1. Assalamualaikum ! Salam Sejahtera!
Selamat Sore !
Berikut persembahan singkat dari kami, Kelompok
V,yaitu:
SUPARNO, M.Si (Meh Sedoyo iS0)
SRIWANTO, Prof. (Protolan Pemuda Ansor)
Tulus Darsono,S.Pd (Sarjana Pancet dedel)
Slamet Riyanto MM ( memang Manteb )
Edi Purwanto ST ( Selalu Tersenyum )
yang masih selalu belajar demi perbaikan dan
kesempurnaan. Yang masih sangat membutuhkan kritik
dan saran dari semua pihak
Doakan kami, agar kami bisa lancar, ikhlas dalam dalam
tugas presentasi ini.
2. MENGELOLA KERAGAMAN
DAN KESETARAAN DALAM
PEKERJAAN
Keragaman :Perbedaan diantara orang-orang
Konsep Keragaman ( diversity ) adalah mengenali bahwa terdapat perbedaan
diantara orang orang untuk membantu dalam mengindentifikasi masalah yang
terlibat dalam keragaman angkatan kerja, penting untukmengklarifikasi
terminologi , istilah yg sering digunakan.
Kesetaraan Kesempatan dalam pekerjaan : individu harus mendapatkan
perlakuan yang setara, sama dalam semua tindakan yang berhubungan
dengan pekerjaan
Kesetaraan Kesempatan dalam pekerjaan ( Equel Employment opportunity EEO
) adalah sebuah konsep luas yang menganggap bahwa individu harus
mendapatkan perlakuan yang setara dalam semua tindakan yang berhubungan
dengan pekerjaan , dilindungi hukum dari diskriminasi ilegal.
Apr 29, 2012 UPK Kecamatan Ngawi 2
3. Tindakan Afirmatif
(bersifat menguatkan atau mengesahkan)
Tindakan Afirmatif (Affirmative action ) terjadi
ketika para pemberi kerja mengindentifikasi area
masalah, menetapkan tujuan , dan mengambil
langkah positif untuk meningkatkan kesempatan
bagi anggota golongan yang dilindungi,
tetapi ada kekhatiran yg timbul
mengenai diskriminasi Tebalik yaitu
ketika seseorang tidak diberi
kesempatan karena pilihan cenderung
diberikan kepada org yg mgkn
kurang memeuhi syarat.
4. AAP
Tindakan Afirmatif berfokus pada perekrutan,
pelatihan dan promosi dari anggota yang
dilindungi dimana mereka kurang terwakili
dalam organisasi dan para pemberi kerja telah
melembagakan tindakan afirmatif secarasuka
rela tetapi sering kali para pemberi kerja juga
harus melakukan beberapa
tindakan afirmatif
(affirmative action plan_AAP)
5. Isi dari rencana tindakan afirmatif :
analisis ketersediaan :mengidentifikasi jumlah dari anggota golongan yg dilindungi
u/ bkerja di pasar yg tepat dlm pkrjaan tertentu
analisis penggunaan :mengidentifikasi jumlah dari anggota golongan yg dilindungi
yang dipekerjakan & Jenis pkerjaan yg mreka pegang dlm sbua organisasi
Dua pendekatan EEO/ Kesetaraan Kesempatan dalam pekerjaan:
3.Tidak ada pengaruh yang berbeda dari:
Kebijakan, prosedur kerja, tanpa memandang maksud dari pemberi kerja.
Pengaruh yg berbeda terjadi ketika anggota golongan yg dilindungi scra nyata sgt kurang
terwakili dlmkeputusan pkerjaan.
2. Pengesahan yang berpengaruh dengan pekerjaan dgn menggunakan stiap faktor u/ mbuat
keputusan yg terkait dgn: perekrutan, seleksi, promosi, pemecatan, disiplin, & pnilaian kinerja,
hrus berkaitan dgn dgn pekerjaan scr spesifik.
Validitas : sejauh mana sebuah tes benar-bnar mengukur apa yg disebutkan dlm
pengukuran tsb.
