Dokumen tersebut membahas peran tenaga kesehatan dalam peningkatan cakupan dan layanan imunisasi program. Imunisasi merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan menggunakan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. Program imunisasi berhasil membebaskan Indonesia dari penyakit cacar, polio,
1 of 39
Downloaded 20 times
More Related Content
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
1. PERAN TENAGA NUSANTARA SEHAT DALAM
PENINGKATAN CAKUPAN DAN LAYANAN IMUNISASI
PROGRAM
Direktur Surveilans dan Karantina
Kesehatan, Ditjen P2P
2. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
1. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
(Permenkes 12 Tahun 2017, Tentang Penyelenggaraan Imunisasi)
2. Vaksin
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau
masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme
yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat
lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu.
PENGERTIAN IMUNISASI
3. TUJUAN PENYELENGGARAAN
IMUNISASI
Menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) dengan menggunakan vaksin
Tuberculosis Difteri Pertusis Tetanus
Human Papiloma
Virus
Campak Hepatitis BPolio
Hemophillus
Influenzae type B
Rubella rotavirusPneumonia
DENGUE
HIV
Malaria
DENGUE
1. Tujuan Umum
4. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya cakupan Imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi.
b. Tercapainya Universal Child Immunization/UCI
c. Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada anak umur di bawah dua tahun
(baduta) dan pada anak usia sekolah dasar serta Wanita Usia Subur (WUS).
d. Tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah
dengan Imunisasi.
e. Tercapainya perlindungan optimal kepada masyarakat *)
f. Terselenggaranya pemberian Imunisasi yang aman serta pengelolaan
limbah medis (safety injection practise and waste disposal management).
5. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
KesehatanLANDASAN HUKUM
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan
UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014
Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak - haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014
Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar
Pelayanan Minimal
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
Imunisasi wajib diberikan pada bayi dan anak untuk mencegah sakit, kecacatan dan kematian
6. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PERKEMBANGAN IMUNISASI DI
INDONESIA (1956-2017)
1956 1973 1976 1980 1982 1997 2004
Cacar
BCG
Tetanus
DPT
Polio
Campak
Hepatitis B
DPT/HB
(Kombinasi)
20131974
Haemofilus
influensa
tipe b
(DPT/HB/Hib
)
2016
IPV
Sepanjang 6 dasawarsa, semakin
banyak penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi di
Indonesia
2017
MR
PCV
JE
HPV
7. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
KesehatanKEBERHASILAN IMUNISASI
Program
imunisasi
berhasil
membebaskan
Indonesia dari
Cacar, Polio dan
Tetanus
Eradikasi penyakit cacar,
tahun 1980 Imunisasi Stop
Eliminasi Maternal dan Neonatal
Tetanus Mei 2016
Tidak dijumpainya lagi kasus polio sejak
tahun 2006 (tahapan eradikasi polio)
Sertifikasi BEBAS POLIO, 27 Maret 2014
9. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
Imunisasi Program
Yaitu imunisasi yang diwajibkan
kepada seseorang sebagai bagian
dari masyarakat dalam rangka
melindungi yang bersangkutan dan
masyarakat sekitarnya dari penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
Imunisasi Pilihan
Yaitu imunisasi yang dapat diberikan
kepada seseorang sesuai dengan
kebutuhannya dalam rangka
melindungi yang bersangkutan dari
penyakit tertentu
Imunisasi Lanjutan
Mempertahankan tingkat
kekebalan dan untuk
memperpanjang masa
perlindungan anak yang
sudah mendapatkan
Imunisasi dasar
JENIS-JENIS IMUNISASI
(Permenkes No. 12 Tahun 2017)
10. 1 SD 2 SD 5 SD
* Demonstration Program di wilayah terpilih ** Dilaksanakan di wilayah endemis
BIAS
Imunisasi DPT-HB-Hib4
Campak/MR dan
DPT-HB-Hib
18 Bulan
