tetangga karena hampir setiap hari ada saja
tetangga yang mengadu tentang perilaku Bona kepada
anak-anak mereka. Perilaku Bona yang merebut mainan
temannya hingga rusak, Bona yang memukul temannya
hingga benjol, Bona yang melempar-lempar batu
mengenai kaca tetangga, sampai Bona yang memanjat
pagar tetangga dan merusakkan tanaman hias mereka,
dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sementara itu guru di sekolah juga sering sekali menyampaikan
keluhan tentang perilaku Bona di sekolah, bahkan Bona
beberapa kali diantarkan pulang guru sebelum waktunya. Di
sekolah, Bona terlihat kesulitan mengikuti proses belajar karena
dia selalu saja berlari dan sulit sekali diminta duduk di
kursinya. Guru dan teman-teman lain merasa terganggu karena
setiap kali Bona diminta duduk, beberapa detik kemudian sudah
berlari-lari lagi keliling ruang kelas sambil mengganggu
temannya atau sampai keluar kelas. Ketika teman-temannya
belajar mewarnai atau menggambar maka Bona akan
meninggalkan kertas gambarnya dalam keadaan kosong atau
dengan sedikit coretan yang terlihat asal-asalan.
Bona juga sulit sekali diminta melakukan sesuatu oleh gurunya
karena setiap kali gurunya berbicara, Bona tidak tahan
mendengarkannya sampai selesai. Juga ketika guru mengajukan
pertanyaan, terkadang Bona berteriak menjawab meski
pertanyaan belum selesai, dan akhirnya jawabannya pun tidak
tepat. Beberapa waktu terakhir bahkan gurunya secara implisit
menyatakan bahwa Bona sebaiknya di pindah ke sekolah lain yang
dapat menanganinya dengan lebih baik karena guru-guru di
sekolahnya yang sekarang sudah kewalahan. Orang tuanya
bingung sekali dengan kondisi ini sehingga merasa perlu minta
bantuan tenaga terapis anak untuk membantu. Mengingat bahwa
Bona adalah anak tunggal dan efek dari perilakunya sudah
dipandang meresahkan maka ibunya berniat cuti selama beberapa
bulan dari pekerjaannya untuk mengatasi masalah anaknya ini.
Proses Tata Laksana Perilaku Bagi
              Bona
Target Perilaku
1. Mampu membereskan mainan dan barang-
   barang milik Bona sendiri.
2. Mendengarkan orang lain bicara sampai
   selesai.
3. Mengerjakan aktivitas sampai selesai.
Rencana Waktu
Waktu yang direncanakan adalah 6
bulan, mengingat bahwa selama waktu
itu ibunya akan cuti dari kantor dan
dapat secara penuh terlibat dalam
program ini untuk terus berada di
samping Bona. Waktu 6 bulan ini akan
dibagi dalam beberapa tahap untuk
memudahkan proses monitoring dan
evaluasi.
Pelaksana Program
 Program ini dilaksanakan oleh
  Ibu Bona sebagai manajer
  program dibantu oleh seluruh
  anggota keluarga dengan
  didampingi terapis anak
  sebagai pemandu program
  dan nara sumber proses
Program yang Direncanakan
1. Membereskan mainan dan barang milik
   Bona sendiri.
2. Mendengarkan orang lain bicara sampai
   selesai.
3. Mengerjakan aktivitas sampai selesai.
Evaluasi Program
Program bagi Bona ini akan selalu
dievaluasi dan dimonitor menggunakan
lembar evaluasi dan lembar monitoring
yang dibuat saat perencanaan program
(contoh lembar evaluasi dan lembar
monitoring terlampir). Evaluasi dan
monitoring dilakukan ibu Bona sebagai
manajer program dan secara berkala akan
didiskusikan bersama terapis untuk
melihat efektivitas dan kemajuan program
TERAPI BACK IN CONTROL (BIC)
  Program terapi Back in Control dikembangkan oleh Gregory
   Bodenhamer. Program ini berbasis kepada sistem yang berdasar
   pada aturan, jadi tidak tergantung pada keinginan anak untuk
   patuh.
   Dalam program ini, tugas orang tua adalah:
   1. Orang tua mendefinisikan aturan secara jelas dan tepat (kita
   perjelas apa yang kita mau, tidak kurang tidak lebih). Kita buat
   aturan sejelas mungkin sehingga pengasuh pun dapat
   mendukung pelaksanaannya tanpa banyak penyimpangan.
   2. Jalankan aturan tersebut dengan ketat.
   3. Jangan memberi imbalan atau hukuman pada sebuah aturan.
   Jalankan saja.
