1. Mamminasata, Kota Satelit Baru Makassar
KECAMATAN Pattalassang Kabupaten Gowa diproyeksikan akan menjadi kota satelit baru
dalam pengembangan kawasan Metropolitan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa,
Takalar).
Posisi pengembangan berada di kawasan timur Makassar antara Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros dan Pattalassang Gowa.
Sekitar 3.500 hektare (ha) lahan diperuntukkan untuk membangun kawasan pemukiman terpadu
penyanggah Kota Makassar sebagai kawasan perkotaan inti. Kawasan ini diarahkan untuk
menampung sekitar 300 ribu jiwa penduduk.
Ini menjadi salah satu proyek prioritas pembangunan Mamminasata
dan diharapkan menjadi kantung pemukiman jangka panjang mengantisipasi pertumbuhan
penduduk di kawasan Metro Mamminasata.
Rencana pengembangan kawasan pemukiman terpadu tersebut dikatakan Wakil Gubernur Sulsel
Agus Arifin Nu'mang selaku Koordinator Badan Kerja Sama Pembangunan Metropolitan
Mamminasata (BKSPMM) di kantor Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sulsel, Jl AP Pettarani,
Makassar, Kamis (14/10).
"Sudah ada rancangannya. Koordinat posisinya di mana. Pembangunan infrastruktur jalan dan
fasilitas publik lainnya. Kami berharap apa yang sudah menjadi program prioritas Mamminasata
bisa berjalan dalam dua atau tiga tahun ke depan," kata Agus usai presentase hasil kunjungan ke
Jepang.
Agus berharap pengembangan tersebut proses pembebasan lahan bisa segera diamankan agar
harga tanah tidak naik drastis.
Untuk wilayah pengembangan pertama (WP I) di kawasan ini merupakan wilayah inti kota baru
Maros-Gowa yang diarahkan sebagai pusat pengembangan utama untuk pemukiman kelas
menengah dan kelas bawah dengan kepadatan sedang dan tinggi.
Sedangkan WP II menjadi kawasan pengembangan selanjutnya yang didesain dengan kepadatan
rendah dan diarahkan untuk pemukiman kelas menengah ke atas. Di kawasan ini juga
akan dikembangkan kegiatan rekreasi dan hiburan penunjang.
Saat ini, di kawasan pengembangan kota satelit baru ini sudah berdiri lapangan golf
internasional, Padivalley Golf Club, yang berada di Desa Palantikang. Lapangan golf seluas 150
ha itu berada di kawasan kaki bukit yang tetap memiliki fungsi hijau dan fungsi ekonomis, selain
fungsi interaksi sosial.
Lima komponen utama diharapkan bisa segera terbangun selain lapangan golf di kawasan ini di
antaranya sub pusat kota, terminal, sport center, maupun pusat kegiatan utama.
Terminal diproyeksikan menjadi pusat transportasi antarkota yang diarahkan dengan rute utama
regional ke arah Makassar, Bandara Sultan Hasanuddin Maros, dan Sungguminasa.
Pusat kegiatan utama direncanakan berada di WP I disekitar persimpangan rencana jaringan jalan
Bypass Mamminasata dan jalan terusan Jl Abdullah Dg Sirua seluas sekitar 30 ha dari seluruh
cakupan wilayah pengembangan.
Pusat kegiatan utama ini juga diarahkan untuk pembangunan pusat perdagangan dan jasa, pusat
pemerintahan, dan taman kota. Sedangkan sub pusat kegiatan diproyeksikan melayani klaster
kawasan pemukiman dengan cakupan sebagian wilayah pengembangan setingkat kecamatan
seluas 21 ha berdaya tampung sekitar 100 ribu penduduk.
Sejauh ini proses pembebasan lahan menjadi kendala utama dari pengembangan Mamminasata
termasuk kota satelit nantinya. Mantan Ketua DPRD Sulsel ini berharap pemda maupun swasta
2. bisa bersama-sama melindungi tingginya harga pembebasan lahan.
Pembentukan Tim
Untuk pematangan kelanjutan proyek Mamminasata, Agus bersama pejabat teknis Pemprov
Sulsel dan Kepala Bappeda empat kabupaten/ kota mengikuti Pelatihan Counterpart untuk
Proyek Peningkatan Pengelolaan Pengembangan perkotaan Kawasan Metropolitan
Mamminasata di Jepang.
