際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DINAMIKA
KELOMPOK
Daeng Muhammad Feisal @daengdoang
Dinamika
Kelompok?
Dinamika Kelompok - Daeng Muhammad Feisal
Pengantar
 Grup dan tim ini merupakan bagian dari organisasi. Karena
organisasi terdiri dari sekumpulan orang, terdapat sistem, dan
teknologi, dimana di dalamnya 3 hal tersbut saling berinteraksi,
kemudian semua hal tersebut diikat oleh values (nilai) dan
mencapai tujuan.
 Tim Kerja (Work Team) merupakan kumpulan dari dua orang
atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain dan berbagi
beberapa tujuan/tugas yang saling terkait. Dalam hal ini berarti
Tim kerja memiliki 2 karakteristik yaitu interaksi dan saling
keterkaitan. Misalnya, fakultas dalam departmen universitas
dikatakan sebagai tim kerja.
 Karena anggota fakultas saling berinteraksi satu dengan yang
lain dari waktu ke waktu, dan mereka memiliki tujuan yang
sama yaitu melibatkan pendidikan mahasiswa. Namun,
mahasiswa di fakultas tersebut tidak bisa dikatakan Tim kerja
walaupun mereka saling berinteraksi di kampus, tetapi dari
semua mahasiswa di fakultas memiiki tujuan yang tidak saling
terkait.
 Tim kerja kumpulan orang yang bekerja bersama, tetapi tidak
dapat bekerja, setidaknya tidak efektif tanpa anggota lain dari
tim (Spector, 2012).
 Grup kerja. Grup kerja (Work Group) merupakan kumpulan
orang yang bekerja bersama, tetapi dapat bekerja tanpa salah
satu anggota dari kelompok yang tidak ada. Misalnya,
mahasiswa yang membuat grup untuk mengerjakan tugas
kelompok, walaupun ada satu anggota kelompok tersebut tidak
hadir namun pekerjaan mereka masih tetap dapat dilakukan.
Jadi, dapat dikatakan semua tim merupakan grup, tetapi tidak
semua grup merupakan tim.
Kelompok dan Tim
Group (kelompok) berbeda
dengan team (tim). Tim
merupakan bagian dari
kelompok, tim dibangun untuk
kebermanfaatan (simbiosis)
pada interaksi antar anggota
(Robbins & Judge, 2015).
Kelompok Tim
Tujuan Berbagi informasi Kinerja kolektif
Sinergi
Netral (kadang kala
negatif)
Positif
Akuntabilitas Individual Individual dan mutual
Keterampilan Acak dan bervariasi Saling melengkapi
4 karakteristik
Kelompok Kerja
1. Norms, yaitu mengatur hubungan antara individu di dalam kelompok tertentu, dan faktanya
mereka diarahkan untuk terbiasa pada sejumlah masalah dari bagaimana mereka
menyelesaikan masalah dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah tersebut (Blau, 1995).
2. Cohesiveness, kekompakan yang mungkin terjadi karena adanya perjanjian yang ditepati oleh
antar anggota dalam kelompok yang berhubungan dengan nilai-nilai dan keyakinan tertentu.
3. Cohesiveness dan productivity, hubungan diantara kekompakan dan produktivitas semakin
kompak suatu grup maka tingkan produktivitasnya akan semakin tinggi. Dan tingkat ke
produktivitasanya dalam rapat akan semakin baik, itu penting untuk mencapai tujuan grup
untuk menyesuaikan terhadap tujuan atau goals dari organisasi.
4. Communication and interaction, yaitu dalam sebuah kelompok kerja akan tetap terjadi
komunikasi atau mereka dalam anggota yang sama tetap berinteraksi. Dari komunikasi akan
menimbulkan saling keterbukaan satu sama yang lain.
(McKenna, 2012)
3 Karakteristik
Tim Kerja :
1. Tindakan dari setiap individu harus saling terkait dan
dikoordinasikan
2. Setiap anggota harus memiliki peran tertentu Yaitu masing-
masing anggota memahami perannya masing-masing,
bertanggung jawab atas wewenang yang telah diberikan
3. Harus memiliki tujuan/tugas umum dan bersifat objektif
Yaitu setiap tujuan atau sasaran yang ingin dicapai jelas dan
mudah dipahami oleh setiap anggotanya
(Spector. E. P, 2012)
Kelompok (Group)
 Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih
yang saling mempengaruhi, berinteraksi, dan bergantung,
yang datang bersama-sama untuk mencapai tujuan atau
sasaran tertentu (Robbins & Judge, 2015).
