Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik di Indonesia. Terdapat beberapa definisi budaya politik dari para ahli, perbedaan budaya politik masyarakat pedesaan dan perkotaan, faktor yang mempengaruhinya, serta jenis-jenis budaya politik yang berkembang di Indonesia seperti budaya politik tradisional, Islam, dan modern.
[Ringkasan]
Budaya politik merujuk pada orientasi individu dan masyarakat terhadap sistem politik, yang terdiri atas tingkat individu dan masyarakat. Orientasi politik mencakup pengetahuan, perasaan, dan penilaian terhadap sistem politik. Sosialisasi politik adalah proses pembentukan orientasi politik melalui agen-agen seperti keluarga, sekolah, dan media.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik, yang didefinisikan sebagai pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara. Dibahas pula bagian-bagian budaya politik seperti budaya politik apatis, mobilisasi, dan partisipatif. Juga disebutkan penyebab dan contoh budaya politik parokial, kaula, dan partisipan.
Ada tiga jenis budaya politik utama di Indonesia menurut dokumen ini: budaya politik Abangan, Santri, dan Priyayi. Budaya politik Indonesia dipengaruhi oleh keragaman masyarakat dan sifat ikatan primordial seperti suku dan agama. Terdapat perkembangan dari budaya politik tradisional, Islam, hingga modern yang mencoba meninggalkan karakter etnis dan agama tertentu.
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesiaRakha Al
油
Dokumen tersebut membahas pentingnya sosialisasi politik dalam membentuk budaya politik di Indonesia. Sosialisasi politik dapat terjadi melalui keluarga, sekolah, kelompok pertemanan, pekerjaan, dan media massa. Proses sosialisasi politik membentuk pengetahuan, sikap, dan nilai-nilai politik seseorang sepanjang hayatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan perkembangan budaya politik di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa pada masa Orde Lama budaya politik di Indonesia bersifat parokial dimana partisipasi dan kesadaran politik masyarakat masih rendah. Dokumen juga membahas dampak perkembangan budaya politik terhadap stabilitas politik dan peran partai politik dalam penyusunan kebijakan.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik, termasuk pengertian, jenis, dan pengembangan budaya politik di Indonesia. Secara ringkas, budaya politik adalah pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara dan penyelenggaraan pemerintahan, yang mencakup partisipasi politik, jenis perilaku seperti radikal, liberal, dan konservatif, serta konsekuensi dari sikap politik tersebut.
Budaya politik adalah orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif seseorang terhadap politik. Terdapat tiga tipe budaya politik yaitu parokial, kaula, dan partisipan. Budaya politik Indonesia saat ini sedang beralih dari kaula ke partisipan yang dicirikan oleh hierarki yang tegas dan kecenderungan patronase. Faktor pengaruh budaya politik antara lain pendidikan, ekonomi, dan reformasi politik.
Budaya politik partisipan adalah tipe budaya politik ideal dimana masyarakatnya memiliki kesadaran dan minat tinggi terhadap politik pemerintahan serta mampu berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan politik dan penilaian kebijakan pemerintah.
Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Budaya politik di Indonesia bervariasi dan dapat diklasifikasikan menjadi parokial, kaula, dan partisipan berdasarkan tingkat partisipasi politik dan faktor sosial ekonomi. Indonesia termasuk budaya politik kaula karena memiliki karakteristik negara berkembang seperti tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan yang relatif rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik dan partisipasi politik. Secara ringkas, budaya politik adalah cara hidup politik suatu negara yang mencerminkan nilai-nilai yang dianut masyarakat dalam kegiatan politik. Partisipasi politik adalah keterlibatan warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik melalui berbagai bentuk aktif dan pasif, baik secara individual maupun kolektif.
Budaya politik di Indonesia telah mengalami perkembangan sejak masa kolonial hingga reformasi. Pada masa kolonial, partai-partai politik tidak dapat berkembang bebas karena ditekan. Pada Orde Lama, nasionalisme dan agama menjadi panduan utama. Orde Baru menganut budaya politik otoriter. Reformasi memungkinkan partisipasi publik namun budaya patrimonial masih kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, faktor penyebab, dan budaya politik yang berkembang di Indonesia. Secara khusus, budaya politik didefinisikan sebagai pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara yang mencakup nilai-nilai, sikap, dan kebiasaan masyarakat dalam politik.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik yang terdiri dari orientasi masyarakat terhadap sistem politik meliputi orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif. Budaya politik dibagi menjadi tiga tipe yaitu parokial, subjek, dan partisipan, serta adanya budaya politik campuran dimana sebagian aktif berpolitik dan sebagian lagi pasif.
