Injeksi intra vena (IV) adalah prosedur memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena agar obat terserap cepat ke sistem sirkulasi darah. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan jarum ke vena di lengan, tungkai, leher, atau kepala pasien sesuai dengan ukuran tubuh. Tujuannya agar obat yang diberikan dapat bekerja lebih cepat dan efektif. Langkah-langkah prosedurn
1 of 3
More Related Content
Satuan acara penyuluhan
1. INJEKSIINTRA VENA (IV)
 Pengertian
Memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena sehingga obat
langsung masuk ke dalam sistem sirkulasi darah. Lokasi injeksi :
1. pada lengan (vena mediana cubiti/ vena cephalica)
2. pada tungkai (vena saphenosus)
3. pada leher (vena jugularis) khusus pada anak
4. pada kepala (vena frontalis, atau vena temporalis) khusus pada anak
 Tujuan
1. Memasukkan obat secara cepat
2. Mempercepat penyerapan obat
 Tahap SOP
A. Fase Pre Interaksi
1. Mengecek program terapi medic
2. Mempersiapkan alat
- Spuit sesuai dengan kebutuhan
3. Bengkok
4. Sarung tangan
5. Pengalas
6. Catatan dan pena
7. Hansaplast
8. Kapas alkohol
9. Tourniquet
10. Obat ampul, vial
11. kasa
B. Fase Interaksi
12. Mengucap salam teraupetik
13. Melakukan validasi
2. 14. Melakukan kontrak (waktu)
15. Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
16. Jaga privacy
C. Fase Kerja
17. Cuci tangan
18. Gunakan hanscoon
19. Meletakkan alas dibawah lokasi pengambilan darah
20. Bebaskan daerah lengan pasien dari kemeja/ baju
21. Pilih tempat penusukan
22. Pasang tourniquet 5-15 cm di atas daerah penusukan (masih dalam keadaan
longgar)
23. Bersihkan daerah penusukan dengan kapas alkohol
24. Anjurkan pasien untuk mengepal dan membuka tangan beberapa kali, palpasi dan
pastikan daerah penusukan
25. Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm didaerah penusukan
26. Tusukan jarum dengan sudut 30 derajat sejajar vena lalu tusuk perlahan dengan
pasti
27. Lakukan aspirasi
28. Lepaskan tourniquet
29. Masukkan obat kedalam pembuluh vena secara perlahan-lahan
30. Keluarkan jarum dari pembuluh darh vena
31. Tutup tempat penusukan dengan alkohol.
D. Fase Terminasi
32. Mengevaluasi respon klien
33. Merencanakan tindqak lanjut
34. Melakukan kontrak yang akan datang
35. Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil
3.  Indikasi
biasa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara oral dan steril.
 Kontraindikasi
tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau menimbulkan endapan dengan
protein atau butiran darah.
 Perhatian
1. Oleh karena injeksi ini menakutkan klien, maka usahakan agar klien tidak menjadi
takut dengan memberikan penjelasan.
2. Perhatikan tekhnik aseptik dan anti septik baik pada alat-alat maupun cara kerja.
3. Jangan salah memberikan obat atau salah memberikan kepada klien lain, ingat .
4. Perhatikan reaksi-reaksi klien setelah dapat disuntikan dan dicatat serta laporkan.