 Jenis  Jenis Kelompok :
1. Formal dan Informal
2. Primal dan Skunder
3. Co-Acting
4. Counteracting
5. Reference
Jenis-jenis Kelompok :
Formal dan informal
 Kelompok formal merupakan suatu
kelompok yang ditetapkan dan
didefinisikan oleh struktur organisasi
(Robbins & Judge, 2015). Kelompok
formal diberi batasan oleh struktur
organisasi, yang berisi rincian tugas-
tugas pekerjaan dan tanggung jawab
tertentu, yang pelaksanaannya akan
menuju ke tercapainya sasaran dan
misi keseluruhan organisasinya
(Munandar, 2001).
 Kelompok informal merupakan
suatu kelompok yang tidak
ditetapkan strukturnya secara
formal atau tidak ditetapkan secara
organisasional. Misalnya kelompok
yang terlihat sebagai tanggapan atas
kebutuhan untuk kontak sosial
(Robbins & Judge, 2015).
Jenis-jenis Kelompok :
Primer dan sekunder
 Kelompok primer lingkupnya lebih
sempit, kontak atau interaksi langsung
antar anggotanya (face to face)sangat
sering terjadi, dan hubungan antar
anggota kelompok lebih dekat dan
cenderung lebih intim (McKenna,
2012). Contohnya adalah kelompok
keluarga dan kelompok olahraga.
 Kelompok sekunder lingkupnya lebih
luas dan bersifat impersonal, namun
tetap mengikat dan saling
mempengaruhi (McKenna,
2012). Contohnya adalah sebuah
perusahaan, sebuah rumah sakit, dan
sebuah sekolah.
Jenis - Jenis Kelompok : Interacting
 Yaitu para anggotanya saling
ketergantungan atau mereka
harus mengerjakan dan
menyusun bersama agar
penyelesaian tugas kelompok
tersebut terselesaikan
dengan baik. Dapat dikatakan
pada kelompok interaksi ini
memerlukan kooperasi dan
koordinasi yang baik.
Kelompok ini lah yang paling
mudah membangun kerja
sama dan intense interaksi
yang sangat tinggi.
 Contohnya, tim voli, tim
sepak bola
Jenis-jenis Kelompok : Co-Acting
 Kelompok co-acting terdiri dari
individu-individu yang memiliki
tugas dan tanggung jawab yang
bisa sama atau pun berbeda dan
melakukannya secara independen.
 Yaitu para anggotanya saling
bekerja sama dalam
melaksanakan tugas, namun
setiap anggotanya dapat
melaksanakan tugasnya secara
mandiri dan tidak ketergantungan.
Jadi, setiap anggotanya memiliki
tugas dan tanggung jawab masing-
masing yang dapat dikerjakan
tanpa harus saling
ketergantungan. Hubungan
ketergantungan akan terlihat dari
kelancaran masing-masing
anggota menjalankan tugasnya.
Contohnya, kelompok pramuniaga
Jenis-jenis Kelompok : Counteracting
 Kelompok counteracting dapat
disebut sebagai kelompok bersaing,
dimana setiap anggotanya bersaing
untuk mendapatkan suatu
keuntungan atau tujuan tertentu.
 Yaitu para anggotanya saling
bekerja sama untuk tujuan
perundingan dan memufakatkan
sasaran dan tuntutan yang
bertentangan. Kelompok ini belum
memiliki sasaran yang akan dicapai
dengan jelas, tujuan dari kelompok
ini adalah dapat menyelesaikan
konflik dan kesepakatan tertentu.
Jadi, pada kelompok ini dalam
pelaksanaanya belum terlalu jelas
dan rinci. Contohnya, panitia
perjanjian kerja bersama (PKB).
Jenis-jenis Kelompok :
Reference
 Kelompok reference
memiliki daya tarik tertentu
dan hasilnya para individu
tertarik untuk masuk ke
dalam kelompok tersebut,
atau hanya ingin sekedar
mengindentifikasi.
