ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
NO RUMUS SIMBOL SATUAN
(SI)
INFORMASI
PENTING
1 Massa Jenis
¦Ñ =
¦Ñ = massa jenis
m = massa
v = volum
Kg/m3
Kg
m3
1 g/cm3
=1000 Kg/m3
1 Kg/m3
= 0,001 g/cm3
2 Pemuaian panjang zat
padat
= pertambahan panjang
= panjang mula-mula
= koefisien muai zat padat
?T = perubahan suhu
= panjang akhir
m
m
/o
C atau /K
o
C
m
Khusus bagian ini
dan tidak
harus dalam meter
asalkan satuan
keduanya sama
misal dalam cm
3 Kalor
a. Kalor untuk menaikan suhu
benda
Q = m.c.?T
b. Kalor untuk merubah wujud
benda
Q = m.L
c. Asas Black
m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2)
d. Alat Pemanas
Q = kalor
m = massa
c = kalor jenis
L = kalor laten (kalor uap, kalor embun,
kalor beku, kalor lebur)
P = daya alat pemanas
t = waktu untuk menaikan suhu
Joule
Kg
J/Kgo
C
J/kg
watt
sekon
1 kalori = 4,2 Joule
1 Joule = o,24 kalori
T1>T2 (Benda yang
mempunyai suhu lebih
diletakkan di ruas kiri)
4 Gerak Lurus Beraturan
s = v.t
s = jarak
v = kecepatan
t = waktu
M
m/s
s
1 km/jam = 1 x m/s
1 m/s = 1 x m/s
5 Gerak Lurus Berubah
Beraturan
Vt = vo+at
Vt
2
= vo
2
+ 2as
S = vot+(1/2)a.t2
vo = kecepatan awal
Vt = kecepatan akhir
a = percepatan
t = waktu
s = jarak
m/s
m/s
m/s2
sekon
m
Untuk perlambatan a
bernilai negatif
6 Gaya
F = m.a
Berat
w = m.g
F = gaya
m = massa
a = percepatan
w = berat
g = percepatan gravitasi
Newton
kg
m/s2
N
m/s2
Besarnya massa selalu
tetap, namun berat
tergantung percepatan
gravitasi di mana
benda tsb berada
7 Tekanan Zat Padat p = tekanan
F = gaya
A = luas permukaan bidang
Pascal (Pa)
N
m2
1 Pa = 1 N/m2
8 Tekanan Zat Cair ¦Ñ = massa jenis cairan
g = percepatan gravitasi
h = kedalaman zat cair
F1 = gaya pada penampang 1
Kg/m3
m/s2
m
N
Sistem hidrolik
diaplikasikan pada
mesin pengangkat
mobil sehingga beban
Sistem hidrolik
Gaya apung / gaya ke atas
FA = wu ¨C wf
FA = ¦Ñ.V.g
F2 = gaya pada penampang 2
A1 = Luas penampang 1
A2 = Luas penampang 2
FA = Gaya ke atas
wu= berat benda ditimbang di udara
wf = berat benda dalam cairan
V = volum zat cair yang dipindahkan
N
m
N
N
N
yang berat dapat
diangkat dengan gaya
yang lebih kecil,
satuan A1 harus sama
dengan A2 dan satuan
F1 harus sama dengan
F2
¦Ñ.V.g merupakan berat
zat cair yang
dipindahkan benda
ketika benda
dicelupkan ke dalam
suatu cairan
9 Tekanan gas pada ruang
tertutup
P1.V1 = P2.V2
P = Tekanan
V = Volume gas
atm
m3
Suhu gas dianggap
tetap
10 Energi potensial
Ep = m.g.h
Energi Kinetik
Ek = mv2
m = massa
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian
v = kecepatan
kg
m/s2
m
m/s
Pada saat buah kelapa
jatuh dari pohon, buah
mengalami perubahan
bentuk energi dari
energi potensial
menjadi energi kinetik
11 Pesawat Sederhana
Pengungkit
w. w = F. F
Keuntungan mekanis
Pengungkit
KM = =
Katrol
KM =
Bidang Miring
KM = =
w = berat beban
F = gaya / kuasa
w = lengan beban
F = lengan kuasa
KM = keuntungan mekanis
s = panjang bidang miring
h = tinggi bidang miring dari permukaan
tanah
N
N
m
m
-
m
m
Pada takal / sistem
katrol, besarnya KM
ditentukan oleh jumlah
banyak tali yang
menanggung beban
atau biasanya sama
dengan jumlah katrol
dalam sistem tsb.
