VIP Lift - Thang my gia ?nh - Homelift - Platform liftVIP LIFT ASIA
?
This document compares specifications for several lift/elevator models:
- The Compact and Compact with Cabin models are rated for indoor use and can accommodate up to 6 stops and 13 meters of travel. Dimensions and power sources are similar.
- The Cibes A7000 and A5000 models are also rated for indoor use and up to 13 meters/6 stops. The A5000 has a larger platform and motor.
- The Cibes A8000 is designed for indoor/outdoor use, higher loads, and larger dimensions than the Compact models.
Makalah ini membahas tentang sinyal komunikasi, perangkat transmisi, dan media transmisi dalam telekomunikasi. Topik utama yang dibahas adalah sinyal analog dan digital, modulasi sinyal, jenis media nirkabel dan fisik, serta metode transmisi baseband dan broadband.
The document summarizes Canada's digital landscape in 2014. It notes that Canadians spent 35 hours per month online on desktop computers and online video was growing in importance. Smartphone adoption increased to 75% of mobile users in Canada, with Android the top platform at 44% market share. The digital ad market was healthy and growing, though over half of display ads were not viewed. Online engagement remained high while smartphone and tablet viewing of TV and video grew rapidly.
Presentation World Park Congress 2014 E-KKP3K IndonesiaSuraji Suraji
?
Indonesia has committed to conserving 20 million hectares of coastal and marine areas by 2020. As of 2013, Indonesia had designated over 15 million hectares as marine protected areas across 131 sites. Management effectiveness of the sites is evaluated using a standardized tool, with 100 sites assessed in 2013 and 2014. The results showed that most sites were only established or managed at a minimum level, with few achieving optimal management. Efforts to improve management include capacity building, periodic evaluations, management effectiveness awards, and the establishment of a national marine protected area trust fund to help address limited funding.
The document outlines tasks for rebranding including redesigning an outdated logo, creating a consistent brand with a color scheme and theme, and designing new marketing pieces and business cards. It also lists time management, learning new design tricks, and improving client communication as additional tasks.
The document summarizes Canada's digital landscape in 2014. It notes that Canadian users spent 35 hours per month online on desktop computers. Online video was growing in importance as online engagement remained high and smartphone/tablet viewing of TV and video increased rapidly. The digital ad market in Canada was healthy and growing, with over 600 billion display ad impressions in 2013, though ad viewability remained an issue. Smartphone adoption had soared to 75% of Canadian mobile users, with Android leading as the top mobile platform with 44% market share.
This document discusses several theories related to media and technology use. It explains how Netflix uses user data to recommend shows and movies. It also describes how smart phones are used to fulfill different needs and will become more compact and projectable. The document discusses how cars are integrating more technology and will become more voice-controlled. It explores how innovations are communicated through social networks over time and how video games target different audiences and are becoming more interactive.
BOBLME - Indonesia MPA effectiveness management statusSuraji Suraji
?
BOBLME Marine Protected Area Working Group Meeting telah dilaksanakan di Penang, Malaysia pada tanggal 11-12 Februari 2014. Pertemuan dihadiri oleh perwakilan dari delapan negara, yaitu Indonesia, Bangladesh, India, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Sri Langka dan Tahiland. Delri dalam pertemuan tersebut terdiri dari perwakilan Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan dan Direktorat sumberdaya Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Tujuan pelaksanaan dari pertemuan ini adalah : (1) Melakukan updating dan validasi data dan informasi Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang berada di wilayah BOBLME; (2) Menyelesaikan ringkasan kebijakan (Policy Brief) Kawasan Konservasi Perairan di setiap negara anggota BOBLME; (3) Membahas, Mengembangkan dan merekomendasikan program berkelanjutan dan arah kebijkan pengelolaan KKP untuk perikanan dan konservasi keanekaraman hayati baik dari negara maupun perspektif lintas batas; (4) Melaporkan pelaksanaan kegiatatan BOBLME terkait manajemen efektivitas kawasan konservasi perairan.
Pertemuan BOBLME Marine Protected Area Working Group Meeting dibuka oleh Dr. Sarah Park, Discipline Director of NRM, Worldfish. Mr Ku Kassim Bin Yaacob, FRI Penang, DOF dan Mr. Abd. Munthalib Juli, DMP, MoNRE, Putrajaya. Adapun Fasilitator dalam pertemuan ini adalah Dr. Kuperam Viswanathan, Universiti Utrara Malaysia.
Hasil dari pertemuan tersebut diantaranya :
1. Berdasarkan dari data yang di sampaikan oleh BOBLME melalui wordfish bahwa terdapat 15 KKP Indonesia berada di kawasan BOBLME telah di update dan di validasi menjadi 19 KKP dengan total luasan 7.267 KM2
2. Kedelapan negara anggota BOBLME telah menyelesaikan dan melaporkan draft akhir ringkasan kebijakan (Policy Brief) Kawasan Konservasi Perairan
3. Indonesia melaporkan pelaksanaan proyek BOBLME manajemen efektivitas kawasan konservasi perairan di KKPD Pulau Weh Sabang dan TWP Pulau Pieh.
4. Kedelapan anggota BOBLME sepakat untuk memperpanjang proyek BOBLME Marine Protected Area
5. Indonesia mengusulkan 19 KKP yang terdapat dalam kawasan BOBLME masuk kedalam proyek manajemen efektivitas kawasan konservasi perairan BOBLME Marine Protected Area
6. Indonesia mengusukan adanya manajeman plan bersama terkait pengelolaan KKP di kawasan BOBLME
7. Pihak BOBLME mengusulkan proyek transbondary MPA dengan pilot negara Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Pertemuan di tutup oleh Dr. Rudolf Hermes selaku Chief Technical Advisor BOBLME. Dalam sambutannya disampaikan ucapan terimakasih kepada semua perserta yang menghadiri dan berperan aktif pada pertemuan ini, sehingga output yang diharapakan dalam pertemuan BOBLME Marine Protected Area Working Group terpenuhi.
