Evaluasi pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas Parengan menemukan beberapa tantangan, di antaranya koordinasi antar petugas dan kurang terjadwalnya evaluasi. Rencana tindak lanjutnya adalah membentuk tim di setiap desa, melakukan evaluasi terjadwal, memperbaharui SK Bina Wilayah, serta memperbarui data keluarga untuk meningkatkan Indeks Keluarga Sehat.
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaagus laogi
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di tingkat nasional hingga puskesmas.
2. PIS-PK meliputi 12 indikator pelayanan dasar dan standar pelayanan minimal (SPM) yang ditujukan untuk meningkatkan indeks keluarga sehat (IKS).
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan pelaks
Dokumen tersebut membahas tentang kenaikan kasus ISPA dan Covid-19 di Puskesmas Guntur II pada bulan Februari akibat lonjakan varian Omicron. Dokumen ini mengidentifikasi masalah utama yang terkait dengan mutu penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas tersebut yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketersediaan sarana prasarana, kesadaran masyarakat, pelaksanaan program, serta kont
Dokumen tersebut membahas rencana kerja PIS-PK (Program Indonesia Sehat) di Puskesmas Buaran tahun 2021 dari bulan Maret hingga Juli. Rencananya meliputi sosialisasi aplikasi baru PIS-PK, rapat strategi, presentasi roadmap, kunjungan rumah, dan evaluasi kendala kunjungan sebelumnya. Capaian indeks kesehatan masyarakat (IKS) tahun 2019 dan strategi peningkatannya juga dibahas.
1. Dokumen ini berisi panduan penugasan untuk menganalisis capaian program kesehatan keluarga dan merumuskan kebijakan serta rencana tindak lanjutnya.
2. Terdapat instruksi untuk menganalisis capaian indikator kesehatan keluarga, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan target, sumber daya, dan upaya untuk meningkatkan capaian program.
3. Dokumen ini memberikan contoh format untuk merangkum hasil analisis dan
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada masa Pandemi COVID-19, yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga di Puskesmas.
1. Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh melalui pendekatan keluarga.
2. PIS-PK dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke rumah tangga untuk mengintegrasikan program kesehatan dan sumber daya kesehatan.
3. Pendekatan keluarga memungkinkan puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sas
Puskesmas Pasar Usang melaksanakan PIS-PK untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan kunjungan rumah, mengumpulkan data kesehatan keluarga, menganalisis masalah kesehatan utama, dan melakukan intervensi lanjutan seperti penyuluhan untuk meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi berobat."
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptxMurni Rahayu
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen puskesmas yang didukung oleh data Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Primer (PIS-PK). PIS-PK digunakan untuk perencanaan, monitoring, evaluasi, dan advokasi melalui identifikasi masalah kesehatan, perhitungan kebutuhan pelayanan dasar, serta pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Data PIS-PK mendukung pencapaian tujuan manajemen puskesmas secara terintegrasi
Dokumen tersebut membahas pendekatan manajemen program gizi meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan intervensi. Secara khusus dibahas mengenai ruang lingkup masalah gizi di Indonesia seperti stunting, kurang vitamin A, dan yodium serta langkah-langkah untuk menanggulanginya melalui intervensi spesifik dan sensitif.
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaagus laogi
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di tingkat nasional hingga puskesmas.
2. PIS-PK meliputi 12 indikator pelayanan dasar dan standar pelayanan minimal (SPM) yang ditujukan untuk meningkatkan indeks keluarga sehat (IKS).
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan pelaks
Dokumen tersebut membahas tentang kenaikan kasus ISPA dan Covid-19 di Puskesmas Guntur II pada bulan Februari akibat lonjakan varian Omicron. Dokumen ini mengidentifikasi masalah utama yang terkait dengan mutu penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas tersebut yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketersediaan sarana prasarana, kesadaran masyarakat, pelaksanaan program, serta kont
Dokumen tersebut membahas rencana kerja PIS-PK (Program Indonesia Sehat) di Puskesmas Buaran tahun 2021 dari bulan Maret hingga Juli. Rencananya meliputi sosialisasi aplikasi baru PIS-PK, rapat strategi, presentasi roadmap, kunjungan rumah, dan evaluasi kendala kunjungan sebelumnya. Capaian indeks kesehatan masyarakat (IKS) tahun 2019 dan strategi peningkatannya juga dibahas.
