Dokumen tersebut membahas delapan aturan emas dalam merancang antarmuka pengguna yang baik, yaitu konsistensi, dialog di akhir, undo yang mudah, mengurangi beban ingatan pendek, menyediakan shortcut, memberikan umpan balik informatif, penanganan kesalahan sederhana, dan mendukung kontrol internal pengguna atas sistem.
2. 1. Berusaha Konsisten
Menu (pengelompokan menu yang teratur)
Bahasa (jangan menggunakan bahasa inggris di
satu bagian dan b indonesia pada bagian
lainnya)
Logo (Penempatan logo yang tepat)
Judul (penempatan judul yang tepat)
Tulisan (jangan memakai tulisan yang berbeda
di satu bagian dan bagian lainnya)
Warna (pakailah warna yang sama dalam menu)
3. 2. Dialog di keadaan akhir
Contohnya adalah kalimat penutup pada microsoft
word bila ingin keluar dan perubahan belum
disimpan, menghasilkan dialog seperti ini
(defaultnya haruslah pada keadaang yang
menguntungkan user, seperti pada dialog micr
word tersebut defaultnya pada buttom yes)
4. Contoh lainnya adalah pada handphone yang
terdapat kalimat pesan terkirim bila pesan
yang dikirim telah sampai pada penerimanya
5. 3. Undo yang mudah
Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna
karena pengguna mengetahui kesalahan yang
dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna
tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan
lain yang belum biasa digunakan.
6. 4. Kurangi beban ingatan jangka
pendek
Langkah langkah masuk menu jangan terlalu
dalam
7. 5. Sediakan shortcut
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli
untuk meningkatkan
kecepatan interaksi,
sehingga diperlukan
singkatan, tombol fungsi,
perintah tersembunyi,
dan fasilitas makro.
8. 6. Memberi umpan balik yang
informatif
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya
disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk
tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu
penting, dapat diberikan umpan balik yang
sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan
hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya
lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara
ketika salah menekan tombol pada waktu input
data atau muncul pesan kesalahannya.
9. 7. Memberi penanganan kesalahan
sederhana
Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga
pengguna tidak dapat melakukan kesalahan
fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat
mendeteksi kesalahan dengan cepat dan
memberikan mekanisme yang sedehana dan
mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.
10. 8. Mendukung internal locus of control
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan
sistem akan merespon tindakan yang dilakukan
pengguna daripada pengguna merasa bahwa
sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem
dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna
menjadi inisiator daripada responden.