This document analyzes Starbucks' strategic position and provides recommendations. It summarizes Starbucks' history, mission, objectives and strategies. An external analysis of the coffee shop industry is presented. Three strategic themes are proposed: aggressive Asian expansion, increased technology use, and domestic expansion. The recommendation is aggressive Asian expansion to establish Teavana and introduce Starbucks brands, with a four-year implementation plan. Justification cites expansion opportunities in Asia by tailoring offerings and rewarding employees. The strategies aim to continue Starbucks' values of fair trade and local employment.
The document outlines tasks for rebranding including redesigning an outdated logo, creating a consistent brand with a color scheme and theme, and designing new marketing pieces and business cards. It also lists time management, learning new design tricks, and improving client communication as additional tasks.
The document summarizes Canada's digital landscape in 2014. It notes that Canadian users spent 35 hours per month online on desktop computers. Online video was growing in importance as online engagement remained high and smartphone/tablet viewing of TV and video increased rapidly. The digital ad market in Canada was healthy and growing, with over 600 billion display ad impressions in 2013, though ad viewability remained an issue. Smartphone adoption had soared to 75% of Canadian mobile users, with Android leading as the top mobile platform with 44% market share.
This document discusses several theories related to media and technology use. It explains how Netflix uses user data to recommend shows and movies. It also describes how smart phones are used to fulfill different needs and will become more compact and projectable. The document discusses how cars are integrating more technology and will become more voice-controlled. It explores how innovations are communicated through social networks over time and how video games target different audiences and are becoming more interactive.
BOBLME - Indonesia MPA effectiveness management statusSuraji Suraji
?
BOBLME Marine Protected Area Working Group Meeting telah dilaksanakan di Penang, Malaysia pada tanggal 11-12 Februari 2014. Pertemuan dihadiri oleh perwakilan dari delapan negara, yaitu Indonesia, Bangladesh, India, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Sri Langka dan Tahiland. Delri dalam pertemuan tersebut terdiri dari perwakilan Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan dan Direktorat sumberdaya Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Tujuan pelaksanaan dari pertemuan ini adalah : (1) Melakukan updating dan validasi data dan informasi Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang berada di wilayah BOBLME; (2) Menyelesaikan ringkasan kebijakan (Policy Brief) Kawasan Konservasi Perairan di setiap negara anggota BOBLME; (3) Membahas, Mengembangkan dan merekomendasikan program berkelanjutan dan arah kebijkan pengelolaan KKP untuk perikanan dan konservasi keanekaraman hayati baik dari negara maupun perspektif lintas batas; (4) Melaporkan pelaksanaan kegiatatan BOBLME terkait manajemen efektivitas kawasan konservasi perairan.
Pertemuan BOBLME Marine Protected Area Working Group Meeting dibuka oleh Dr. Sarah Park, Discipline Director of NRM, Worldfish. Mr Ku Kassim Bin Yaacob, FRI Penang, DOF dan Mr. Abd. Munthalib Juli, DMP, MoNRE, Putrajaya. Adapun Fasilitator dalam pertemuan ini adalah Dr. Kuperam Viswanathan, Universiti Utrara Malaysia.
Hasil dari pertemuan tersebut diantaranya :
1. Berdasarkan dari data yang di sampaikan oleh BOBLME melalui wordfish bahwa terdapat 15 KKP Indonesia berada di kawasan BOBLME telah di update dan di validasi menjadi 19 KKP dengan total luasan 7.267 KM2
2. Kedelapan negara anggota BOBLME telah menyelesaikan dan melaporkan draft akhir ringkasan kebijakan (Policy Brief) Kawasan Konservasi Perairan
3. Indonesia melaporkan pelaksanaan proyek BOBLME manajemen efektivitas kawasan konservasi perairan di KKPD Pulau Weh Sabang dan TWP Pulau Pieh.
4. Kedelapan anggota BOBLME sepakat untuk memperpanjang proyek BOBLME Marine Protected Area
5. Indonesia mengusulkan 19 KKP yang terdapat dalam kawasan BOBLME masuk kedalam proyek manajemen efektivitas kawasan konservasi perairan BOBLME Marine Protected Area
6. Indonesia mengusukan adanya manajeman plan bersama terkait pengelolaan KKP di kawasan BOBLME
7. Pihak BOBLME mengusulkan proyek transbondary MPA dengan pilot negara Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Pertemuan di tutup oleh Dr. Rudolf Hermes selaku Chief Technical Advisor BOBLME. Dalam sambutannya disampaikan ucapan terimakasih kepada semua perserta yang menghadiri dan berperan aktif pada pertemuan ini, sehingga output yang diharapakan dalam pertemuan BOBLME Marine Protected Area Working Group terpenuhi.
This document analyzes Starbucks' strategic position and provides recommendations. It summarizes Starbucks' history, mission, objectives and strategies. An external analysis of the coffee shop industry is presented. Three strategic themes are proposed: aggressive Asian expansion, increased technology use, and domestic expansion. The recommendation is aggressive Asian expansion to establish Teavana and introduce Starbucks brands, with a four-year implementation plan. Justification cites expansion opportunities in Asia by tailoring offerings and rewarding employees. The strategies aim to continue Starbucks' values of fair trade and local employment.