2. SILSILAH USMAN BIN AFFAN
DILAHIRKAN DI MEKAH TAHUN 576 M/5 TAHUN SETELAH
KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW. BELIAU BERASAL
DARI BANI UMAYYAH, SUKU QURAISY.
AYAHNYA BERNAMA AFFAN BIN ABUL BIN UMAYYAH BIN
ABDUL SYAM,SEDANG IBUNYA BERNAMA URWA BINTI
QURAIZ. DAN GARIS KETURUNAN USMAN BIN AFFAN
DENGAN NABI BERTEMU PADA KAKEKNYA YANG
BERNAMA ABDUL MANAF BIN QUSAY
3. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain
(yang punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena
Rasulullah menikahkan dua putrinya untuk Utsman; Roqqoyah
dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah
berkata; Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga,
niscaya aku nikahkan denganmu. Dari pernikahannya dengan
Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar
anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah
4. Masa Kekhalifahan
Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah atas dasar musyawarah dan
keputusan sidang Panitia enam, yang anggotanya dipilih oleh khalifah
Umar bin khatab sebelum beliau wafat. Keenam anggota panitia itu ialah
Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf, Saad bin
Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah.
Tiga hari setelah Umar bin khatab wafat, bersidanglah panitia enam ini.
Abdurrahman bin Auff memulai pembicaraan dengan mengatakan siapa
diantara mereka yang bersedia mengundurkan diri. Ia lalu menyatakan
dirinya mundur dari pencalonan. Tiga orang lainnya menyusul.
Tinggallah Utsman dan Ali. Abdurrahman ditunjuk menjadi penentu. Ia
lalu menemui banyak orang meminta pendapat mereka. Namun pendapat
masyarakat pun terbelah.
5. Konon, sebagian besar warga memang cenderung memilih
Utsman. Sidangpun memutuskan Ustman sebagai khalifah. Ali
sempat protes. Abdurrahman adalah ipar Ustman. Mereka sama-
sama keluarga Umayah. Sedangkan Ali, sebagaimana
Muhammad, adalah keluarga Hasyim. Sejak lama kedua
keluarga itu bersaing. Namun Abdurrahman meyakinkan Ali
bahwa keputusannya adalah murni dari nurani. Ali kemudian
menerima keputusan itu.
Maka Utsman bin Affan menjadi khalifah ketiga dan yang
tertua. Pada saat diangkat, ia telah berusia 70 tahun. Peristiwa
ini terjadi pada bulan Muharram tahun 24 H. Pengumuman
dilakukan setelah selesai Shalat dimasjid Madinah.
6. Masa kekhalifannya merupakan masa yang paling makmur dan
sejahtera. Konon ceritanya sampai rakyatnya haji berkali-kali.
Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat
timbangannya.
Beliau adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan
masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah)
karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun
Islam kelima (haji). Beliau mencetuskan ide polisi keamanan
bagi rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah
dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh
khalifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotob
biasanya mengadili suatu perkara di masjid.
Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan sebelum
sholat. Begitu juga adzhan pertama pada sholat Jumat. Beliau
memerintahkan umat Islam pada waktu itu untuk menghidupkan
kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan pertanian.
7. Di masanya, kekuatan Islam melebarkan ekspansi. Untuk
pertama kalinya, Islam mempunnyai armada laut yang tangguh.
Muawiyah bin Abu Sofyan yang menguasai wilayah Syria,
Palestina dan Libanon membangun armada itu. Sekitar 1.700
kapal dipakai untuk mengembangkan wilayah ke pulau-pulau di
Laut Tengah. Siprus, Pulau Rodhes digempur.
Konstantinopelpun sempat dikepung.
8. Prestasi yang diperoleh selama beliau menjadi Khalifah antara lain :
1.Menaklukan Syiria, kemudian mengakat Muawiyah sebagai Gubernurnya.
2.Menaklukan Afrika Utara, dan mengakat Amr bin Ash sebagai Gubernur disana.
3.Menaklukan daerah Arjan dan Persia.
4.Menaklukan Khurasan dan Nashabur di Iran.
5.Memperluas Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Haram, Mekkah.
6.Membakukan dan meresmikan mushaf yang disebut Mushaf Utsamani, yaitu kitab suci
Al-quran yang dipakai oleh seluruh umat islam seluruh dunia sekarang ini. Khalifah
Ustman membuat lima salinan dari Alquran ini dan menyebarkannya ke berbagai
wilayah Islam.