12 Getaran
f = =
T = =
Gelombang
v =
f = frekuensi getaran / gelombang
T = periode getaran / gelombang
n = jumlah getaran / gelombang
v = cepat rambat gelombang
= panjang (satu) gelombang
Hertz
sekon
-
m/s
m
Hertz = 1/sekon
13 Bunyi
d =
d = kedalaman
v = cepat rambat gelombang bunyi
t = selang waktu antara suara (atau
sonar) dikirim sampai didengar /
diterima kembali
m
m/s
sekon
Rumus ini dapat
digunakan untuk
mengukur kedalaman
air atau kedalaman
gua.
14 Cahaya
Cermin Lengkung (cekung
dan cembung)
Menentukan sifat bayangan
cermin cekung
Ruang Benda+Ruang Bay = 5
III II I IV
R f O
Lensa (cekung dan cembung)
(depan)
( belakang)
2F2 F2 O F1 2F1
f = jarak fokus cermin
R = jari-jari kelengkungan cermin
So = jarak benda di depan cermin
Si = jarak bayangan dari cermin
Hi = Tinggi bayangan
Ho = Tinggi benda
M = Perbesaran
Pada cermin cekung :
Ruang
Benda
Ruang
Bayangan
Sifat Bayangan
I IV maya, tegak,
diperbesar
II III nyata, terbalik,
diperbesar
III II nyata, terbalik,
diperkecil
tepat
di R
tepat di R nyata, terbalik,
sama besar
tepat
di f
tepat di f tidak terbentuk
bayangan
P = kekuatan lensa
f = jarak fokus lensa
Pada lensa cembung :
Ruang
Benda
Ruang
Bayangan
Sifat Bayangan
O-F2 di depan
lensa
maya, tegak,
diperbesar
F2 ¨C
2F2
di kanan
2F1
nyata, terbalik,
diperbesar
2F2 2F1 nyata, terbalik,
sama besar
tepat
di F2
- -
cm
cm
cm
cm
cm
cm
- (kai)
dioptri
f cermin cekung (+)
f cermin cembung (-)
Si (+)=bayangannyata
Si (-)=bayangan maya
M > 1 bay diperbesar
M = 1 bay sama besar
M < 1 bay diperkecil
Bayangan yang
dibentuk cermin
cembung selalu
bersifat : maya, tegak,
diperkecil
Untuk mencari
kekuatan lensa, jarak
fokus harus dalam
meter
f lensa cembung (+)
f lensa cekung (-)
Si (+)=bayangannyata
Si (-)=bayangan maya
M > 1 bay diperbesar
M = 1 bay sama besar
M < 1 bay diperkecil
Bayangan yang
dibentuk lensa cekung
selalu bersifat : maya,
tegak, diperkecil
15 Alat Optik
a. Lup
Ma=
Ma = Perbesaran untuk mata
berakomodasi maksimum
Mt = Perbesaran untuk mata tidak
berakomodasi / rileks
f = fokus lup
- (kali)
- (kali)
Lensa okuler
merupakan lensa yang
berada di dekat mata
pengamat
Lensa obyektif berada
Mt=
b. Mikroskop
M = fob x fok
M = Perbesaran Mikroskop
fob = fokus lensa obyektif
fok = fokus lensa okuler
- (kali)
cm
cm
di dekat obyek yang
diamati
16 Listrik Statis F = gaya coulomb
k = konstanta coulomb
Q = muatan listrik
d = jarak antar muatan
I = arus listrik
t = waktu
N
Nm2
/c2
coulomb
m
ampere
sekon
17 Listrik Dinamis
Hukum Coulomb
V = I.R
Hambatan Penghantar
Rangkaian Seri R
Rt = R1+R2+....+Rn
Rangkaian Paralel R
Rangkaian Paralel terdiri
dari 2 Resistor
Rt =
Hukum Kirchoff 1
I masuk = I keluar
Rangkaian Listrik dengan
hambatan dalam
a. Baterai Seri
b. Baterai Paralel
V = beda potensial
W = energi listrik
Q = muatan listrik
R = hambatan
¦Ñ = hambatan jenis
= panjang kawat penghantar
A = Luas penampang penghantar
I = kuat arus
n = jumlah elemen
E = GGL (gaya gerak listrik)
r = hambatan dalam sumber tegangan
R = hambatan luar total
volt
joule
coulomb
ohm(?)
