際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
STATISTIKA
MATERI KULIAH



     OLEH
DR. RAMLY, M.PD
KONSEP DASAR STATISTIKA
   Pengertian Statistik dan Statistika
   Secara sederhana statistik adalah data; seperti
    harga barang A, jumlah penduduk, angka
    kecelakaan, hasil ujian, dll.

   Secara luas, statistik adalah kumpulan data
    dalam bentuk angka, maupun bukan angka
    yang disusun dalam bentuk tabel, atau digram
    yang menggambarkan suatu keadaan tertentu.
 Secara sederhana statistika adalah ilmu
  yang mempelajari statistik.

 Secara luas statistika adalah pengetahuan
  yang berkaitan dengan metode, teknik,
  atau    cara     untuk     mengumpulkan,
  mengolah, menyajikan, menganalisis, dan
  menarik kesimpulan, atau menginter-
  pretasikan data.
Kegunaan Statistika
  1. Statistik dapat memperjelas sebuah
     pernyataan yang bersifat kualitatif
     menjadi pernyataan yang bersifat
     kuantitatif, seperti
     Sebagian besar penduduk di kota X
       adalah ekonomi lemah.
     70% penduduk di kota X adalah
       ekonomi lemah.
2. Menyajikan data dalam bentuk yang
   lebih   sederhana    dan    mudah
   dipahami dalam bentuk tabel, grafik,
   diagram, dan gambar.

3. Membantu pembaca melihat sifat-
   sifat data secara cepat dengan cara
   membandingkan berbagai kelompok
   data dari berbagai kelas yang ada.
4. Interprestasi data yang baik, membantu
   menunjukan       berbagai   temuan,
   melakukan        peramalan,     menguji
   hipotesis, dan mengambil keputusan.

5. Membantu kita dalam membuat keputus-
   an yang ilmiah yang        dapat diper-
   tanggung    jawabkan     kebenarannya
   dibanding keputusan murni.
 Statistika  deskriptif   berhubungan
  dengan metode dalam mendeskripsikan,
  menggambarkan,    menjabarkan,   atau
  menguraikan data agar dapat dimengerti
  orang yang membaca atau yang
  membutuhkan.

 Secara deskriptif, data disajikan dalam
  bentuk: nilai rata-rata hitung, median,
  modus,     standar     deviasi,     varians,
  persen/proporsi, tabel distribusi frekuensi,
  diagram atau grafik, dan gambar.
 Statistika inferensi berhubungan dengan
  cara penarikan kesimpulan berdasarkan
  data yang diperoleh dari sampel untuk
  menggambarkan karakteristik atau ciri dari
  suatu populasi.

 Pada      statistika   inferensi    biasanya
  dilakukan      pengujian     hipotesis   dan
  pendugaan mengenai karakteristik dari
  suatu populasi seperti mean, standar
  deviasi, dan varians.
 Dalam statistika inferensi dilakukan
  generalisasi karena data yang dianalisis
  adalah data sampel yang dianggap wakil
  dari populasi.

 Data adalah informasi yang diperlukan
  untuk membantu kita dalam membuat
  keputusan pada situasi tertentu.
    Dari segi jenisnya kita mengenal dua
     jenis data yaitu
     Data internal (primer) adalah data
       yang diperoleh lansung dari responden
       seperti hasil tes, hasil angket,
       karakteristik    responden,     kinerja
       organisasi, dan lain-lain.
     Data eksternal (sekunder) adalah
       data yang diperoleh tidak secara
       lansung dari responden, seperti dari
       BPS.
 Dari segi tipenya, ada dua jenis data yaitu
  (1) data berupa angka yang disebut data
  kuantitatif, yang nilainya dapat berubah-
  ubah, dan (2) data yang bukan angka
  disebut data kualitatif.

 Data kualitatif berbentuk kategori atau
  atribut, misalnya manis, rusak, gagal,
  rajin, baik, tinggi, rendah, sakit, sembuh,
  dan lain-lain.
 Data kuantitatif dibagi dua yaitu data nominal
  dan data kontinum.

 Data nominal diperoleh dari hasil perhitungan,
  seperti: Program Pasca Unhalu menerima 60
  mahasiswa baru, jumlah siswa di sekolah X 350
  orang, dll.