Kelompok ini dapat
mempengaruhi siapa saja
yang tertarik tanpa harus
masuk atau menjadi
anggota dalam kelompok
tersebut.
Tim
 Tim (Team) dapat digambarkan sebagai sekumpulan
orang dalam jumlah kecil dengan kemampuan yang
dapat saling melengkapi satu sama lain dan memiliki
tujuan, performance goals, dan pendekatan yang
mengharuskan mereka untuk bertanggung jawab
(Moorhead & Griffin, 2010).
Jenis  Jenis Tim
 Tim pemecahan permasalahan (problem solving team),
contohnya tim yang terdiri atas 5 hingga 12 karyawan dari
departemen yang sama bertemu selama beberapa jam setiap
minggu untuk membahas cara-cara meningkatkan kualitas,
efisiensi, dan lingkungan kerja.
 Tim kerja yang dikelola sendiri (self-managed work team),
contohnya tim yang terdiri dari 10 hingga 15 orang yang
memerlukan tanggung jawab dari supervisor mereka
sebelumnya.
 Tim fungsional silang (cross-functional teams), contohnya
para karyawan dari tingkatan (hierarki) yang kira-kira sama,
tetapi dari area kerja yang berbeda, yang datang bersama-
sama untuk menyelesaikan suatu tugas.
 Tim virtual (virtual team), yaitu tim yang menggunakan
teknologi computer untuk mengikat bersama-sama secara
fisik yang para anggotanya tersebar agar mencapai tujuan
umum.
 Sistem multitim (multiteam system), yaitu suatu
pengumpulan dua atau lebih tim yang saling bergantung
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Sistem multitim juga
dapat didefinisikan sebagai suatu tim yang terdiri dari banyak
tim.
Proses Tim
 Rencana dan tujuan umum, Tim-tim yang efektif mulai
dengan menganalisis misi dari tim, mengembangkan
tujuan-tujuan untuk mencapai misi tersebut, dan
menciptakan strategi-strategi untuk mencapai tujuan.
 Tujuan yang spesifik, Tim yang berhasil akan
menerjemahkan tujuan umum mereka ke dalam tujuan
kinerja yang spesifik, dapat diukur, dan realistis.
 Keberhasilan tim, Tim yang telah berhasil akan
meningkatkan keyakinan mereka mengenai
keberhasilan pada masa mendatang, yang pada
gilirannya akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih
keras.
 Mental model, Pengetahuan dan keyakinan para
anggota tim mengenai bagaimana pekerjaan dapat
diselesaikan oleh tim.
 Level konflik, Bagaimana anggota tim menemukan
jalan keluar atas konflik yang terjadi.
 Kemalasan sosial, Tim yang efektif dapat melemahkan
kecenderungan kemalasan sosial dengan membuat
para anggota bertanggung jawab bersama-sama untuk
mencapai tujuan tim.
KELOMPOK

Kelompok adalah
kumpulan individu yang
saling berinteraksi dan
mempunyai tujuan
bersama
Forming
Storming
Norming
Performing
Adjourning
PERKEMBANGAN KELOMPOK
Proses terjadinya Grup dan Tim
1. Forming, yaitu dimana kelompok/tim mulai
terbentuk. Kondisi yang terjadi adalah
ketidakpastian diantara anggota lainnya,
setiap anggota masih bertanya-tanya
mengapa dibentuk sebuah kelompok/tim
2. Storming, yaitu masing-masing anggota
dalam kelompok/tim ini berusaha untuk
menyesuaikan dengan kondisi, nilai-nilai,
sistem-sistem, dan kepercayaan. Namun,
pada tahap ini bisa terjadi dua kemungkinan
yaitu perpecahan atau penyatuan
3. Norming, yaitu konflik mulai reda, berusaha
untuk membuat visi dan misi yang sama dan
bersifat objektif. Pada tahap ini kelompok/tim
semakin kohesif
4. Performing, yaitu setiap anggota mulai
menyesuaikan diri dengan visi dan misi yang
dibuat oleh kelompok. Setiap anggota dapat
menyelesaikan masalah sendiri dan kembali
pada tujuan awal yang disepakati sebelumnya
5. Adjoining, yaitu pada tahap ini bagi
kelompok/tim yang merasa puas akan
bahagia atas prestasinya namun cenderung
akan lupa dengan tujuan awalnya dan tidak
mempertahankannya.