1. Dokumen ini berisi panduan penugasan untuk menganalisis capaian program kesehatan keluarga dan merumuskan kebijakan serta rencana tindak lanjutnya.
2. Terdapat instruksi untuk menganalisis capaian indikator kesehatan keluarga, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan target, sumber daya, dan upaya untuk meningkatkan capaian program.
3. Dokumen ini memberikan contoh format untuk merangkum hasil analisis dan
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada masa Pandemi COVID-19, yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga di Puskesmas.
1. Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh melalui pendekatan keluarga.
2. PIS-PK dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke rumah tangga untuk mengintegrasikan program kesehatan dan sumber daya kesehatan.
3. Pendekatan keluarga memungkinkan puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sas
Puskesmas Pasar Usang melaksanakan PIS-PK untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan kunjungan rumah, mengumpulkan data kesehatan keluarga, menganalisis masalah kesehatan utama, dan melakukan intervensi lanjutan seperti penyuluhan untuk meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi berobat."
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptxMurni Rahayu
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen puskesmas yang didukung oleh data Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Primer (PIS-PK). PIS-PK digunakan untuk perencanaan, monitoring, evaluasi, dan advokasi melalui identifikasi masalah kesehatan, perhitungan kebutuhan pelayanan dasar, serta pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Data PIS-PK mendukung pencapaian tujuan manajemen puskesmas secara terintegrasi
Dokumen tersebut membahas pendekatan manajemen program gizi meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan intervensi. Secara khusus dibahas mengenai ruang lingkup masalah gizi di Indonesia seperti stunting, kurang vitamin A, dan yodium serta langkah-langkah untuk menanggulanginya melalui intervensi spesifik dan sensitif.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
4. Peningkatan Status Kesehatan
melalui PIS-PK
Pendekatan keluarga adalah
salah satu cara Puskesmas
untuk meningkatkan
jangkauan sasaran &
mendekatkan
/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan
mendatangi seluruh
keluarga (Total Coverage)
Gizi &
Kesehatan ibu & anak
Pengendalian penyakit
menular & penyakit
tidak menular
Perilaku
& kesehatan lingkungan
12 INDIKATOR PIS-PK
ASPEK PROMOTIF
– KIE pada kunjungan
keluarga (intervensi
awal) dan bentuk
intervensi lanjut
– Advokasi pada
lintas sektor terkait
untuk pemecahan
masalah kesehatan
ASPEK PREVENTIF
• Skrining awal
penyakit dan
perilaku berisiko
• Pencegahan
stunting
• Penurunan risiko
kematian ibu dan
bayi
5. Adaptasi
Layanan
UKM
UKP Pencegahan &
pengendalian COVID-19
pemberian pelayanan
kesehatan yang efektif dan
aman
PREVENT – DETECT - RESPONS
Fungsi Puskesmas
Puskesmas Pada Masa Pandemi COVID-19
serta Adaptasi Kebiasaan Baru
6. Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi COVID-19
serta Adaptasi Kebiasaan Baru
UKP
Rawat Jalan (Kunjungan sehat atau
sakit)
Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan persalinan normal
Perawatan di rumah
Rawat Inap (sesuai kebutuhan)
Pelayanan lain
Promosi Kesehatan
Kesehatan lingkungan
Kesehatan Keluarga (sesuai
siklus hidup)
Gizi
Pencegahan dan
Pengendalian penyakit
UKM
Pengembangan
Bersifat Inovatif
Disesuaikan dengan prioritas
masalah Kesehatan, kekhususan
wilkerm dan potensi sumber daya
yang tersedia
UKM Esensial
Manajemen Puskesmas
Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan Perkesmas
Pelayanan Laboratorium
Kunjungan Keluarga
Skala prioritas,
