Materi Fisika SMA Kelas XII - Medan Magnet dan Induksi Magnet serta Sifat Kemagnetan Bahan. (Tersedia untuk Kurikulum KTSP 2006 dan Kurikulum 2013).
Sumber: Fisika Dasar, Fisika Kelas 12 Buku Siswa K13, dan Fisika KTSP Kelas XII SMA - Marthen Kanginan
1 of 43
More Related Content
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
2. Medan magnetik adalah ruang tempat magnet-magnet
lainnya mengalami gaya magnetik. Medan magnet (B)
merupakan besaran vektor. SI dari medan magnet adalah
Wb/m2 atau Tesla (T). Garis-garis gaya magnet yang
dihasilkan magnet batag berarah dari kutub utara ke
kutub selatan magnet.
3. Genggam kawat lurus dengan
tangan kanan hingga jempol
menunjukkan arah kuat arus,
maka arah putaran keempat
jari yang dirapatkan akan
menyatakan arah lingkaran
garis-garis medan magnetik.
ARAH INDUKSI MAGNETIK
5. qsin rdsrds 緒
B berarah keluar
qsindx
a
ds x
q
r
dxds
r
x
a
qtan
2
0
4 r
rds
B
Id
Arah:
Besar:
qsin
a
r
2
2
sin
q
a
r
dx
a
Id sin
sin
4
2
0
q
q
B
dx
a
I
件
э
2
3
0 sin
4
q
ds
r
dB
6. a
ds x
q
r
dxds
r
x
a
qtan qq 2
sin
a
d
dx
q
q
d
a
dx 2
sin
q
q
q
d
a
a
I
件
э
22
3
0
sin
sin
4 qq
d
a
I
sin
4
0
180
0
0
cos
4
q
a
I
2
4
0
a
I
a
I
2
0
qtan
a
x
dx
a
I
d 件
э
2
3
0 sin
4
q
B
qq
d
a
I
dB 駕
緒 sin
4
0
B
7. IBdldl 0cos. q 緒緒 B
Ids 0. 緒B
Ir
r
I
dsBds 0
0
)2(
2
.
緒緒 駕B
8. Dalam bentuk lain, persamaan hukum Ampere
dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
緒
i
IB i 0cos q
9. Note: ds = d sin 慮
dengan:
慮 = sudut antara I d dengan
12. dengan:
亮0 = permeabilitas vakum (4 x 10-7 Tm/A)
r = jarak titik yang ditinjau oleh kawat penghantar (m)
Dapat ditentukan dengan
hukum Ampere. Karena B
dan d searah maka 慮 = 0o
sehingga cos 慮 = 1.
IdB oqcos IdB o
IrB o )2(
r
I
B
o
2
14. Bila r < R
dengan:
r = jarak titik di dalam kawat ke titik pusat kawat
(m)
I
R
I
R
rI
A
A
I
R
r
r
2
2
2
2
r緒緒
R
Ir
r
R
r
r
I
B
o
o
r
2
2
2
0
22
)(
2
緒緒
15. Bila r = R
Bila r > R
dengan:
r = jarak titik di luar kawat ke dalam titik pusat
kawat (m)
R
I
R
I
B
oR
22
0
緒
r
I
r
I
B
or
22
0
緒
Untuk daerah di permukaan kawat,
panjang lintasan lingkaran yang
melingkupi arus listrik adalah d =
2R, sedangkan arus listrik yang
dilingkupi oleh lintasan tersebut adalah
IR = I.
Untuk daerah di luar kawat, panjang
lintasan lingkaran yang melingkupi arus
listrik adalah d = 2r, sedangkan arus
listrik yang dilingkupi oleh lintasan
tersebut adalah IR = Ir = I.
17. Hubungan 硫 dengan 留
diperoleh dari segitiga
siku-siku POQ.
硫 + 留 = 90o
sin 硫 = sin (90o 留)
sin 硫 = cos 留
Hubungan dl dengan d留 diperoleh
dari segitiga siku-siku PQR.
QP
QR
d 緒sin
18. QP = r dan sin d留 d留 karena sudut sangat kecil
Sekarang, bandingkan segitiga siku-siku QRS
¥ drQR
r
QR
d .緒
Persamaan menjadi:
QS
QRo
緒 )90sin(
QS =dl, QR = rd留, dan sin (90o 留) = cos 留
dl
rd
cos
cos
rd
dl
19. Hubungan r dengan 留 diperoleh dengan menggunakan
perbandingan cos 留 dalam segitiga siku-siku POQ.