   4. Jangan pernah berdebat dengan anak tentang sebuah aturan.
   Gunakan kata-kata kunci yang tidak akan diperdebatkan, misalnya
   kamu harus.meskipun..

More Related Content

Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)

  • 1. ATTENTION-DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) By DINA HAYA SUFYA SITI MUKHAROMAH EMMY AYNI ISWAHYUDI
  • 2. Definisi ADHD ADHD merupakan kependekan dari attention deficit hiperactivity disorder Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, Disorder = gangguan
  • 3. Etiologi ADHD Faktor genetik Berubahnya fungsi dan anatomi otak Ibu yang merokok, penggunaan obat-obatan dan zat beracun lainnya Anak-anak yang terkena racun lingkungan
  • 4. Manifestasi Klinis Untuk dapat disebut memiliki gangguan hiperaktif, harus ada tiga gejala utama yang nampak dalam perilaku seorang anak, yaitu inatensi, hiperaktif, dan impulsif
  • 5. Manifestasi Klinis Inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu Gejala hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon
  • 6. Identifikasi ADHD E. Gejala-gejala tidak B. Beberapa gejala terjadi selama D. Harus ada hiperaktivitas berlakunya PDD, gangguan yang impulsifitas atau skizofrenia, atau C. Ada suatu secara klinis, A2. Hiperaktivitas kurang perhatian gangguan psikotik A I . Kurang Perhatian gangguan di dua atau signifikan di dalam Impulsifitas yang menyebabkan lainnya, dan tidak lebih seting/situasi. fungsi sosial, gangguan muncul dijelaskan dengan akademik, atau sebelum anak lebih baik oleh pekerjaan. berusia 7 tahun. gangguan mental lainnya.
  • 7. Prosedur Identifikasi Perspektif orang tua Perspetif anak Perspektif sekolah wawancara yang teliti Wawancara diskusi dengan orang tua lembar cek perilaku anak Pemeriksaan IQ observasi ruang kelas (Conners Rating Scale) Tes prestasi formulir penilaian guru pertanyaan situasi rumah Kajian tentang keadaan atau Conners Rating Scale formulir riwayat sekolah Rating Scale perilaku perkembangan Observasi interaksi orang dengan instrumen survei penyesuaian tua dan anak Kendall-Wilcox perkawinan menggunakan instrumen temuan dari Locke-Wallace
  • 8. PENDEKATAN 1. Teori conditioning. Menurut teori ini proses belajar merupakan suatu bentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan terjadi melalui hubungan rangsang jawaban menurut prinsip-prinsip mekanistik 2. Teori belajar kognitif. Menurut teori ini belajar merupakan proses pencapaian atas perubahan pemahaman, pandangan, harapan atau pola pikir 3. Teori Social Learning. Menurut teori ini anak dapat belajar melalui pengamatan atau melalui orang lain
  • 9. DIAGNOSA ADHD Bila didapatkan seorang anak dengan usia 6 hingga 12 tahun yang menunjukkan tanda-tanda hiperaktif dengan prestasi akademik yang rendah dan kelainan perilaku, hendaknya dilakukan evaluasi awal kemungkinan. Untuk mendiagnosis ADHD digunakan kriteria DSM IV yang juga digunakan, harus terdapat 3 gejala : Hiperaktif, masalah perhatian dan masalah konduksi.
  • 10. KASUS ADHD Ilustrasi : Kasus Bona Bona adalah anak laki-laki berusia 5 tahun dan bersekolah di sebuah TK ternama di Yogya. Penampilan fisiknya gemuk dan tinggi, jauh lebih besar dibandingkan teman-teman seusianya. Ayah ibunya bekerja sebagai karyawan swasta yang bekerja sepanjang hari sehingga Bona lebih banyak diasuh pembantunya. Bona dibawa ke sebuah biro konsultasi psikologi oleh ibunya karena adanya keluhan yang disampaikan pembantu, para tetangga, dan terutama guru-guru di sekolahnya. Pembantu rumah tangga di keluarga tersebut sering sekali berganti karena kebanyakan dari mereka tidak tahan dengan perilaku Bona yang selalu berlarian tanpa henti, membuat berantakan seluruh mainan tanpa menggunakannya untuk bermain (hanya dilempar-lempar kemana saja), sering memukul dan menendang tanpa alasan bahkan terkadang saat memegang benda juga digunakan untuk melempar atau memukul, makan sambil berlarian dan berantakan seluruh makanannya, tidak memperhatikan jika diberitahu sesuatu, suka berteriak-teriak kasar, dan membanting benda- benda terutama jika permintaannya tidak segera dipenuhi.
