Makalah ini membahas pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak. Pola asuh orang tua meliputi pola demokratis, otoriter, dan permisif, yang masing-masing memiliki pengaruh berbeda terhadap kepribadian anak. Faktor-faktor seperti pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan status ekonomi keluarga juga mempengaruhi cara orang tua mendidik anak dan membentuk keprib
1 of 14
More Related Content
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
1. PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK <br />Makalah Ini Disusun sebagai Tugas Akhir <br />Mata Kuliah Bahasa Indonesia<br />Dosen Pengampu: <br />Siti Anafiah, S.S., M.Pd.<br />Disusun oleh:<br />Risma Wijayanti<br />10 015 078<br />1B<br />PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR<br />FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN<br />UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA<br />YOGYAKARTA<br />2011<br />KATA PENGANTAR<br />Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rakhmat-Nya, dan dengan petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan lancar.<br />Tugas makalah dengan judul Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak sangat bermanfaat sekali bagi orang tua dan guru, khususnya bagi penulis sebagai calon pengasuh dalam keluarga dan pendidik. <br />Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan sukses tanpa bantuan orang lain. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:<br />Siti Anafiah, S.S.,M.Pd. Dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.Tiada gading yang tak retak, tiada sesuatu di dunia ini yang sempurna. Demikian pula tugas makalah ini. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangatlah penulis harapkan agar dalam penulisan berikutnya lebih baik.<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br />A. Latar Belakang<br />Usia prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia ini anak mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah dilihatnya. Orang-orang dewasa yang paling dekat dengan anak adalah orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak yang mempunyai pengaruh besar. Haryoko (1997: 2) berpendapat bahwa lingkungan sangat besar pengaruhnya sebagai stimlans dalam perkembangan anak. Orang tua mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembentukan kepribadian anak.<br />Kenyataan yang terjadi di masyarakat, bahwa tanpa disadari semua perilaku serta kepribadian orang tua yang baik ataupun tidak ditiru anak. Anak tidak mengetahui apakah yang telah dilakukannya baik atau tidak, karena anak usia prasekolah belajar dari apa yang dia lihat.<br />Pembelajaran tentang sikap, perilaku dan bahasa yang baik sehingga akan terbentuknya kepribadian anak yang baik pula, perlu diterapkan sejak dini. Orang tua merupakan pendidik yang paling utama, guru serta teman sebaya yang merupakan lingkungan kedua bagi anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1978) yang mengungkapkan bahwa orang yang paling penting bagi anak adalah orang tua, guru dan teman sebaya dari merekalah anak mengenal sesuatu yang baik dan tidak baik.<br />Pendidikan dalam keluarga yang baik dan benar, akan sangat berpengaruh pada perkembangan pribadi dan sosial anak. Kebutuhan yang diberikan melalui pola asuh, akan memberikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah sebagian dari orang-orang yang berada disekitarnya.<br />Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan kepribadian anak.<br />B. Rumusan Masalah<br />Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:<br />Apa pengertian pola asuh orang tua?
5. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak?C. Tujuan Penulisan<br />Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:<br />Untuk menjelaskan apa yang dimaksud pola asuh orang tua.
8. Untuk mendiskripsikan pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak usia dini.BAB II<br />PEMBAHASAN<br />Pengertian Pola Asuh Orang Tua
9. Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat konsisten dari waktu kewaktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif dan positif.
11. Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris personality. Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin persona yang berarti topeng. Menurut Gordon W All Port Personality is the dynamic organization whitin the individual of those psychophysical system, that determines his unique adjustment to his environment.
12. Menurut bangsa Roma, persona berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain, bukan dari sebenarnya. Aktor menciptakan dalam pikiran penonton, suatu impresi dari tokoh yang diperankan diatas pentas, bukan impresi dari tokoh itu sendiri. Dari konotasi kata persona inilah, gagasan umum mengenai kepribadian sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang lain diperoleh. Apa yang dipikir, dirasakan dan siapa dia sesungguhnya termasuk dalam keseluruhan make up psikologis seseorang dan sebagian besar terungkapkan melalui perilaku, karena itu kepribadian bukanlah suatu atribut yang pasti dan spesifik, melainkan merupakan kualitas perilaku total seseorang.
