ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Laboratorium Bagan Galian
Sie. Petrologi
2015
Nama : KurniaDiki Prasetya
NIM : 115 140 009
Plug : 10 Page 1
PENYUSUN BATUAN KARBONAT
Batuan karbonat adalah batuan yang fraksi karbonatnya lebih besar dari
fraksi non karbonat atau dengan kata lain komposisi karobonat dominan (lebih
dari 50%). Apabila fraksi karbonatnya kurang dari 50% maka tidak bisa lagi di
sebut sebagai batuan karbonat. Dalam praktek secara umum meliputi batugamping
dan dolomit.
Penyusun Batuan Karbonat
Komponen penyusun batugamping menurut Tucker (1991) dibedakan
menjadi 4 macam, yaitu non skeletal grain, skeletal grain, matriks dan semen.
1. Non Skeletal Grain, terdiri dari:
a) Ooid dan Pisoid
Butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang punya satu atau
lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Inti penyusun
biasanya partikel karbonat atau butiran kuarsa. Ooid memiliki ukuran butir < 2
mm dan apabila memiliki ukuran > 2 mm maka disebut pisoid.
(Gambar Ooid dan Pisoid)
b) Peloid
Butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau meruncing yang
tersusun oleh mikrit dan tanpa struktur internal. Ukuran peloid antara (0,1 – 0,5)
mm.
Laboratorium Bagan Galian
Sie. Petrologi
2015
Nama : KurniaDiki Prasetya
NIM : 115 140 009
Plug : 10 Page 2
(Gambar Peloid)
c) Pellet
Pellet merupakan partikel berukuran < 1 mm berbentuk spheris atau
elips dengan komposisi CaCO3. Secara genetic pellet merupakan kotoran dari
organisme.
d) Agregat dan Intraklas
Agregat merupakan kumpulan dari berbagai macam butiran karbonat yang
tersemenkan bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung akibat
material organik.
Intraklas adalah fragmen dari sedimen yang sudah terlitifikasi atau
setengah terlitifikasi yang terjadi akibat pelepasan air lumpur pada daerah pasang
surut atau tidal flat.
2. Skeletal Grain
Skeletal grain adalah butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang
terdiri dari seluruh mikrofosil, butiran fosil atau pecahan dari fosil-fosil
makro. Cangkang ini merupakan allochem yang paling umum dijumpai
dalam batu gamping. Komponen cangkang pada batugamping juga
merupakan penunjuk pada distribusi invertebrata penghasil karbonat
sepanjang waktu geologi.
3. Lumpur Karbonat dan Mikrit
Mikirit adalah matriks yang biasanya berwarna gelap. Pada batugamping
hadir sebagai butir yang sangat halus. Mikrit memiliki ukuran butir kurang
Laboratorium Bagan Galian
Sie. Petrologi
2015
Nama : KurniaDiki Prasetya
NIM : 115 140 009
Plug : 10 Page 3
dari 4 µm. Mikrit dapat mengalami alterasi dan dapat tergantikan oleh
mosaik yang kasar.
4. Semen
Semen terdiri dari material halus yang menjadi pengikat antar butiran dan
mengisi rongga pori yang diendapkan setelah fragmen dan matriks. Semen
dapat berupa silika, kalsit, oksida besi atau sulfat.

More Related Content

Penyusun batuan karbonat menurut Tucker

  • 1. Laboratorium Bagan Galian Sie. Petrologi 2015 Nama : KurniaDiki Prasetya NIM : 115 140 009 Plug : 10 Page 1 PENYUSUN BATUAN KARBONAT Batuan karbonat adalah batuan yang fraksi karbonatnya lebih besar dari fraksi non karbonat atau dengan kata lain komposisi karobonat dominan (lebih dari 50%). Apabila fraksi karbonatnya kurang dari 50% maka tidak bisa lagi di sebut sebagai batuan karbonat. Dalam praktek secara umum meliputi batugamping dan dolomit. Penyusun Batuan Karbonat Komponen penyusun batugamping menurut Tucker (1991) dibedakan menjadi 4 macam, yaitu non skeletal grain, skeletal grain, matriks dan semen. 1. Non Skeletal Grain, terdiri dari: a) Ooid dan Pisoid Butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang punya satu atau lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Inti penyusun biasanya partikel karbonat atau butiran kuarsa. Ooid memiliki ukuran butir < 2 mm dan apabila memiliki ukuran > 2 mm maka disebut pisoid. (Gambar Ooid dan Pisoid) b) Peloid Butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau meruncing yang tersusun oleh mikrit dan tanpa struktur internal. Ukuran peloid antara (0,1 – 0,5) mm.
  • 2. Laboratorium Bagan Galian Sie. Petrologi 2015 Nama : KurniaDiki Prasetya NIM : 115 140 009 Plug : 10 Page 2 (Gambar Peloid) c) Pellet Pellet merupakan partikel berukuran < 1 mm berbentuk spheris atau elips dengan komposisi CaCO3. Secara genetic pellet merupakan kotoran dari organisme. d) Agregat dan Intraklas Agregat merupakan kumpulan dari berbagai macam butiran karbonat yang tersemenkan bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung akibat material organik. Intraklas adalah fragmen dari sedimen yang sudah terlitifikasi atau setengah terlitifikasi yang terjadi akibat pelepasan air lumpur pada daerah pasang surut atau tidal flat. 2. Skeletal Grain Skeletal grain adalah butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang terdiri dari seluruh mikrofosil, butiran fosil atau pecahan dari fosil-fosil makro. Cangkang ini merupakan allochem yang paling umum dijumpai dalam batu gamping. Komponen cangkang pada batugamping juga merupakan penunjuk pada distribusi invertebrata penghasil karbonat sepanjang waktu geologi. 3. Lumpur Karbonat dan Mikrit Mikirit adalah matriks yang biasanya berwarna gelap. Pada batugamping hadir sebagai butir yang sangat halus. Mikrit memiliki ukuran butir kurang
  • 3. Laboratorium Bagan Galian Sie. Petrologi 2015 Nama : KurniaDiki Prasetya NIM : 115 140 009 Plug : 10 Page 3 dari 4 µm. Mikrit dapat mengalami alterasi dan dapat tergantikan oleh mosaik yang kasar. 4. Semen Semen terdiri dari material halus yang menjadi pengikat antar butiran dan mengisi rongga pori yang diendapkan setelah fragmen dan matriks. Semen dapat berupa silika, kalsit, oksida besi atau sulfat.