Imunisasi Lanjutan
- DT
- Campak/MR
- Td
- HPV*
Health Minister
Decree
No.12/2017
HPV*
Usia
(Bln)
Imunisasi Dasar
< 24 jam HB0
1 BCG, OPV1
2 DPT-HB-Hib1, OPV2 dan PCV*
3 DPT-HB-Hib2, OPV3 dan PCV*
4 DPT-HB-Hib3, OPV4, IPV
9 Campak/MR
10 JE**
12 PCV*
6 SD
- Td
SASARAN DAN
JADWAL PEMBERIAN
IMUNISASI
11. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
CATATAN
Interval Minimal untuk jenis imunisasi yang sama pada bayi adalah 4 Minggu
Interval minimum pemberian imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib Baduta adalah
12 bulan dari DPT-HB-Hib 3 (setelah imunisasi dasar)
Interval minimum pemberian imunisasi lanjutan MR/Campak Baduta adalah
6 bulan dari Campak Dosis Pertama
Pemberian Imunisasi Lanjutan bagi Anak Sekolah Dasar di berikan melalui
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Terhadap anak Kelas 1 SD diberikan
Imunisasi MR pada Bulan Agustus dan DT Pada Bulan November, Anak
kelas 2 dan 5 diberikan Imunisasi Td pada bulan November
12. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
IMUNISASI LANJUTAN PADA WANITA USIA SUBUR
(WUS)
Sebelum imunisasi, dilakukan penentuan
status imunisasi T (screening) terlebih dahulu,
terutama pada saat pelayanan antenatal.
Pemberian imunisasi TT tidak perlu diberikan,
apabila pemberian Imunisasi TT sudah
lengkap (status T5) yang harus dibuktikan
dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak, kohort
dan/atau rekam medis.
13. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
T. 5 DOSIS BILA INTERVAL BENAR
UNTUK MENDAPAT KEKEBALAN PENUH
DOSIS T
( Status )
INTERVAL MINIMAL
LAMA
PERLINDUNGAN
T.1 Kontak Pertama T.1 -
T.2 1 bulan setelah T.1 3 Tahun
T.3 6 bulan setelah T.2 5 Tahun
T.4 1 tahun setelah T.3 10 Tahun
T.5 1 tahun setelah T.4 25 Tahun
14. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PERLINDUNGAN JANGKA
PANJANG
1 dosis BOOSTER PADA DEWASA MUDA (WUS)
1 dosis BOOSTER PADA USIA 50 TAHUN
Minimal T.5 dosis PADA MASA ANAK
PADA BAYI ( 0-11 BL)
BADUTA (18 BLN)
MURID SD/MI Kls.1
MURID SD/MI Kls.2, 5
DPT 3X T.2
DPT 1X T.3
DT 1X T.4
Td 1X T.5
IMUNISASI STATUS
15. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
KesehatanIMUNISASI TAMBAHAN
1. BACKLOG FIGHTING
Upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di bawah 3
(tiga) tahun
Diprioritaskan untuk dilaksanakan di desa yang selama 2 (dua) tahun berturut-turut
tidak mencapai UCI
16. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
2. CRASH PROGRAM
Kegiatan yang ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi cepat untuk
mencegah terjadinya KLB
Kriteria pemilihan daerah yang akan dilakukan crash program:
1.Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi
2.Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang
3.Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai
UCI
Bisa dilakukan untuk satu atau lebih jenis imunisasi, misalnya BCG, PENTA,
campak, atau campak terpadu dengan polio
17. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
3. Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
Merupakan kegiatan imunisasi massal (kampanye) yang dilaksanakan secara
serentak di suatu negara dalam waktu yang singkat.
PIN bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran suatu penyakit dan
meningkatkan herd immunity (misalnya polio, campak, atau imunisasi lainnya).
Imunisasi yang diberikan pada PIN diberikan tanpa memandang status imunisasi
sebelumnya.
4. Sub PIN
Merupakan kegiatan serupa dengan PIN tetapi dilaksanakan pada wilayah wilayah
terbatas (beberapa provinsi atau kabupaten/kota).
18. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
5. Imunisasi dalam Penanggulangan KLB (Outbreak Response Immunization/ORI)
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB disesuaikan dengan
situasi epidemiologis penyakit masing-masing.
6. Cath Up Campaign (Kampanye)
Merupakan kegiatan Imunisasi Tambahan massal yang dilaksanakan serentak pada
sasaran kelompok umur dan wilayah tertentu dalam upaya memutuskan transmisi
penularan agent (virus atau bakteri) penyebab PD3I.
