際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Presented by:
Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
Prolog
 Karyawan adalah kekayaan atau aset utama dari
setiap perusahaan.
 Peran karyawan sangat menentukan berhasil
tidaknya perusahaan mencapai tujuannya.
 Perusahaan harus selalu berusaha untuk
memperoleh dan menempatkan karyawan yang
qualified pada setiap jabatan dan pekerjaan supaya
pelaksanaannya lebih berdaya guna serta berhasil
guna.
Prolog
 Untuk bisa mendapatkan karyawan yang qualified,
organisasi/perusahaan harus menggunakan cara
ketika proses perekrutan.
 Setelah proses penarikan sumber daya manusia
sebagai calon karyawan selesai, maka proses
selanjutnya adalah proses seleksi dan penempatan
terhadap calon karyawan tersebut.
 Untuk memperoleh hasil seleksi yang tepat perlu
mempertimbangkan tiga masukan penting, yakni
analisis jabatan, rencana sumber daya manusia dan
penarikan
Definisi Seleksi
 Malayu Hasibuan:
Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan
pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi
karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada
spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan.
 Dale Yoder:
Seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi
2 bagian, yaitu yang diterima dan yang ditolak.
 R.S. Dwivedi:
Seluruh konsep dari seleksi dan penempatan karyawan
yang efektif dapat diharapkan mengurangi tingkat
perputaran atau keluar masuknya karyawan.
Dasar Seleksi
 Kebijaksanaan perburuhaan pemerintah
Mis: Seleksi usia, melarang adanya diskriminasi kulit,
agama, dan suku bangsa
 Job specification
Prinsip:  the right man on the right place and the right
man behind the right gun.
 Ekonomis rasional
Biaya, waktu, dan pikiran dimanfaatkan secara efektif
sehingga hasil efektif dapat dipertanggungjawabkan.
 Etika sosial
Memperhatikan norma-norma hukum, agama,
kebudayaan, dan adat istiadat masyarakat serta hukum
yang berlaku di negara bersangkutan.
Tujuan Seleksi
 Mendapatkan karyawan yang qualified dan potensial
 Mendapatkan karyawan yang jujur dan berdisiplin
 Mendapatkan karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat
 Mendapatkan karyawan yang terampil dan bersemangat dalam
bekerja
 Mendapatkan karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang
Perburuhan
 Mendapatkan karyawan yang dapat bekerja sama
 Mendapatkan karyawan yang dinamis dan kreatif
 Mendapatkan karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab
 Mendapatkan karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
 Mendapatkan karyawan yang bekerja secara mandiri
 Mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan
Metode penetapan jumlah
Karyawan
 Metode non-ilmiah
Dalam metode ini jumlah karyawan yang dibutuhkan
hanya didasarkan atas perkiraan saja. Metode ini akan
mengakibatkan jumlah karyawan yang diterima tidak
sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan, sehingga
menimbulkan kerugian.
 Metode ilmiah
Dalam metode ini jumlah karyawan yang akan
diterima betul-betul atas perhitungan dan analisis
beban kerja serta standart prestasi kerja. Analisis
beban kerja adalah penentuan jumlah pekerja yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu.
Cara Seleksi
 Non-ilmiah
Seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada
kriteria, standar, atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan
atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan
pengalaman saja.
Unsur-unsur yang diseleksi meliputi :
a. Surat lamaran bermaterai atau tidak
b. Ijazah sekolah dan daftar nilai
c. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
d. Referensi dari pihak yang dapat dipercaya
e. Wawancara langsung
f. Penampilan dan keadaan fisik pelamar
g. Keturunan dari pelamar bersangkutan
h. Tulisan pelamar
Cara Seleksi
 Ilmiah
Seleksi ini didasarkan kepada job specification dan
kebutuhan nyata jabatan yang diisi serta
berpedoman kepada kriteria dan standart-standart
tertentu, antara lain:
- Metode kerja yang jelas dan sistematis.
- Berorientasi kepada prestasi kerja.
- Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan.
- Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial
lainnya
- Berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan.
9. Karakter
10. Pengalaman
kerja
11. Kerja sama
12. Kejujuran
13. Kedisiplinan
14. Inisiatif dan
kreatif
1. Umur
2. Keahlian
3. Kesehatan fisik
4. Pendidikan
5. Jenis kelamin
6. Tampang
7. Bakat
8. Temperamen
Kualifikasi Seleksi
Sistem & Prosedur Seleksi
 Sistem seleksi menurut Andrew F. Sikula
adalah Succesive-Hurdles dan Compensatory-
Approach.
 Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang
dilaksanakan berdasarkan urutan testing.
 Compensatory-Approach adalah sistem seleksi
dengan menghitung rata-rata nilai test
pelamar, apakah mencapai standar atau tidak.
