ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
TUGAS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Oleh:
Nama : Indah Verjayanti
NIM : 140210101074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
SOAL:
1. Apakah perilaku masyarakat mempengaruhi keberlangsungan upaya
konservasi ?
2. Amati tentang implementasi konservasi di Kampus Universitas Jember !
3. Buatlah ! konsep pendidikan konservasi bagi mahasiswa.
JAWABAN:
1. Manusia memegang peranan penting dalam keberlangsungan upaya
konservasi lingkungan. Hal ini dikarenakan manusia adalah salah satu
makhluk hidup yang hidup di bumi ini yang memiliki akal, pikiran, dan
kemampuan untuk melakukan konservasi lingkungan. Seperti yang tertera
dalam definisi konservasi lingkungan berikut.
Pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam hayati secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keragaman dan nilainya (Pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan
Ekosistemnya)
Menurut saya ini adalah definisi yang lebih cocok dalam pembahasan kali
ini. Manusia tidak hanya memanfaatkan tetapi juga turut memelihara
lingkungan yang terdapat sumber daya alam di dalamnya.
Manusia membutuhkan sumber daya alam yang ada di lingkungan untuk
memenuhi kebutuhannya. Perilaku masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya sangat beragam bentuknya. Hal ini dapat mempengaruhi
keseimbangan lingkungan jika dilakukan dengan berlebihan dan tidak
disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Akibatnya, keseimbangan
lingkungan tidak tercapai, rusak, bahkan ada beberapa makhluk hidup yang
punah. Sehingga hal ini tentu tidak sejalan dengan keberlangsungan upaya
konservasi lingkungan.
Seperti yang diungkapkan oleh Mantra (2001) bahwa masalah lingkungan
bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat erat kaitannya
dengan masalah kependudukan dalam kontes penduduk dan pembangunan.
Dalam hal ini kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari
pertambahannya penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup.
Hal ini menandakan bahwa kerusakan lingkungan merupakan kurang
berhasilnya upaya konservasi lingkungan. Berikut adalah contoh-contoh
perilaku masyarakat yang tidak mendukung keberlangsungan konservasi
lingkungan.
ï‚· Adanya revolusi industri
Berawal dari revolusi industri di Inggris yang ditemukannya mesin
sebagai pengganti tenaga manusia. Di awal itu pula pembangunan di
galakan untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat.
Namun, pembangunan yang selama ini dijalankan sebagian besar
merupakan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
Pembangunan yang hanya mementingkan kepentingan ekonomi dan
pemilik modal tanpa memperhatikan segi keseimbangan antara kegiatan
manusia dengan alam.
Pembangunan sektor ekonomi dengan membangun tempat-tempat
produksi secara besar-besaran menyebabkan pembangunan berdampak
pula pada lingkungan. Banyaknya tempat industri telah mengurangi daya
serap tahah terhadap air. Sehingga memunculkan bencana seperti banjir
dan tanah longsor.
ï‚· Penggundulan hutan
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh pemanfaatan secara
berlebihan dan mengakibatkan kerusakan. Akibat lebih jauh, saat musim
hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal
ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat musim kemarau tempat
seperti itu akan mengalami kekurangan air.
Membuka hutan sehinga hutan beralih fungsi yang dapat menguragi
kemampuan hutan untuk mengontrol kadar CO2 (Karbon dioksida) di
alam bebas. Di sisi lain kegiatan manusia yang berlebihan menambah
jumlah CO2 di alam. Hal ini semakin membuat hutan tidak bisa
mengimbangi kegiatan manusia. Hasilnya global warming mengancam
dunia.
ï‚· Penangkapan ikan yang salah
Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau
juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah
perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar
yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
ï‚· Pencemaran
Pencemaran (polusi) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara,
air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya
sejumlah unsur tertentu. Pencemaran ada empat macam, yaitu
pencemaran air, udara, suara, dan tanah. Hal ini dikarenakan perilaku
manusia seperti revolusi industri, dll. Sehingga zat-zat yang dilepaskan di
lingukungan dapat mengganggu kehidupan makhluk yang ada disana.
Gangguan bahkan tekanan yang dialami makhluk hidup membuat mereka
sulit bertahan hidup bahkan mati.
ï‚· Penambangan
Penambangan adalah aktivitas manusia dalam menggali material alam
yang berharga seperti bahan tambang besi,timah,emas dll. Penambangan
secara liar tanpa perlakuan bijak akan memicu kerusakan alam juga.
