Teori baru sejarah (New Historicism) mempelajari hubungan antara teks sastra dan konteks sosial, ekonomi, dan politik yang melingkupinya. Teori ini menyamakan nilai teks sastra dan non-sastra, serta fokus pada isu kekuasaan, patriarki, dan kolonialisme. Metode ini diterapkan dalam novel Petir dan Nayla untuk mengungkap isu pencarian jati diri dan perubahan sosial akibat modernisasi. Teori
3. SEJARAH BARU
(new historicism)
Presented By Khoirun Nifan Universitas Negeri Malang
PRESENTED BY ARIPRIHARTA
4. Selayang Pandang Lahirnya Sejarah Baru (New Historicism)
Perbedaan Sejarah Baru dan Sejarah Lama
Karakteristik Sejarah Baru
Kajian Sejarah Baru sebagai Pisau Analisis Teks Sastra
Teori Sastra Mutakhir New Historicism
Pokok Bahasan
Teori Sastra Mutakhir
Contoh Analisis Teks Sastra
Daftar Pustaka
5. Selayang Pandang Lahirnya Sejarah Baru (New Historicism
Teori Sastra Mutakhir
Istilah Sejarah Baru diperkenalkan oleh
kritikus Amerika, Stephen Greenblatt dalam
bukunya, Renaissance Self-Fashioning: from
more to Shakespeare (1980) sering dianggap
sebagai titik tonggak lahirnya New Historicism
(Sejarah Baru).
Teori Sastra Mutakhir New Historicism
6. Teori Sastra Mutakhir
Stephen Greenblatt menawarkan
perspektif baru dalam kajian
renaissance yakni menekankan
keterkaitan teks sastra dengan
berbagai kekuatan sosial, ekonomi,
politik yang melingkupinya. Dalam
spektrum kehidupan manusia yang
disebut kebudayaan, maka sastra
menduduki tempat yang penting.
Teori Sastra Mutakhir New Historicism
7. Perbedaan Sejarah Baru dan Sejarah Lama
Teori Sastra Mutakhir
Perbedaan hakiki Sejarah Baru dan Sejarah
Lama terletak pada paralelisasi kajian
teks-teks sastra dan non-sastra. Sejarah lama
membentuk pemisahan hirarkis antara teks
sastra, yang merupakan objek nilai yang
lebih utama, dengan latar belakang
sejarah, yang hanya merupakan latar dan
kurang bernilai, berdasarkan definisinya,
sedangkan Sejarah Baru memberikan porsi
sama pada teks-teks sastra dan non-sastra.
(Barry, hlm. 203)
Teori Sastra Mutakhir New Historicism
8. Teori Sastra Mutakhir
a
Selain dalam hal parelisasi, perbedaan Sejarah
Baru dan Sejarah Lama terletak konsep memaknai
Sejarah. Sejarah baru lebih cenderung
mengidentikkan diri sebagai gerakan menyejarah
(historicist movement) daripada gerakan sejarah
(historical movement). Sejarah Lama lebih tertarik
pada sejarah yang terinterpreatasikan dan tercatat
dalam dokumen sejarah tertulis sebagai teks
rekaman suatu peristiwa sejarah. Konsep Sejarah
Lama lebih tertarik meneliti historisitas karya sastra
yang diteliti atau sastra sejarah (karya fiksi yang
mengandung unsur-unsur sejarah).
Teori Sastra Mutakhir New Historicism
9. Karakteristik Sejarah Baru
Sejarah baru secara tegas bersifat anti-kemapanan,
secara implisit selalu berpihak pada
gagasan-gagasan liberal kebebasan perorangan
dan menerima serta merayakan semua bentuk
perbedaan dan penyimpangan. Walaupun
pada saat yang sama dan secara bersamaan ia
tampak tak berdaya di hadapan kekuasaan
Negara yang menindas, yang secara terus menerus
dibongkarnya dan dianggap mampu memasuki
dan mencemari wilayah paling intim dari
kehidupan personal (Barry, hlm. 205).