 Data kontinum adalah data yang bervariasi
  menurut tingkatan, dan diperoleh melalui hasil
  pengukuran, seperti: Tinggi badan Amir 170 cm,
  Berat badan Ani 55 kg, rata-rata hasil belajar
  kelas X1 7,65, dll.
 Data kontinum dibagi tiga yaitu data
  ordinal, data interval, dan data ratio.

 Data ordinal adalah data yang berbentuk
  rangking/peringkat, misalnya juara I, juara
  II, juara III, dsb.
 Contoh:
     I        II      III IV  V     VI

   98     93     76    70      56    40
 Data interval adalah data yang jaraknya
  sama tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak.
  Contoh: nilai kelulusan mata kuliah A, B,
   C, D, E; skor IQ, waktu (menit, jam,
  hari, bulan, dan tahun).

 Data ratio adalah data yang jaraknya
  sama dan mempunyai nilai nol mutlak.
  Contoh berat, tinggi, data volume, data
  suhu badan, data hasil belajar,dll.
TEKNIK PENYAJIAN DATA
1. Penyajian Data dengan Tabel/Daftar

                  Tabel 1
   Jumlah PNS Menurut Golongan di Kantor X
                       Banyaknya (Orang)
        Golongan
              I             703.827
             II            1.917.920
            III             309.337
            IV               17.574
         Jumlah            2.948.658
Tabel 2 Nilai Ujian Statistika 80 Orang Mahasiswa

                      Banyak Mahasiswa (F)
       Nilai Ujian
       31 - 40                   2
       41 - 50                   3
       51 - 60                   5
       61 - 70                  14
       71 - 80                  24
       81 - 90                  20
      91 - 100                  12
        Jumlah                  80
2. Penyajian Data dengan Grafik/Diagram

Data jumlah penduduk di Kota X tahun 2004  2010

 Tahun   2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010


Jumlah    0,5   0,7   1,2   1,4   1,5   1,6   1,8
  Pen-
 duduk
2011

        2010

        2009

        2008

        2007
Tahun




        2006

        2005

        2004

        2003

        2002

        2001
               0,5    0,7     1,2     1,4     1,5    1,6        1,8
                              Jumlah Penduduk


                Grafik Jumlah Penduduk Kota X Tahun 2004-2010
3. Penyajian Data dengan Grafik Batang
 Data jumlah penduduk di Kota X tahun
 2004 - 2010

Tahun    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah   0,5   0,7   1,2   1,4   1,5   1,6   1,8
  Pen-
 duduk
Grafik Jumlah Pe nduduk Kota X Tahun 1998 - 2004


        2011


        2010


        2009


        2008


        2007
Tahun




        2006


        2005


        2004


        2003


        2002


        2001
                 0,5     0,7     1,2      1,4     1,5     1,6     1,8
                                  Jumlah Penduduk
4. Penyajian Data dengan Grafik Lingkaran
Data jumlah penduduk Kota X tahun 2004 - 2010

                                    0,5
                                    0,7
                                    1,2
                                    1,4
                                    1,5
                                    1,6
                                    1,8
5. Penyajian Data dengan Distribusi Frekuensi

Langkah-langkah:
1. Tentukan data maksimum dan data minimum
   dari data mentah, kemudian cari range (r)
   dengan cara data maxim  data mini)

2. Tentukan banyaknya kelas sesuai kebutuhan.
   jika data dalam jumlah besar maka digunakan
   aturan Sturgess yaitu k = 1 + 3,3 log n, dimana
   k adalah banyak kelas, dan n adalah
   banyaknya data.
3. Tentukan panjang kelas dengan membagi range
    (r) dengan banyaknya kelas ( k)

4. Tentukan kelas interval pertama dan seterus-
    nya.

5. Tentukan batas bawah kelas dengan mengu-
    rangi 0,5 pada ujung kelas bawah, dan
    tambahkan 0,5 pada ujung kelas atas.

6. Hitung Frekuensi Absolut dan Frekuensi Relatif
Contoh data hasil penelitian dari 35
orang sampel:

136, 151, 130, 128, 134, 170,, 164, 154,
146, 105, 144, 135, 115, 135 137, 149,
120, 104, 152, 133, 128, 116, 126, 106,
153, 154, 144, 175, 135, 157, 107, 173,
153, 129, 135.
Langkah Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi
1. Range (r) = 175  104 = 71.


