Pawon batik merupakan tungku yang digunakan untuk melorot (penghilangan lilin) kain baik. Jenis pawon ini cukup sederhana. Pawon batik didesain bersifat permanen dengan bahan konstruksi pasangan bata, pasir, semen dan bahan penguat lain. Konstruksi pawon batik ini merupakan teknologi turunan dari pawon tanah liat yang dahulu kala digunakan untuk memasak masakan dengan jumlah besar.
1 of 2
Download to read offline
More Related Content
Pawon Batik Ramah Lingkungan
1. Pawon Batik Ramah Lingkungan
Pawon batik merupakan
tungku yang digunakan
untuk melorot
(penghilangan lilin) kain
baik. Jenis pawon ini
cukup sederhana. Pawon
batik didesain bersifat
permanen dengan bahan
konstruksi pasangan
bata, pasir, semen dan
bahan penguat lain.
Konstruksi pawon batik
ini merupakan teknologi
turunan dari pawon
tanah liat yang dahulu
kala digunakan untuk
memasak masakan dengan jumlah besar.
Desain pawon batik di buat terdiri satu lubang api yang mampu menopang dua ketel untuk
pelorotan. Ukuran pawon batik berkisar panjang 120 cm lebar 70 cm dan tinggi 40 cm. Lubang
api pawon batik disesuaikan dengan ukuran ketel batiknya. Secara umum, perbandingan lubang
apinya adalah setengah dari lebar lubang ketel. Lubang api inilah yang digunaka n untuk
memasukkan bahan bakar kayu dan oksigen agar perapiannya seimbang dan kontinyu.
Ada perbedaan desain pawon masak dengan pawon batik. Pawon masak rumahan biasanya
tanpa saluran buangan asap. Sehingga setiap masak, alat masak dan ruangan dapur cenderung
tertempel noda hitam akibat gumpalan asap. Sedangkan pawon batik beda. Pawon batik sudah
dilengkapi cerobong (menara) untuk buangan asap yang terletak di samping depan lubang
pawon. Melalui cerobong setinggi lima sampai dengan tujuh meter inilah, proses pelorotan batik
tidak terganggu dengan asap sisa pembakaran kayu bakar. Selain itu, ketel dan ruangan pawon
batik aman dari noda hitam.
Para perajin batik biasanya menggunakan limbah kayu bangunan dan mebel untuk bahan bakar
pawon batik. Limbah kayu yang tidak terpakai inilah kerap kali dimanfaatkan untuk
memanaskan air di dalam ketel batik. Dengan desain pawon batik yang memanjang dengan
satu lubang bakar, pawon batik ini cukup irit dalam memanfaatkan energi panas yang hasilkan
untuk melorot kain batik tulis.
Untuk memanfaatkan energi panas dari pawon batik, para perajin batik menggunakan desain
ketel sederhana dengan berukuran diameter 70 cm, tinggi 45 cm dan ketebalan 2 mm. desain
ketel yang cukup fleksibel dengan corong atas yang cukup lebar, memudahkan para perajin
dalam melorot lilin pada kain batik. Penyempurnaan dan rancang bangun ketel sederhana
disesuaikan dengan kondisi ruang dan kebutuhan akan pengolahan kain batik.
Proses melorot atau pengangkataan lilin yang melekat pada motif batik dilakukan berulang-
ulang hingga hasil lorotan lilin sempurna. Kain yang dilorot itu, hingga pada akhirnya lilin yang
melekat di kain akan terangkat di permukaan air yang panas. Setelah kain diangkat dari
perebusan akan nampak warna, yaitu warna dasar dari kain yang tadinya tertutup lilin dan
warna dari hasil proses pencelupan (pewarnaan) sebelumnya.
Dengan mulut ketel yang lebar inilah, para perajin batik memudahkan dalam mendaur ulang
lilin yang meleleh di permukaan ketel. Lilin cair yang menggelembung ini kemudian direkayasa
2. ulang hingga menghasilkan lilin yang siap digunakan untuk mencanting pada lembaran batik
tulis lainnya.
Melihat komitmen para
perajin batik tulis dengan
tetap menggunakan pawon
yang ramah lingkungan ini,
saya cukup senang. Karena
mereka telah melestarikan
teknologi warisan nenek
moyang kita yang tidak
kalah dengan teknologi
sekarang. Pawon batik,
sebuah teknologi lorotan
batik tulis yang selalu
menggunakan limbah kayu
untuk bahan bakarnya, dan
proses lortannya yang selalu mendaur ulang lorotan lilin menjadi lilin yang siap digunakan
untuk mencanting di lembaran kain tulis yang sarat makna.
Hal yang perlu dilakukan para perajin batik adalah melakukan rekayasa asap dari cerobong
asap yang membumbung tinggi yang lepas landas ke ruang bebas itu. Entah bagaimana
caranya, agar karbon lepasan dari pawon batik ini dapat difungsikan lagi untuk energy tepat
guna yang lainnya. Selain itu air limbah hasil sisa dari lorotan batik yang sudah disisir lilinnya,
juga dapat di daur ulang untuk kebermanfaatan yang lain.
Selamat melestarikan teknologi tradisi, semoga para perajin batik selalu terhormat dalam karya
dan berbakti untuk menyediakan lapangan pekerjaan pada masyarakat sekitar. Salam lestari,
salam batik, salam pawon, dan salam untuk semuanya.
Suhadi (penikmat pawon batik)