13. Berdasarkan definisi All Port dapat disimpulkan bahwa, Kepribadian ialah susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamai dalam diri suatu individu yang unik terhadap lingkungan.
16. Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersiap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistik terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.
18. Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya diikuti dengan ancaman-ancaman. Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Hukuman mental dan fisik akan sering diterima oleh anak-anak dengan alasan agar anak terus tetap patuh dan disiplin serta menghormati orang-tua yang telah membesarkannya. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak. Terlebih lagi orang tua tipe ini tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah.
20. Pola asuh permisif adalah jenis pola mengasuh anak yang cuek terhadap anak. Biasanya pola pengasuhan anak oleh orang tua semacam ini diakibatkan oleh orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan mengasuh anak dengan baik. Dengan begitu anak hanya diberi materi atau harta saja dan terserah anak itu tumbuh dan berkembang menjadi apa. Anak yang diasuh orang tua nya dengan metode semacam ini nantinya bisa berkembang menjadi anak yang kurang perhatian, merasa tidak berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemampuan sosialisasi yang buruk, kontrol diri buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan lain sebagainya baik ketika kecil maupun sudah dewasa.
22. Anak prasekolah belajar cara berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh, berbagi dan menjadi teman baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara mengenali dan menangani emosi mereka. Anak prasekolah belajar banyak dari perilaku orang-orang disekitar mereka. Keluarga adalah kelompok sosial pertama dengan siapa anak diidentifikasikan, anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak.
23. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja terhadap Pembentukan Kepribadian Anak
24. Sikap, kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk selama tahuntahun pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Kenyataan tersebut menyiratkan betapa pentingnya dasar-dasar yang diberikan orang tua pada anaknya pada masa kanak-kanak. Karena dasardasar inilah yang akan membentuk kepribadian yang dibawa sampai masa tua.
25. Tidak dapat dipungkiri kesempatan pertama bagi anak untuk mengenal dunia sosialnya adalah dalam keluarga. Didalam keluarga untuk pertama kalinya anak mengenal aturan tentang apa yang baik dan tidak baik. Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan pendidikan dasar yang baik kepada anak-anaknya agar nantinya bisa berkembang dengan baik.
26. Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Keadaan ini biasanya terjadi pada keluarga-keluarga muda yang semuanya bekerja.
27. Anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua karena keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masingmasing. Sedangkan anak pada usia ini sangat mambutuhkan perhatian lebih dari orang tua terutama untuk perkembangan kepribadian. Anak yang ditinggal orang tuanya dan hanya tinggal dengan seorang pengasuh yang dibayar orang tua untuk menjaga dan mengasuh, belum tentu anak mendapatkan pengasuhan yang baik sesuai perkembangannya dari seorang pengasuh.
28. Anak yang ditinggal kedua orang tuanya bekerja cenderung bersifat manja. Biasanya orang tua akan merasa bersalah terhadap anak karena telah meninggalkan anak seharian. Sehingga orang tua akan menuruti semua permintaan anak untuk menebus kesalahanya tersebut tanpa berfikir lebih lanjut permintaan anak baik atau tidak untuk perkembangan kepribadiaan anak selanjutnya. Kurangnya perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun dengan orang tua pada saat mereka di rumah. Anak suka mengganggu temannya ketika bermain, membuat keributan di rumah dan melakukan hal-hal yang terkadang membuat kesal orang lain. Semua perlakuan anak tersebut dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang lain karena kurangnya perhatian dari orangtua.
29. Sedangkan orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak selalu dengan pangawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua yang tidak bekerja sebaiknya juga tidak terlalu over protektif. Sehingga anak mampu untuk bersikap mandiri.
30. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan Berpendidikan Rendah Terhadap Pembentukan Kepribadian AnakLatar belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak dan bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak. Orang tua yang berpendidikan tinggi umumnya dapat mengajarkan sopan santun kepada orang lain, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain. <br />Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk suatu kepribadian yang kurang baik.<br />Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Ekonomi Menengah Keatas dan Menengah Kebawah
31. Permasalahan ekonomi dalam keluarga merupakan masalah yang sering dihadapi. Tanpa disadari bahwa permasalahan ekonomi dalam keluarga akan berdampak pada anak. Orang tua terkadang melampiaskan kekesalan dalam menghadapi permasalahan pada anak. Anak usia prasekolah yang belum mengerti tentang masalah perekonomian dalam keluarga hanya akan menjadi korban dari orang tua.