2. Kelas (k) = 1 + (3,3)log n = 1 + (3,3) log 35 = 1
   + (3,3) (1,54) = 1 + 5,08 = 6 (dibulatkan).

3. Panjang kelas interval (p) yaitu = 11,83 = 12
   (dibulatkan).

4. Memilih ujung bawah kelas interval pertama
   dengan p = 12 sehingga kelas interval pertama
   adalah 104  115 dan seterusnya.
Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kinerja
   No.    Kelas Interval      Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

    1    104     -      115          5                14,29

    2    116     -      127          3                8,57

    3    128     -      139          12               34,29

    4    140     -      151          5                14,29

    5    152     -      163          6                17,14

    6    164     -      175          4                11,42

               JUMLAH                35                100
6. Menggambar Histogram Data Kinerja
    14



    12

F
r   10
e
k
u   8
e
n
s   6
i


    4



    2



    0    //
              103,5   115,5   127,5   139,5      151,5   163,5   175,5

                                Kelas Interval


         Gambar Histogram Kinerja Lembaga Akademi Maritim
                 Pembangunan Jakarta
7. Menggambar Poligon
 Histogram menggambarkan frekuensi, poligon
 menggambarkan nilai tengah kelas interval.
 Tabel Distribusi Frekuensi
  No.    Kelas Interval      Nilai Tengah   Frekuens

   1    104     -      115      109,5          5
   2    116     -      127      121,5          3
   3    128     -      139      133,5         12
   4    140     -      151      145,5          5
   5    152     -      163      157,5          6
   6    164     -      175      169,5          4
              JUMLAH                          35
14

            12

Frekuensi   10

            8

            6

            4

            2

            0
                 109,5   121,5   133,5   145,5   157,5   169,5
                                 Nilai Tengah

            Poligon Kinerja Lembaga Akademi Maritim
                     Pembangunan Jakarta .
UKURAN PEMUSATAN
 Ukuran pemusatan (rata-rata) adalah
  menunjukkan     dimana      suatu     data
  memusat.
 Ukuran pemusatan yang akan dipelajari
  adalah rata-rata hitung, median, dan
  modus.
 Rata-rata hitung (rata-rata) dihitung dgn
  menggunakan rumus untuk data tunggal
  adalah:
X 1 + X 2 + X 3 + ... + Xn       X
   X=                              X =
                  n                     n
 dengan n adalah banyaknya data

 Distribusi nilai ujian statistik 5 orang
  mahasiswa adalah 70, 75, 60, 65, dan 80;
  maka rata-rata nilai ujian statistik tersebut
  adalah:
       70 + 75 + 60 + 65 + 80
  X=                          = 70
                 5
 Untuk data kelompok rata-ratanya dapat
  dihitung dengan rumus:

     f 1 X 1 + f 2 X 2 + f 3 X 3 + ... + f n X n       裡fX
 X =                                               X =
              f 1 + f 2 + f 3 + ... + f n              裡f

  Contoh:Distribusi nilai ujian evaluasi pengajaran
  15 orang mahasiswa adalah 3 orang mendapat
  nilai 60, 5 orang mendapat nilai 65, 4 orang
  mendapat nilai 80, 1 orang mendapat nilai 50,
  dan 2 orang mendapat nilai 95, maka rata-rata
  nilai ujian evaluasi tersebut adalah:
(3x60) + (5 x65) + (4 x80) + (1x50) + (2 x95) 1.065
X=                                              =      = 71
                 3 + 5 + 4 + 1+ 2                  15

 Untuk data yang telah dikelompokan dalam
  tabel distribusi frekuensi, rata-ratanya dapat
  dihitung dengan rumus , dimana X adalah nilai
  tengah.

 Contoh: Data Hasil Belajar Ekonomi Kelas
  Eksperimen dengan STAD
No.   Kelas Interval     Frekuensi Nilai Tengah   F.X
                            (f)         (X)

1     70     -      73      3          71.5       215
2     74     -      77      5          75.5       378
3     78     -      81      6          79.5       477
4     82     -      85      7          83.5       585
5     86     -      89      5          87.5       438
6     90     -      93      3          91.6       275
           Jumlah           29         100        2366
   Nilai rata-rata dari modal 40 perusahaan
    tersebut adalah:       裡fX    2366
                     X =        =        = 81,59
                           裡f       29
   Median: Median adalah nilai tengah dari
    kelompok data yang telah diurutkan.