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Teori Sastra Mutakhir
10. Sejarah Baru melakukan revisi
terhadap pendekatan formalis
maupun sejarah disimpulkan oleh Louis
A. Montrose dengan istilah: membaca
sastra sama dengan membaca
sejarah; membaca sejarah sama
dengan membaca sastra.
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Teori Sastra Mutakhir
11. Kajian Sejarah Baru sebagai Pisau Analisis Teks Sastra
Barry (2010:209) menyatakan bahwa yang
dilakukan oleh para kritikus peganut Sejarah Baru
meliputi empat hal, yaitu;
1.Mereka menyejajarkan teks sastra dan non-sastra,
membaca yang sastra dengan mempertimbangkan
yang non sastra.
2.Mereka mencoba men-defamiliarisasi teks
sastra kanon, melepaskannya dari beban menumpuk
keilmiahan sastra sebelumnya dan melihatnya
sebagai sastra yang baru.
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Teori Sastra Mutakhir
12. 3. Mereka memfokuskan perhatian (baik dalam teks
dan ko-teks) pada isu kekuasaan Negara dan
cara melestarikannya, pada struktur patriarki dan
pemeliharaannya, dan pada proses kolonialisasi
dengan mindset yang mengikutinya.
4. Dalam melakukannya, mereka menggunakan
aspek-aspek cara berpikir poststrukturalis, terutama
konsep Derrida bahwa setiap segi realitas tertuang
dalam teks, dan gagasan Foucault tentang
struktur sosial ang ditentukan oleh praktik diskursif
yang dominan.
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Teori Sastra Mutakhir
13. Contoh Analisis Teks Sastra
Contoh analisis teks sastra menggunakan
pendekatan Sejarah Baru dapat kita
temukan pada makalah Sugiarti yang
berjudul Analisis Kritis Teori New Historicism
(NH) dalamPetir Karya Dewi Lestari dan
Nayla Karya Djenar Maesa AyuSebagai
Strategi Menghadapi Perubahan Sosial
Budaya dan Industri dalam Kerangka
Sejarah Sastra Indonesia
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Contoh Analisis Teks Sastra
14. (1) Bagaimanakah isu-isu yang dapat diungkapkan
berdasarkan penerapan teori New Historiscm
dalam sastra Indonesia ?
(2) Bagaimanakah metodologi New Historisicm dapat
menjawab persoalan perubahan sosial, budaya,
dan industri penerbitan?
(3) Bagaimana konsep dasar yang dapat diangkat
dan memberikan sumbangan pada sejarah sastra
Indonesia?
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Contoh Analisis Teks Sastra
Masalah Penelitian
15. Isu-isu yang dapat Diungkapkan Berdasarkan Penerapan Teori New Historiscism
dalam Novel Petir karya Dewi Lestari dan Nayla Karya Djenar Maesa Ayu
1. Praktek budaya yang dikukuhkan dalam Petir karya Dewi
Lestari dapat diperhatikan pada pola pikir yang dimiliki oleh
tokoh cenderung mengarah pada persoalan pencarian jati
diri dalam bentuk keyakinan dan berbagai hal yang berkaitan
dengan kepribadian individu. (S (P), 2005:45)
2. pencarian jati diri atau sesuatu mengenai dirinya. (S, 2005: 59)
dan (S, 2005: 131).
3. Praktek budaya yang paling dominan dan bahkan memiliki
potensi menjadi cita-cita teks adalah praktek budaya
modern yang serba free, egoistik dan cenderung nir norma
serta kering akan sifat-sifat budaya Timur khususnya Indonesia
(Nayla/ 2005:5)
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Contoh Analisis Teks Sastra
16. Metodologi New Historisicm dapat Menjawab Persoalan
Perubahan Sosial, Budaya, dan Industri Penerbitan
1. Pada tataran praktis metode NH mampu
mengkolaborasikan antara perubahan sosial , budaya, dan
industri penerbitan secara simultan. Hal ini dapat
diperhatikan pada paktik-praktik fenomena sosial yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat. Seperti halnya yang
pemikiran yang ditawarkan Djenar Mahesa Ayu dalam
novel Nayla. Novel Nayla merupakan sebuah representasi
perubahan sosial akibat modernisasi yang diungkapkan
pengarang secara total.
