Dokumen tersebut merangkum praktik akuntansi penjualan pada PT Pertamina (Persero) berdasarkan pengalaman magang penulis. Dibahas proses penjualan BBM, fungsi-fungsi terkait penjualan, serta tujuan dan manfaat melakukan magang untuk memahami praktik akuntansi penjualan di perusahaan.
1 of 17
Downloaded 107 times
More Related Content
Praktik akuntansi fixxxxxxx
1. PRAKTIK AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. PERTAMINA
(PERSERO)
Oleh:
AGUSTINUS ZULIYANTO
NIM : 232008158
PROPOSAL MAGANG
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012
2. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yang secara globalisasi seperti sekarang ini dimana
tingkat kompetisi semakin tinggi mendorong setiap perusahaan untuk
mempersiapkan informasi yang tepat bagi setiap pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan. Pihak yang berkepentingan akan selalu membutuhkan laporan keuangan
untuk mengetahui keadaan perusahaan yang ditempatinya. Akuntansi adalah suatu
sistem yang mengolah data keuangan menjadi suatu informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan bagi pemakainya. Sekarang ini pertanggungjawaban
merupakan titik perhatian dalam masyarakat, sehingga kegunaan akuntansi akan
semakin dirasakan. Fungsi akuntansi menjadi semakin penting karena tujuan utama
akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada
pihak yang berkepentingan. Salah satu media untuk mempersiapkan infomasi bagi
seluruh pihak yang berkepentingan adalah dengan menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan dan kinerja suatu perusahaan yang bermanfaat bagi para pemakai laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi dalam laporan
keuangan tersebut harus handal dan relevan supaya dapat berguna bagi pemakai.
Di dalam laporan keuangan akan tercantum hasil akhir dari proses pencatatan
yang merupakan suatu ringkasan dari hasil transaksi transaksi yang telah dilakukan
oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses
pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan
tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen perusahaan. Laporan seharusnya
disajikan informasi yang relevan dan konsisten sehingga dapat mendukung
keputusan investasi oleh investor.
Perusahaan yang prosesnya menjual barang akan memiliki banyak sekali
transaksi-transaksi yang terjadi dalam pelaksanaan usahanya. Transaksi-transaksi
3. tersebut dilakukan untuk menunjang kelancaran proses produksi perusahaan.
Perusahaan akan berkembang apabila dapat mengatasi masalah-masalah yang
muncul dalam kegiatan usahanya. Transaksi perusahaan akan muncul bila
perusahaan melakukan hubungan dengan pihak luar perusahaan atau konsumen.
Proses magang ini akan dilakukan pada PT. Pertamina (persero) sebagai
tempat magang karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan migas yang
terbesar di indonesia. Walaupun pada saat ini posisi PT. Pertamina masih berada di
urutan kedua, untuk minyak kalah tinggi daripada Chevron Pacific Indonesia (CPI),
tetapi penulis ingin mengetahui akuntansi yang telah digunakan serta prosedur
prosedur yang mendukung dalam kegiatan akuntansi tersebut. Sedangkan untuk
produksi gas, nomor satu dari sisi produksi dipegang oleh Total E&P Indonesia
(Warta Pertamina, Februari 2010).
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian atau proses magang pada Unit
Pemasaran PT. Pertamina (persero) Jateng-DIY. PT. Pertamina (persero) wilayah
Jateng-DIY bergerak dalam bidang usaha pemasaran produk bahan bakar minyak
atau BBM (solar, premium, minyak tanah, pertamax, pertamax plus). PT. Pertamina
(persero) wilayah pemasaran hanya melakukan transaksi penjualan tanpa
memproduksi barang, karena PT. Pertamina (persero) hanya merupakan kantor unit
dari PT. Pertamina (persero). Pemagang hanya memfokuskan pada pemasarannya
yaitu transaksi penjualan.
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan
dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk
mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang
dihasilkan telah memuaskan konsumen atau belum.
Magang atau praktik kerja dilakukan sebagai sebuah pembekalan untuk
masuk ke dalam dunia kerja. Karena dalam dunia perkuliahan pasti berbeda dengan
kegiatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Pamagang akan lebih mengerti bila
melakukan proses pengisian data laporan laporan kegiatan atau keuangan PT.
Pertamina. Akuntansi akan sangat berfungsi sebagai bekal dalam melakukan proses
pemagangan oleh pemagang.