Integrasi program
dan sumber daya,
physical distancing,
Penerapan PPI
Pengaturan
jadwal kunjungan,
alur pelayanan, triage,
Pemanfaatan TIK
9. PIS-PK pada Masa Pandemi COVID-19
Serta Adaptasi Kebiasaan Baru
Prinsip dan Langkah-
Langkah pelaksanaan
PISPK secara umum
mengacu pada Pedoman
Penyelenggaraan PIS-PK
sebagaimana tertuang
dalam Permenkes 39
tahun 2016
PIS-PK TETAP
DILAKSANAKAN dengan
penyesuaian-penyesuaian
dengan
mempertimbangkan
kebijakan operasional
daerah dan panduan
program di masa pandemi
COVID-19
10. Mekanisme Puskesmas-Keluarga- UKBM
Tingkat Risiko:
Tidak Terdampak
Skenario Transmisi:
Belum ada kasus
Aktivitas PIS-PK :
Kunjungan keluarga dilakukan
dengan menerapkan protokol
kesehatan
Zona Hijau
Tingkat Risiko:
Risiko Rendah
Skenario Transmisi :
Kasus bersifat sporadic (Sporadic cases)
Aktivitas PIS-PK:
Kunjungan keluarga dilakukan dengan penerapan
protokol Kesehatan. PIS-PK diperkuat untuk
mengimbangi UKBM yang menurun
Zona Kuning
Tingkat Risiko:
Risiko Sedang dan Tinggi
Skenario Transmisi:
Kasus Klaster (Clusters of Cases) dan
Transmisi komunitas (Community
Transmission)
Aktivitas PIS-PK:
Kunjungan keluarga dilaksanakan secara
terbatas pada keluarga terpilih. PIS-PK
diperkuat untuk mengimbangi UKBM yang
menurun
Zona Oranye dan Merah
11. Penyesuaian Tahapan Pelaksanaan PIS-PK
PERSIAPAN
KUNJUNGAN
KELUARGA
PELAKSANAAN
INTERVENSI
LANJUT
ANALISIS HASIL DAN
PENYUSUNAN
RENCANA
INTERVENSI
KUNJUNGAN
KELUARGA
PEMANTAUAN
CAPAIAN PIS-PK
PEMBINAAN OLEH
DINAS KESEHATAN
DAERAH KAB/KOTA
• Koordinasi dengan Dinkes, Gugus Tugas/Satgas dan LS
untuk pemetaan wilayah terdampak COVID-19 dan
perencanaan APD
• Konsolidasi internal
• Identifikasi dan pemetaan keluarga
• Penjadwalan kunjungan
• Tinjau ulang pembagian tim
• Janji temu
12. Penyesuaian Tahapan Pelaksanaan PIS-PK
PELAKSANAAN
INTERVENSI
LANJUT
ANALISIS HASIL DAN
PENYUSUNAN
RENCANA INTERVENSI
PEMANTAUAN
CAPAIAN PIS-PK
PEMBINAAN OLEH
DINAS KESEHATAN
DAERAH KAB/KOTA
PERSIAPAN
KUNJUNGAN
KELUARGA
KUNJUNGAN
KELUARGA
• Memperhatikan penerapan kaidah
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
serta physical distancing secara ketat.
• Juga melakukan edukasi protokol
kesehatan
• Terintegrasi dengan kegiatan program
agar pelaksanaannya dapat efisien dan
efektif
• Jika bersamaan dengan kegiatan survailans
dan pemantauan kasus COVID-19 ïƒ waktu
kontak minimal untuk mencegah transmisi
13. Penyesuaian Tahapan Pelaksanaan PIS-PK
PERSIAPAN
KUNJUNGAN
KELUARGA
PELAKSANAAN
INTERVENSI
LANJUT
ANALISIS HASIL DAN
PENYUSUNAN
RENCANA
INTERVENSI
KUNJUNGAN
KELUARGA
PEMANTAUAN
CAPAIAN PIS-PK
PEMBINAAN OLE
DINAS KESEHATA
DAERAH KAB/KOT
• Tim Puskesmas menganalisis data
hasil kunjungan keluarga
• Pemanfaatan raw data individu
sebagai basis data di wilayah kerja
Puskesmas
• Penyusunan rencana intervensi
lanjut terintegrasi
• Pelibatan jejaring dalam
perencanaan dan pelaksanaan
intervensi lanjut
14. Penyesuaian Tahapan Pelaksanaan PIS-PK
PERSIAPAN
KUNJUNGAN
KELUARGA
PELAKSANAAN
INTERVENSI
LANJUT
ANALISIS HASIL
DAN PENYUSUNAN
RENCANA
INTERVENSI
KUNJUNGAN
KELUARGA
PEMANTAUAN
CAPAIAN PIS-PK
PEMBINAAN OLE
DINAS KESEHATA
DAERAH KAB/KOT
Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi,
seperti menyampaikan
pengingat/reminder untuk
mengakses layanan,
medsos untuk KIE; Lokmin
daring
Tingkat keluarga
Tingkat kelompok/wilayah
15. Penyesuaian Tahapan Pelaksanaan PIS-PK
PERSIAPAN
KUNJUNGAN
KELUARGA
PELAKSANAAN
INTERVENSI
LANJUT
ANALISIS HASIL DAN
PENYUSUNAN
RENCANA
INTERVENSI
KUNJUNGAN
KELUARGA
PEMANTAUAN
CAPAIAN PIS-PK
PEMBINAAN OLE
DINAS KESEHATA
DAERAH KAB/KOT
Melakukan pengawasan
terhadap target dan
melaksanakan corrective
action agar target tetap
dapat secara optimal dicapai
di akhir tahun dengan
melakukan berbagai bentuk
inovasi.