 Prosedur seleksi ditetapkan dengan cermat
berdasarkan asas efisiensi untuk memperoleh
karyawan yang qualified dengan penempatan
yang tepat.
Langkah-langkah Seleksi
 Seleksi surat-surat lamaran.
 Pengisian blanko lamaran.
 Pemeriksaan referensi
 Wawancara pendahuluan
 Test penerimaan
Jenis-jenis Tes Penerimaan (1)
 Tes psikologis: yaitu peralatan tes yang mengukur atau menguji
keperibadian, temperamen,bakat, minat, kecerdasan, keinginan
berprestasi terdiri dari :
1) tes kecerdasan (intelegence test) : menguji kemampuan
mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh
dan logis.
2) tes keperibadian (personality test) :kesediaan bekerja
sama, sifat kepemimpinan dll
3) tes bakat (aptitude test): kemampuan potensial yang
dapat dikembangkan.
4) tes minat (interest test): mengukur antusiasme terhadap
sesuatu jenis pekerjaan
5) tes prestasi ( achievement test): mengukur kemampuan
pelamar sekarang
Jenis-jenis Tes Penerimaan (2)
 Tes pengetahuan ( Knowledge test ):
yaitu bentuk tes yang menguji informasi
atau pengetahuan yang dimiliki para
pelamar sesuai kebutuhan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
 Performance test : yaitu mengukur
kemampuan pelamar untuk
melaksanakan pekerjaan yang akan
dipegang, misalnya tes mengetik bagi
calon pengetik.
Tingkat-tingkat Seleksi
 Seleksi tingkat pertama, meliputi semua prosedur
seleksi sejak dari surat lamaran sampai dengan
pelamar dinyatakan diterima.
 Seleksi tingkat kedua dilakukan pada calon
karyawan yang status masa percobaan. Seleksi
tingkat kedua lamanya ada yang 3 bulan, 6 bulan
atau setahun.
 Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi yang
dilakukan dengan mengikuti prajabatan atau
latihan, mereka akan dipromisikan dan diangkat
menjadi karyawan tetap serta haknya akan
diterima sepenuhnya.
Kendala-kendala Seleksi
 Tolak ukur
Kendalanya adalah kesulitan untuk menentukan
standar tolak ukur yang akan digunakan
mengukur kualifikasi-kualifikasi selektif secara
objektif.
 Penyeleksi
Kendalanya adalah kesulitan mendapatkan
penyeleksi yang benar-benar qualified, jujur dan
objektif pernilainya.
 Pelamar
Kendalanya adalah kesulitan untuk mendapatkan
jawaban yang jujur dari pelamar.
17
1. Penerimaaan
Pendahuluan
pelamar
2. Tes-tes
penerimaan
3. Wawancara
seleksi
6. wawancara
5. Evaluasi medis
(tes kesehatan)
4. Pemeriksaan
referensi2
7. Keputusan
penerimaan
Langkah-langkah dalam
proses Seleksi

More Related Content

Handout 6-msdm-seleksi-dan-penempatan

  • 2. Prolog Karyawan adalah kekayaan atau aset utama dari setiap perusahaan. Peran karyawan sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan mencapai tujuannya. Perusahaan harus selalu berusaha untuk memperoleh dan menempatkan karyawan yang qualified pada setiap jabatan dan pekerjaan supaya pelaksanaannya lebih berdaya guna serta berhasil guna.
  • 3. Prolog Untuk bisa mendapatkan karyawan yang qualified, organisasi/perusahaan harus menggunakan cara ketika proses perekrutan. Setelah proses penarikan sumber daya manusia sebagai calon karyawan selesai, maka proses selanjutnya adalah proses seleksi dan penempatan terhadap calon karyawan tersebut. Untuk memperoleh hasil seleksi yang tepat perlu mempertimbangkan tiga masukan penting, yakni analisis jabatan, rencana sumber daya manusia dan penarikan
  • 4. Definisi Seleksi Malayu Hasibuan: Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan. Dale Yoder: Seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi 2 bagian, yaitu yang diterima dan yang ditolak. R.S. Dwivedi: Seluruh konsep dari seleksi dan penempatan karyawan yang efektif dapat diharapkan mengurangi tingkat perputaran atau keluar masuknya karyawan.
  • 5. Dasar Seleksi Kebijaksanaan perburuhaan pemerintah Mis: Seleksi usia, melarang adanya diskriminasi kulit, agama, dan suku bangsa Job specification Prinsip: the right man on the right place and the right man behind the right gun. Ekonomis rasional Biaya, waktu, dan pikiran dimanfaatkan secara efektif sehingga hasil efektif dapat dipertanggungjawabkan. Etika sosial Memperhatikan norma-norma hukum, agama, kebudayaan, dan adat istiadat masyarakat serta hukum yang berlaku di negara bersangkutan.