4. 2. Target Magang
Target magang dilakukan pada PT. Pertamina (persero) adalah sebagai
berikut : Memahami praktik akuntansi untuk transaksi penjualan pada PT. Pertamina
(persero).
3. Profil Perusahaan
PT. Pertamina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara Atau BUMN
Indonesia. Perusahaan ini didirikan sejak 10 Desember 1957 dengan nama PT
Permina. Nama ini berubah sejak tahun 1961 menjadi PN Permina. Pada tahun 1968,
PN Permina melebur atau merger dengan PN Pertamin, berganti nama menjadi PN
Pertamina. Nama Pertamina ini ditetapkan melalui undang undang No. 8 Tahun
1971.
PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny
Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri
Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09
Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan
(Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31
Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA)
MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)" (www.pertamina.com).
Perseroan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: menyelenggarakan usaha
dibidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya. 1).
Menyelenggarakan kegiatan usaha dibidang panas bumi yang ada pada saat
pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah
mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi perseroan. 2). Melaksanakan
pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang
5. dihasilkan dari kilang LNG. 3). Menyelenggarakan kegiatan usaha yang terkait atau
menunjang sebagaimana dimaksud dalam no 1, 2,dan 3.
Dengan demikian seluruh aktivitas yang terkait pertambangan dan
pengelolaan minyak bumi Indonesia akan dikelola oleh PT. Pertamina. Salah satu
yang dilakukan oleh perusahaan ini pada saat ini adalah memproduksi serta
mengelola proses distribusi gas elpiji yang merupakan program pemerintah sebagai
bentuk kontroversi penggunaan minyak tanah. Namun perusahaan pertamina
termasuk sebagai salah satu didalam jenis perseroan, jadi perusahaan ini memiliki
dua tujuan yaitu : 1). Menciptakan profit yang didasarkan pada prinsip pengelolaan
perusahaan yang efektif secara efisien. 2) melaksanakan peranan untuk
menumbuhkan aktivitas ekonomi guna terciptanya kesejahteraan serta kemakmuran
masyarakat.
4. Visi dan misi PT. Pertamina
Visi PT. Pertamina
Menjadi perusahaan minyak kelas dunia.
Misi PT. Pertamina
Menjalankan usahanya inti minyak, gas dan bahan bakar nabati secara
terintegrasi, berdasarkan prinsip prinsip komersial.
5. Tata nilai PT. Pertamina
a) Clean (bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.
Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
b) Competitive (kompetitif)
6. Mampu berkompetensi dalam skala regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya
menghargai kinerja.
c) Confident (percaya diri)
Berperan dalam membangun ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN dan membangun kebanggaan bangsa.
d) Costumers focused (fokus pada pelanggan)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan komitmen untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
e) Commercial (komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan komersial, mengambil keputusan
berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
f) Capable (berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta
dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan
riset dan pengembangan.
6. Tujuan Perusahaan
Mengusahakan dan memberikan kontribusi keuntungan kepada PT.
Pertamina (Persero) berdasarkan pengelolaan pengupahan pekerja secara efektif dan
efisien.
7. Manfaat dan tujuan magang
Adapun manfaat dan tujuan dari magang adalah sebagai berikut :
1) Pemagang dapat menerapkan ilmu dan mengetahui masalah-masalah yang
ada dalam dunia kerja secara nyata dan juga dapat beradaptasi didalam
lingkungan kerja agar pemagang dapat bersosialisasi dengan mudah
dilingkungan yang baru.
7. 2) Manfaat yang didapat oleh perusahaan adalah pengalaman pemagang dalam
dunia perkuliahan dan dunia kerja pasti berbeda sehingga dapat terjadi tukar
menukar pikiran antara perusahaan dan pemagang. Dan biasanya dengan
adanya pemagang dapat lebih meringankan pekerjaan perusahaan.
3) Tujuan kegiatan magang ini adalah untuk memahami dan praktik langsung ke
dunia yang nyata proses akuntansi PT. Pertamina dan pemagang
mendapatkan ilmu dan pengalaman kerja yang tidak didapatkan dalam proses
perkuliahan.
4) Mengetahui prosedur penjualan BBM dan laporan keuangan yang dilakukan
pada PT. Pertamina (Persero).
8. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana
rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan
pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991).