Capaian 12 indikator
000
001
001
001
001
000
000
000
000
000
001
001
Keluarga mengikuti program KB *)
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
Pertumbuhan Balita dipantau
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Penderita hipertensi yang berobat teratur
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak
ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air
bersih
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban
keluarga
16. Penyesuaian Tahapan Pelaksanaan PIS-PK
PERSIAPAN
KUNJUNGAN
KELUARGA
PELAKSANAAN
INTERVENSI LANJUT
ANALISIS HASIL
DAN PENYUSUNAN
RENCANA
INTERVENSI
KUNJUNGAN
KELUARGA
PEMANTAUAN
CAPAIAN PIS-PK
PEMBINAAN OLEH
DINAS KESEHATAN
DAERAH KAB/KOTA
Pembinaan rutin, berkala,
terencana, terintegrasi
dan dilaksanakan dengan
memperhatikan adaptasi
kebiasaan baru dengan
pola penanggungjawab
bina wilayah (Binwil)
sesuai pedoman monev
PISPK
18. TAHAPAN:
PERSIAPAN
Potensi masalah
• Kurangnya pemahaman kepala puskesmas dan petugas
perlunya persiapan
• Kurangnya dukungan dari lintas sektor (camat,
kades/lurah serta jajarannya, kader)
• Tidak adanya perencanaan utk kebutuhan peralatan
dan logistik pada saat kunjungan.
• Target capaian keluarga tidak sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
• Sosialisasi internal & eksternal
• Inventarisasi
• Siapkan instrumen kunjungan keluarga
(Prokesga)
• Koordinasi
• Pembagian wilayah
• Menetapkan tim
• Membuat janji kunjungan
19. TAHAPAN:
KUNJUANAN KELUARGA
Potensi masalah:
 Probing yg kurang dalam dpt menghasilkan data yg
tdk valid
 Pemahaman yg kurang akan definisi operasional
indikator KS dan cara menginput data ke prokesga
atau aplikasi KS.
 Tenaga kesehatan hanya mengumpulkan informasi
tanpa memberikan edukasi kesehatan yang
merupakan intervensi awal
 Akibatnya keluarga tidak mengetahui masalah
kesehatan yang dimiliki dan bagaimana cara
mengatasinya.
• Melakukan pencatatan
status kesehatan keluarga
(pendataan Prokesga)
• Melakukan Intervensi awal
20. TAHAPAN:
ANALISA DATA PISPK
Potensi masalah:
• Data keluarga tidak lengkap karena semua keluarga tidak hadir pada saat
kunjungan
• Tidak melakukan cleaning data sebelum melakukan analisis
• Pemahaman yang berbeda terkait DO
• Masalah pada aplikasi:
 Pengguna tdk dpt menggunakan fitur yang ada di aplikasi KS seperti:
tidak bisa edit tahun aktif, tidak bisa entri data, tidak bisa isi target
surveyor, tidak bisa isi target sasaran wilayah
 Data wilayah puskesmas tidak sesuai (kode wilayah, alamat, dan wilayah
kerja)
 Data hasil kunjungan belum seluruhnya diinput dalam aplikasi akibat
keterbatasan sumber daya atau masalah jaringan internet
 Data hasil kunjungan yang telah diinput tidak tampil dan tergabung
dalam data aplikasi PIS-PK.
 Entri data sudah dilakukan namun nilai IKS Wilayah, nilai persentase
cakupan 12 indikator tidak muncul/tidak up to date
 Pengunduhan raw data yang dibatasi oleh kewenangan admin serta
dipengaruhi oleh kapasitas jaringan internet di masing masing Puskesmas
dalam kecepatan pengunduhan.
 Kemampuan analisis dan pengoperasian alat bantu analisis yang kurang
mumpuni, dapat menghasilkan perencanaan kegiatan dan target sasaran
yang tidak tepat sehingga perbaikan masalah kesehatan tidak terjadi.