  • 6. Tujuan Seleksi Mendapatkan karyawan yang qualified dan potensial Mendapatkan karyawan yang jujur dan berdisiplin Mendapatkan karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat Mendapatkan karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja Mendapatkan karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan Mendapatkan karyawan yang dapat bekerja sama Mendapatkan karyawan yang dinamis dan kreatif Mendapatkan karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab Mendapatkan karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi Mendapatkan karyawan yang bekerja secara mandiri Mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan
  • 7. Metode penetapan jumlah Karyawan Metode non-ilmiah Dalam metode ini jumlah karyawan yang dibutuhkan hanya didasarkan atas perkiraan saja. Metode ini akan mengakibatkan jumlah karyawan yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan, sehingga menimbulkan kerugian. Metode ilmiah Dalam metode ini jumlah karyawan yang akan diterima betul-betul atas perhitungan dan analisis beban kerja serta standart prestasi kerja. Analisis beban kerja adalah penentuan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
  • 8. Cara Seleksi Non-ilmiah Seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada kriteria, standar, atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja. Unsur-unsur yang diseleksi meliputi : a. Surat lamaran bermaterai atau tidak b. Ijazah sekolah dan daftar nilai c. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman d. Referensi dari pihak yang dapat dipercaya e. Wawancara langsung f. Penampilan dan keadaan fisik pelamar g. Keturunan dari pelamar bersangkutan h. Tulisan pelamar
  • 9. Cara Seleksi Ilmiah Seleksi ini didasarkan kepada job specification dan kebutuhan nyata jabatan yang diisi serta berpedoman kepada kriteria dan standart-standart tertentu, antara lain: - Metode kerja yang jelas dan sistematis. - Berorientasi kepada prestasi kerja. - Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan. - Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya - Berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan.
  • 10. 9. Karakter 10. Pengalaman kerja 11. Kerja sama 12. Kejujuran 13. Kedisiplinan 14. Inisiatif dan kreatif 1. Umur 2. Keahlian 3. Kesehatan fisik 4. Pendidikan 5. Jenis kelamin 6. Tampang 7. Bakat 8. Temperamen Kualifikasi Seleksi
  • 11. Sistem & Prosedur Seleksi Sistem seleksi menurut Andrew F. Sikula adalah Succesive-Hurdles dan Compensatory- Approach. Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing. Compensatory-Approach adalah sistem seleksi dengan menghitung rata-rata nilai test pelamar, apakah mencapai standar atau tidak. Prosedur seleksi ditetapkan dengan cermat berdasarkan asas efisiensi untuk memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat.
  • 12. Langkah-langkah Seleksi Seleksi surat-surat lamaran. Pengisian blanko lamaran. Pemeriksaan referensi Wawancara pendahuluan Test penerimaan
  • 13. Jenis-jenis Tes Penerimaan (1) Tes psikologis: yaitu peralatan tes yang mengukur atau menguji keperibadian, temperamen,bakat, minat, kecerdasan, keinginan berprestasi terdiri dari : 1) tes kecerdasan (intelegence test) : menguji kemampuan mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis. 2) tes keperibadian (personality test) :kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinan dll 3) tes bakat (aptitude test): kemampuan potensial yang dapat dikembangkan. 4) tes minat (interest test): mengukur antusiasme terhadap sesuatu jenis pekerjaan 5) tes prestasi ( achievement test): mengukur kemampuan pelamar sekarang
  • 14. Jenis-jenis Tes Penerimaan (2) Tes pengetahuan ( Knowledge test ): yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para pelamar sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan pekerjaan. Performance test : yaitu mengukur kemampuan pelamar untuk melaksanakan pekerjaan yang akan dipegang, misalnya tes mengetik bagi calon pengetik.
  • 15. Tingkat-tingkat Seleksi Seleksi tingkat pertama, meliputi semua prosedur seleksi sejak dari surat lamaran sampai dengan pelamar dinyatakan diterima. Seleksi tingkat kedua dilakukan pada calon karyawan yang status masa percobaan. Seleksi tingkat kedua lamanya ada yang 3 bulan, 6 bulan atau setahun. Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi yang dilakukan dengan mengikuti prajabatan atau latihan, mereka akan dipromisikan dan diangkat menjadi karyawan tetap serta haknya akan diterima sepenuhnya.
  • 16. Kendala-kendala Seleksi Tolak ukur Kendalanya adalah kesulitan untuk menentukan standar tolak ukur yang akan digunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi selektif secara objektif. Penyeleksi Kendalanya adalah kesulitan mendapatkan penyeleksi yang benar-benar qualified, jujur dan objektif pernilainya. Pelamar Kendalanya adalah kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar.
  • 17. 17 1. Penerimaaan Pendahuluan pelamar 2. Tes-tes penerimaan 3. Wawancara seleksi 6. wawancara 5. Evaluasi medis (tes kesehatan) 4. Pemeriksaan referensi2 7. Keputusan penerimaan Langkah-langkah dalam proses Seleksi