Tuckman (2000)
DINAMIKA
Kata Dinamika berasal
dari kata Dynamics
(Dynamis Yunani)
yang bermakna
Kekuatan (force).
Dynamics is facts or
concepts which refer to
conditions of change,
expecially to forces

Dinamika berarti adanya
interaksi dan interdependensi
antara anggota kelompok yang
satu dengan anggota kelompok
secara keseluruhan.
Fred R. Kerlinger, 1964. Foundations of behavioral research. New York: Holt
Rinehart and Winston.page. 20-35
Dinamika KelompokDinamika Kelompok?
DINAMIKAKELOMPOK

kekuatan yang saling
mempengaruhi hubungan timbal
balik kelompok dengan interaksi
yang terjadi antara anggota
kelompok dengan pemimpin yang
diberi pengaruh kuat pada
perkembangan kelompok
Gejala yang timbul saat proses
Kelompok
(Munandar, 2001)
Konformisme, tanpa sadar mereka telah mengikuti pola-
pola perilaku tertentu
#1 Gejala yang timbul saat proses Kelompok
#2 Gejala yang timbul saat proses Kelompok
Kelekatan (cohesiveness), menerima kesepakatan dan mau bekerja sama
dalam mencapai sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya.
#3 Gejala yang timbul saat proses Kelompok
Sinergi, pengambilan keputusan, keputusan yang diambil kelompok merupakan keputusan yang
lebih baik dari keputusan individu.
#4 Gejala yang timbul saat proses Kelompok
Groupthink, merupakan kondisi dimana keputusan yang diambil oleh kelompok
dari berbagai sumbangan setiap anggotanya dengan cara memaksa untuk
menyetujui pada pandangan yang mayoritas (dalam Munandar, 2001).
 Polarisasi kelompok (Group Polarization), Yaitu menurut Fincham dan Rhodes (dalam
Munandar, 2001), kemungkinan terjadinya polarisasi kelompok apabila :
diffusion of responsibility
social comparison process
Persuasive
#5 Gejala yang timbul saat proses Kelompok
Faktor yang menetukan derajat
Kohesifitas
 Lamanya waktu berada bersama
dalam kelompok, semakin lama
bersama makin lekat kelompoknya
 Parahnya masa awal, semakin sulit
individu memasuki kelompok
kerja, makin lekat kelompoknya
 Besarnya kelompok, semakin
besar kelompoknya, semakin
rendah kelekatannya
 Ancaman dari luar, semakin besar
ancaman dari musuh makin tinggi
kelekatannya
 Keberhasilan di masa lalu
揃
(Robbins, 2014)
#1 Membangun Tim yang Efektif
Rancangan Pekerjaan, Tim yang efektif akan saling bekerja sama dalam
mencapai tujuan, namun juga tetap memberikan kebebasan/peluang untuk
setiap individunya menggunakan keterampilan dan bakat mereka
#2
Membangun
Tim yang
Efektif
Komposisi
 memerlukan orang-orang dengan keahlian teknis, keterampilan
pemecahan masalah, dan kemampuan pengambilan keputusan agar
tim dapat bekerja secara efektif.
 kepribadian yaitu kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan
dan perbedaan
 Sesuai talent.
 Ukuran tim yaitu tim yang efektif
 Fleksibiltas anggota yaitu tim yang efektif akan saling membantu
dan peduli.
 Kelebihan kesukaan anggota yaitu kelebihan-sukaan individu harus
dipertimbangkan
#3 Membangun Tim yang Efektif
 Konteks, saling terkait
#4 Membangun Tim yang Efektif
Proses, Dalam proses terdapat tujuan bersama dan tujuan yang spesifik,
kehebatan tim yaitu tim yang efektif harus mempunyai kepercayaan diri,
tingkat konflik yang akan memperkecil kemungkinan terjadinya groupthink,
dan kemalasan sosial.
CHARACTER
Inspired by: Scrum values
Dinamika Kelompok - Daeng Muhammad Feisal
TOKOH
INSPIRATIF
Haedar Nashir
..and team
Dahnil Anzar S.