Penjualan merupakan sumber kelangsungan hidup suatu perusahaan, karena dari
penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang
diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil
produk yang dihasikan.
Penjualan merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan dagang.
Menurut Warnadi (1982), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda benda.
Pejualan merupakan fungsi penting yang memegang peranan dalam bidang
pemasaran, oleh karena itu fungsi penjualan merupakan standar pokok maju
mundurnya perusahaan. Penjualan menurut Susanto didefinisikan sebagai berikut:
usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kepada mereka yang
ditentukan atas persetujuan bersama (Susanto, 2001: 11).
Menurut Sumarsono SR (2004 : 160) pada saat perusahaan menjual barang
dagangnya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang diberikan pembeli untuk
barang barang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang
bersangkutan. Pada umumnya penjualan yang dilakukan perusahaan PT. Pertamina
9. dilakukan secara kredit, karena dalam setiap pengiriman memiliki kapasitas yang
sangat banyak, jadi perusahaan akan mengirimkan barang yang dijual terlebih dahulu
selanjutnya mencatat kapan pelunasan yang akan dilakukan oleh pembeli.
Perusahaan akan memiliki catatan laporan laporan yang membantu dalam proses
penagihan piutang dagang yang telah terjadi supaya tidak kehilangan data.
Pengertian penjualan kredit menurut Mulyadi (2001:202) penjualan kredit
dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order
yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai
tagihan kepada pembeli. Prosedur penjualan diakui pada saat hak atas barang beralih
ke pembeli. Dengan kata lain, pada umumnya pencatatan piutang timbul akibat dari
penjualan barang yang dilakukan oleh si penjual pada saat hak memiliki atas barang
beralih kepada pembeli.
2. Fungsi-fungsi yang terkait dalam Penjualan
a) Fungsi penjualan
Fungsi penjualan ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari
pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menampilkan informasi yang belum
ada pada surat order, meminta otorisasi kredit , menentukan tanggal pengiriman dari
gudang mana akan dikirim.
b) Fungsi kredit
Fungsi ini berada dibawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan
kredit, bertanggungjawab untuk meneliti status kredit pelanggan. Karena hampir
semua penjualan kredit, maka sebelum order dari pelanggan dipenuhi, harus lebih
dulu diperoleh otorisasi penjulan kredit dari fungsi kredit.
c) Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab dalam membuat faktur penjualan terhadap
pembeli atau pelanggan, serta menyediakan copy faktur yang digunakan sebagai
penjagaan supaya tidak kehilangan data transaksi.
d) Fungsi akuntansi
Dalam fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari
transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang
kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan.
10. 3. Prosedur Akuntansi Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2001 :5) Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang
ulang.
a) Prosedur order penjualan
Prosedur penjualan secara kredit, fungsi penjualan akan membat surat
order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk
memungkinkan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.
b) Prosedur penjualan kredit
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan
kredit kepada pelanggan tertentu dari fungsi kredit. Supaya terjadi kesepakatan
dalam proses penjualannya.
c) Prosedur pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman yang berhak melakukan proses
transaksi kegitan kirim barang ke pelanggan. Pengiriman barang kepada
pembeli diharuskan sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order
pengiriman yang diterma dari fungsi pengiriman.
d) Prosedur penagihan
Prosedur penagihan merupakan tugas dari fungi penagihan, fungsi
penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya ke pelanggan.
Dalam faktur penjualan yang dibuat oleh fungsi penjulan digunakan sebagai
tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order pengiriman. Serta
digunakan sebagai bahan copy untuk mengetahui kapan jatuh tempo
pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan dan seberapa besar yang harus
dibayar oleh pelanggan.
e) Prosedur pencatatan piutang
Fungsi akuntansi akan melakukan dalam prosedur ini, funggsi akuntansi
akan melakukan pencatatan tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang
atau dalam pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen sebagai catatan piutang.
f) Prosedur distribusi penjualan
11. Fungsi akuntansi mengirimkan data penjualan menurut informasi yang
diperlukan oleh pihak manajemen.
g) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam pencatatan HPP, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total
harga pokok yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
4. Prosedur Pencatatan dan Pelaporan
1) Bagian akuntansi menerima laporan penjualan dan laporan piutang dari
bagian keuangan untuk dibukukan sebagai transaksi penjualan dan piutang ke
buku besar.