   Jika banyaknya data ganjil maka median
    adalah data yang letaknya paling tengah,
    dan jika banyaknya data genap maka
    median adalah rata-rata nilai dari dua
    data yang terletak ditengah.
 Data yang disajikan dalam tabel distribusi
  frekuensi, mediannya dihitung dengan
  menggunakan rumus:
            錚 1 / 2n  F 錚
  Me = b + P錚
            錚            錚
                         錚
            錚      f     錚

  b=  batas bawah kelas median
  p=  panjang kelas median adalah
  n=   ukuran sampel
  F=  jumlah semua frekuensi dengan tanda
     kelas lebih kecil dari tanda kelas median
  f = frekuensi kelas median
No.   Kelas Interval     Frekuensi   Nilai Tengah   F.X
                            (f)           (X)

1     70     -      73      3            71.5
                                                    215
2     74     -      77      5            75.5
                                                    378
3     78     -      81      6            79.5
                                                    477
4     82     -      85      7            83.5
                                                    585
5     86     -      89      5            87.5
                                                    438
6     90     -      93      3            91.6
                                                    275
           Jumlah           29           100
                                                    2366
    b = batas bawah kelas median adalah
     81,5
    p = panjang kelas median adalah 4
    n = ukuran sampel 29
    F = jumlah semua frekuensi sebelum
     kelas median adalah 14
    f = frekuensi kelas median 7
                  錚 1 / 2( 29)  12 錚              錚 2,50 錚
    Me = 81,5 + 4 錚                 錚   = 81,5 + 4 錚      錚
                  錚         7       錚              錚 7 錚
     = 81,5 + 4(0,36)            = 81,5 + 1,44 = 82,94 = 83
 C. Modus. Modus adalah data atau gejala yang
  paling sering muncul atau terjadi.

 Untuk data berkelompok yang disajikan dalam
  tabel distribusi frekuensi, modusnya dapat
  dihitung dengan menggunakan rumus:
            錚 b1         錚
 Mo = b + p 錚b +
            錚    b2
                         錚 dimana:
                         錚
            錚 1          錚

 b = batas bawah kelas modus
 p = panjang kelas
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
        kelas interval dengan tanda kelas yang
        lebih kecil sebelum tanda kelas modus.

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
     kelas interval dengan tanda kelas yang lebih
     besar sesudah tanda kelas modus

  Contoh: Data Hasil Belajar Ekonomi Kelas
  Eksperimen dengan STAD
No.   Kelas Interval     Frekuensi Nilai Tengah   F.X
                            (f)         (X)

1     70     -      73      3          71.5       215
2     74     -      77      5          75.5       378
3     78     -      81      6          79.5       477
4     82     -      85      7          83.5       585
5     86     -      89      5          87.5       438
6     90     -      93      3          91.6       275
           Jumlah           29         100        2366
 Berdasarkan data pada tabel di atas maka
    Modus dapat dihitung dengan rumus:
   Mo = b + p   錚 b1 錚    dimana:
                  錚
                  錚 b +b 錚件7
                  錚 1   2 錚


 b = batas bawah kelas modus adalah 81,5
 p = panjang kelas adalah 4
 b1 = frekuensi kelas modus  frekuensi kelas
      interval sebelum kelas modus adalah 1
 b2 = frekuensi kelas modus - frekuensi kelas
      sesudah kelas modus adalah 2
錚 1 錚
Mo = 81,5 + 4   錚     錚
                錚1+ 2 錚

   = 81,5 + 4 (0,33) = 81,5 + 1,32
   = 82,82 = 83 (dibulatkan).
  Jadi modusnya adalah 83.