..and team
Irfan Amalee
..and team
Raja Juli Antoni
..and team
Andar Nubowo
Sampai daerah
Solusi dalam Tim Efektif
Menurut Hackman dalam tim yang efektif
terdiri dari 6 solusi, yaitu:
1. Berfikir dengan jernih dalam mengambil
tindakan untuk mengerjakan tugas yang
akan diselesaikan, komposisi dari tim
disesuaikan dengan norma dalam grup.
2. Memastikan otoritas tetap memiliki batas.
3. Mengeluarkan instruksi dan arahan yang
jelas tetapi tetap menjaga implikasi
motivasi dari tindakan tersebut.
4. Mengakui pentingnya motivasi intrinsik.
5. Membuat konteks organisasi yang
mendukung, contohnya pemilihan dari
anggota tim.
6. Memberikan pelatihan dan pembinaan
dalam proses kerja sama tim.
(Mckenna, 2012)
Dinamika Kelompok - Daeng Muhammad Feisal
Dinamika Kelompok - Daeng Muhammad Feisal
Hatur Nuhuns
;D

More Related Content

Dinamika Kelompok - Daeng Muhammad Feisal

  • 4. Pengantar Grup dan tim ini merupakan bagian dari organisasi. Karena organisasi terdiri dari sekumpulan orang, terdapat sistem, dan teknologi, dimana di dalamnya 3 hal tersbut saling berinteraksi, kemudian semua hal tersebut diikat oleh values (nilai) dan mencapai tujuan. Tim Kerja (Work Team) merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain dan berbagi beberapa tujuan/tugas yang saling terkait. Dalam hal ini berarti Tim kerja memiliki 2 karakteristik yaitu interaksi dan saling keterkaitan. Misalnya, fakultas dalam departmen universitas dikatakan sebagai tim kerja. Karena anggota fakultas saling berinteraksi satu dengan yang lain dari waktu ke waktu, dan mereka memiliki tujuan yang sama yaitu melibatkan pendidikan mahasiswa. Namun, mahasiswa di fakultas tersebut tidak bisa dikatakan Tim kerja walaupun mereka saling berinteraksi di kampus, tetapi dari semua mahasiswa di fakultas memiiki tujuan yang tidak saling terkait. Tim kerja kumpulan orang yang bekerja bersama, tetapi tidak dapat bekerja, setidaknya tidak efektif tanpa anggota lain dari tim (Spector, 2012). Grup kerja. Grup kerja (Work Group) merupakan kumpulan orang yang bekerja bersama, tetapi dapat bekerja tanpa salah satu anggota dari kelompok yang tidak ada. Misalnya, mahasiswa yang membuat grup untuk mengerjakan tugas kelompok, walaupun ada satu anggota kelompok tersebut tidak hadir namun pekerjaan mereka masih tetap dapat dilakukan. Jadi, dapat dikatakan semua tim merupakan grup, tetapi tidak semua grup merupakan tim.
  • 5. Kelompok dan Tim Group (kelompok) berbeda dengan team (tim). Tim merupakan bagian dari kelompok, tim dibangun untuk kebermanfaatan (simbiosis) pada interaksi antar anggota (Robbins & Judge, 2015). Kelompok Tim Tujuan Berbagi informasi Kinerja kolektif Sinergi Netral (kadang kala negatif) Positif Akuntabilitas Individual Individual dan mutual Keterampilan Acak dan bervariasi Saling melengkapi
  • 6. 4 karakteristik Kelompok Kerja 1. Norms, yaitu mengatur hubungan antara individu di dalam kelompok tertentu, dan faktanya mereka diarahkan untuk terbiasa pada sejumlah masalah dari bagaimana mereka menyelesaikan masalah dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah tersebut (Blau, 1995). 2. Cohesiveness, kekompakan yang mungkin terjadi karena adanya perjanjian yang ditepati oleh antar anggota dalam kelompok yang berhubungan dengan nilai-nilai dan keyakinan tertentu. 3. Cohesiveness dan productivity, hubungan diantara kekompakan dan produktivitas semakin kompak suatu grup maka tingkan produktivitasnya akan semakin tinggi. Dan tingkat ke produktivitasanya dalam rapat akan semakin baik, itu penting untuk mencapai tujuan grup untuk menyesuaikan terhadap tujuan atau goals dari organisasi. 4. Communication and interaction, yaitu dalam sebuah kelompok kerja akan tetap terjadi komunikasi atau mereka dalam anggota yang sama tetap berinteraksi. Dari komunikasi akan menimbulkan saling keterbukaan satu sama yang lain. (McKenna, 2012)
