Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dasar sistem pengaturan otomatis, yang terdiri atas sensor, aktuator, dan komponen logika untuk mengimplementasikan tindakan pengaturan. Diberikan pula contoh-contoh sistem pengaturan seperti pilot otomatis pesawat terbang dan motor dengan kecepatan tetap.
2. Apa sich sistem pengaturan itu?
Aplikasi pengaturan otomatis sinonim
dengan teknologi modern.
Teknologi ini kita dapatkan dalam
spektrum lengkap produk teknologi
mulai dari robot sampai alat Mari kita cerita soal
pemanggang roti. Sistem pengaturan
Pengaturan otomatis berkaitan
dengan masalah memperoleh
kondisi yang diinginkan dari
sistem dinamik yang berjalan
dengan sendirinya. Penggunaan
ungkapan "sistem dinamik"
menyiratkan suatu agregat
kuantitas dengan waktu
bervariasi yang mengidentifikasi
obyek yang dituju.
3. Pilot otomatis adalah contoh sistem pengaturan otomatis
dari pesawat terbang.
Peluru kendali secara keseluruhan tergantung pada
pengaturan otomatis. Sedangkan yang tidak begitu
mengesankan namun lebih umum adalah motor dengan
kecepatan tetap dan sistem pengaturan suhu udara.
Contoh lain dari alat pengaturan otomatis meliputi
pengaturan kecepatan dan penempatan untuk pita
rekaman dan penggerak disket, sistem pendaratan
otomatis pesawat terbang, sistem penghindaran
tubrukan, muatan magnetik, jantung buatan dan organ
buatan lain, alat pacu jantung, robot, dan berbagai
sistem biologis (misalnya, perikanan).
5. Pengertian Dasar Pengaturan
Berikut adalah perangkat – perangkat suatu
sistem pengaturan:
1. Sensor adalah alat yang digunakan
untuk rnernbuat pengukuran.
2. Aktuator adalah alat yang digunakan
untuk rnenyuplai tindakan pengaturan.
3. Komponen logika.
“ Ga b u n g a n sen sor , a k tu a tor , d a n a I a t-a I a t
l og i k u n tu k m en g i m pl em en ta si k a n
ti n d a k a n pen g a tu r a n y a n g a k a n
m em b a n g u n seb u a h pen g a tu r .”
6. Kita akan berhubungan dengan sistem dinamik, yang
terdiri atas sistem primer yang harus diatur dan
mekanisme pengaturan dalam melakukan pengaturan.
Untuk sistem semacam itu ada tiga konsep mendasar
yang diperlukan: keadaan, output dan input.
Keadaan suatu sistem secara sederhana adalah komponen
dinamik suatu sistem yang sepenuhnya mengidentifikasi sistem
tersebut pada setiap waktu.
Output dari suatu sistem adaIah fungsi keadaan, seperti beberapa
keadaan itu sendiri atau kombinasi keadaan, yang dapat diukur.
Input ke sistem dinamik adalah kuantitas yang dapat
mempengaruhi evolusi baik keadaan atau output sistem tersebut.
7. Perangkat model sistem dinamik:
Kuantitas yang dikaitkan dengan input ke sistem mungkin
berupa input pengaturan atau input tak tentu. Input pengaturan
meliputi input perintah di luar sistem maupun input pengaturan
otomatis di dalam sistem.
Input perintah diprakarsai oleh operator manusia atau alat
eksternal lainnya.
Input pengaturan otomatis ditentukan oleh algoritma pengaturan
otomatis di dalam sistem (biasanya dihitung dengan alat analog
atau aIat digital) dan diimplementasikan dengan aktuator yang
dianggap sebagai bagian dari sistem tersebut.
Input tak tentu ke sistem juga ada dua jenis: yang berkaitan
dengan ketaktentuan dinamika sistem (cacat dalam pembuatan,
kekuatan yang tak terduga) dan yang berkaitan deoQan
ketaktentuan pengukuran output (kebisingan, kesalahan
instrumen).
8. Model sistem dinamik:
Model sistem dinamik umum yang akan kita
bahas terdiri atas suatu sistem persamaan
aljabar dan persamaan diferensial tingkat
pertama, ditulis dalam bentuk vektor sebagai
berikut:
х =f(x,u,v)
y = g(x,u,v,w)