ï‚· Dan lain-lain
Disamping itu ada banyak perilaku masyarakat yang mendukung upaya
konservasi lingkungan. Berikut adalah contohnya.
ï‚· Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan salah satu warisan leluhur yang diturunkan
secara turun temurun, dari generasi ke generasi. Melalui ritual, mitos,
tradisi pelestarian lingkungan dalam masyarkat sangat mendukung upaya
keberlangsungan konservasi lingkungan.
ï‚· Penyuluhan dan pelatihan
Pengetahuan konservasi dapat dilakukan melalui penyuluhan di
masyarakat. Sedangkan praktiknya lebih menekankan bagaimana cara
melakukan konservasi lingkungan.
ï‚· Bantuan pinjaman modal usaha
Pinjaman lunak bagi Usaha Kecil dan Menengah dalam rangka
memotivasi masyarakat untuk mengembangkan usaha secara lebih
berkembang dan mandiri dengan bijak. Hal ini dapat mengurangi
pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan demi mencari banyak
kebutuhan finansial.
ï‚· Apresiasi dan hukuman
Apresiasi dan hukuman dapat meningkatkan kepedulian, kesadaran dan
memotivasi masyarakat untuk berlomba-lomba dalam melaksanakan
konservasi lingkungan.
ï‚· Bisnis konservasi
Bisnis konservasi merupakan penggabungan upaya konservasi dengan
bisnis. Disatu sisi dapat memenuhi kebutuhan ekonomi, disisi lain juga
mendukung konservasi lingkungan.
ï‚· Wahana wisata dan pendidikan konservasi
Banyak tempat wisata seperti kebun binatang, suaka margasatwa, dan
lain-lain yang sampai saat ini dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi,
sarana pendidikan dan ladang finansial namun berbasis konservasi
lingkungan.
ï‚· Dan lain-lain
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, perilaku masyarakat sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan upaya konservasi lingkungan baik itu yang
mendukung maupun yang tidak mendukung.
2. Implementasi konservasi di Kampus Universitas Jember sudah cukup baik.
Banyak sarana dan prasarana yang mendukung upaya konservasi
lingkungan. Berikut adalah fakta, sarana dan prasarana di Universitas
Jember sebagai bentuk implementasi konservasi lingkungan.
ï‚· Agrotechnopark
Di dalam agrotechnopark terdapat beragam tanaman mulai dari tanaman
hias, buah, sayur, dll. Hasil tanaman buah yang ada didalamnya dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hasil beragam
tanaman hias dalam agrotechnopark juga berusaha untuk melestarikan
keanekaragaman baik di tingkat gen dan spesies. Keanekaragaman yang
ada di dalamnya merupakan upaya untuk mendukung upaya konservasi
lingkungan. Selain itu agrotechnopark ini dimanfaatkan untuk wahana
pendidikan bagi mahasiswa Universitas Jember.
ï‚· Wahana Edukasi Tanaman Obat
Wahana ini terdiri dari kebun tanaman obat, gedung rimpang sebagai
display pemanfaatan tanaman obat, dan green house sebagai etalase
tanaman obat dan tanaman hias (anggrek) yang diharapkan dapat menjadi
wahana edukasi di wilayah Jember dan sekitarnya yang memiliki
keunikan tersendiri. Wahana tanaman obat ini berusaha untuk melindungi
dan melestarikan keberagaman tanaman obat yang ada di Indonesia
sehingga wahana ini mendukung upaya konservasi lingkungan. Kita
ketahui bersama bahwa tanaman obat sangat bermanfaat bagi masyarakat
untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Gedung rimpang juga
mendukung adanya sosialisasi pemanfaatan tanaman obat secara bijak.
Pemanfaatan yang bijak, pelestarian, dan pemeliharaan yang baik yang
dilakukan di wahana ini meupakan prinsip upaya konservasi lingkungan.
ï‚· Penebangan pohon besar di FAPERTA (Fakultas Pertanian)
Baru-baru ini pohon besar yang ada di FAPERTA telah ditebang dan
dimanfaatkan dengan mengubah bentuk menjadi kursi-kursi yang dapat
dibeberapa tempat seperti di CDAST. Penebangan pohon ini tidak
semerta-merta dilakukan. Penebangan pohon ini dikarenakan ukuran
pohon yang sangat besar dan posisinya berada di sekiling gedung-gedung
perkuliahan. Jika tidak ditebang maka dikhawatirkan akan roboh saat
terjadi hujan dan petir. Asas pemanfaatan dengan bijak dan pemeliharaan
lingkungan sekitar merupakan prinsip konservasi lingkungan.