Dokumen tersebut membahas tentang partisipasi politik, unsur-unsur modernisasi politik menurut Myron Weiner, jenis-jenis partisipasi politik, budaya politik demokratis, dan tanggung jawab kewarganegaraan.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik partisipan. Secara ringkas, dibahas mengenai:
1) Pengertian budaya politik partisipan yaitu budaya politik yang mendukung terbentuknya sistem politik demokratis dan stabil dimana masyarakat berperan aktif dalam politik.
2) Bentuk-bentuk budaya politik partisipan seperti menjadi anggota masyarakat yang independen dan bertanggung jawab serta berpartisipasi dalam
Budaya politik adalah orientasi masyarakat terhadap sistem politik meliputi pengetahuan, perasaan, dan penilaian. Terdapat tiga tipe budaya politik yaitu parokial (terbatas), subjek (patuh pasif), dan partisipatif (aktif berperan). Unsur-unsur budaya politik perlu dikembangkan untuk mendukung demokrasi.
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3Ega Saputra
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi budaya politik dan partai politik, termasuk pengertian budaya politik, sosialisasi politik, metode dan proses sosialisasi politik, serta manfaat dari sosialisasi politik.
Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan perkembangan budaya politik di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa pada masa Orde Lama budaya politik di Indonesia bersifat parokial dimana partisipasi dan kesadaran politik masyarakat masih rendah. Dokumen juga membahas dampak perkembangan budaya politik terhadap stabilitas politik dan peran partai politik dalam penyusunan kebijakan.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik, termasuk pengertian, jenis, dan pengembangan budaya politik di Indonesia. Secara ringkas, budaya politik adalah pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara dan penyelenggaraan pemerintahan, yang mencakup partisipasi politik, jenis perilaku seperti radikal, liberal, dan konservatif, serta konsekuensi dari sikap politik tersebut.
Budaya politik adalah orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif seseorang terhadap politik. Terdapat tiga tipe budaya politik yaitu parokial, kaula, dan partisipan. Budaya politik Indonesia saat ini sedang beralih dari kaula ke partisipan yang dicirikan oleh hierarki yang tegas dan kecenderungan patronase. Faktor pengaruh budaya politik antara lain pendidikan, ekonomi, dan reformasi politik.
Budaya politik partisipan adalah tipe budaya politik ideal dimana masyarakatnya memiliki kesadaran dan minat tinggi terhadap politik pemerintahan serta mampu berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan politik dan penilaian kebijakan pemerintah.
Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Budaya politik di Indonesia bervariasi dan dapat diklasifikasikan menjadi parokial, kaula, dan partisipan berdasarkan tingkat partisipasi politik dan faktor sosial ekonomi. Indonesia termasuk budaya politik kaula karena memiliki karakteristik negara berkembang seperti tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan yang relatif rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik dan partisipasi politik. Secara ringkas, budaya politik adalah cara hidup politik suatu negara yang mencerminkan nilai-nilai yang dianut masyarakat dalam kegiatan politik. Partisipasi politik adalah keterlibatan warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik melalui berbagai bentuk aktif dan pasif, baik secara individual maupun kolektif.
Budaya politik di Indonesia telah mengalami perkembangan sejak masa kolonial hingga reformasi. Pada masa kolonial, partai-partai politik tidak dapat berkembang bebas karena ditekan. Pada Orde Lama, nasionalisme dan agama menjadi panduan utama. Orde Baru menganut budaya politik otoriter. Reformasi memungkinkan partisipasi publik namun budaya patrimonial masih kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, faktor penyebab, dan budaya politik yang berkembang di Indonesia. Secara khusus, budaya politik didefinisikan sebagai pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara yang mencakup nilai-nilai, sikap, dan kebiasaan masyarakat dalam politik.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik yang terdiri dari orientasi masyarakat terhadap sistem politik meliputi orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif. Budaya politik dibagi menjadi tiga tipe yaitu parokial, subjek, dan partisipan, serta adanya budaya politik campuran dimana sebagian aktif berpolitik dan sebagian lagi pasif.
Dokumen tersebut membahas tentang partisipasi politik, unsur-unsur modernisasi politik menurut Myron Weiner, jenis-jenis partisipasi politik, budaya politik demokratis, dan tanggung jawab kewarganegaraan.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik partisipan. Secara ringkas, dibahas mengenai:
1) Pengertian budaya politik partisipan yaitu budaya politik yang mendukung terbentuknya sistem politik demokratis dan stabil dimana masyarakat berperan aktif dalam politik.
