Dokumen tersebut membahas beberapa proses kimia seperti pembuatan unsur besi menggunakan proses tanur tiup, pembuatan asam sulfat dengan proses kontak dan bilik timbul, serta penggunaan kalium dan belerang dalam pupuk dan fotografi.
45. Jawaban
Nomor atom dari unsur
X adalah nomor atom
Ar + 6 elektron pada
masing orbital. Sehingga
Nomor atom
X = 18 + 6 = 24.
46. Sifat senyawa ion
antaranya mudah
larut dalam air, titik
didih dan lelehnya
tinggi serta dapat
menghantar listrik
dalam fase cair.
47. Diket :
Massa = 4,8 gr Ar Mg = 24 Volume H2 (STP) ?
Mg + 2HCL MgCl2 + H2
n Mg = gr = 4,8 = 0,2 mol
Ar 24
n H2 = koefisien Mg x n Mg = 1 x 0,2 = 0,2
koefisien H2 1
Volume H2 (STP) = n H2 x STP = 0,2 x 22,4 = 4,48 L
48. Pasangan larutan yang bersifat
elektrolit lemah dan non
elektrolit adalah larutan III dan IV
-- Larutan III bersifat elektrolit
lemah karena meskipun dalam
larutan II dihasilkan gelembung
di kedua elektrode namun
lampu tak menyala
-- Larutan IV bersifat
nonelektrolit
karena pada larutan IV lampu
tidak menyala dan tidak
dihasilkan gelembung pada
kedua elektrode
49. Karena reaksi dilakukan
pada wadah tertutup, maka
massa senyawa hasil reaksi
sama dengan massa
sebelum reaksi
(Hukum Lavoiser);
Massa Hasil reaksi
= Massa CaCO3 + 2HCL
= 24 gr + 36 gr
= 60 gr
50. Kalsium karbida = CaC2
(Hasil reaksi HR)
Kalsium oksida = CaO
(pereaksi)
Karbon = C (pereaksi)
Karbon dioksida = CO2 (HR)
Karena CaC2 merupakan hasil
dari pemanasan CaO dan C
dalam tanur listrik dan hasil
reaksi sampingan adalah CO2,
maka persamaan reaksinya
2CaO + 5C 2CaC2 + CO2
53. Larutan yang
mempunyai sifat
penyangga adalah
larutan yg perubahan
pHnya sedikit (pHnya
stabil). Maka, larutan
yang perubahan
pHnya sedikit adalah
larutan 2
54. Larutan yang
mempunyai sifat
penyangga adalah
larutan yg perubahan
pHnya sedikit (pHnya
stabil). Maka, larutan
yang perubahan
pHnya sedikit adalah
larutan II dan III
55. Maka, garam yang
akan larut adalah
yang memiliki ksp
lebih besar dari Q
yaitu
Ag2CrO4 dan Ag2SO4
Apabila,
Q < Ksp maka larutan belum mengendap
(larut)
Q = Ksp maka larutan tepat jenuh
Q > Ksp maka larutan sudah mengendap)
56. Di dalam hidrolisis, ion yang berasal dari
asam lemah akan terhidrolisis
menghasilkan ion OH . Adanya ion OH
dalam hasil reaksi yang menunjukkan
bahwa larutan garam bersifat basa. Ion
yang berasal dari basa lemah akan
terhidrolisis menghasilkan ion H+ .
Adanya ion H+ dalam hasil reaksi
menunjukkan bahwa larutan garam
bersifat asam. Jadi dari kelima reaksi
tersebut, garam yang bersifat asam
adalah reaksi nomor 3 dan 4 .
58. Titik beku larutan adalah S
Garis beku larutan adalah TS
Titik beku pelarut R
Garis beku pelarut AR
59. (1) Proses cuci darah
[Dialisis]
(2) Pemberian tawas
[ Adsorbsi ]
(3) Penyaringan debu Pabrik
[Elektroforesis]
(4) Pembentukan delta
[koagulasi]
(5) Penjernihan air
[ Adsorbsi ]
60. Nama senyawa dengan rumus
struktur tersebut adalah asam
benzoat. Asam benzoat dapat dibuat
menjadi asam salisilat C6H4
(OH)(COOH), sakarin, aspirin, dan
natrium benzoat.
61. Anilin adalah zat cair berupa
minyak, tidak berwarna, dan
digunakan sebagai bahan untuk
membuat zat warna. Anilin juga
digunakan untuk membuat obat-
obatan dan plastik
62. Eter digunakan sebagai pelarut dan obat anestesi.
Secara kimia,alkohol dengan eter dapat dibedakan.
Perbedaan ini didasarkan pada reaksinya dengan
logam natrium dan fosfor pentaklorida (PCl5).
1. Alkohol dapat bereaksi dengan Na menghasilkan
Na etanolat dan gas H2. Sedangkan eter tidak
bereaksi dengan Na.
2. Alkohol dapat bereaksi dengan PCl5 tidak
menghasilkan gas HCl. Sedangkan eter jika
bereaksi dengan PCl5 akan menghasilkan gas
HCl.
Jadi, gugus fungsinya adalah eter O
63. Tekanan uap larutan dinyatakan
dengan persamaan P = Po X P
Dari persamaan di atas
diketahui bahwa tekanan uap
larutan sebanding dengan fraksi
mol pelarut sehingga tekanan
uap larutan yang paling kecil
terdapat pada larutan dengan
nilai fraksi mol pelarut paling
kecil yaitu partikel dengan zat
pelarutnya paling sedikit yaitu
larutan N .
