際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1. Buaya muara




Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis buaya
yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara. Daerah
penyebarannya dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Moncong spesies
ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang
tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di
Sangatta, Kalimantan Timur.

Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya
Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis).
Penyebarannya pun juga "terluas" di dunia; buaya muara memiliki wilayah
perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India)
hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu). Sedangkan habitat
favorit untuk mereka tentu saja perairan Indonesia dan Australia.

Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya.
Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu
melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan
panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula
bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).Selain
terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai Jenis buaya terganas
di dunia.

Tambahan

Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di
dunia dan dapat mencapai panjang tujuh meter.
Buaya ini dibedakan dengan buaya yang lain
berdasarkan sisik belakang kepalanya yang kecil
ataupun tidak ada, sisik dorsalnya berlunas
pendek berjumlah 16-17 baris dari depan ke
belakang biasanya 6-8 baris. Tubuhnya berwarna
abu-abu atau hijau tua terutama pada yang dewasa
pada sedangkan yang muda berwarna lebih
kehijauan dengan bercak hitam, dan pada ekornya
terdapat belang hitam dari bercak- bercak
berwarna hitam (Iskandar, 2000).
Saat bertelur, betina akan membuat sarang dari
sampah tumbuhan, dan dedaunan. Buaya ini
bertelur pada awal musim penghujan. Telur  telur
ini akan terus dijaga oleh induk sampai menetas
dan mereka dapat mencari makanan sendiri
(Iskandar, 2000).
Buaya jenis ini menempati habitat muara sungai.
Kadang dijumpai di laut lepas. Makanan utamanya
adalah ikan walaupun sering menyerang manusia
dan babi hutan yang mendekati sungai untuk
minum. Persebaran buaya ini hampir di seluruh
perairan Indonesia (Iskandar, 2000).
 2. Buaya Siam
Status konservasi




       Kritis (IUCN 2.3)

      Klasifikasi ilmiah

  Kerajaan: Animalia

  Filum:     Chordata

  Kelas:     Sauropsida

  Ordo:      Crocodilia

  Famili:    Crocodylidae

  Genus:     Crocodylus

  Spesies:   C. siamensis


      Nama binomial

   Crocodylus siamensis
       Schneider, 1801

Ciri Morfologi

Buaya Siam (Crocodylus siamensis) adalah sejenis buaya anggota suku
Crocodylidae. Buaya ini secara alami menyebar di Indonesia (Jawa dan
Kalimantan Timur), Malaysia (Sabah dan Serawak), Laos, Kamboja, Thailand,
dan Vietnam. Disebut buaya Siam karena spesimen tipe jenis ini yang dideskripsi
dan dijadikan rujukan berasal dari Siam (nama lama Thailand). Buaya ini
sekarang terancam kepunahan di wilayah-wilayah sebarannya, dan bahkan banyak
yang telah punah secara lokal.

   Ciri-ciri fisik

Buaya ini relatif kecil ukurannya, dengan panjang total maksimal mencapai 4 m;
akan tetapi yang umum panjang buaya ini hanya sekitar 23 m. Terdapat gigir
yang memanjang, nampak jelas di antara kedua matanya, keping tabular di kepala
menaik dan menonjol di bagian belakangnya. Sisik-sisik besar di belakang kepala
(post-occipital scutes) 24 buah. Terdapat sejumlah sisik-sisik kecil di belakang

More Related Content

Kelas reptilia

  • 1. 1. Buaya muara Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara. Daerah penyebarannya dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur. Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebarannya pun juga "terluas" di dunia; buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu). Sedangkan habitat favorit untuk mereka tentu saja perairan Indonesia dan Australia. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai Jenis buaya terganas di dunia. Tambahan Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia dan dapat mencapai panjang tujuh meter.
  • 2. Buaya ini dibedakan dengan buaya yang lain berdasarkan sisik belakang kepalanya yang kecil ataupun tidak ada, sisik dorsalnya berlunas pendek berjumlah 16-17 baris dari depan ke belakang biasanya 6-8 baris. Tubuhnya berwarna abu-abu atau hijau tua terutama pada yang dewasa pada sedangkan yang muda berwarna lebih kehijauan dengan bercak hitam, dan pada ekornya terdapat belang hitam dari bercak- bercak berwarna hitam (Iskandar, 2000). Saat bertelur, betina akan membuat sarang dari sampah tumbuhan, dan dedaunan. Buaya ini bertelur pada awal musim penghujan. Telur telur ini akan terus dijaga oleh induk sampai menetas dan mereka dapat mencari makanan sendiri (Iskandar, 2000). Buaya jenis ini menempati habitat muara sungai. Kadang dijumpai di laut lepas. Makanan utamanya adalah ikan walaupun sering menyerang manusia dan babi hutan yang mendekati sungai untuk minum. Persebaran buaya ini hampir di seluruh perairan Indonesia (Iskandar, 2000). 2. Buaya Siam
  • 3. Status konservasi Kritis (IUCN 2.3) Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Sauropsida Ordo: Crocodilia Famili: Crocodylidae Genus: Crocodylus Spesies: C. siamensis Nama binomial Crocodylus siamensis Schneider, 1801 Ciri Morfologi Buaya Siam (Crocodylus siamensis) adalah sejenis buaya anggota suku Crocodylidae. Buaya ini secara alami menyebar di Indonesia (Jawa dan Kalimantan Timur), Malaysia (Sabah dan Serawak), Laos, Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Disebut buaya Siam karena spesimen tipe jenis ini yang dideskripsi dan dijadikan rujukan berasal dari Siam (nama lama Thailand). Buaya ini sekarang terancam kepunahan di wilayah-wilayah sebarannya, dan bahkan banyak yang telah punah secara lokal. Ciri-ciri fisik Buaya ini relatif kecil ukurannya, dengan panjang total maksimal mencapai 4 m; akan tetapi yang umum panjang buaya ini hanya sekitar 23 m. Terdapat gigir yang memanjang, nampak jelas di antara kedua matanya, keping tabular di kepala menaik dan menonjol di bagian belakangnya. Sisik-sisik besar di belakang kepala (post-occipital scutes) 24 buah. Terdapat sejumlah sisik-sisik kecil di belakang