2) Bentuk-bentuk budaya politik partisipan seperti menjadi anggota masyarakat yang independen dan bertanggung jawab serta berpartisipasi dalam
Budaya politik adalah orientasi masyarakat terhadap sistem politik meliputi pengetahuan, perasaan, dan penilaian. Terdapat tiga tipe budaya politik yaitu parokial (terbatas), subjek (patuh pasif), dan partisipatif (aktif berperan). Unsur-unsur budaya politik perlu dikembangkan untuk mendukung demokrasi.
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3Ega Saputra
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi budaya politik dan partai politik, termasuk pengertian budaya politik, sosialisasi politik, metode dan proses sosialisasi politik, serta manfaat dari sosialisasi politik.
Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
Dokumen tersebut membahas sistem politik di Indonesia, termasuk pengertian sistem politik menurut para ahli, elemen-elemen politik, struktur politik, perkembangan politik Indonesia sejak masa kemerdekaan hingga reformasi, perbedaan sistem politik di berbagai negara, dan partisipasi masyarakat dalam sistem politik Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian dan perkembangan pers di Indonesia, mulai dari definisi pers menurut berbagai sumber hingga peranannya dalam masyarakat demokratis. Pers di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan sejalan dengan perubahan rezim pemerintahan, dari masa kolonial hingga reformasi. UU No. 40/1999 menjamin kebebasan pers sebagai hak asasi namun harus dilaksanakan secara bertanggung jawab.
Strategi Indonesia dalam menghadapi ancaman militer disesuaikan dengan jenis dan besarnya ancaman, dan melibatkan seluruh komponen pertahanan nasional. Sistem pertahanan bersifat semesta dengan mempertahankan kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan.
0851 0004 2009 (telkomsel), peran pemuda membangun desa, program desa maju, p...kembangkan desa
油
pemanfaatan lahan desa, lahan desa, lahan di desa, pengertian lahan desa, penggunaan lahan di desa, pemanfaatan lahan di desa, pola penggunaan lahan desa dan kota, tata ruang lahan desa dan kota, tata guna lahan desa kota, luas lahan desa, manfaat lahan desa,
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa sebagai sebuah konsep menawarkan cara pandang baru posisi desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan dinamikasi sosial yang positif-progressif. Lumbung desa dengan konsep welfare society mendorong kesejahteraan masyarakat desa terus meningkat, kemiskinan terkurangi, menguatnya aset desa, meningkatnya produktifitas lahan dan semakin menguatkanya kapasitas masyarakat desa dalam berbagai hal.
Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan:
a. Pemberdayaan petani dan peternak
b. Pengembangan lumbung bibit
c. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan pemasarannya
d. Tebar 100 ribu Pohon Produktif
e. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
Gedung Wakaf 99
Jl. Sidomukti No. 99 H
Bandung 40123
Telp: (022) 2513991
Fax. (022) 2511865
SMS/WA Center : 081 321 200 100
Call Center : 0851.0004.2009
email: info[at]sinergifoundation.org
http://www.sinergifoundation.org/lumbung-desa
Dokumen tersebut membahas peran mahasiswa dalam perubahan sosial. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang peduli dengan masyarakat dan siap berkorban untuk kemajuan bangsa. Dokumen juga menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan mahasiswa untuk mendorong partisipasi masyarakat.
The document discusses several potential threats to Indonesia from economic, demographic, energy, terrorism, and drug-related issues over the coming decades based on data and analyses from various sources. It notes Indonesia's strategic location could make it vulnerable to conflicts over resources as populations and demand shift towards the equatorial region, and mentions specific risks from China's territorial claims, radicalization, and drug trafficking.
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan nusantara yang mencakup konsep geopolitik Indonesia dan pengertian, aspek-aspek, serta penerapannya dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan negara guna mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
The document discusses several potential threats to Indonesia from economic, demographic, energy, terrorism, and drug related issues based on data and statistics. It notes Indonesia's high economic growth but dependence on energy imports that pass through conflict-prone areas. It also summarizes data on radicalization trends, numbers of incarcerated terrorists, and movement of terrorist groups in Southeast Asia.
Dokumen tersebut membahas tentang geopolitik, geostrategi, dan pembelaan negara di Indonesia. Secara ringkas, geopolitik dan geostrategi menjelaskan pendekatan Indonesia dalam memanfaatkan kondisi geografis dan lingkungan untuk mencapai tujuan nasional, sementara pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban warga negara untuk membela negara.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum internasional yang terdiri dari empat kalimat, yaitu perjanjian internasional, keputusan pengadilan internasional, aliran naturalis dan positivisme serta pendapat para ahli hukum terkemuka. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan pembelajaran tentang sistem hukum, sumber hukum dan peradilan internasional.