More Related Content

Statistik dasar s2

  • 1. STATISTIKA MATERI KULIAH OLEH DR. RAMLY, M.PD
  • 2. KONSEP DASAR STATISTIKA Pengertian Statistik dan Statistika Secara sederhana statistik adalah data; seperti harga barang A, jumlah penduduk, angka kecelakaan, hasil ujian, dll. Secara luas, statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka, maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel, atau digram yang menggambarkan suatu keadaan tertentu.
  • 3. Secara sederhana statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik. Secara luas statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis, dan menarik kesimpulan, atau menginter- pretasikan data.
  • 4. Kegunaan Statistika 1. Statistik dapat memperjelas sebuah pernyataan yang bersifat kualitatif menjadi pernyataan yang bersifat kuantitatif, seperti Sebagian besar penduduk di kota X adalah ekonomi lemah. 70% penduduk di kota X adalah ekonomi lemah.
  • 5. 2. Menyajikan data dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dipahami dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan gambar. 3. Membantu pembaca melihat sifat- sifat data secara cepat dengan cara membandingkan berbagai kelompok data dari berbagai kelas yang ada.
  • 6. 4. Interprestasi data yang baik, membantu menunjukan berbagai temuan, melakukan peramalan, menguji hipotesis, dan mengambil keputusan. 5. Membantu kita dalam membuat keputus- an yang ilmiah yang dapat diper- tanggung jawabkan kebenarannya dibanding keputusan murni.
  • 7. Statistika deskriptif berhubungan dengan metode dalam mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data agar dapat dimengerti orang yang membaca atau yang membutuhkan. Secara deskriptif, data disajikan dalam bentuk: nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi, varians, persen/proporsi, tabel distribusi frekuensi, diagram atau grafik, dan gambar.
  • 8. Statistika inferensi berhubungan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi. Pada statistika inferensi biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik dari suatu populasi seperti mean, standar deviasi, dan varians.
  • 9. Dalam statistika inferensi dilakukan generalisasi karena data yang dianalisis adalah data sampel yang dianggap wakil dari populasi. Data adalah informasi yang diperlukan untuk membantu kita dalam membuat keputusan pada situasi tertentu.
  • 10. Dari segi jenisnya kita mengenal dua jenis data yaitu Data internal (primer) adalah data yang diperoleh lansung dari responden seperti hasil tes, hasil angket, karakteristik responden, kinerja organisasi, dan lain-lain. Data eksternal (sekunder) adalah data yang diperoleh tidak secara lansung dari responden, seperti dari BPS.
  • 11. Dari segi tipenya, ada dua jenis data yaitu (1) data berupa angka yang disebut data kuantitatif, yang nilainya dapat berubah- ubah, dan (2) data yang bukan angka disebut data kualitatif. Data kualitatif berbentuk kategori atau atribut, misalnya manis, rusak, gagal, rajin, baik, tinggi, rendah, sakit, sembuh, dan lain-lain.
  • 12. Data kuantitatif dibagi dua yaitu data nominal dan data kontinum. Data nominal diperoleh dari hasil perhitungan, seperti: Program Pasca Unhalu menerima 60 mahasiswa baru, jumlah siswa di sekolah X 350 orang, dll. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan, dan diperoleh melalui hasil pengukuran, seperti: Tinggi badan Amir 170 cm, Berat badan Ani 55 kg, rata-rata hasil belajar kelas X1 7,65, dll.
  • 13. Data kontinum dibagi tiga yaitu data ordinal, data interval, dan data ratio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking/peringkat, misalnya juara I, juara II, juara III, dsb. Contoh: I II III IV V VI 98 93 76 70 56 40