Tes Pekerjaan: Prosedur Kerja apa saja yang digunakan sebagai dasr u/ mbuat sbuah
kputusan yg ber kaitan dgn pekerjaan harus valid & handal, Reliabilitas ( konsistan dari
sbuah tes u/ mngukur suatu hal
6. Validitas & Ksetaraan Dlm Pkerjaan
Strategi pengesahan mengukur jenis- jenis Validitas
Validitas Isi ( content validity ) adlah metode yang logis dan
nonstatistis yang digunakan untuk mengidentifikasi PKK
(Pengetahuan Ketrampilan & Kemampuan )dan karakteristik lainya
yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah pekerjaan
Validitas yg berkaitan dgn kreteria : Validitas yg diukur dgn sbuah
prosedur yg menggunakan tes sbg peramal dari sberapa baik seorg
individu mampu makukan pkerjaan.
Validitas csara bersamaan : diukur saat pemberi kerja menguji
karyawan yg ada skarang dan nilainya dikorelasikan ( dihub. timbal
balik) dgn tingkat kinerja mreka.
Validitas prediktif : diukur saat hasil tes dari pelamar dibandingkan
dgn kinerja mreka pada pkerjaan sesudahnya.
Validitas Konsep :mnunjukan hub. Antara karakteristik abstrak dgn
kinerja pada pkerjaan.
7. Unsur-unsur dari pemenuhan EEO
Equel Employment opportunity =
Kesetaraan Kesempatan dalam pekerjaan
Pernyataan Kbijakan EEO
Komitmen organisasional pda ksetaraan dlm
pkekerjaan & memasukkan dlm golongan yg dilindungi
Tanggapan Pemberi kerja thdp Keluhan EEO
u/ mngurangi tuntutan EEO & memperbaiki tindakan
diskriminatif.
Eriksa Klaim & Arsip Personal Karyawan
u/ dpt mnentukan indifidu &age mana yg mnangani
masalah penyalidikan.
Jangan mlakukan tindakan pembalasan
dgn menghina yg mngajukan keluhan EEO
8. MENGELOLA KERAGAMAN
dari dimensi : cacat tubuh, Status perkawinan/kluarga,
usia,Etnis, jenis kelamin dsb.
Ini dapat dilakukan pendekatan dari berbagai perspektif yang
berbeda mulai dari perlawanan sampai ada peciptaan dari
budaya keragaman. Smakin beragamnya keragaman dari
angkata kerja yg tersedia disertai smakin tinggi kurangnya
pkekerjaan dlm banyak jabatan dan industri,telah mamaksa
para pemberi kerja u/ mnyadari bahwa keragaman harus
dihadapi.
10. Komitmen
Managemen Puncak
pada Keragaman
Akuntabilitas
Managemen untuk
Hasil Keragaman
Mengadakan Program
Keragaman Mengadak
Membentuk an tim
Komite Kerja
Keragaman Multi
Menegaskan budaya
Melakukan Keragaman
Pelatihan Mengadakan dalam
Keragaman Sistem Pergantiaan
Mentor Kepemimpinan
dan Promosi
11. MASALAH PADA KESETARAAN DALAM
PEKERJAAN
Nepotisme : Praktik memasukkan sanak
saudara untuk bekerja pada
pemberi kerja yg sama.
Glass ceiling : Praktik diskriminatif yg mencegah
para wanita & anggota golongan yang
dilindungi lainna untuk naik ke pekerjaan
tingkat eksekutif.
12. MASALAH PADA KESETARAAN DALAM
PEKERJAAN
Nepotisme : Praktik memasukkan sanak
saudara untuk bekerja pada
pemberi kerja yg sama.
Glass ceiling : Praktik diskriminatif yg mencegah
para wanita & anggota golongan yang dilindungi
lainna untuk naik ke pekerjaan tingkat eksekutif
13. Pelecehan seksual
Jenis Quid pro quo : Pelecehan seksual dimana
hasil pekerjaan dihubungkan pada diberikannya
imbalan seksual oleh seorang individu
Lingkungan yg bermusuhan (histile environment) :
pelecehan seksual dimana kinerja seorang individu
atau kenyaman psikologisnya sangat terpengaruh
oleh kondisi-kondisi kerja yang mengintimidasi atau
menghina.
14. Masalah-masalah Lain
Keragaman agama dan spiritualitas,
Usia dgn pensiunan bertahap dimana
karyawan mengurangi beban kerja gaji,
Individu penyandang Cacat dalam angkatan
kerja
hingga individu dgn gaya hidup dan orentasi
seksual yang berbeda