sistem informasi
kualitas produk dan jasa sistem informasi
Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
1 of 6
Download to read offline
More Related Content
Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
1. Nama : Novi Irnawati 41814010070
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pertemuan 10
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi, MM
Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi - Universitas Mercu Buana
Kualitas Produk dan Jasa Sistem Informasi Minggu, 13 May, 2017
Kualitas yang harus dimiliki dan di kuasai oleh seorang yang berprofesi dibidang Information
Technology (IT), seperti System Analys, Programmer, web master dan lainnya yaitu sebagai
berikut :
#1: Memahami teknologi sekarang dan teknologi yang akan muncul di masa mendatang
Seorang profesional IT harus memiliki skillset dan pengetahuan yang mendalam dan luas
tentang teknologi informasi. Kemampuan ini bisa didapat melalui sertifikasi, pelatihan,
training, pendidikan akademik, membaca literatur terkait perkembangan teknologi dll.
#2: Mendesain arsitektur teknis
Seorangprofesional IT harus mampu membangun dan merancang arsitektur teknis dengan
memahami prinsipdesainarsitekturITyangtepat.Denganarsitekturteknisyang efektif dan
berjalandenganbaikdapatmenguntungkandalampenggunaandanbiaya. Arsitektur teknis
yang baikituharus dapatmenjadi dasardalampembangunaninfrastrukturITyang dibangun
denganwaktulebih cepat dan biaya leih sedikit, termasuk dalam pengembangan software
juga.
#3: Mengintegrasikan Sistem
Teknologi memilki banyak tujuan, termasuk tujuan untuk otomatisasi proses. Dengan
menggunakan sistem yang terintegrasi, setiap organisasi yang telah menggunakan sistem
tersebut akan meningkatkan produkivitas melalui pergerakan data yang lebih baik dalam
sistem yang terintegrasi
#4: Memahami praktik bisnis, pendekatan bisnis, organisasi, politik dan budaya bisnis.
Seorang profesional IT harus mampu memahami kondisi bisnis dimana tempat Ia akan
melakukan kegiatan terkait IT, karena tiap organisasi/bisnis memiliki praktik, budaya, cara
yang berbeda dalam proses bisnisnya. Faktor-faktor tersebut memegang peranan penting
dalam pekerjaan seorang IT dalam suatu organisasi/bisnis tertentu.
#5: Manajemen proyek, perencanaan, skala prioritas dan pekerjaan administrasi.
2. Seorang profesional IT harus mampu membuat perencanaan dari apa yang akan dilakukan,
dengan kemampuan ini dapat membantu dalam penyelesaian pekerjaan terkait IT seperti
dalam proyek pembuatan SI, proyek instalasi infrastruktur IT, dll.
#6: Komunikasi dan kemampuan mendengarkan yang baik, untuk mengumpulkan
informasi
Seorang profesional IT harus memiliki kemampuan komunikasi dan mendengarkan yang
baik. Setiap Profesional IT sebenarnya adalah konsultan. Sebagai konsultan, memiliki
tanggungjawabkepadapelangganuntukmemberikannilai maksimal. Untuk melakukan hal
itu berarti seorang profesional IT harus tahu bisnis pelanggan Anda, untuk mengetahuinya
tentunyadibutuhkankemampuanmendengarkanyangbaik. Pelanggan berhak mengetahui
apa yang merekadapatkan dari uangyang merekabayar,dan ituberarti seorangprofesional
IT harus secara proaktif dan teratur bertanya apa yang pelanggan inginkan.
#7: Fokus pada hasil akhir
Kompetensi lain yang sangat penting adalah kemampuan untuk mengeksekusi. Rencana
bagus, tapi berbicara saja. Pada akhir hari, Seorang IT profesional harus memiliki sesuatu
untuk usaha untuk ditunjukan kepada pelanggan. Cara yang baik untuk memulai adalah
dengan mengetahui beberapa fakta penting tentang pelanggan, seperti siapa mereka dan
apa yang mereka inginkan? Sebagai seorang profesional TI yang beroperasi secara
konsultatif memiliki tanggung jawab untuk memberi tahu pelanggan, berdasarkan
pengetahuandanpengalaman seorangprofesional IT. Aturan 80-20 berlaku: 80 persen hasil
dapat dicapai melalui 20 persen usaha, dan nilai inkremental di luar tingkat tersebut
seringkali tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan.