1. Dokumen tersebut membahas peran penting pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan masa depan bangsa.
2. Pemuda selalu tampil sebagai kekuatan penentu dalam sejarah perjuangan bangsa karena memiliki idealisme dan semangat perjuangan yang tinggi.
3. Dokumen ini menyerukan agar pemuda terus memainkan peran aktif dalam membangun demokrasi dan masa depan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik partisipan. Secara ringkas, budaya politik partisipan adalah budaya politik yang mendukung terbentuknya sistem politik demokratis dan stabil dimana warga negara berperan aktif dalam politik dengan memahami hak dan tanggung jawab kewarganegaraan. Dokumen juga membahas bentuk-bentuk dan contoh budaya politik partisipan serta budaya politik yang bertentangan dengan semangat pembangun
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya. Budaya politik diartikan sebagai sistem nilai bersama masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan publik. Terdapat tiga tipe budaya politik menurut Almond dan Verba, yaitu parokial, subjek, dan partisipan. Di Indonesia, budaya politik tradisional, Islam,
Budaya politik di Indonesia ditandai oleh hirarki sosial yang ketat, pola hubungan patronase, dan kecenderungan neo-patrimonialisme dimana birokrasi modern berdampingan dengan tradisi patrimonial. Partisipasi politik rakyat bervariasi dari rezim otoriter hingga demokratis."
Budaya politik adalah orientasi masyarakat terhadap sistem politik dan proses politik di lingkungannya. Terdapat tiga tipe budaya politik menurut tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat: parokial (pasif), subjek (sedikit partisipasi), dan partisipan (aktif berpartisipasi dalam proses politik). Perkembangan budaya politik dipengaruhi oleh faktor pendidikan, ekonomi, dan reformasi politik.
Budaya politik merupakan pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara yang mencakup pengetahuan, sikap, dan nilai-nilai politik. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, komponen, tipe, dan perkembangan budaya politik di Indonesia serta beberapa negara lain.
Dokumen tersebut membahas tentang bab-bab pendidikan kewarganegaraan yang mencakup budaya politik, demokrasi, keterbukaan dan keadilan, hubungan internasional, serta sistem hukum internasional. Terdapat penjelasan mengenai konsep budaya politik, tipe-tipe budaya politik, serta tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia.
[Ringkasan]
Budaya politik merujuk pada orientasi individu dan masyarakat terhadap sistem politik yang terdiri atas tingkat individu dan masyarakat. Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik masyarakat melalui agen-agen seperti keluarga, sekolah, dan media untuk menanamkan nilai-nilai budaya politik.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik dan sosialisasi politik. Secara ringkas, budaya politik adalah pandangan dan sikap masyarakat terhadap sistem politik dan peran mereka di dalamnya. Sosialisasi politik adalah proses pembelajaran nilai-nilai politik dari generasi ke generasi melalui keluarga, sekolah, media, dan pengalaman langsung. Dokumen ini juga membahas unsur-unsur budaya demokrasi seperti kebebasan
Partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara dalam kehidupan politik seperti memilih pemimpin dan berupaya mempengaruhi kebijakan pemerintah. Terdapat berbagai tingkatan partisipasi politik mulai dari yang pasif seperti memberikan suara hingga yang aktif seperti menjabat posisi politik. Faktor pendukung partisipasi politik antara lain pendidikan politik dan kesadaran politik masyarakat.
Bahan Tayang Perencanaan P2B Tahun 2025 22 jan (bahan rapat Aspirasi)-edit 21...DNcen
油
PKN - budaya politik
1. Chapter 9:
Budaya Politik di Indonesia
Kelompok 4
Access Academy
Main Open Cable
Akbar
Adivi Gaos
Basilik
Hansilvian
Damario
Aji
Deti
Febrianti
Hegar
Erian
Kadek
Chyntia
L.W
Okky
Yasirhan
Ryan
Andreas
Varian
Kashira F.
Rizky
Anandar
2. Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan
bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum,
adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat
setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai
bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat
seluruhnya.
3. Masyarakat Indonesia sangat heterogen. Heterogenitas bangsa Indonesia tidak
dalam arti budaya saja melainkan membawa pengaruh yang sangat besar terhadap
budaya politik bangsanya.
Di era reformasi sekarang ini sistem politik Indonesia mengalami perkembangan
yang cukup bagus dan lebih demokratis dalam melibatkan partisipan dalam
berbagai macam kegiatan politik seperti pemilu langsung untuk memilih wakil
rakyat.