2) Bagian akuntansi menerima voucher penerimaan kas/bank beserta data-data
pendukung dan bukti pembayaran dari bagian keuangan dan dibukukan
sebagai pelunasan piutang.
3) Laporan penjualan yang diterima dari bagian keuangan dicocokkan dengan
saldo buku besar penjualan.
4) Laporan piutang yang diterima dari bagian keuangan dicocokkan dengan
saldo buku besar piutang.
5) Jika semua sudah cocok maka bagian keuangan melakukan posting
pembukuan tersebut ke dalam neraca dan laba-rugi.
5. Catatan yang digunakan
Catatan yang digunakan dalam penjualan kredit adalah:
a) Jurnal penjualan
Catatan akuntansi yang merupakan buku pembantu yang berisi rincian
piutang dan total pembayaran untuk jumlah kuantitas yang dikirimkan
oleh perusahaan kepada tiap-tiap debitur.
b) Laporan piutang
Catatan akuntasi ini merupakan buku untuk menangani informasi
rekening pelanggan.
c) Buku besar piutang dagang
12. Catatan ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi dan jumlah
piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggan.
6. Piutang Usaha
Menurut (Warren, 2005:324) piutang (receivable) adalah klaim yang timbul dari
beberapa jenis transaksi dari penjualan barang ataupun jasa secara kredit, dalam bentuk
uang terhadap perorangan, perusahaan atau organisasi lainnya. Sedangkan menurut
(Sugiri, 2002:51) menyatakan bahwa piutang (receivable) adalah jumlah tagihan baik
kepada individu-individu maupun kepada perusahaan lain.
Dari transaksi penjualan kredit timbul piutang. Piutang adalah hak untuk
melakukan penagihan kepada orang lain dalam bentuk uang. Suatu hal yang lazim
bila suatu perusahaan mempunyai piutang maka kemungkinan beberapa bagian atau
yang tidak dapat ditagih yang diberi istilah piutang tak tertagih ataupun piutang ragu-
ragu.
Menurut Soemarmo S.R mengatakan bahwa piutang adalah klaim dalam
bentuk uang yang dimiliki oerusahaan terhadap seseorang atau timbul karena
penjualan kredit.
Dari pengertian tersebut dapat diperoleh bahwa piutang usaha adalah tagihan
perusahaan kepada pihak lain yaitu badan usaha atau seseorang yang timbul akibat
adanya penjualan barang atau jasa secara kredit dan pembayarannya dilakukan
setelah jangka waktu yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak.
Masalah umum yang dihadapi perusahaan dalam piutang usaha adalah sering
terjadinya penagihan piutang yang telah jatuh tempo dan tidak dapat tertagih
seluruhnya. Jika keadaan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan
menimbulkan kesulitan di kas.
Piutang pada pihak lain dapat ditagih pada saat piutang usaha tersebut telah
jatuh tempo yang jangka waktunya kurang dari satu tahun sehingga piutang usaha
tersebut termasuk kedalam golongan aktiva lancar.
Menurut Mardiasmo mengatakan bahwa Piutang adalah Hak untuk
menerima pembayaran dari pihak yang berkewajiban membayar. Definisi ini
13. menekankan kepada kewajiban perusahaan lain untuk membayar hutangnya pada
perusahaan yang memberikan piutang, kewajiban ini disebabkan perusahaan
melakukan suatu transaksi perdagangan barang atau jasa secara kredit sehingga
timbul kewajiban membayar hutang dari perusahaan yang membeli secara kredit.
Penilaian resiko kredit didasarkan apa yang dikenal dengan 5C kredit yaitu
sebagai berikut :
1) Character (karakter pribadi)
Mengacu pada profitabilitas bahwa pelanggan akan menghormati
kewajibannya. Banyak manajer kredit bersikeras bahwa karakter
merupakan unsur yang paling penting dari 5C, karakter mencerminkan
kejujuran pelanggan dan tanggung jawab moral yang dimiliki pelanggan
untuk menghormati utang. Para manajer kredit sering kali mencari
informasi mengenai karakter pelanggan dengan menyelidiki suatu
komunitas bisnis. Penyelidikan semacam itu biasa dilakukan melalui
bankir-bankir local, pengacara kreditur lokal dan bahkan para pesaing.