#8: Kemampuan berfikir secara strategik
Dengan dunia yang semakin kompetitif, dan profesional TI saat ini harus membuktikan,
setiaphari,bahwamerekadapatmenambahkan nilai taktis dan strategis dan menjadi milik
dari perusahaan. Selama 10 tahun terakhir, perusahaan mulai menyadari pentingnya
strategis TI dan melihat bahwa TI bukan hanya anak tiri backwater dari departemen
akuntansi namun juga memberi nilai tambah di seluruh organisasi. Profesional TI adalah
penyedia layanan, dan kita harus memikirkan diri kita sendiri seperti itu.
#9: Kemampuan untuk mempengaruhi dan membujuk
Profesional TI yang ahli dalam mempengaruhi orang lain hampir selalu menonjol sebagai
produsen yang efektif, kompeten, dan terhormat. Jangan membuat kesalahan dengan
berpikirkemampuaninihanyadibutuhkan bagi manajersaja. Pengaruh dan persuasi adalah
salah satu keterampilan utama yang mendorong lingkungan kerja kolaboratif
3. #10: Kemampuan untuk beradaptasi
Jika Anda memilih karir di bidang TI, berarti Anda juga memilih untuk menjadi agen
perubahan. Profesi di bidang TI ini berubah dengan cepat dan mendalam, dan setiap
profesional IT harus menganggap serius tanggung jawab untuk berubah seiring dengan
perkembangan.Bisnis akanterus berubah, suka atau tidak. Tekanan kompetitif, pendatang
industri baru, pergantian manajemen, pergeseran strategi, pengembangan produk, dan
sejumlahfaktorlainnyamerupakanhal-hal yangmenyebabkanperubahan.Hampirtidakada
area di organisasi mana pun yang tidak tersentuh oleh teknologi, dan sebagai profesional
yang bertanggung jawab, kita harus membantu dengan memimpin organisasi kita dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan itu.
Dimensi kualitas produk yang tepat untuk produk Sistem Informasi, yaitu sebagai berikut :
1. Dimensi Performance atau biasa disebut kinerja.
Dimensi ini menyangkut karakteristik fungsi produk. Maksudnya sejauh mana produk dapat
berfungsi sebagaimanafungsiutama produk tersebut. Misalnya, jam tangan memiliki fungsi utama
penunjuk waktu. Nnna sejauh mana jam tangan tersebut dapat memberi kita informasi mengenai
waktu secara akurat. Dimensi performance ini merupakan hal terpenting bagi pelanggan dan hal
terpenting bagi pelanggan adalah apakah kualitas produk menggambarkan keadaan yang
sebenarnya atau tidak? Apakah pelayanan diberikan dengan cara yang benar atau tidak. Itu yang
terpenting.
2. Dimensi Features dimensi yang menyangkut karakteristik pelengkap
Istilah lain dari dimensi ini adalah dimensi range and type of feature. Dimensi ini menyangkut
kelengkapan fitur-fitur tambahan. Maksudnya, suatu produk selain punya fungsi utama, biasanya
jugadilengkapi denganfungsi-fungsi lain yang bersifat komplemen. Misalnya, produk handphone,
selaindapatdigunakanuntukberkomunikasi lisan dan tulisan, juga banyak yang dilengkapi dengan
fitur-fiturtambahanseperti dapatdigunakanuntukmembuatskedul,catatan, memiliki wungsi jam,
penunjuklokasi,kalkulator,permainandanlain-lain.Jadi,selainfungsi utama dari suatu produk dan
pelayanan,pelangganseringkali tertarikpadakemampuan/keistimewaanyangdimiliki produk dan
pelayanan).
3. Dimensi Keandalan (Reliability).
4. Dimensi ini menyangkutkemungkinantingkat kegagalan pemakaian. Artinya, apakah produk sering
tidakdapat dioperasikansesuai fungsi utamakarenaadanyamasalah-masalahteknisataukahlancar-
lancar saja? Misalnya, produk smartphone BB, saat dihidupkan ternyata memerlukan waktu yang
lama untuk setup dan sering prosesnya terhenti atau orang menyebutnya heng dan harus direset
ulang. Atau motor baru sering macet saat digunakan. Masalah-masalah tersebut menyangkut
dimensi reliabiliti.
4. Dimensi Conformance atau kesesuaian.
Dimensi ini melihatkualitasprodukdari sisi apakahbentuk,ukuran,warna,beratdanlain-lainsesuai
dengan yang diinginkan dan apakah pengoperasiannya sesuai dengan standard tertentu ataukah
tidak. Intinya, sejauh mana karakteristik disain dan operasi memenuhi standard.
5. Dimensi daya tahan atau Durability.
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa lama produk dapat terus digunakan selama jangka waktu
tertentu. Tentunya dengan pola penggunaan dan perawatan yang masuk akal alias rasional.