OP = 留 dan PQ = r, sehingga persamaan di atas menjadi
PQ
OP
緒cos
cos
cos
a
r
r
a
緒
20. 駕 緒
cos
44 a
id
r
id
B
oo
¥
d
a
o
駕
2
1
.cos
4
¥
d
a
io
駕
2
1
cos
4
][sin
2
1
4
¥
a
io
]sin[sin 12
4
¥¥
a
i
B
o
]sin[sin
)]sin([sin
21
1
4
4
2
¥
¥
a
i
B
a
i
B
o
o
21. Karena selalu tegak lurus dengan d untuk tiap elemen
panjang d, maka sin 慮 = sin 90o = 1, sehingga:
r
dI
dB
o
2
sin
4
q
Rxr
r
dI
r
dI
dB
oo 22
22
4
)1(
4
緒緒
Rx
dI
Rx
dI
dB
oo
22
22
2
44
)(
23. Dengan demikian, induksi magnet pada titik P dari kawat melingkar
berarus listrik dapat ditentukan dengan persamaan:
dengan:
R = jari-jari lingkaran kawat
(m)
x = jarak titik yang ditinjau (P)
ke titik pusat lingkaran (m)
留 = sudut yang dibentuk oleh
dengan garis yang melalui
pusat lingkaran (sumbu X)
sin
)(2
3
)(2)()(2
)(
sin
3
22
3
22
2
22
)(2
3
R
I
B
Rx
R
I
RxR
RRI
B
Rx
R
o
p
oo
p
R
sin
)(2)(2
3
22
2
2
3
R
I
Rx
RI
B
oo
p
24. Dalam pusat lingkaran, nilai x = 0 dan sudut 留 = 90, sehingga
induksi magnetik dapat ditentukan sebagai berikut.
Bila induksi magnetik terjadi pada jarak titik yang sangat jauh dari
pusat lingkaran (x >> R)
R
I
R
RI
R
RI
B
ooo
O
22))0((2
3
2
22
2
2
3
緒
)(2
)1(
)(2
)90sin(
)(2
30 3
R
I
R
I
R
I
B
ooo
o
緒緒
atau
x
RI
B
o
p
3
2
2
25. Jika kawat melingkar yang mengalirkan arus terdiri
dari N lilitan, induksi magnetik dapat ditentukan
sebagai berikut.
R
I
NB
o
o
2
26. Medan magnetik di sekitar kawat
lingkaran berarus
Besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh
penghantar berarus berbentuk lingkaran
dipengaruhi oleh kuat arus, jari-jari lingkaran
maupun posisi titik yang ditinjau
Keterangan:
B = induksi magnetik di pusat
lingkaran
亮 = permeabilitas hampa
= 4 x 10-7 Wb/ amp x m
R = jari-jari lingkaran
i = kuat arus listrik
n = jumlah lingkaran kawat
28. Sebuah kawat penghantar berbentuk lingkaran (jari-
jari = a) dialiri arus I maka besarnya induksi
magnetik di sumbu lingkaran P .
MEDAN MAGNETIK DI SUMBU KAWAT
LINGKARAN BERARUS
30. Nilai induksi magnetik di salah satu ujung solenoida sama dengan
setengah dari nilai induksi magnetik di tengah-tengah solenoida,
yaitu:
Jika N/ diganti dengan n, yaitu jumlah lilitan tiap satuan
panjang, maka induksi magnetik oleh solenoida dinyatakan
dengan persamaan-persamaan berikut:
dengan:
N = jumlah lilitan pada
solenoida
= panjang solenoida (m)
22
1 0 NI
BB tengahujung
緒
2
0
0
nI
B
nIB
ujung
tengah
31. r
NI
B
2
0
Keterangan:
B = induksi magnetik di
sumbu toroida
亮凌= permeabilitas hampa
= 4 x 10-7 Wb/ amp x m
r= jari-jari efektif toroida (m)
I = kuat arus listrik
= keliling toroida (m)
Jika toroida mempunyai N lilitan
NI
B
0
atau
)2(
)2(
0cos
r
I
B
IrB
IdB
o
o
o
o
緒
32. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz
pada Kawat
Lurus Berarus
Listrik
Gaya Lorentz
di antara Dua
Kawat Sejajar
Berarus
Listrik
Gaya Lorentz
pada Partikel
Bermuatan
yang
Bergerak
Momen Gaya
Lorentz
33. Gaya Lorentz
Penghantar berarus listrik
medan magnet
Gaya yang terjadi
pada penghantar
berarus listrik yang
berada dalam medan
magnet disebut gaya
Lorentz.
