2. Metode jumlah angka tahun merupakan
penyusutan dipercepat berdasarkan pada
pertimbangan biaya maintenance (perawatan)
serta perbaikan aktiva tetap semakin lama
cenderung bertambah seiring pertambahan usia
aktif tetap itu sendiri.
Tarif penyusutan dalam metode ini adalah bilangan
pecahan yang semakin lama semakin mengecil.
3. Pembilang (numerator) pada
pecahan tersebut adalah angka
tahun yang ada selama masa
manfaat aktiva tetap tersebut.
Penyebut (denumerator) pada
pecahan tersebut adalah jumlah
angka tahun yang ada.
Dalam
menentukan
tarif
penyusutan
aset tetap
dalam bentuk
pecahan
yang diitung
dengan cara:
4. Jika umur ekonomis aset adalah selama 4 tahun maka
penyebut bilangan (angka) pecahannya adalah jumlah
angka tahun yaitu 1 + 2 + 3 + 4 = 10. Angka pembilang
tahun ke-1 hingga tahun ke-4 masing-masing adalah
4,3,2, dan 1. Tarif penyusutan tahun ke-1 adalah 4/10,
tahun ke-2 adalah 3/10, tahun ketiga 2/10 serta terakhir
tahun keempat 1/10.
Bila umur ekonomis sangat besar
maka :
S (denumerator) = (n/2)(1 +
n)
5. Ket:
C = harga perolehan
S = nilai sisa (residu)
n = masa manfaat atau umur ekonomis
Rk = biaya penyusutan pada tahun k
6. Pada tanggal 2 Januari 2002 PT Milenium
membeli sebuah peralatan komputer
seharga Rp 5.000.000 yang memiliki masa
manfaat 5 tahun dengan nilai sisa Rp
500.000. Apabila perusahaan memakai
metode jumlah angka tahun untuk
menghitung biaya penyusutan, hitunglah
biaya penyusutan setiap tahunnya dan
tampilkan dalam tabel.
7. C = Rp 5.000.000
S = Rp 500.000
W = C S = Rp 4.500.000
n = 5 tahun
000.200.1
)000.500.4(
15
4
:keduatahunpenyusutanBiayab.
000.500.1
)000.500.4(
15
5
:pertamatahunpenyusutanBiayaa.
2
1
Rp
RpR
Rp
RpR
9. Tabel Penyusutan dengan Metode
Jumlah Angka Tahun :
Tahun
Dasar
Penyusutan
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
- - - 5.000.000
1 4.500.000 1.500.000 1.500.000 3.500.000
2 4.500.000 1.200.000 2.700.000 2.300.000
3 4.500.000 900.000 3.600.000 1.400.000
4 4.500.000 600.000 4.200.000 800.000
5 4.500.000 300.000 4.500.000 500.000
10. Metode apapun yang dipilih oleh perusahaan harus
dapat diterapkan secara konsisten dari periode ke periode.
Metode alokasi harga perolehan harus diseleksi agar
sedapat mungkin mendekati pola pemakaian aktiva yang
bersangkutan.
Ada beberapa metode yang berbeda untuk
menghitung besarnya beban penyusutan. Namun
kebanyakan hanya akan digunakan satu metode
penyusutan dan akan menggunakannya untuk seluruh
aktiva yang dimilikinya. Beberapa metode tersebut yaitu
Metode Penyusutan
13. Tarif penyusutan =
介
=
()
Biaya penyusutan (Rk) = Tarif x Jumlah produksi
(pemakaian)
= tarif x (C S)
= tarif x W
14. Sebuah mesin seharga Rp 15.000.000 diestimasikan memiliki masa
manfaat selama 5 tahun dan nilai sisa Rp 2.500.000. mesin tersebut
diperkirakan mampu bekerja selama 20.000 jam. Jika diasumsikan unit
produksi actual dari mesin tersebut selama 5 tahun adalah 5.000 jam ;
4.500 jam ; 3.500 jam ; dan 3.100 jam, sementara perusahaan memakai
metode unit produksi dalam menghitung biaya penyusutan pertahun,
hitung :
a. Dasar penyusutan
b. Tarif penyusutan per tahun
c. Biaya penyusutan pertahun dan tabelnya.
15. Tahun Produksi dalam rupiah
(jam)
Penyusutan (Rp) Akumulasi Penyusutan
(Rp)
Nilai Buku (Rp)
- - - 15.000.000
1 5.000 3.125.000 3.125.000 11.875.000
2 4.500 2.812.500 5.937.500 9.062.500
3 3.900 2.437.500 8.375.000 6.625.000
4 3.500 2.187.500 10.562.500 4.437.500
5 3.100 1.937.000 12.500.000 2.500.000
Biaya penyusutan per tahun dan tabelnya :
C = Rp 15.000.000
S = Rp 2.500.000
n = 20.000 jam
a. Dasar Penyusutan :
W = C S
= Rp 15.000.000 Rp2.500.000
= Rp 12.500.000
b. Tarif penyusutan per jam :
c. Tarif = Wn= Rp
12.500.00020.000 jam=Rp 625 per
jam
16. Pada tanggal 1 mei 2014, dibeli sebuah
peralatan dengan harga Rp. 100.000.000.
Umur ekonomis diperkirakan 5 tahun
dengan nilai sisa Rp. 10.000.000. Apabila
perusahaan menggunakan metode
penyusutan hitunglah biaya penyusutan
setiap tahunnya dan tampilkan dalam tabel
1
C =100.000.000
S = 10.000.000
W = (100.000.000-10.000.000)
=90.000.000
N =5
17. Biaya penyusutan tahun pertama
R1 = Rk =
(51+1)
15
(Rp.