  • 7. 3 Karakteristik Tim Kerja : 1. Tindakan dari setiap individu harus saling terkait dan dikoordinasikan 2. Setiap anggota harus memiliki peran tertentu Yaitu masing- masing anggota memahami perannya masing-masing, bertanggung jawab atas wewenang yang telah diberikan 3. Harus memiliki tujuan/tugas umum dan bersifat objektif Yaitu setiap tujuan atau sasaran yang ingin dicapai jelas dan mudah dipahami oleh setiap anggotanya (Spector. E. P, 2012)
  • 8. Kelompok (Group) Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang saling mempengaruhi, berinteraksi, dan bergantung, yang datang bersama-sama untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu (Robbins & Judge, 2015). Jenis Jenis Kelompok : 1. Formal dan Informal 2. Primal dan Skunder 3. Co-Acting 4. Counteracting 5. Reference
  • 9. Jenis-jenis Kelompok : Formal dan informal Kelompok formal merupakan suatu kelompok yang ditetapkan dan didefinisikan oleh struktur organisasi (Robbins & Judge, 2015). Kelompok formal diberi batasan oleh struktur organisasi, yang berisi rincian tugas- tugas pekerjaan dan tanggung jawab tertentu, yang pelaksanaannya akan menuju ke tercapainya sasaran dan misi keseluruhan organisasinya (Munandar, 2001). Kelompok informal merupakan suatu kelompok yang tidak ditetapkan strukturnya secara formal atau tidak ditetapkan secara organisasional. Misalnya kelompok yang terlihat sebagai tanggapan atas kebutuhan untuk kontak sosial (Robbins & Judge, 2015).
  • 10. Jenis-jenis Kelompok : Primer dan sekunder Kelompok primer lingkupnya lebih sempit, kontak atau interaksi langsung antar anggotanya (face to face)sangat sering terjadi, dan hubungan antar anggota kelompok lebih dekat dan cenderung lebih intim (McKenna, 2012). Contohnya adalah kelompok keluarga dan kelompok olahraga. Kelompok sekunder lingkupnya lebih luas dan bersifat impersonal, namun tetap mengikat dan saling mempengaruhi (McKenna, 2012). Contohnya adalah sebuah perusahaan, sebuah rumah sakit, dan sebuah sekolah.
  • 11. Jenis - Jenis Kelompok : Interacting Yaitu para anggotanya saling ketergantungan atau mereka harus mengerjakan dan menyusun bersama agar penyelesaian tugas kelompok tersebut terselesaikan dengan baik. Dapat dikatakan pada kelompok interaksi ini memerlukan kooperasi dan koordinasi yang baik. Kelompok ini lah yang paling mudah membangun kerja sama dan intense interaksi yang sangat tinggi. Contohnya, tim voli, tim sepak bola
  • 12. Jenis-jenis Kelompok : Co-Acting Kelompok co-acting terdiri dari individu-individu yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang bisa sama atau pun berbeda dan melakukannya secara independen. Yaitu para anggotanya saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas, namun setiap anggotanya dapat melaksanakan tugasnya secara mandiri dan tidak ketergantungan. Jadi, setiap anggotanya memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing yang dapat dikerjakan tanpa harus saling ketergantungan. Hubungan ketergantungan akan terlihat dari kelancaran masing-masing anggota menjalankan tugasnya. Contohnya, kelompok pramuniaga
  • 13. Jenis-jenis Kelompok : Counteracting Kelompok counteracting dapat disebut sebagai kelompok bersaing, dimana setiap anggotanya bersaing untuk mendapatkan suatu keuntungan atau tujuan tertentu. Yaitu para anggotanya saling bekerja sama untuk tujuan perundingan dan memufakatkan sasaran dan tuntutan yang bertentangan. Kelompok ini belum memiliki sasaran yang akan dicapai dengan jelas, tujuan dari kelompok ini adalah dapat menyelesaikan konflik dan kesepakatan tertentu. Jadi, pada kelompok ini dalam pelaksanaanya belum terlalu jelas dan rinci. Contohnya, panitia perjanjian kerja bersama (PKB).