?m
m
m2
ampere
-
Volt
ohm
ohm
GGL merupakan beda
potensial baterai yang
dihitung saat rangkaian
terbuka atau beda
potensial asli baterai
18 Energi Listrik dan Daya
Listrik
a. Energi Listrik
W = Q.V
W = V.I.t
W = I2
Rt
W=
b. Daya Listrik
P = V.I
P= I2
R
P =
P =
W = Energi Listrik
Q = Muatan Listrik
V = tegangan / beda potensial
I = Kuat Arus Listrik
P = Daya Listrik
t = waktu
joule
coulomb
volt
ampere
watt
sekon
i kalori ¨C 4,2 Joule
I J = 0,24 kal
19 Gaya Lorentz
F = B.i.
F = Gaya Lorentz
B = Kuat medan magnet
i = kuat arus listrik
= panjang kawat
N
Tesla
A
m
20 Transformator
Efisiensi Transformator
Vp = tegangan primer / masukan
Vs = teg. Sekunder / keluaran
Ip = Arus primer / masukan
Is = Arus sekunder / keluaran
Np = jumlah lilitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder
Ws = Energi keluaran
Wp = Energi masukan
Ps = Daya keluaran
Pp = Daya masukan
V
V
A
A
-
-
J
J
watt
watt

More Related Content

rumus fisika

  • 1. NO RUMUS SIMBOL SATUAN (SI) INFORMASI PENTING 1 Massa Jenis ¦Ñ = ¦Ñ = massa jenis m = massa v = volum Kg/m3 Kg m3 1 g/cm3 =1000 Kg/m3 1 Kg/m3 = 0,001 g/cm3 2 Pemuaian panjang zat padat = pertambahan panjang = panjang mula-mula = koefisien muai zat padat ?T = perubahan suhu = panjang akhir m m /o C atau /K o C m Khusus bagian ini dan tidak harus dalam meter asalkan satuan keduanya sama misal dalam cm 3 Kalor a. Kalor untuk menaikan suhu benda Q = m.c.?T b. Kalor untuk merubah wujud benda Q = m.L c. Asas Black m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2) d. Alat Pemanas Q = kalor m = massa c = kalor jenis L = kalor laten (kalor uap, kalor embun, kalor beku, kalor lebur) P = daya alat pemanas t = waktu untuk menaikan suhu Joule Kg J/Kgo C J/kg watt sekon 1 kalori = 4,2 Joule 1 Joule = o,24 kalori T1>T2 (Benda yang mempunyai suhu lebih diletakkan di ruas kiri) 4 Gerak Lurus Beraturan s = v.t s = jarak v = kecepatan t = waktu M m/s s 1 km/jam = 1 x m/s 1 m/s = 1 x m/s 5 Gerak Lurus Berubah Beraturan Vt = vo+at Vt 2 = vo 2 + 2as S = vot+(1/2)a.t2 vo = kecepatan awal Vt = kecepatan akhir a = percepatan t = waktu s = jarak m/s m/s m/s2 sekon m Untuk perlambatan a bernilai negatif 6 Gaya F = m.a Berat w = m.g F = gaya m = massa a = percepatan w = berat g = percepatan gravitasi Newton kg m/s2 N m/s2 Besarnya massa selalu tetap, namun berat tergantung percepatan gravitasi di mana benda tsb berada 7 Tekanan Zat Padat p = tekanan F = gaya A = luas permukaan bidang Pascal (Pa) N m2 1 Pa = 1 N/m2 8 Tekanan Zat Cair ¦Ñ = massa jenis cairan g = percepatan gravitasi h = kedalaman zat cair F1 = gaya pada penampang 1 Kg/m3 m/s2 m N Sistem hidrolik diaplikasikan pada mesin pengangkat mobil sehingga beban
  • 2. Sistem hidrolik Gaya apung / gaya ke atas FA = wu ¨C wf FA = ¦Ñ.V.g F2 = gaya pada penampang 2 A1 = Luas penampang 1 A2 = Luas penampang 2 FA = Gaya ke atas wu= berat benda ditimbang di udara wf = berat benda dalam cairan V = volum zat cair yang dipindahkan N m N N N yang berat dapat diangkat dengan gaya yang lebih kecil, satuan A1 harus sama dengan A2 dan satuan F1 harus sama dengan F2 ¦Ñ.V.g merupakan berat zat cair yang dipindahkan benda ketika benda dicelupkan ke dalam suatu cairan 9 Tekanan gas pada ruang tertutup P1.V1 = P2.V2 P = Tekanan V = Volume gas atm m3 Suhu gas dianggap tetap 10 Energi potensial Ep = m.g.h Energi Kinetik Ek = mv2 m = massa g = percepatan gravitasi h = ketinggian v = kecepatan kg m/s2 m m/s Pada saat buah kelapa jatuh dari pohon, buah mengalami perubahan bentuk energi dari energi potensial menjadi energi kinetik 11 Pesawat Sederhana Pengungkit w. w = F. F Keuntungan mekanis Pengungkit KM = = Katrol KM = Bidang Miring KM = = w = berat beban F = gaya / kuasa w = lengan beban F = lengan kuasa KM = keuntungan mekanis s = panjang bidang miring h = tinggi bidang miring dari permukaan tanah N N m m - m m Pada takal / sistem katrol, besarnya KM ditentukan oleh jumlah banyak tali yang menanggung beban atau biasanya sama dengan jumlah katrol dalam sistem tsb. 12 Getaran f = = T = = Gelombang v = f = frekuensi getaran / gelombang T = periode getaran / gelombang n = jumlah getaran / gelombang v = cepat rambat gelombang = panjang (satu) gelombang Hertz sekon - m/s m Hertz = 1/sekon 13 Bunyi d = d = kedalaman v = cepat rambat gelombang bunyi t = selang waktu antara suara (atau sonar) dikirim sampai didengar / diterima kembali m m/s sekon Rumus ini dapat digunakan untuk mengukur kedalaman air atau kedalaman gua.