90.000.000)
= Rp. 30.000.000
Biaya penyusutan tahun kedua
R2 =
(52+1)
15
(Rp. 90.000.000)
= Rp. 24.000.000
Biaya penyusutan tahun ketiga
R3 =
(53+1)
15
(Rp. 90.000.000)
= Rp. 18.000.000
Biaya penyusutan tahun keempat
R4 =
(54+1)
15
(Rp. 90.000.000)
= Rp. 12.000.000
Biaya penyusutan tahun kelima
R5 =
(55+1)
15
(Rp. 90.000.000)
= Rp. 6000.000
18. Tabel
Tah
un
Dasar
Penyus
utan
(Rp)
Penyus
utan
(Rp)
Akumula
si
Penyusut
an (Rp)
Nilai Buku
(Rp)
- - - Rp.100.000.000
1 Rp.90.0
00.000
Rp.30.00
0.000
Rp.30.000
.000
Rp.70.000.000
2 Rp.90.0
00.000
Rp.24.00
0.000
Rp.54.000
.000
Rp.46.000.000
3 Rp.90.0
00.000
Rp.18.00
0.000
Rp.72.000
.000
Rp.28.000.000
4 Rp.90.0
00.000
Rp.12.00
0.000
Rp.84.000
.000
Rp.16.000 .000
5 Rp.90.0
00.000
Rp.
6.000.00
0
Rp.90.000
.000
Rp.10.000.000
19. Sebuah mesin cetak otomatis yang dibeli pada awal tahun 2014
mempunyai nilai buku 44% dari harga perolehan pada akhir tahun
2015. Jika masa manfaat diasumsikan adalah 4 tahun dan metode
penyusutan menggunakan jumlah angka tahun, berapa persentase
nilai sisa dan harga perolehan mesin cetak tersebut? Susun tabel
penyusutan secara lengkap (dalam persentase).
2
C=100%
n = 4 tahun
Jumlah penyebut
(denominator) = 4+3+2+1=10
Akumulasi penyusutan untuk
2 tahun pertama:
=
(4+3)
10
x ( C-S)
=
7
10
x ( C-S)
20. Nilai buku pada akhir tahun ke 2 :
=
3
10
(C-S) + S = 44%
=
3
10
( C ) -
3
10
(S) + S = 44 %
= 30 % +
7
10
(S) = 44 %
7
10
(S) = 14%
S= 20 %
22. Pada tanggal 2 Januari 2010 PT. Milenium
membeli sebuah peralatan computer seharga Rp.
5.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun
dengan nilai sisa Rp. 500.000. Apabila
perusahaan memakai metode jumlah angka tahun
untuk menghitung biaya penyusutan, hitung biaya
penyusutan setiap tahunnya dan tampilkan dalam
tabel.
3
C = Rp. 5000.000
S = Rp. 500.000
W = C S
= Rp. 5.000.000 Rp. 500.000
= Rp. 4.500.000
n = 5 tahun
Rk =
(+1)
(C-S)
23. Biaya penyusutan tahun
pertama
R1 = Rk =
(51+1)
15
(Rp.
4.500.000)
= Rp. 1.500.000
Biaya penyusutan tahun
kedua
R2 =
(52+1)
15
(Rp. 4.500.000)
= Rp. 1.200.000
Biaya penyusutan tahun ketiga
R3 =
(53+1)
15
(Rp. 4.500.000)
= Rp. 900.000
Biaya penyusutan tahun
keempat
R4 =
(54+1)
15
(Rp. 4.500.000)
= Rp. 600.000
Biaya penyusutan tahun
kelima
R5 =
(55+1)
15
(Rp. 4.500.000)
= Rp. 300.000
25. Pada tahun 2007, perusahaan membeli sebuah truk
seharga Rp 250.000.000. Setelah itu perusahaan juga
mengeluarkan biaya administrasi sebesar Rp
5.000.000 serta biaya instalasi sebesar Rp 2.000.000.
truk ini diperkirakan dapat beroperasi sejauh
250.000 km selama 4 tahun dan nilai sisa Rp
10.000.000. unit produksi dari truk tersebut selama 4
tahun adalah 30.000 km ; 39.000 km ; 56.000 km ;
60.000 km ; 65.000 km. hitung tarif penyusutan per
km.
1
26. S = Rp 10.000.000
n = 250.000 km
C = harga beli + biaya administrasi +biaya instalasi
=Rp 250.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 2.000.000
= Rp 257.000.000
W = C S
= Rp 257.000.000 Rp10.000.000
= Rp 247.000.000
Tarif penyusutan per km =
=
247.000.000
250.000
=
988
27. PT. Jaya Makmur membeli mesin pengemas barang di awal
tahun 2009 dengan harga Rp 100.000.000. Mesin tersebut
diperkirakan memiliki umur ekonomis selama 3 tahun dan
nilai sisa Rp 5.000.000. selama 3 tahun tersebut mesin tersebut
diharapkan mampu menghasilkan sebanyak 500.000 unit. Jika
diasumsikan unit produksi akual dari mesin tersebut selama 3
tahun adalah 170.000 unit ; 169.000 unit ; 161.000 unit.
Hitung biaya penyusutan per tahun.
2
28. C = Rp 100.000.000
S = Rp 5000.000
n = 500.000 unit
W = C S
= Rp 100.000.000 Rp 5.000.000
= Rp 95.000.000
Tarif =
=
95.000.000
500.000
= 190
Tahun ke 1 :
Biaya penyusutan = Rp 190 x Rp 170.000 = Rp 32.300.000
Tahun ke 2 :
Biaya penyusutan = Rp 190 x Rp 169.000 = Rp 32.110.000
Tahun ke 3 :
Biaya penyusutan = Rp 190 x Rp 161.000 = Rp 30.590.000