  • 14. Jenis-jenis Kelompok : Reference Kelompok reference memiliki daya tarik tertentu dan hasilnya para individu tertarik untuk masuk ke dalam kelompok tersebut, atau hanya ingin sekedar mengindentifikasi. Kelompok ini dapat mempengaruhi siapa saja yang tertarik tanpa harus masuk atau menjadi anggota dalam kelompok tersebut.
  • 15. Tim Tim (Team) dapat digambarkan sebagai sekumpulan orang dalam jumlah kecil dengan kemampuan yang dapat saling melengkapi satu sama lain dan memiliki tujuan, performance goals, dan pendekatan yang mengharuskan mereka untuk bertanggung jawab (Moorhead & Griffin, 2010).
  • 16. Jenis Jenis Tim Tim pemecahan permasalahan (problem solving team), contohnya tim yang terdiri atas 5 hingga 12 karyawan dari departemen yang sama bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk membahas cara-cara meningkatkan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Tim kerja yang dikelola sendiri (self-managed work team), contohnya tim yang terdiri dari 10 hingga 15 orang yang memerlukan tanggung jawab dari supervisor mereka sebelumnya. Tim fungsional silang (cross-functional teams), contohnya para karyawan dari tingkatan (hierarki) yang kira-kira sama, tetapi dari area kerja yang berbeda, yang datang bersama- sama untuk menyelesaikan suatu tugas. Tim virtual (virtual team), yaitu tim yang menggunakan teknologi computer untuk mengikat bersama-sama secara fisik yang para anggotanya tersebar agar mencapai tujuan umum. Sistem multitim (multiteam system), yaitu suatu pengumpulan dua atau lebih tim yang saling bergantung untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Sistem multitim juga dapat didefinisikan sebagai suatu tim yang terdiri dari banyak tim.
  • 17. Proses Tim Rencana dan tujuan umum, Tim-tim yang efektif mulai dengan menganalisis misi dari tim, mengembangkan tujuan-tujuan untuk mencapai misi tersebut, dan menciptakan strategi-strategi untuk mencapai tujuan. Tujuan yang spesifik, Tim yang berhasil akan menerjemahkan tujuan umum mereka ke dalam tujuan kinerja yang spesifik, dapat diukur, dan realistis. Keberhasilan tim, Tim yang telah berhasil akan meningkatkan keyakinan mereka mengenai keberhasilan pada masa mendatang, yang pada gilirannya akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras. Mental model, Pengetahuan dan keyakinan para anggota tim mengenai bagaimana pekerjaan dapat diselesaikan oleh tim. Level konflik, Bagaimana anggota tim menemukan jalan keluar atas konflik yang terjadi. Kemalasan sosial, Tim yang efektif dapat melemahkan kecenderungan kemalasan sosial dengan membuat para anggota bertanggung jawab bersama-sama untuk mencapai tujuan tim.
  • 18. KELOMPOK Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama
  • 20. Proses terjadinya Grup dan Tim 1. Forming, yaitu dimana kelompok/tim mulai terbentuk. Kondisi yang terjadi adalah ketidakpastian diantara anggota lainnya, setiap anggota masih bertanya-tanya mengapa dibentuk sebuah kelompok/tim 2. Storming, yaitu masing-masing anggota dalam kelompok/tim ini berusaha untuk menyesuaikan dengan kondisi, nilai-nilai, sistem-sistem, dan kepercayaan. Namun, pada tahap ini bisa terjadi dua kemungkinan yaitu perpecahan atau penyatuan 3. Norming, yaitu konflik mulai reda, berusaha untuk membuat visi dan misi yang sama dan bersifat objektif. Pada tahap ini kelompok/tim semakin kohesif 4. Performing, yaitu setiap anggota mulai menyesuaikan diri dengan visi dan misi yang dibuat oleh kelompok. Setiap anggota dapat menyelesaikan masalah sendiri dan kembali pada tujuan awal yang disepakati sebelumnya 5. Adjoining, yaitu pada tahap ini bagi kelompok/tim yang merasa puas akan bahagia atas prestasinya namun cenderung akan lupa dengan tujuan awalnya dan tidak mempertahankannya. Tuckman (2000)
  • 21. DINAMIKA Kata Dinamika berasal dari kata Dynamics (Dynamis Yunani) yang bermakna Kekuatan (force).