  • 14. Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh: nilai kelulusan mata kuliah A, B, C, D, E; skor IQ, waktu (menit, jam, hari, bulan, dan tahun). Data ratio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh berat, tinggi, data volume, data suhu badan, data hasil belajar,dll.
  • 15. TEKNIK PENYAJIAN DATA 1. Penyajian Data dengan Tabel/Daftar Tabel 1 Jumlah PNS Menurut Golongan di Kantor X Banyaknya (Orang) Golongan I 703.827 II 1.917.920 III 309.337 IV 17.574 Jumlah 2.948.658
  • 16. Tabel 2 Nilai Ujian Statistika 80 Orang Mahasiswa Banyak Mahasiswa (F) Nilai Ujian 31 - 40 2 41 - 50 3 51 - 60 5 61 - 70 14 71 - 80 24 81 - 90 20 91 - 100 12 Jumlah 80
  • 17. 2. Penyajian Data dengan Grafik/Diagram Data jumlah penduduk di Kota X tahun 2004 2010 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8 Pen- duduk
  • 18. 2011 2010 2009 2008 2007 Tahun 2006 2005 2004 2003 2002 2001 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8 Jumlah Penduduk Grafik Jumlah Penduduk Kota X Tahun 2004-2010
  • 19. 3. Penyajian Data dengan Grafik Batang Data jumlah penduduk di Kota X tahun 2004 - 2010 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8 Pen- duduk
  • 20. Grafik Jumlah Pe nduduk Kota X Tahun 1998 - 2004 2011 2010 2009 2008 2007 Tahun 2006 2005 2004 2003 2002 2001 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8 Jumlah Penduduk
  • 21. 4. Penyajian Data dengan Grafik Lingkaran Data jumlah penduduk Kota X tahun 2004 - 2010 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8
  • 22. 5. Penyajian Data dengan Distribusi Frekuensi Langkah-langkah: 1. Tentukan data maksimum dan data minimum dari data mentah, kemudian cari range (r) dengan cara data maxim data mini) 2. Tentukan banyaknya kelas sesuai kebutuhan. jika data dalam jumlah besar maka digunakan aturan Sturgess yaitu k = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyak kelas, dan n adalah banyaknya data.
  • 23. 3. Tentukan panjang kelas dengan membagi range (r) dengan banyaknya kelas ( k) 4. Tentukan kelas interval pertama dan seterus- nya. 5. Tentukan batas bawah kelas dengan mengu- rangi 0,5 pada ujung kelas bawah, dan tambahkan 0,5 pada ujung kelas atas. 6. Hitung Frekuensi Absolut dan Frekuensi Relatif
  • 24. Contoh data hasil penelitian dari 35 orang sampel: 136, 151, 130, 128, 134, 170,, 164, 154, 146, 105, 144, 135, 115, 135 137, 149, 120, 104, 152, 133, 128, 116, 126, 106, 153, 154, 144, 175, 135, 157, 107, 173, 153, 129, 135.
  • 25. Langkah Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi 1. Range (r) = 175 104 = 71. 2. Kelas (k) = 1 + (3,3)log n = 1 + (3,3) log 35 = 1 + (3,3) (1,54) = 1 + 5,08 = 6 (dibulatkan). 3. Panjang kelas interval (p) yaitu = 11,83 = 12 (dibulatkan). 4. Memilih ujung bawah kelas interval pertama dengan p = 12 sehingga kelas interval pertama adalah 104 115 dan seterusnya.
  • 26. Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kinerja No. Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 104 - 115 5 14,29 2 116 - 127 3 8,57 3 128 - 139 12 34,29 4 140 - 151 5 14,29 5 152 - 163 6 17,14 6 164 - 175 4 11,42 JUMLAH 35 100
  • 27. 6. Menggambar Histogram Data Kinerja 14 12 F r 10 e k u 8 e n s 6 i 4 2 0 // 103,5 115,5 127,5 139,5 151,5 163,5 175,5 Kelas Interval Gambar Histogram Kinerja Lembaga Akademi Maritim Pembangunan Jakarta
  • 28. 7. Menggambar Poligon Histogram menggambarkan frekuensi, poligon menggambarkan nilai tengah kelas interval. Tabel Distribusi Frekuensi No. Kelas Interval Nilai Tengah Frekuens 1 104 - 115 109,5 5 2 116 - 127 121,5 3 3 128 - 139 133,5 12 4 140 - 151 145,5 5 5 152 - 163 157,5 6 6 164 - 175 169,5 4 JUMLAH 35
  • 29. 14 12 Frekuensi 10 8 6 4 2 0 109,5 121,5 133,5 145,5 157,5 169,5 Nilai Tengah Poligon Kinerja Lembaga Akademi Maritim Pembangunan Jakarta .
