Dokumen tersebut membahas tentang proses seleksi karyawan, meliputi definisi seleksi, tujuan, metode, kriteria, sistem, prosedur, jenis tes penerimaan, tingkat seleksi, dan kendala-kendala seleksi. Proses seleksi dimulai dari penerimaan surat lamaran, dilanjutkan dengan tes-tes dan wawancara untuk menilai kualifikasi calon, kemudian dilakukan evaluasi medis dan pemeriksaan referensi, hing
2. Prolog
Karyawan adalah kekayaan atau aset utama dari
setiap perusahaan.
Peran karyawan sangat menentukan berhasil
tidaknya perusahaan mencapai tujuannya.
Perusahaan harus selalu berusaha untuk
memperoleh dan menempatkan karyawan yang
qualified pada setiap jabatan dan pekerjaan supaya
pelaksanaannya lebih berdaya guna serta berhasil
guna.
3. Prolog
Untuk bisa mendapatkan karyawan yang qualified,
organisasi/perusahaan harus menggunakan cara
ketika proses perekrutan.
Setelah proses penarikan sumber daya manusia
sebagai calon karyawan selesai, maka proses
selanjutnya adalah proses seleksi dan penempatan
terhadap calon karyawan tersebut.
Untuk memperoleh hasil seleksi yang tepat perlu
mempertimbangkan tiga masukan penting, yakni
analisis jabatan, rencana sumber daya manusia dan
penarikan
4. Definisi Seleksi
Malayu Hasibuan:
Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan
pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi
karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada
spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan.
Dale Yoder:
Seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi
2 bagian, yaitu yang diterima dan yang ditolak.
R.S. Dwivedi:
Seluruh konsep dari seleksi dan penempatan karyawan
yang efektif dapat diharapkan mengurangi tingkat
perputaran atau keluar masuknya karyawan.
5. Dasar Seleksi
Kebijaksanaan perburuhaan pemerintah
Mis: Seleksi usia, melarang adanya diskriminasi kulit,
agama, dan suku bangsa
Job specification
Prinsip: the right man on the right place and the right
man behind the right gun.
Ekonomis rasional
Biaya, waktu, dan pikiran dimanfaatkan secara efektif
sehingga hasil efektif dapat dipertanggungjawabkan.
Etika sosial
Memperhatikan norma-norma hukum, agama,
kebudayaan, dan adat istiadat masyarakat serta hukum
yang berlaku di negara bersangkutan.
6. Tujuan Seleksi
Mendapatkan karyawan yang qualified dan potensial
Mendapatkan karyawan yang jujur dan berdisiplin
Mendapatkan karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat
Mendapatkan karyawan yang terampil dan bersemangat dalam
bekerja
Mendapatkan karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang
Perburuhan
Mendapatkan karyawan yang dapat bekerja sama
Mendapatkan karyawan yang dinamis dan kreatif
Mendapatkan karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab
Mendapatkan karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
Mendapatkan karyawan yang bekerja secara mandiri
Mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan
7. Metode penetapan jumlah
Karyawan
Metode non-ilmiah
Dalam metode ini jumlah karyawan yang dibutuhkan
hanya didasarkan atas perkiraan saja. Metode ini akan
mengakibatkan jumlah karyawan yang diterima tidak
sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan, sehingga
menimbulkan kerugian.
Metode ilmiah
Dalam metode ini jumlah karyawan yang akan
diterima betul-betul atas perhitungan dan analisis
beban kerja serta standart prestasi kerja. Analisis
beban kerja adalah penentuan jumlah pekerja yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu.
8. Cara Seleksi
Non-ilmiah
Seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada
kriteria, standar, atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan
atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan
pengalaman saja.
Unsur-unsur yang diseleksi meliputi :
a. Surat lamaran bermaterai atau tidak
b. Ijazah sekolah dan daftar nilai
c. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
d. Referensi dari pihak yang dapat dipercaya
e. Wawancara langsung
f. Penampilan dan keadaan fisik pelamar
g. Keturunan dari pelamar bersangkutan
h. Tulisan pelamar
9. Cara Seleksi
Ilmiah
Seleksi ini didasarkan kepada job specification dan
kebutuhan nyata jabatan yang diisi serta
berpedoman kepada kriteria dan standart-standart
tertentu, antara lain:
- Metode kerja yang jelas dan sistematis.
- Berorientasi kepada prestasi kerja.
- Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan.
- Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial
lainnya
- Berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan.
10. 9. Karakter
10. Pengalaman
kerja
11. Kerja sama
12. Kejujuran
13. Kedisiplinan
14. Inisiatif dan
kreatif
1. Umur
2. Keahlian
3. Kesehatan fisik
4. Pendidikan
5. Jenis kelamin
6. Tampang
7. Bakat
8. Temperamen
Kualifikasi Seleksi
11. Sistem & Prosedur Seleksi
Sistem seleksi menurut Andrew F. Sikula
adalah Succesive-Hurdles dan Compensatory-
Approach.
Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang
dilaksanakan berdasarkan urutan testing.
Compensatory-Approach adalah sistem seleksi
dengan menghitung rata-rata nilai test
pelamar, apakah mencapai standar atau tidak.
Prosedur seleksi ditetapkan dengan cermat
berdasarkan asas efisiensi untuk memperoleh
karyawan yang qualified dengan penempatan
yang tepat.
13. Jenis-jenis Tes Penerimaan (1)
Tes psikologis: yaitu peralatan tes yang mengukur atau menguji
keperibadian, temperamen,bakat, minat, kecerdasan, keinginan
berprestasi terdiri dari :
1) tes kecerdasan (intelegence test) : menguji kemampuan
mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh
dan logis.
2) tes keperibadian (personality test) :kesediaan bekerja
sama, sifat kepemimpinan dll
3) tes bakat (aptitude test): kemampuan potensial yang
dapat dikembangkan.
4) tes minat (interest test): mengukur antusiasme terhadap
sesuatu jenis pekerjaan
5) tes prestasi ( achievement test): mengukur kemampuan
pelamar sekarang
14. Jenis-jenis Tes Penerimaan (2)
Tes pengetahuan ( Knowledge test ):
yaitu bentuk tes yang menguji informasi
atau pengetahuan yang dimiliki para
pelamar sesuai kebutuhan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Performance test : yaitu mengukur
kemampuan pelamar untuk
melaksanakan pekerjaan yang akan
dipegang, misalnya tes mengetik bagi
calon pengetik.
15. Tingkat-tingkat Seleksi
Seleksi tingkat pertama, meliputi semua prosedur
seleksi sejak dari surat lamaran sampai dengan
pelamar dinyatakan diterima.
Seleksi tingkat kedua dilakukan pada calon
karyawan yang status masa percobaan. Seleksi
tingkat kedua lamanya ada yang 3 bulan, 6 bulan
atau setahun.
Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi yang
dilakukan dengan mengikuti prajabatan atau
latihan, mereka akan dipromisikan dan diangkat
menjadi karyawan tetap serta haknya akan
diterima sepenuhnya.
16. Kendala-kendala Seleksi
Tolak ukur
Kendalanya adalah kesulitan untuk menentukan
standar tolak ukur yang akan digunakan
mengukur kualifikasi-kualifikasi selektif secara
objektif.
Penyeleksi
Kendalanya adalah kesulitan mendapatkan
penyeleksi yang benar-benar qualified, jujur dan
objektif pernilainya.
Pelamar
Kendalanya adalah kesulitan untuk mendapatkan
jawaban yang jujur dari pelamar.