  • 11. KASUS ADHD Orang tua Bona sering merasa tidak nyaman dan serba salah dengan tetangga karena hampir setiap hari ada saja tetangga yang mengadu tentang perilaku Bona kepada anak-anak mereka. Perilaku Bona yang merebut mainan temannya hingga rusak, Bona yang memukul temannya hingga benjol, Bona yang melempar-lempar batu mengenai kaca tetangga, sampai Bona yang memanjat pagar tetangga dan merusakkan tanaman hias mereka, dan masih banyak lagi yang lainnya.
  • 12. Sementara itu guru di sekolah juga sering sekali menyampaikan keluhan tentang perilaku Bona di sekolah, bahkan Bona beberapa kali diantarkan pulang guru sebelum waktunya. Di sekolah, Bona terlihat kesulitan mengikuti proses belajar karena dia selalu saja berlari dan sulit sekali diminta duduk di kursinya. Guru dan teman-teman lain merasa terganggu karena setiap kali Bona diminta duduk, beberapa detik kemudian sudah berlari-lari lagi keliling ruang kelas sambil mengganggu temannya atau sampai keluar kelas. Ketika teman-temannya belajar mewarnai atau menggambar maka Bona akan meninggalkan kertas gambarnya dalam keadaan kosong atau dengan sedikit coretan yang terlihat asal-asalan.
  • 13. Bona juga sulit sekali diminta melakukan sesuatu oleh gurunya karena setiap kali gurunya berbicara, Bona tidak tahan mendengarkannya sampai selesai. Juga ketika guru mengajukan pertanyaan, terkadang Bona berteriak menjawab meski pertanyaan belum selesai, dan akhirnya jawabannya pun tidak tepat. Beberapa waktu terakhir bahkan gurunya secara implisit menyatakan bahwa Bona sebaiknya di pindah ke sekolah lain yang dapat menanganinya dengan lebih baik karena guru-guru di sekolahnya yang sekarang sudah kewalahan. Orang tuanya bingung sekali dengan kondisi ini sehingga merasa perlu minta bantuan tenaga terapis anak untuk membantu. Mengingat bahwa Bona adalah anak tunggal dan efek dari perilakunya sudah dipandang meresahkan maka ibunya berniat cuti selama beberapa bulan dari pekerjaannya untuk mengatasi masalah anaknya ini.
  • 14. Proses Tata Laksana Perilaku Bagi Bona Target Perilaku 1. Mampu membereskan mainan dan barang- barang milik Bona sendiri. 2. Mendengarkan orang lain bicara sampai selesai. 3. Mengerjakan aktivitas sampai selesai.
  • 15. Rencana Waktu Waktu yang direncanakan adalah 6 bulan, mengingat bahwa selama waktu itu ibunya akan cuti dari kantor dan dapat secara penuh terlibat dalam program ini untuk terus berada di samping Bona. Waktu 6 bulan ini akan dibagi dalam beberapa tahap untuk memudahkan proses monitoring dan evaluasi.
  • 16. Pelaksana Program Program ini dilaksanakan oleh Ibu Bona sebagai manajer program dibantu oleh seluruh anggota keluarga dengan didampingi terapis anak sebagai pemandu program dan nara sumber proses
  • 17. Program yang Direncanakan 1. Membereskan mainan dan barang milik Bona sendiri. 2. Mendengarkan orang lain bicara sampai selesai. 3. Mengerjakan aktivitas sampai selesai.
  • 18. Evaluasi Program Program bagi Bona ini akan selalu dievaluasi dan dimonitor menggunakan lembar evaluasi dan lembar monitoring yang dibuat saat perencanaan program (contoh lembar evaluasi dan lembar monitoring terlampir). Evaluasi dan monitoring dilakukan ibu Bona sebagai manajer program dan secara berkala akan didiskusikan bersama terapis untuk melihat efektivitas dan kemajuan program
  • 19. TERAPI BACK IN CONTROL (BIC) Program terapi Back in Control dikembangkan oleh Gregory Bodenhamer. Program ini berbasis kepada sistem yang berdasar pada aturan, jadi tidak tergantung pada keinginan anak untuk patuh. Dalam program ini, tugas orang tua adalah: 1. Orang tua mendefinisikan aturan secara jelas dan tepat (kita perjelas apa yang kita mau, tidak kurang tidak lebih). Kita buat aturan sejelas mungkin sehingga pengasuh pun dapat mendukung pelaksanaannya tanpa banyak penyimpangan. 2. Jalankan aturan tersebut dengan ketat. 3. Jangan memberi imbalan atau hukuman pada sebuah aturan. Jalankan saja. 4. Jangan pernah berdebat dengan anak tentang sebuah aturan. Gunakan kata-kata kunci yang tidak akan diperdebatkan, misalnya kamu harus.meskipun..