  • 30. UKURAN PEMUSATAN Ukuran pemusatan (rata-rata) adalah menunjukkan dimana suatu data memusat. Ukuran pemusatan yang akan dipelajari adalah rata-rata hitung, median, dan modus. Rata-rata hitung (rata-rata) dihitung dgn menggunakan rumus untuk data tunggal adalah:
  • 31. X 1 + X 2 + X 3 + ... + Xn X X= X = n n dengan n adalah banyaknya data Distribusi nilai ujian statistik 5 orang mahasiswa adalah 70, 75, 60, 65, dan 80; maka rata-rata nilai ujian statistik tersebut adalah: 70 + 75 + 60 + 65 + 80 X= = 70 5
  • 32. Untuk data kelompok rata-ratanya dapat dihitung dengan rumus: f 1 X 1 + f 2 X 2 + f 3 X 3 + ... + f n X n 裡fX X = X = f 1 + f 2 + f 3 + ... + f n 裡f Contoh:Distribusi nilai ujian evaluasi pengajaran 15 orang mahasiswa adalah 3 orang mendapat nilai 60, 5 orang mendapat nilai 65, 4 orang mendapat nilai 80, 1 orang mendapat nilai 50, dan 2 orang mendapat nilai 95, maka rata-rata nilai ujian evaluasi tersebut adalah:
  • 33. (3x60) + (5 x65) + (4 x80) + (1x50) + (2 x95) 1.065 X= = = 71 3 + 5 + 4 + 1+ 2 15 Untuk data yang telah dikelompokan dalam tabel distribusi frekuensi, rata-ratanya dapat dihitung dengan rumus , dimana X adalah nilai tengah. Contoh: Data Hasil Belajar Ekonomi Kelas Eksperimen dengan STAD
  • 34. No. Kelas Interval Frekuensi Nilai Tengah F.X (f) (X) 1 70 - 73 3 71.5 215 2 74 - 77 5 75.5 378 3 78 - 81 6 79.5 477 4 82 - 85 7 83.5 585 5 86 - 89 5 87.5 438 6 90 - 93 3 91.6 275 Jumlah 29 100 2366
  • 35. Nilai rata-rata dari modal 40 perusahaan tersebut adalah: 裡fX 2366 X = = = 81,59 裡f 29 Median: Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang telah diurutkan. Jika banyaknya data ganjil maka median adalah data yang letaknya paling tengah, dan jika banyaknya data genap maka median adalah rata-rata nilai dari dua data yang terletak ditengah.
  • 36. Data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, mediannya dihitung dengan menggunakan rumus: 錚 1 / 2n F 錚 Me = b + P錚 錚 錚 錚 錚 f 錚 b= batas bawah kelas median p= panjang kelas median adalah n= ukuran sampel F= jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median f = frekuensi kelas median
  • 37. No. Kelas Interval Frekuensi Nilai Tengah F.X (f) (X) 1 70 - 73 3 71.5 215 2 74 - 77 5 75.5 378 3 78 - 81 6 79.5 477 4 82 - 85 7 83.5 585 5 86 - 89 5 87.5 438 6 90 - 93 3 91.6 275 Jumlah 29 100 2366
  • 38. b = batas bawah kelas median adalah 81,5 p = panjang kelas median adalah 4 n = ukuran sampel 29 F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median adalah 14 f = frekuensi kelas median 7 錚 1 / 2( 29) 12 錚 錚 2,50 錚 Me = 81,5 + 4 錚 錚 = 81,5 + 4 錚 錚 錚 7 錚 錚 7 錚 = 81,5 + 4(0,36) = 81,5 + 1,44 = 82,94 = 83
  • 39. C. Modus. Modus adalah data atau gejala yang paling sering muncul atau terjadi. Untuk data berkelompok yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, modusnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus: 錚 b1 錚 Mo = b + p 錚b + 錚 b2 錚 dimana: 錚 錚 1 錚 b = batas bawah kelas modus p = panjang kelas
  • 40. b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus. b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modus Contoh: Data Hasil Belajar Ekonomi Kelas Eksperimen dengan STAD
  • 41. No. Kelas Interval Frekuensi Nilai Tengah F.X (f) (X) 1 70 - 73 3 71.5 215 2 74 - 77 5 75.5 378 3 78 - 81 6 79.5 477 4 82 - 85 7 83.5 585 5 86 - 89 5 87.5 438 6 90 - 93 3 91.6 275 Jumlah 29 100 2366
  • 42. Berdasarkan data pada tabel di atas maka Modus dapat dihitung dengan rumus: Mo = b + p 錚 b1 錚 dimana: 錚 錚 b +b 錚件7 錚 1 2 錚 b = batas bawah kelas modus adalah 81,5 p = panjang kelas adalah 4 b1 = frekuensi kelas modus frekuensi kelas interval sebelum kelas modus adalah 1 b2 = frekuensi kelas modus - frekuensi kelas sesudah kelas modus adalah 2
  • 43. 錚 1 錚 Mo = 81,5 + 4 錚 錚 錚1+ 2 錚 = 81,5 + 4 (0,33) = 81,5 + 1,32 = 82,82 = 83 (dibulatkan). Jadi modusnya adalah 83.