64. pH Limbah A :
Kuning pH 6,3
Biru pH 7,6
Tak berwarna pH 8,3
7,6 pH 8,3
pH Limbag B :
Kuning pH 6,3
Hijau pH 7,6
Tak berwarna pH 8,3
6,3 pH 7,6
Jadi, limbah A dan B yaitu :
7,6 pH 8,3 dan 6,3 pH 7,6
65. Reaksi endoterm terjadi
apabila dalam suatu
reaksi kimia, sistem
menyerap kalor dari
lingkungan. Sehingga
dalam gambar perco-
baan di atas yang meru-
pakan reaksi endoterm
adalah yang mengalami
penurunan suhu setelah
reaksi kimia berlangsung,
yaitu gambar nomor 2
dan 3
66. (1) Merupakan reaksi adisi
karena terjadi pemutusan
ikatan rangkap dari ikatan
rangkap 3 menjadi 2
(2) Merupakan reaksi substitusi
karena terjadi penggantian
pada pereaksi namung
menghasilkan reaksi yg
setara
67. Reaksi pembentukan polimer dikelompok-
kan menjadi dua jenis, yaitu:
Polimerisasi adisi, yaitu perkaitan
langsung antar monomer berdasarkan
reaksi adisi.
Polimerisasi kondensasi, yaitu polimer
dimana monomer- monomer saling
berkaitan dengan melepas molekul kecil,
seperti H2O.
Jadi, pasangan data yang ketiga
komponennya berhubungan dengan tepat
adalah 2 dan 5
68. Reaksi eksoterm: reaksi yang melepaskan
Kalor dari sistem ke lingkungan, DH< 0
Reaksi endoterm: reaksi yang memerlukan
Kalor dari lingkungan ke sistem, DH > 0
Dari diagram terlihatbahwareaksi yang
terjadi merupakan reaksi endoterm karena
Perubahan entalpi (DH) > 0, entalpi produk
Lebih besar daripada entalpi reaktan
69. CH4 C + 2H2 74,9
C + O2 CO2 393,7
+
CH4 + O2 2H2 + CO2 318,8
2H2 + O2 2H2O 517,8
+
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O 890,6
72. V1 = NO X 6 = 0,1 X
V2 NO 24 0,2
1 = 1 X X=2
4 2
V1 = Br2 Y 12 = 0,1 Y
V2 = Br2 24 0,2
1 = 1 Y Y=1
2 = 2
V = k [ 0,2 ] X [ 0,3 ] Y
= k [0,2] 2 [0,3]
73. V1 = ClO2 X 1,2 x 103 = 0,01 X
V2 ClO2 4,8 x 103 0,04
1 = 1 X X=1
4 4
V1 = F2 Y 1,2 x 103 = 0,1 Y
V2 = F2 2,4 x 103 0,2
1 = 1 Y Y=1
2 = 2
V = k [ 0,1 ] Y [ 0,2 ] X
= k [0,1] [0,2]
74. Berdasarkan asas Le Chatelier, jika suhu
diturunkan maka reaksiakan bergeser Ke arah
zat-zat yang melepaskan panas (eksoterm)
yang ditandai dengan nilai H Negatif yaitu ke
arah N2 (ke kanan) sehingga konsentrasi N2
akan bertambah
76. == Reduktor Zat yang mengalami reaksi oksidasi
(HBr) sehingga terjadi peningkatan bilangan
oksidasi.
== Oksidator Zat yang mengalami reaksi reduksi
(H2SO4), sehingga terjadi penurunan
bilanganoksidasi.
78. Anoda mengalami oksidasi
terjadi pada Zn
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-
Katoda mengalami reduksi
terjadi pada Cu
Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
Maka penulisan yang tepat
adalah:
Zn(s) / Zn2+(aq) // Cu2+(aq) / Cu(s)
79. Dari hukum Faraday 1 dan 2 di
dapatkan rumus:
massa = e.t.i e = Ar = 27
96.500 x 3
0,225 = 27/3 . t . 2
96. 500 Ket :
i = kuat arus
t = 96.500 x 0,225 t = waktu
27/3 x 2 e = massa ekivalen
Ar = massa atom relatif
t = 96.500 x 0,225 x 3 x = perubahan biloks
27 x 2
80. Dari hukum Faraday 1 dan 2 di dapatkan
rumus:
massa = e.t.i e = Ar = 52
96.500 x 3
3,88 = 52/3 . t . 6
96. 500 Ket :
i = kuat arus
t = 96.500 x 3,88 t = waktu
52/3 x 6 e = massa ekivalen
Ar = massa atom relatif
t = 96.500 x 3,88 x 3 x = perubahan biloks
52 x 6
81. Karat terbentuk saat paku dari besi (Fe)
teroksidasi oleh oksigen di udara dengan
bantuan air.
Jadi , proses korosi yang berlangsung paling
lambat ada pada gambar no. 4 dimana paku
direndam pada minyak dalam wadah
tertutup (agar tidak terkontaminasi dengan
undara langsung)
82. Dari hukum Faraday 1 dan 2 di dapatkan rumus:
massa = e.t.i e = Ar = 64
96.500 x 2
massa = 64/2 x 50 x 10 Massa = 64 x 50 x 10
96. 500 2 x 96.500
Ket :
i = kuat arus x = perubahan biloks
t = waktu e = massa ekivalen
Ar = massa atom relatif
83. Cara mencegah korosi antara lain;
1. Pengecatan (biasa pada pagar
dan jembatan)
2. Melumuri dengan oli atau
gemuk(pada rantai dan mesin
kendaraan)
3. Membalut dengan plastik
(misalnya rak piring dan
keranjang)
4. Melapisi dengan
seng(galvanisasi)
5. Melapisi dengan timah()
87. Asam sulfat dapat dibuat
dengan dua cara yaitu
dengan proses kontak
menggunakan katalis
vanadium dan proses bilik
timbul dengan
menggunakan katalis
nitrosa