4. Tingkat pendidikan masyarakat sebagai kunci utama perkembangan budaya politik masyarakat
Tingkat ekonomi masyarakat, semakin tinggi tingkat ekonomi/sejahtera masyarakat maka
partisipasi masyarakat pun semakin besar
Reformasi politik/political will (semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik)
Supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang adil, independen, dan Bebas)
Media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai control sosial, bebas, dan mandiri)
6. Dalam sistem ini jumlah partisipan mencapai 40-60% dari penduduk dewasa.
Mereka terdiri atas para aktivis politik dan para peminat politik yang kritis
mendiskusikan masalah-masalah kemasyarakatan dan pemerintahan. Selain itu,
mereka adalah kelompok-kelompok pendesak yang mengusulkan kebijakan-
kebijakan baru untuk melindungi kepentingan khusus mereka.
Sementara itu, jumlah Para aktivis sosial seperti lembaga ISAC termasuk
partisipan dalam sistem demokratis industrial. yang berbudaya politik subjek
kurang lebih 30%, sedangkan parokial kira-kira 10%.
7. Dalam sistem ini sebagian besar rakyat hanya menjadi subjek yang pasif. Mereka
mengakui pemerintah dan tunduk pada hukumnya, tetapi tidak melibatkan diri
dalam urusan pemerintahan. Sebagian kecil rakyat lainnya berbudaya politik
partisipan dan parokial. Kelompok partisipan berasal dari mahasiswa dan kaum
intelektual, pengusaha, dan tuan tanah.
Mereka menentang dan bahkan memprotes sistem politik yang ada. Sementara,
kaum parokial yang sedikit sekali kontaknya terhadap sistem politik terdiri dari
para petani dan buruh tani yang hidup dan bekerja di perkebunan-perkebunan.
8. Dalam sistem ini, sebagian besar warga negaranya menganut budaya politik
parokial. Mereka hidup di pedesaan dan buta huruf. Pengetahuan dan
keterlibatan mereka dalam kehidupan politik sangat kecil. Sementara itu,
kelompok partisipan sangat sedikit jumlahnya, biasanya berasal dari kaum
terpelajar, usahawan, dan tuan tanah. Demikian pula proporsi jumlah
pendukung budaya politik subjek juga relatif kecil.
9. politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi
politiknya sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di
katakan Parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap empat
dimensi penentu budaya udaya politik mendekati nol atau tidak
memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut.
politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan
kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan
opininya dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu
bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki
pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya
politik.
politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan
kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan
opininya dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu
bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki
pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya
politik.
10. Peran aktif dalam kehidupan politik dapat kalian tampilkan mulai dari
lingkungan sekolah, masyarakat serta lingkungan bangsa clan negara
baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut ini dipaparkan
contoh peran aktif yang dapat ditampilkan dalam lingkungan-
lingkungan tersebut.
Dalam kehidupan di lingkungan keluarga, kalian dapat menampilkan
peran aktifnya dalam kehidupan politik dengan mengikuti berbagai
kegiatan berikut ini:
1. Musyawarah keluarga
2. Pemasangan atribut-atribut kenegaraan pada waktu hari besar
nasional seperti proklamasi kemerdekaan.
3. Membaca dan mengikuti berbagai berita di televisi, radio, dan media
massa lainnya terutama yang menyangkut peristiwa-peristiwa politik
kenegaraan.
Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, kalian dapat menampilkar peran
aktifnya dalam kehidupan politik dengan mengikuti berbagai kegiatan
berikut
1. Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS, dan ketua organisasi ekstrakurikuler
seperti Pramuka, Pecinta Alain, PMR, Paskibra, dan sebagainya.
2. Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau
organisasi ekstrakurikuler yang diikuti forum-forum diskusi atau
musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.
3. Membuat artikel yang berisikan aspirasi siswa yang dimuat di majalah
dinding, buletin sekolah dan sebagainya.
Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, kalian dapat menampilkan
peran aktifnya dalam kehidupan politik dengan mengikuti berbagai
kegiatan berikut ini:
1. Forum warga
2. Pemilihan ketua RT. RW, Kepala Desa, ketua organisasi masyarakat, dan
sebagainya
3. Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga bagi organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW,.LMD, dan
sebagainya.
Dalam kehidupan di lingkungan bangsa dan negara, kalian dapat
menampilkan peran aktifnya dalam kehidupan politik dalam bentuk:
1. Menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Umum
2. Menjadi anggota aktif dari partai politik, kelompok penekan dan
kelompok kepentingan tertentu
3. Duduk dalam lembaga politik seperti MPR, DPR, dan DPD
4. Biasa berkomunikasi dengan wakil-wakil rakyat
5. Berkampanye, menghadiri kelompok diskusi
6. Ikut aksi unjuk rasa secara damai