  • 22. Dynamics is facts or concepts which refer to conditions of change, expecially to forces
  • 23. Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok secara keseluruhan. Fred R. Kerlinger, 1964. Foundations of behavioral research. New York: Holt Rinehart and Winston.page. 20-35
  • 25. DINAMIKAKELOMPOK kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok dengan pemimpin yang diberi pengaruh kuat pada perkembangan kelompok
  • 26. Gejala yang timbul saat proses Kelompok (Munandar, 2001)
  • 27. Konformisme, tanpa sadar mereka telah mengikuti pola- pola perilaku tertentu #1 Gejala yang timbul saat proses Kelompok
  • 28. #2 Gejala yang timbul saat proses Kelompok Kelekatan (cohesiveness), menerima kesepakatan dan mau bekerja sama dalam mencapai sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya.
  • 29. #3 Gejala yang timbul saat proses Kelompok Sinergi, pengambilan keputusan, keputusan yang diambil kelompok merupakan keputusan yang lebih baik dari keputusan individu.
  • 30. #4 Gejala yang timbul saat proses Kelompok Groupthink, merupakan kondisi dimana keputusan yang diambil oleh kelompok dari berbagai sumbangan setiap anggotanya dengan cara memaksa untuk menyetujui pada pandangan yang mayoritas (dalam Munandar, 2001).
  • 31. Polarisasi kelompok (Group Polarization), Yaitu menurut Fincham dan Rhodes (dalam Munandar, 2001), kemungkinan terjadinya polarisasi kelompok apabila : diffusion of responsibility social comparison process Persuasive #5 Gejala yang timbul saat proses Kelompok
  • 32. Faktor yang menetukan derajat Kohesifitas Lamanya waktu berada bersama dalam kelompok, semakin lama bersama makin lekat kelompoknya Parahnya masa awal, semakin sulit individu memasuki kelompok kerja, makin lekat kelompoknya Besarnya kelompok, semakin besar kelompoknya, semakin rendah kelekatannya Ancaman dari luar, semakin besar ancaman dari musuh makin tinggi kelekatannya Keberhasilan di masa lalu 揃 (Robbins, 2014)
  • 33. #1 Membangun Tim yang Efektif Rancangan Pekerjaan, Tim yang efektif akan saling bekerja sama dalam mencapai tujuan, namun juga tetap memberikan kebebasan/peluang untuk setiap individunya menggunakan keterampilan dan bakat mereka
  • 34. #2 Membangun Tim yang Efektif Komposisi memerlukan orang-orang dengan keahlian teknis, keterampilan pemecahan masalah, dan kemampuan pengambilan keputusan agar tim dapat bekerja secara efektif. kepribadian yaitu kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan dan perbedaan Sesuai talent. Ukuran tim yaitu tim yang efektif Fleksibiltas anggota yaitu tim yang efektif akan saling membantu dan peduli. Kelebihan kesukaan anggota yaitu kelebihan-sukaan individu harus dipertimbangkan
  • 35. #3 Membangun Tim yang Efektif Konteks, saling terkait
  • 36. #4 Membangun Tim yang Efektif Proses, Dalam proses terdapat tujuan bersama dan tujuan yang spesifik, kehebatan tim yaitu tim yang efektif harus mempunyai kepercayaan diri, tingkat konflik yang akan memperkecil kemungkinan terjadinya groupthink, dan kemalasan sosial.
  • 50. Solusi dalam Tim Efektif Menurut Hackman dalam tim yang efektif terdiri dari 6 solusi, yaitu: 1. Berfikir dengan jernih dalam mengambil tindakan untuk mengerjakan tugas yang akan diselesaikan, komposisi dari tim disesuaikan dengan norma dalam grup. 2. Memastikan otoritas tetap memiliki batas. 3. Mengeluarkan instruksi dan arahan yang jelas tetapi tetap menjaga implikasi motivasi dari tindakan tersebut. 4. Mengakui pentingnya motivasi intrinsik. 5. Membuat konteks organisasi yang mendukung, contohnya pemilihan dari anggota tim. 6. Memberikan pelatihan dan pembinaan dalam proses kerja sama tim. (Mckenna, 2012)