Dari hasil kunjungan tersebut, BKSPMM dibagi tiga tim. Untuk mekanisme pembangunan
perkotaan tim berkunjung ke Kota Kamakura, Provinsi Kanagawa dan Kota Tokai di Provinsi
Aichi.
Dari hasil studi tersebut akan diimplikasikan dalam penerapan Mamminasata. "Perencanaan dan
pengendalian kawasan Kota Kamakura dan Tokai dapat diimplementasikan di Mamminasata.
Sedangkan tujuan dan visi kota disesuaikan dengan kondisi Mamminasata," jelas Kepala Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Mamminasata Zulkarnaen Kitta dalam presentasenya.
Sedangkan untuk bahasan pembangunan kota baru skala besar, tim Mamminasata belajar di Kota
Saito dan Osaka. Selain itu, tim juga belajar konsep pengembangan ruang terbuka hijau seperti di
Kota Kamakura.
Kelak, pengembangan perkotaan di Jepang tersebut bisa diadopsi dalam pengembangan kota
baru di Mamminasata kelak.
Di antaranya konsep land readjustmen dengan pelibatan masyarakat melalui pembentukan
koperasi.
Selain itu, pemerintah sudah perlu menyiapkan lahan cadangan melalui land banking bagi
pembangunan infrastruktur.
Zulkanain menambahkan yang terpenting dalam pengembangan Mamminasata yakni konsistensi
aturan dan bentuk ketentuan teknis oleh warga. Kerja sama pemerintah dan swasta yang kuat,
pembagian peran yang jelas antara pusat, provinsi, dan kabupaten.
proyek prioritas mamminasata:
*Jalan arteri prioritas (2010-2020):
-Jalan Trans Sulawesi-Sulawesi Ruas Mamminasata (58 km)
-Bypass Mamminasata (panjang 49,1 km): Ruas bypass Maros, ruas tengah (akses KIMA-Jl
Malino), akses Maros-Kima, Jl Malino
-Jl Hertasning (4,9 km, 2008-2010 rampung)
-Jl Abdullah Dg Sirua (15,3 km)
-Jalan Lingkar Luar (20,4 km)
*CPI (2009-2016):
-Lokasi: Eks tanah Tumbuh Metro Tanjung Bunga
-Pembangunan: pekerjaan kontruksi (penimbunan, jalan, jembatan, pemecah ombak, dan
lainnya), wisma negara, museum 1000 Pahlawan Nusantara, monumen, masjid,
-Prakiraan anggaran: Rp 900 miliar
-Progres 2009-2010: Pekerjaan talud, penimbunan, kontruksi jalan, jembatan
*Jaringan air bersih: Meningkatkan optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sumber baku,
mengurangi tingkat kehilngan air/ kebocoran, meningkatkan cakupan layanan air minum
*Pengolahan persampahan:
3. -Lokasi: TPA Baru di Pattalassang (Gowa) menggantikan TPA di Tamangapa.
-Produksi: Akan mengakomodasi limbah padat dari Makassar- Gowa dalam kurun 12 tahun
-Anggaran: Rp 100 miliar
*Kota Satelit Baru
-Lokasi: Di antara Kecamatan Moncongloe (Maros) dan Pattalassang (Gowa)
-Menampung sekitar 300 ribu penduduk
-Potensi lahan: Jarak dekat dengan pusat strategis Mamminasata, luas perencanaan 3.500 ha,
memiliki lereng relatif datar 0-8 persen, bebas banjir dan cocok untuk perumahan, merupakan
simpol transportasi regional, dilintasi jalan arteri primer Bypass Mamminasata dan terusan Jl
Abdullah Dg Sirua
-Komponen utama: Terminal, golf course, pusat kegiatan utama, sub pusat kegiatan utama, sport
center
*Kawasan Pendidikan Mamminasata
-Lokasi: Kecamatan Bontomarannu (Samata, Batangkaluku, Romangpolong, Tamarunang,
Sunggumanai, Borongloe, Bontomarannu)
-Luas: 4,081 ha
*Go Green Mamminasata
*Drainase dan IPAL:
-Drainase (Rp 61,034 miliar): Sekitar kawasan bandara, kawasan kampus Unhas, penyiapan
drainase untuk kota baru, penyiapan rencana induk drainase untuk Mamminasata
-IPAL Losari: Jl Tanjung Bunga Makassar. Anggaran (2007- 2012) Rp 203,778 miliar
Tribun Timur, 15-10-2010