2) Capacity (kemampuan)
Mengacu kepada kemampuan para pelanggan untuk membayar.
Manajer kredit menilai faktor ini dengan mengkaji ulang catatan
pembayaran dimasa lalu, pengetahuan umum mengenai bisnis pelanggan
dan dengan observasi fisik atau operasi pelanggan.
3) Capital (modal)
Mengacu kepada kondisi umum bisnis pelanggan seperti yang
diperlihatkan oleh laporan keuangan. Manajer kredit biasanya
memberikan perhatian khusus pada ukuran solvensi dan likuiditas serta
rasio modal kerja dan rasio lancar.
4) Collateral (jaminan)
Mengacu kepada aktiva-aktiva yang ingin diberikan pelanggan
sebagai jaminan untuk kredit. Institusi atau lembaga keuangan bisanya
meminta kolateral atas kredit berjumlah besar, kolateral bisa berbentuk
aktiva apapun, seperti tanah, bangunan atau persediaan.
5) Condition (kondisi)
14. Mengacu kepada trend-trend ekonomi nasional dan regional yang
biasa mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk membayar, sebagai
contoh, selama periode resesi ekonomi manajer kredit biasanya
memperketat standar-standar kredit sebagai antisipasi terhadap
menurunnya kemampuan para pelanggan untuk membayar.
7. Potongan tunai (cash discount)
Pemberian potongan tunai dalam potongan penjualan dilakukan apabila
pembayaran (pelunasan) dilakukan dengan cepat sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati setelah barang diterima lalu diberikan potongan tunai, disamping itu
jangka waktu kredit menjadi lebih pendek disebabkan para pelanggan ingin
memanfaatkan potongan yang diberikan.
Dengan memberikan potongan penjualana, perusahaan megharapkan pembeli
semakin cepat dalam melunasi hutang yang ditanggungnya sehingga erputaran
piutang akan emakin lebih cepat. Dengan demikian perusahaan akan mendapatkan
kembali dengan cepat uang tunai yang ditanamkan dalam piutang tersebut.
8. Kebijakan penagihan
Yaitu prosedur yang ditempuh perusahaan untuk mendapatkan pelunasan dari
rekening-rekening yang telah jatuh tempo. Penetapan ini diperlukan untuk
menghindari makin panjangnya waktu penagihan serta memperkecil kerugian yang
langsung diakibatkan tidak tertagihnya piutang atau piutang tak tertagih.
15. BAB III
TATA LAKSANA PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
Pada bulan Juli sampai September tahun 2012, dilakukan dengan 5 hari kerja
dari jam 08:00 sampai jam 16:00 WIB. Proses magang dilaksanakan di PT.
Pertamina (Persero) Unit Pemasaran IV Jl. Pemuda No. 144, Semarang. No. Telp.
(024) 54534, 557680, Fax : (024) 549320.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh pemagang selain melakukan
kerja nyata juga dilakukan dengan berbbagai cara lain seperti :
Observasi : pemagang melakukan pengamatan terhadap profil perusahaan dan
dasar akutansi perusahaan sebagai pedoman yang membantu bagi pemagang dalam
melaksanakan pemagangan.
Wawancara : pemagang melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan
secara langsung kepada bagian akutansi khususnya pada penjualan.
C. Table Kegiatan selama Kerja Praktek.
No. KEGIATAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER
minggu minggu minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
16. 1. Pengenalan lingkungan
perusahaan
Mengamati dan
memahami kegiatan
2. yang dilakukan bagian
akuntansi dan ruang
lingkupnya.
Mereview laporan
3. keuangan, catatan dan
bukti pendukung
periode sebelumnya
Mengidentifikasi
4. komponen laporan
keuangan
Melakukan pencatatan
5. penjualan piutang dan
penerimaan kas
Melakukan pencatatan
6. pembelian, hutang dan
pengeluaran kas
Melakukan penyusunan
7. laporan keuangan dan
catatan tambahan
Membuat laporan
8. harian magang yang
akan dikirim kepada
pembimbing sebagai
evaluasi dan penilaian
17. DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, PT. Salemba Empat, Jakarta.
Sumarsono, 2004, Pengantar Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Warren, Reeve dan Fess, 2006. Pengantar akuntansi, Edisi dua puluh satu, PT.
Salemba Empat, Jakarta.
Warta pertamina
www.pertamina.com