35. Gaya Lorentz pada kawat
berarus
Kawat sepanjang l yang dialiri arus listrik
sebesar I dan terletak di dalam medan
magnet B akan mengalami gaya lorentz
(FL) sesuai dengan rumus:
FL= B I l sin 留
留 = sudut yang dibentuk oleh B dan I
36. Dua penghantar
berlawanan arah
Dua penghantar
searah
Gaya Lorentz antara 2 konduktor
lurus panjang dan berarus
Besar gaya tarik menarik atau tolak menolak antara
2 penghantar lurus panjang sejajar dan berarus
37. Gaya Lorentz pada muatan
yang bergerak
Partikel bermuatan q yang bergerak dengan
kecepatan v & memasuki medan magnetik B
juga merasakan gaya Lorentz, yang besarnya
adalah
F= q v B sin 唏
Dengan 唏 = sudut antara arah v dengan arah B.
Untuk muatan (+), arah F sesuai dengan yang
diperoleh dari kaidah tangan kanan, tapi untuk
muatan (-) arah F berlawanan arah dengan yg
diperoleh dari kaidah tangan kanan.
38. Medan menembus bidang
BvF 器 qB
+
v v
FB
+
+
+
+
+
+
Perhatikan laju
tidak berubah
tetapi arah berubah
Force is always
to v
39. Medan menembus bidang
BvF 器 qB
v
FB
+
+
Karena gaya selalu dalam
arah radial, ia bekerja untuk
mempertahankan partikel
bergerak dalam lingkaran
qvBFB
r
mv
Fs
2
r
mv
qB
qB
mv
r
m
qB
緒
40. MOMEN GAYA LORENTZ
Kopel gaya Lorentz pada
kumparan akan menyebabkan
rotasi pada sumbunya dan tidak
mengalami translasi karena
resultan gaya sama dengan nol.
緒 0abcd FFF
Rotasi pada kumparan karena momen gaya sesuai dengan persamaan berikut
¥¥
器器
sinsin
)()(
ababcdcd
ababcdcdabcd
FrFr
FrFr
器器
器器緒
留 = sudut antara r dan F (karena selalu tegak lurus, sin 留 =
sin 90o = 1), sehingga:
42. Berdasar pada bagaimana bahan bereaksi dengan medan
magnet, dibagi menjadi bahan diamagnetik, paramagnetik,
dan bahan ferromagnetik.
Bahan diamagnetik adalah bahan yang ditolak oleh medan
magnet, contohnya emas, tembaga, perak, seng, garam
dapur, dll.
Bahan paramagnetik adalah bahan yang ditarik dengan
gaya yang sangat lemah dalam medan magnet, contohnya
aluminium, magnesium, wolfram, platina, dan kayu.
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang ditarik dengan
kuat dalam medan magnet dan bila bahan ini dalam medan
magnet, maka akan menarik banyak sekali garis-garis
medan magnet.
Editor's Notes
Dalam hal ini, terdapat tiga aturan garis-garis medan magnet, yaitu:
Garis-garis medan magnet tidak pernah bersilangan.
Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan serta membentuk kurva tertutup.
Jika garis-garis medan magnet pada suatu tempat rapat, maka medan magnet pada tempat tersebut kuat, sebaliknya jika garis-garis medan magnet pada suatu tempat renggang, maka medan magnet pada tempat tersebut lemah.
Pada umumnya, hukum Ampere dapat digunakan untuk menentukan besarnya induksi magnetik yang dihasilkan oleh arus listrik untuk arus listrik yang mengalir secara kontinu melalui suatu penghantar dengan tingkat simetri yang tinggi, seperti arus listrik yang mengalir pada kawat listrik yang sangat panjang, soleonida, dan toroida.