Kegiatan ini biasa dilaksanakan pada awal pelaksanaan kebijakan pemberian
Imunisasi, seperti pelaksanaan jadwal pemberian Imunisasi baru.
19. KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI
Dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan
prinsip keterpaduan dan Penggerakan Masyarakat
Anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat
Cakupan harus tinggi dan merata dengan mutu yang baik serta
terjangkau
Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan
penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis
Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi
Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan
Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan Sesuai Standar
20. TARGET PROGRAM IMUNISASI (2015-2020)
1. Mempertahankan Eradikasi Polio
Cakupan imunisasi imunisasi rutin yang tinggi dan merata
Melaksanakan Endgame Strategy Eradikasi Polio
2. Mencapai Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE)-Mei 2016 dan
pertahankan
3. Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubela/CRS
Pelaksanaan Crash Program Campak di 183 kab/kota 28 provinsi
(Agustus 2016)
Pelaksanaan Kampanye MR ( Fase 1 seluruh Jawa : 2017 & Fase 2
diluar P.Jawa 2018)
Introduksi Vaksin MR menggantikan vaksin Campak pada imunisasi rutin
21. Target Surveilans PD3I (Global dan Nasional (1)
Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan Mencapai Eradikasi
Polio Global Tahun 2020
Menutup immunity gap dengan mencapai cakupan imunisasi rutin
polio (bOPV dan IPV) yang tinggi dan merata
Menguatkan sistem kekarantinaan skrining status imunisasi
pendatang dari negara endemis (Afghanistan, Pakistan, Nigeria) dan
status imunisasi warga yang akan bepergian ke negara endemis,
berikan imunisasi jika status imunisasi tidak lengkap (imunisasi
khusus)
Memperkuat surveilans AFP dan surveilans polio lingkungan
Mencapai Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella/Congenital Rubella Syndrom
(CRS) Tahun 2020
Melaksanakan introduksi vaksin rubella ke dalam program imunisasi rutin nasional
Mencapai cakupan imunisasi Campak/MR dosis pertama dan kedua yang tinggi
(minimal 95%) dan merata
Melaksanakan investigasi penuh (full investigation)untuk semua kasus KLB campak
Melaksanakan penguatan Surveilans Campak Berbasis Kasus Individu (Case Based
Measles Surveillance), dengan 100% pemeriksaan spesimen
Melaksanakan penguatan surveilans rubella & pengembangan surveilans CRS
22. Target Global dan Nasional (2)
Mempertahankan status Eliminasi Maternal dan Neonatal
(MNTE)
Cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata
Imunisasi Td pada WUS (status imunisasi T5, perlindungan
seumur hidup)
Persalinan yang bersih dan oleh tenaga kesehatan
Kinerja Surveilans Tetanus Neonatorum yang adekuat
24. 1. meningkatnya capaian target program puskesmas
2. meningkatnya akses pelayanan kesehatan puskesmas
3. meningkatnya penanganan permasalahan kesehatan lokal daerah
4. tercapainya pemenuhan tenaga kesehatan sesuai dengan standar
5. meningkatnya retensi tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas
6. terselenggaranya pelayanan kesehatan yang terintegrasi
Tujuan Program Nusantara Sehat
Meningkatnya penyelenggaraan tugas dan fungsi Puskesmas dalam UKP dan
UKM di Daerah tertinggal, Perbatasan, Kepulauan dan Daerah Bermasalah
Kesehatan.
25. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PERAN DAN FUNGSI TENAGA NUSANTARA
SEHAT
1. Melakukan Analisa Situasi dan Analisa Masalah Imunisasi Program di Puskesmas
2. Identifikasi Potensi, sumbar daya, Teknologi di daerah penempatan
3. Melaksanakan manajemen Program Imunisasi (Perencanaan, Pelaksanaan dan
Monitoring/evaluasi
4. Melakukan Kajian dan Penguatan pelayanan Imunisasi
5. Melaksanakan manajemen Rantai Vaksin
6. Mengidentifikasi Budaya lokal yang mendukung dan mempengaruhi layanan
Imunisasi
7. Bekerja sama dengan Petugas Puskesmas untuk meningkatkan Imunisasi Program
8. Berinteraksi dengan masyarakat setempat untuk penggerakan Sasaran
9. Aktif dalam Komunikasi dan Sosialisasi Imunisasi Program
10.Mengikuti Perkembangan IPTEK dan Regulasi Terkait Imunisasi Program
26. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
NS : Tenaga
Profesional,
Berbagai
Profesi
- Mendekatkan Akses
Pelayanan Sesuai
Kebutuhan
- Problem Solfing
- Bekerja Dalam Tim
- Komitmen dan Tj tinggi
- Analisaa Situasi dan
Masalah Imunisasi
- Monitoring dan Evaluasi
- Perencanaan Program
Imunisasi
- Pelaksanaan dan penguatan
Pelayanan Imunisasi
Penggerakan
Sasaran dan
Masyarakat
Kerjasama Lintas
Program/Sektoral
Peningkatan
Kapasitas SDM
Staregi Penguatan
Imunisasi
Pendekatan PIS-PK
NS dalam strategi penguatan Imunisasi Program
T
E
R
I
N
T
E
G
R
A
S
I
29. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PENGUATAN PERAN TOKOH
MASYARAKAT DAN KADER
DALAM PELAYANAN
IMUNISASI
30. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
Keberhasilan program imunisasi secara keseluruhan, tidak cukup
hanya melibatkan petugas kesehatan yang bertanggung jawab
terhadap program tersebut, dibutuhkan dukungan dari:
Lintas program
Lintas sektoral
Peran serta aktif dari masyarakat:
Tokoh masyarakat
Tokoh agama
Guru
Karang taruna
Lembaga swadaya masyarakat
KADER KESEHATAN
Diperlukan kerjasama dan koordinasi berbagai pihak terkait, melalui
advokasi dan sosialisasi
31. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
Peran Serta Masyarakat :
Konsep Dasar
Pelaksanaan kegiatan imunisasi :
Sesuai dengan kesepakatan antara petugas kesehatan
dan masyarakat
lokasi,
waktu pelaksanaan,
kader yang akan membantu,
logistik yang dibutuhkan dan
jenis pelayanan lainnya yang dibutuhkan
Dapat dirasakan menjadi milik masyarakat, sehingga
dapat berjalan dengan optimal dan berkesinambungan
32. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
LAKUKAN ANALISIS SITUASI DALAM MEMAHAMI KARAKTERISTIK MASYARAKAT
Pintu Masuk dari mana pendekatan harus dimulai pada masyarakat tsb
Gali dan pahami karakteristik"
masyarakat :
Suku mana mereka berasal
Agama yang dianut
Kebiasaan yang diyakini
Adat istiadat yang berlaku
Budaya turun temurun
Norma yang dipatuhi dalam kehidupan mereka
Mayoritas mata pencaharian penduduk setempat
33. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PAHAMI POTENSI YANG DIMILIKI MASYARAKAT
TOMA, kader,TOGA, dll
Organisasi kemasyarakatan
Dana, sarana dan material yang dimiliki masy.
Pengetahuan dan teknologi yang dimiliki masy.
Kegiatan dan sistem yang berkembang di masy.
34. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PERTEMUAN DGN MASYARAKAT
Siapkan :
data capaian cakupan imunisasi dan
anak yg drop-out,
peta daerah dgn cakupan imunisasi
rendah,
kegiatan imunisasi prioritas,
kelompok masy yg sudah terlibat dlm
pelayanan, termasuk LSM yg aktif di
daerah tersebut untuk mengetahui
keterlibatan & jenis keterlibatan LSM
dlm imunisasi
Waktu dan tempat sesuai dg keg. masy,
mis. pada hari pasar, dekat dg tempat
ibadah, dll
35. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
MEMBANGUN DUKUNGAN MASYARAKAT MELALUI MUSYAWARAH MASYARAKAT
DESA (MMD)
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
merupakan suatu pertemuan yang
dihadiri oleh sekelompok masyarakat
setempat, untuk memperoleh
kesepakatan dalam melaksanakan
pelayanan imunisasi
Inisiatif penyelenggaraan MMD adalah
para tokoh masyarakat yang mendukung
kegiatan pelayanan imunisasi
36. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PIHAKYANG DIUNDANG
DANTOPIK PEMBAHASAN MMD
Tokoh masyarakat: tanyakan apa yang mereka ketahui tentang imunisasi, bahas hambatan
yang dihadapi dalam program imunisasi, mintalah dukungan dalam mengatasi hambatan
Tokoh agama : bahas mengenai penanggulangan rumor yang terjadi di masyarakat, adanya
penolakan imunisasi karena alasan keyakinan orang tua, mintalah dukungan mereka dalam
mengatasi penolakan
Orang tua anak : tanyakan pengalaman yang baik dan buruk ketika mengunjungi pos
pelayanan imunisasi, tanyakan apakah mereka mengajak ibu ibu yang lain untuk membawa
anak ke pelayanan imunisasi
Guru : adalah mitra kerja yang sangat berguna, ceritakan tentang imunisasi agar mereka dapat
menyampaikan kepada orang tua murid, pentingnya imunisasi akan masa depan murid,
ceritakan imunisasi yang akan diperoleh murid, mintalah dukungan mereka dalam
pelaksanaan BIAS
Kelompok lain (LSM, organisasi sosial masyarakat, kelompok masyarakat): mintalah dukungan
mereka agar berkontribusi untuk peningkatan pelayanan imunisasi.
37. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN
1. Tingkatkan peran
Penggerak
Masyarakat
2. Monitor keterlibatan
kelompok masyarakat
38. Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
OPTIMALKAN PERAN KADER SEBAGAI
PENGGERAK MASYARAKAT
Mengidentifikasi target sasaran
Mendaftar rumah tangga
Bersama petugas kesehatan mendaftar nama bayi,
baduta, WUS (termasuk bumil) yang akan menjadi
sasaran kegiatan imunisasi
Membantu ibu untuk memahami kartu
imunisasi (Buku KIA)
Melakukan kunjungan rumah
Menindaklanjuti sasaran yg tidak datang ke
pelayanan imunisasi
#20: Berikut adalah kebijakan penyelenggaraan program imnisasi untuk mendukung pencapaian cakupan dan peningkatan mutu imunisasi adalah
Dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip keterpaduan
Anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat
Cakupan harus tinggi dan merata dengan mutu yang baik serta terjangkau
Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis
Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan Sesuai Standar
#21: Ada tiga komitmen global yang harus kita jalan dalam program imunisasi yaitu :
Mempertahankan INDONESIA BEBAS POLIO
Mempertahankan pencapaian ELIMINASI TETANUS MATERNAL DAN NEONATAL (MNTE)
Mencapai ELIMINASI CAMPAK DAN PENGENDALIAN RUBELA/CRS
Pelaksanaan Crash Program Campak di 183 kab/kota 28 provinsi, telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2016
Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR pada tahun 2017 - 2018
Introduksi Vaksin MR menggantikan vaksin Campak pada imunisasi rutin
#23: 3. Mempertahankan status Eliminasi Maternal dan Neonatal (MNTE)
Cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata
Imunisasi Td pada WUS (status imunisasi T5, perlindungan seumur hidup)
Persalinan yang bersih dan oleh tenaga kesehatan
Kinerja Surveilans Tetanus Neonatorum yang adekuat
#29: Strategi Penguatan Imunisasi Rutin dilakukan melalui :
1. Advokasi pada Kepala Daerah untuk membangun komitmen, sehingga mendukung penuh program imunisasi melalui pengalokasian anggaran baik untuk operasional maupun logistik
2. Sosialisasi pada tokoh agama/tokoh masyarakat untuk mendukung program imunisasi, diharapkan dengan menggandeng tokoh-tokoh tersebut dapat mengurangi timbulnya penolakan imunisasi
3. Keterpaduan dengan lintas program/lintas sektor terkait,
4. Peningkatan & Pemerataan jangkauan pelayanan, terutama di daerah sulit dijangkau misalnya di daerah perkotaan yang kumuh dengan melakukan pendekatan Reaching Every Community, geografis yang sulit dengan SOS, kegiatan DOFU, dll