Misalnya, sepeda motor digunakan di jalan perkotaan, dengan perawatan tertentu akan dapat
bertahan hingga misalnya 4 tahun.
6. Dimensi Serviceability.
Ada yangmenyebutdimensi inidenganistilahyanglebihlengkapyakni dimensi maintainability dan
servicability.Dimensiini melihat kualitas barang dari kemudahan untuk pengoperasian produk dan
kemudahanperbaikanmaupunketersediaan komponen pengganti. Jadi dimensi ini terkait dengan
sejauhmana kemudahan produk untuk dapat dilakukan perawatan sendiri oleh penggunanya. Bila
suatu barang, dalam hal perawatan membutuhkan perawatan khusus dan membutuhkan pihak
ketiga, maka dapat dikatakan serviceability dari barang tersebut relatif rendah. Makin rendah lagi
bila selain membutuhkan pihak ketiga untuk merawatnya, pihak ketiga yang bisa merawat barang
tersebutsulitdicari.Ceritayanglainterkaitserviceabilitysuatu barang, misalnya adalah apakah bila
terjadi kerukanpadasuatukomponenbarangtersebut,maka komponen atau sparepart dari barang
tersebut dapat dengan mudah diperoleh ataukah untuk mendapatkan sparepart tersebut harus
dengan pengorbanan tertentu misalnya harus dilakukan dengan prosedur tertentu yang sedikit
rumit, butuh waktu relatif lama untuk menunggu ketersediaannya, atau harus mencarinya di kota
tertentu.
7. Dimensi Estetika.
5. Istilahlain untuk menyebut dimensi ini adalah dimensi sensory characteristic. Dimensi ini melihat
kualitas suatu barang dari penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera, dan beberapa faktor
lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas. Dimensi ini menyangkut keindahan,
keserasian atau kesesuaian yang membuat enak dipandang, atau dirasakan sehingga memberikan
suatu daya tarik tersendiri kepada konsumen.
8. Dimensi Perceived, citra dan reputasi produk.
Seringdisebutjugadimensi ethical profile danimage.Dimensiini berbicara tentang kualitas dari sisi
persepsi konsumen. Persepsi konsumen tersebut dapat terkait nama besar atau reputasi
perusahaan, atau merek. Dari dimensi ini, kualitas adalah bagian terbesar dari kesan pelanggan
terhadap produk dan pelayanan
Peran yang penting dan strategis IT dalam meningkatkan kualitas produk baik berupa jasa
(termasuk jasa aplikasi Sistem Informasi itu sendiri) dan produk manufaktur lainnya.
Perkembangan teknologi informasi juga dirasakan membawa perubahan yang sangat
berpengaruh terhadap berkembangannya dunia bisnis. Tingginya investasi dalam Teknologi
Informasi dan hubungannya dengan produk dan layanan selama dua dekade ini akan
berhasil jika gabungan dari keduanya dapat selaras dan saling mendukung. Keselarasan
antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis dapat berjalan dengan pengembangan
sumberdaya dari teknologi informasi yang sejalan dengan proses bisnisnya Keberhasilan
investasi Teknologi informasi ini dapat dicapai jika ada keselarasan antara Teknologi
Informasi dan strategi yang kompetitif.
Agar keselarasan antara teknologi informasi dan strategi bisnis terwujud maka harus ada
saling pengertian mempunyai visi yang sama antara eksekutif proses bisnis dengan
eksekutif teknologi. Persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada persaingan
diantara para pesaing yang ada tetapi gabungan dari kelima kekuatan bersaing itu yang
akan menetukan kemampuan perusahaan di dalam suatu industri untuk memperoleh
keuntungan. Strategi merupakan arahan dan ruang lingkup dari perusahaan dalam jangka
panjang yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penggunaan sumber
daya yang ada dalam lingkungan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar dan
memenuhi harapan dari para stakeholder. Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan,
pertama proses bisnis perlu dilakukan modifikasi agar sesuai dengan IT yang digunakan,
atau kedua melakukan penyesuaian atau kustomisasi terhadap IT. Peranaan IT dalam
organisasi ini juga akan mempengaruhi penyelarasan yang terjadi dalam perusahaan.
6. Referensi
Raymond McLeod, Jr. (2010). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Indeks.
Relkin, J. (2017). 10 essential competencies for IT pros - TechRepublic. TechRepublic. Retrieved 13
May 2017, from http://www.techrepublic.com/article/10-essential-competencies-for-it-pros/