7.Setiap hari jumat beliau memerdekakan seorang budak (bila ada)
9. Sebab-sebab Terjadinya Kekacauan dalam Pemerintahan Utsman
Pada mulanya pemerintahan Khalifah Utsman berjalan lancar. Hanya saja seorang
Gubernur Kufah, yang bernama Mughirah bin Syubah dipecat oleh Khalifah
Utsman dan diganti oleh Saad bin Abi Waqqas, atas dasar wasiat khalifah Umar
bin Khatab.
Kemudian beliau memecat pula sebagian pejabat tinggi dan pembesar yang kurang
baik, untuk mempermudah pengaturan, lowongan kursi para pejabat dan pembesar
itu diisi dan diganti dengan famili-famili beliau yang kredibel (mempunyai
kemampuan) dalam bidang tersebut.
Tindakan beliau yang terkesan nepotisme ini, mengundang protes dari orang-orang
yang dipecat, maka datanglah gerombolan yang dipimpim oleh Abdulah bin Saba
yang menuntut agar pejabat-pejabat dan para pembesar yang diangkat oleh
Khalifah Utsman ini dipecat pula. Usulan-usulan Abdullah bin Saba ini ditolak
oleh khalifah Utsman. Pada masa kekhalifan Utsman bin Affan-lah aliran Syiah
lahir dan Abdullah Bin Saba disebut sebagai pencetus aliran Syiah tersebut.
10. Karena merasa sakit hati, Abdullah bin Saba kemudian
membuat propoganda yang hebat dalam bentuk semboyan anti
Bani Umayah, termasuk Utsman bin Affan. Seterusnya
penduduk setempat banyak yang termakan hasutan Abdullah bin
Saba. Sebagai akibatnya, datanglah sejumlah besar (ribuan)
penduduk daerah ke madinah yang menuntut kepada Khalifah,
tuntutan dari banyak daerah ini tidak dikabulkan oleh khalifah,
kecuali tuntutan dari Mesir, yaitu agar Utsman memecat
Gubernur Mesir, Abdullah bin Abi Sarah, dan menggantinya
dengan Muhammad bin Abi Bakar.
Karena tuntutan orang mesir itu telah dikabulkan oleh khalifah,
maka mereka kembali ke mesir, tetapi sebelum mereka kembali
ke mesir, mereka bertemu dengan seseorang yang ternyata
diketahui membawa surat yang mengatasnamakan Utsman bin
Affan. Isinya adalah perintah agar Gubernur Mesir yang lama
yaitu Abdulah bin Abi sarah membunuh Gubernur Muhammad
Abi Bakar (Gubernur baru) Karena itu, mereka kembali lagi ke
madinah untuk meminta tekad akan membunuh Khalifah karena
merasa dipermainkan.
11. Setelah surat diperiksa, terungkap bahwa yang membuat surat itu adalah Marwan bin Hakam.
Tetapi mereka melakukan pengepungan terhadap khalifah dan menuntut dua hal :
Supaya Marwan bin Hakam di qishas (hukuman bunuh karena membunuh orang).
Supaya Khalifah Utsman meletakan jabatan sebagai Khalifah.
Kedua tuntutan yang pertama, karena Marwan baru berencana membunuh dan belum benar-
benar membunuh. Sedangkan tuntutan kedua, beliau berpegang pada pesan Rasullulah SAW;
Bahwasanya engkau Utsman akan mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah
mengenakan baju itu, janganlah engkau lepaskan
Setelah mengetahui bahwa khalifah Utsman tidak mau mengabulkan tuntutan mereka, maka
mereka lanjutkan pengepungan atas beliau sampai empat puluh hari. Situasi dari hari kehari
semakin memburuk. Rumah beliau dijaga ketat oleh sahabat-sahabat beliau, Ali bin Thalib,
Zubair bin Awwam, Muhammad bin Thalhah, Hasan dan Husein bin Ali bin Abu Thalib.
Karena kelembutan dan kasih sayangnya, beliau menanggapi pengepung-pengepung itu
dengan sabar dan tutur kata yang santun.
12. Hingga suatu hari, tanpa diketahui oleh pengawal-pengawal
rumah beliau, masuklah kepala gerombolan yaitu Muhammad
bin Abu Bakar (Gubernur Mesir yang Baru) dan membunuh
Utsman bin Affan yang sedang membaca Al-Quran. Dalam
riwayat lain, disebutkan yang membunuh adalah Aswadan bin
Hamrab dari Tujib, Mesir. Riwayat lain menyebutkan
pembunuhnya adalah Al Ghafiki dan Sudan bin Hamran.
Beliau wafat pada bulan haji tahun 35 H. dalam usia 82 tahun
setelah menjabat sebagai Khalifah selama 12 tahun. Beliau
dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.