32. Dalam pola asuh yang diberikan oleh orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah keatas dan orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah berbeda. Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah keatas dalam pengasuhannya biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang diinginkan oleh anak akan dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan kekayaan yang dimiliki orang tua. Pengasuhan anak sebagian besar hanya sebatas dengan materi. Perhatian dan kasih sayang orang tua diwujudkan dalam materi atau pemenuhan kebutuhan anak.
33. Anak yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan membentuk suatu kepribadian yang manja, serba menilai sesuatu dengan materi dan tidak menutup kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang tua serta kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya.
34. Sedangkan pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang benar-benar penting bagi anak. Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang dapat diberikan.
35. Anak yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengan segala kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian anak yang mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres dalam menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat menghargai usaha orang lain.
36. Pada kenyataannya terdapat juga anak yang minder dengan keadaan ekonomi orang tua yang kurang. Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal ini sangat penting. Orang tua harus menyeimbangkan dengan pendidikan agama pada anak. Sehingga anak mampu mensyukuri segala yang telah diberikan oleh sang Pencipta.
39. KesimpulanPola asuh orang tua sangat mempengaruhi setiap kepribadian yang telah terbentuk. Segala gaya atau model pengasuhan orang tua akan membentuk suatu kepribadian yang berbeda-beda sesuai apa yang telah diajarkan oleh orang tua. Orang tua merupakan lingkungan pertama bagi anak yang sangat berperan penting dalam setiap perkembangan anak khususnya perkembangan kepribadian anak. Oleh karena itu, diperlukan cara yang tepat untuk mengasuh anak sehingga terbentuklah suatu kepribadian anak yang diharapkan oleh orang tua sebagai harapan masa depan. <br />Pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak adalah pola asuh orang tua yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi dengan pengawasan dan pengendalian orang tua. Sehingga terbentuklah karakteristik anak yang dapat mengontrol diri, anak yang mandiri, mempunyai hubungan yang baik dengan teman, mampu menghadapi stres dan mempunyai minat terhadap hal-hal baru.<br />Sikap orang tua yang dapat mendukung dalam pembentukan kepribadian anak antara lain:<br />1. Penanaman pekerti sejak dini.<br />2. Mendisiplinkan anak.<br />3. Menyayangi anak secara wajar.<br />4. Menghindari pemberian label malas pada anak.<br />5. Hati-hati dalam menghukum anak.<br />Strategi dalam pembentukan kepribadian anak:<br />1. Tekankan segi positif.<br />2. Jaga agar peraturan tetap sederhana.<br />3. Bersikap proaktif.<br />4. Mengarahkan kembali perilaku yang salah.<br />5. Mengatasi transisi.<br />6. Negosiasi dan kompromi.<br />7. Jangan membuat alasan.<br />8. Hindari kontrol lewat rasa bersalah.<br />Dalam cara pengasuhan orang tua yang bekerja dan orang tua yang tidak bekerja berbeda. Begitu pula dengan gaya pengasuhan orang tua yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan orang tua yang mempunyai pendidikan yang rendah. Dan juga pola asuh orang tua yang tingkat perekonomian menengah keatas dan orang tua yang perekonomiannya menengah kebawah. Masing-masing pola asuh yang telah diberikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar tehadap pembentukan kepribadian anak.<br />B. Saran<br />1. Dalam pengasuhan anak orang tua harus mamperhatikan tingkat perkembangan anak.<br />2. Semua perilaku orang tua yang baik atau buruk akan ditiru oleh anak, oleh karena itu perlunya orang tua untuk menjaga setiap perilakunya sehingga anak akan meniru sikap positif dari orang tua.<br />3. Pola asuh orang tua harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak pada saat itu, ada kalanya orang tua bersikap demokratis, ada kalanya juga harus bersikap otoriter, ataupun bersikap permisif.
41. Hurlock, Elizabeth. B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: ErlanggaNuraeni. 2006. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Tehadap Pembentukan Kepribadian Anak Taman Kanak-Kanak. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH9d3a.dir/doc.pdf<br />Anonim. 2006. Lentera Kehidupan Pendidikan Anak. http://beranda.blogsome.com<br />/2006/04/20/pola-asuh-anak/trackback/<br />