2. Tawaran-tawaran nilai kebaruan yang diungkap dalam
novel tidak lagi menjadi sesuatu yang dianggap tabu
melainkan sesuatu yang biasa ditemui pada kehidupan
masyarakat modern yang identik dengan nilai-nilai
kebebasan bertindak, berpikir, dan berperilaku. Nilai-nilai
yang identik itu telah menyatu dalam kerangka pikir tokoh
dalam mengekplorasi identitasnya secara utuh.
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Contoh Analisis Teks Sastra
17. 3. Metode tersebut tampaknya memiliki relevansi
dengan keinginan pasar/industri penerbitan. Karya
sastra yang ditulis oleh kedua pengarang
tersebut mendapatkan ruang yang cukup luas
untuk dicetak dalam jumlah yang banyak.
Apabila dibandingkan dengan karya sastra
sebelumnya memang terjadi perbedaan yang
cukup signifikan secara kuantitas.
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Contoh Analisis Teks Sastra
18. Konsep Dasar yang Diangkat dan Memberikan Sumbangan
pada Sejarah Sastra Indonesia
Jika diperhatikan melalui sejarah sastra Indonesia maka kedua
novel tersebut memberikan inspirasi baru. Ia menghadirkan
sesuatu yang relatif baru apabila dibandingkan dengan hasil
cipta sastra sebelumnya.
1.Dalam teknik penyampaian dan model penceritaan lebih
banyak membuat pembaca untuk berpikir lebih dalam dan
tidak hanya sekedar membaca langsung tahu. Ia banyak
mengundang pemikiran-pemikiran yang kritis, sehingga mampu
menjadikan pembaca sadar sesuatu yang terjadi selama ini
tentang kehidupan. Djenar Maesa Ayu dan Dewi Lestari
mampu mengukir pemikiran kritis terhadap realitas kehidupan
sedemikian kompleksnya, sehingga mampu menghadirkan
sendi-sendi kehidupan manusia secara holistik serta
komprehensif.
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Contoh Analisis Teks Sastra
a
19. 2. Gaya penceritaan yang diangkat nampak bersifat agak
vulgar dan absurd memberikan daya tarik pembaca
untukmengikutinya secara serius. Sistem penguasaan mutlak
itu akhirnya membuahkan eksploitasi separatis terhadap
bagian yang merupakan hak perempuan. Kebencian
terhadap perilaku-perilaku yang tidak adil.
3. Konsep dasar yang dapat diangkat untuk memberikan
sumbangan pada sejarah sastra Indonesia adalah
kehadiran teks merupakan sebuah pertarungan berbagai
ideologi dan kekuatan sosial yang memiliki dimensi ruang
dan waktu tak terbatas.
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Contoh Analisis Teks Sastra
20. Daftar Pustaka
Artikel Asep Sambodja berjudul Teori Sastra New
Historicism dan Kedudukan Sastrawan.
Barry, Peter. 2010. Beginning Theory: Pengantar
Komprehensif Teori Sastra dan Budaya. Jogjakarta:
Jalasutra
Jurnal Susastra volume 2, no 3 tahun 2006 dengan
judul artikel Budaya, Sejarah, dan Pasar: New
Historicism dalam Perkembangan Kritik Sastra,
karya Melani Budianta.
Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Teori, Metode, dan
Teknik Penelitian Sastra. Cetakan keempat.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
TEORI SASTRA MUTAKHIR
Teori Sastra Mutakhir