 Belum semua Puskesmas mendapatkan pelatihan KS maupun
manajemen
• Hasil kunjungan
keluargas diinput ke
aplikasi KS
• Raw data diunduh utk
dianalisis
• Data dianalisis secara
offline maupun online
21. TAHAPAN:
INTEGRASI DENGAN
DATA PROGRAM
Potensi masalah:
 Jika tidak adanya integrasi dan analisis data
berpotensi tidak tepatnya kegiatan yang
direncanakan atau tidak tepatnya sasaran yang
ditargetkan, sehingga tujuan utama tidak tercapai.
 Integrasi antara data PISPK dengan data program
tidak bisa disinkronisasikan jika data program
tidak mengunakan kode unik yaitu Nomor Induk
Kependudukan (NIK)
• Integrasi data KS dan Program ini
penting utk saling memberikan
keterbukaan data dan
memudahkan akses data, memiliki
pemahaman terhadap definisi
operasional baik utk indikator KS
maupun indikator program.
22. TAHAPAN:
INTERVENSI
LANJUT
TERINTEGRASI
• Dengan pemanfaatan raw data ,
puskesmas dapat menentukan
sasaran intervensi lanjut denga
tepat
• Dalam melakukan intervensi lanjut
perlu strategi dan inovasi agar
segera meningkatkan cakupan
seluruh Indikator PISPK.
Potensi masalah:
• Kurangnya kerjasama lintas program
atau masih terkotak kotak,
menyebabkan tdk komprehensip dan
tdk terintegrasinya pelayanan
kesehatan yg diberikan kepada
masyarakat.
• Kurangnya dukungan dan komitmen
lintas sector.
23. TAHAPAN:
ANALISIS PERUBAHAN
DAN UPDATE DATA
Potensi masalah:
• Petugas analisis Perlu memahami dengan
baik terhadap definis dan fitur dalam
aplikasi yang dipperlukan untuk proses
updating data.
• Tidak adanya pembiayaan honor petugas
input data perlu diantisipasi oleh kapus
agar proses updating data tidak terganggu.
Pasca intervensi lanjut, puskesmas
melakukan analisis perubahan status
kesehatan masyarakat hasil intervensi
tersebut, misalnya:
• Perubahan umur, kondisi hamil,
perubahan perilaku, statis gizi, dll.
• Petugas admin atau surveyor PISPK
melakukan input perubahan data
• Dapat menentukan perencanaan TL
yang lebih tepat.
24. TAHAPAN:
Monev
Potensi masalah:
• Sumber daya tersedia atau tidak
(Pembagian wilayah, SDM, Dana)
• Jika tidak perlu dilakukan analisis
masalah sesuai dengan kondisi
sumber daya yg ada.
• Harus dilakukan utk memastikan PISPK
dapat dilakukan sesuai regulasi dan
perencanaan pencapaian target yg sdh
ditetapkan
• Dilakukan secara berjenjang sesuai
dengan pola pembagian
penanggungjawab bina wilayah pada
level pemerintahan
• Dapat dilihat kemajuan kemajuan
implementasi
28. 1. Mendorong akselerasi intervensi lanjut terhadap hasil kunjungan keluarga secara terintegrasi
lintas program dan lintas sektor di setiap tingkatan.
2. Puskesmas tetap melaksanakan pelayanan esensial dengan menerapkan protokol kesehatan
pada masa Pandemi COVID-19
3. Cakupan kunjungan PIS-PK sudah tinggi dapat menjadi data base keluarga dan individu di
tingkat Puskesmas sehingga mempertajam intervensi berbasis wilayah.
4. Puskesmas memanfaatkan raw data hasil kunjungan keluarga dari Aplikasi Keluarga Sehat
versi 2.0 secara optimal untuk melakukan pemetaan faktor risiko dan melakukan intervensi
yang tepat dalam rangka pencegahan dan pengendalian kasus COVID-19 di wilayah kerjanya
serta untuk meningkatkan capaian program dan Indeks Keluarga Sehat.
5. Puskesmas melakukan inovasi agar intervensi keluarga dalam rangka PIS-PK dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien di masa pandemi COVID-19
6. Mengupdate informasi hasil kunjungan keluarga sesuai DO dan hasil intervensi yang telah
diberikan.
Kesimpulan dan Harapan