Untuk daerah di dalam kawat, panjang lintasan lingkaran yang melingkupi arus listrik adalah d = 2r.
Untuk daerah di permukaan kawat, panjang lintasan lingkaran yang melingkupi arus listrik adalah d = 2R, sedangkan arus listrik yang dilingkupi oleh lintasan tersebut adalah IR = I.
Untuk daerah di luar kawat, panjang lintasan lingkaran yang melingkupi arus listrik adalah d = 2r, sedangkan arus listrik yang dilingkupi oleh lintasan tersebut adalah IR = Ir = I.
Batas bawah 留1 selalu lebih kecil dari batas atas 留2. Analogi dengan perputaran sudut pada trigonometri, sudut 留1 bertanda negatif karena perputaran sudutnya searah jarum jam, sedangkan sudut 留2 bertanda positif karena perputaran searah jarum jam.
Untuk solenoida ideal, medan magnet di bagian dalam solenoida seragam dan sejajar dengan sumbu solenoida, sedangkan medan magnet di luar solenoida adalah nol. Untuk lintasan tersebut, digunakan hukum Ampere (Bdl cos 慮) pada setiap sisi persegi panjang. Kontribusi induksi magnetik dari sisi 3 adalah nol karena sisi tersebut berada di luar solenoida dan induksi magnetik di luar solenoida adalah nol.
Kontribusi sisi induksi magnetik dari sisi 2 dan 4 juga nol karena keduanya tegak lurus dengan induksi magnetik di dalam solenoida.
Untuk sisi 1, kontribusi induksi magnetiknya tidak sama dengan nol dan d sejajar dengan B pada sisi tersebut. Sementara itu, besarnya arus listrik total yang dilingkupi oleh lintasan atau sisi 1 tersebut sama dengan hasil kali jumlah lilitan kawat dengan besarnya arus listrik yang mengalir melalui kawat.
Persamaan ini berlaku untuk menentukan induksi magnetik di tengah-tengah solenoida yang berjarak relatif jauh dengan ujung-ujung solenoida.
Induksi magnetik di titik pusat toroida adalah nol
B = kuat medan magnet (Tesla)
I = kuat arus yang mengalir pada kawat (ampere)
l = panjang kawat (meter)
q = muatan listrik (Coloumb)v = kecepatan gerak muatan (m/s)B = kuat medan magnet (T)留 = sudut yang dibentuk oleh v dan B
Arah gaya lorentz yang dialami partikel bermuatan q yang bergerak dalam sebuah medan magnet adalahtegak lurus dengan arah kuat medan magnet dan arah kecepatan benda bermuatan tersebut. Untuk menentukan arahnya sobat perlu perhatikan hal berikut
a. Bila muatan q positif, maka arah v searah dengan Ib. Bila muatan q negatif, maka arah v berlawanan dengan I
R = jari-jari lintasan partikel (m)m = massa partikel (kg)v = kecepatan partikel (m/s)B = kuat medan magnet (T)
Sifat kemagnetan bahan diamagnetik, paramagnetik, dan ferromagnetik pertama kali dijelaskan Ampere. Menurut beliau, sifat kemagnetan suatu bahan merupakan akibat dari gerakan elektron-elektron bahan dalam mengelilingi inti atom karena elektron merupakan partikel bermuatan negatif, maka gerakan elektron mengelilingi inti atom dapat menimbukan aruslistrik yang arahnya berlawanan dengan arah arus konvensional, dan arus-arus inilah yang menimbulkan medan magnet pada atom bahan.
Bahan diamagnetik ketika ditempatkan dalam suatu medan magnet akan mempunyai momen magnetik yang terinduksi dan menentang arah medan magnet. Sifat paramagnetik dihasilkan ketika garis-garis medan magnet yang dikerjakan mengimbangi semua momen magnetik masing-masing atom/molekul penyusun bahan. Pada bahan ferromagnetik, atom yang bersifat magnet berada dalam daerah yang disebut domain, yang memiliki arah kutub magnet yang sama. Bahan ini, apabila dipanaskan, paad akhirnya akan kehilangan sifat magnetnya, dan pada suhu tertentu, domain magnetik pada bahan tersebut akan hilang dan menjadi bahan diamagnetik. Suhu ketika domain magnetik mulai menghilang disebut suhu Curie.