  • 3. 14 Cahaya Cermin Lengkung (cekung dan cembung) Menentukan sifat bayangan cermin cekung Ruang Benda+Ruang Bay = 5 III II I IV R f O Lensa (cekung dan cembung) (depan) ( belakang) 2F2 F2 O F1 2F1 f = jarak fokus cermin R = jari-jari kelengkungan cermin So = jarak benda di depan cermin Si = jarak bayangan dari cermin Hi = Tinggi bayangan Ho = Tinggi benda M = Perbesaran Pada cermin cekung : Ruang Benda Ruang Bayangan Sifat Bayangan I IV maya, tegak, diperbesar II III nyata, terbalik, diperbesar III II nyata, terbalik, diperkecil tepat di R tepat di R nyata, terbalik, sama besar tepat di f tepat di f tidak terbentuk bayangan P = kekuatan lensa f = jarak fokus lensa Pada lensa cembung : Ruang Benda Ruang Bayangan Sifat Bayangan O-F2 di depan lensa maya, tegak, diperbesar F2 ¨C 2F2 di kanan 2F1 nyata, terbalik, diperbesar 2F2 2F1 nyata, terbalik, sama besar tepat di F2 - - cm cm cm cm cm cm - (kai) dioptri f cermin cekung (+) f cermin cembung (-) Si (+)=bayangannyata Si (-)=bayangan maya M > 1 bay diperbesar M = 1 bay sama besar M < 1 bay diperkecil Bayangan yang dibentuk cermin cembung selalu bersifat : maya, tegak, diperkecil Untuk mencari kekuatan lensa, jarak fokus harus dalam meter f lensa cembung (+) f lensa cekung (-) Si (+)=bayangannyata Si (-)=bayangan maya M > 1 bay diperbesar M = 1 bay sama besar M < 1 bay diperkecil Bayangan yang dibentuk lensa cekung selalu bersifat : maya, tegak, diperkecil 15 Alat Optik a. Lup Ma= Ma = Perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum Mt = Perbesaran untuk mata tidak berakomodasi / rileks f = fokus lup - (kali) - (kali) Lensa okuler merupakan lensa yang berada di dekat mata pengamat Lensa obyektif berada
  • 4. Mt= b. Mikroskop M = fob x fok M = Perbesaran Mikroskop fob = fokus lensa obyektif fok = fokus lensa okuler - (kali) cm cm di dekat obyek yang diamati 16 Listrik Statis F = gaya coulomb k = konstanta coulomb Q = muatan listrik d = jarak antar muatan I = arus listrik t = waktu N Nm2 /c2 coulomb m ampere sekon 17 Listrik Dinamis Hukum Coulomb V = I.R Hambatan Penghantar Rangkaian Seri R Rt = R1+R2+....+Rn Rangkaian Paralel R Rangkaian Paralel terdiri dari 2 Resistor Rt = Hukum Kirchoff 1 I masuk = I keluar Rangkaian Listrik dengan hambatan dalam a. Baterai Seri b. Baterai Paralel V = beda potensial W = energi listrik Q = muatan listrik R = hambatan ¦Ñ = hambatan jenis = panjang kawat penghantar A = Luas penampang penghantar I = kuat arus n = jumlah elemen E = GGL (gaya gerak listrik) r = hambatan dalam sumber tegangan R = hambatan luar total volt joule coulomb ohm(?) ?m m m2 ampere - Volt ohm ohm GGL merupakan beda potensial baterai yang dihitung saat rangkaian terbuka atau beda potensial asli baterai
  • 5. 18 Energi Listrik dan Daya Listrik a. Energi Listrik W = Q.V W = V.I.t W = I2 Rt W= b. Daya Listrik P = V.I P= I2 R P = P = W = Energi Listrik Q = Muatan Listrik V = tegangan / beda potensial I = Kuat Arus Listrik P = Daya Listrik t = waktu joule coulomb volt ampere watt sekon i kalori ¨C 4,2 Joule I J = 0,24 kal 19 Gaya Lorentz F = B.i. F = Gaya Lorentz B = Kuat medan magnet i = kuat arus listrik = panjang kawat N Tesla A m 20 Transformator Efisiensi Transformator Vp = tegangan primer / masukan Vs = teg. Sekunder / keluaran Ip = Arus primer / masukan Is = Arus sekunder / keluaran Np = jumlah lilitan primer Ns = Jumlah lilitan sekunder Ws = Energi keluaran Wp = Energi masukan Ps = Daya keluaran Pp = Daya masukan V V A A - - J J watt watt