ï‚· Berbagai tanaman hias di setiap tempat di Universitas Jember
Berbagai tanaman hias yang memenuhi lingkungan Universitas Jember
berusaha untuk mempercantik lingkungan sekaligus melestarikan
keragaman tanaman hias. Tanaman tersebut dipelihara bentuknya agar
sesuai proporsi keindahan dan kerapian. Misalnya petugas kebersihan
juga berperan untuk memotong bagian mana yang berlebihan dan kurang
indah dari tanaman hias. Sehingga terdapat aspek pemanfaatan dan
pelestarian yang bijak dalam hal ini.
ï‚· Pohon besar nan rindang
Pohon besar dan rindang yang ada di Universitas Jember sangat banyak.
Pohon ini menjadikan suasana kampus menjadi teduh. Pohon ini
ditumbuhi banyak lumut. Sedangkan lumut itu sendiri merupakan
penyumbang terbesar oksigen. Hal ini menjadikan udara yang dikampus
menjadi sejuk ditengah suasana kota Jember yang penuh dengan polusi.
Oleh karena itu Universitas Jember dijuluki sebagai Green Campus.
Pemanfaatan dan pemeliharaan pohon ini merupakan upaya konservasi
lingkungan.
ï‚· Beberapa mahasiswa suka membuang sampah sembarangan
Program, sarana dan prasaran sudah cukup baik dilakukan Universitas
Jember. Namun tidak dengan mahasiswanya. Beberapa mahasiswa
Universitas Jember kurang memahami dan menerapkan konservasi
lingkungan. Perilaku mahasiswa yang meresahkan hingga sekarang
adalah suka membuang sampah sembarangan. Akhir-akhir ini sering
terlihat sampah-sampah berserakan di Gazebo yang baru dibangun di
beberapa fakultas. Hal ini mencerminkan ketidakpedulian mahasiswa
akan lingkungan kampus dan konservasi lingkungan.
3. Konsep pendidikan konservasi bagi mahasiswa
Pendidikan konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran untuk
membangun semangat mahasiswa, tentang lingkungan untuk
pembangunan berwawasan masa kini dan memperhatikan generasi masa
mendatang.
Tujuan pendidikan konservasi adalah untuk mengubah perilaku dan sikap
yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran
masyarakat tentang nilai – nilai lingkungan dan isu permasalahan
lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk
berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
Ada 3 aspek penting dalam pendidikan konservasi yaitu aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Setiap aspek memiliki cara
pendekatan yang berbeda dalam pencapaiannya.
Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan didapat oleh mahasiswa melalui mata kuliah
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Dimana setiap mahasiswa
hendaknya diwajibkan untuk menempuh mata kuliah tersebut. Untuk
menunjang hal tersebut, pihak universitas hendak lebih gencar dalam
menyediakan sarana pendidikan diluar mata kuliah seperti penyuluhan dan
sosialisasi tentang apa-apa yang terkait dengan lingkungan hidup. Misal:
mengusulkan adanya perkuliahan online via facebook tentang lingkungan
hidup yang ada di Universitas Jember. Hal ini dikarenakan akun media
sosial ini ringan dan banyak digunakan oleh anak muda terutama
mahasiswa. Disamping itu mereka dapat membagikan posting-an dengan
mudah. Memilih materi tentang lingkungan hidup yang ada dilingkungan
kampus sendiri mungkin terkesan sempit cakupannya. Namun ini sebagai
langkah awal untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap
lingkungan terdekat mereka. Mereka dapat melihat sendiri bagaimana
fenomenanya dan dapat lebih peduli dengan lingkungan mereka. Jadi
apapun materinya, seluas apapun materinya, terakhir harus dikaitkan
dengan lingkungan sekitar mereka, yaitu kampus mereka.
Aspek sikap
Dengan adanya aspek pengetahuan yang memadai, diharapkan dapat
memunculkan sikap yang sesuai dengan norma-norma lingkungan. Seperti
membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan, bijak
dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan menyelesaikan permasalahan
dalam lingkungan.
Dengan memberi contoh kepada orang lain, hadiah bagi yang mendukung
konservasi lingkungan dan punisment terhadap yang melanggar konservasi
lingkungan nantinya akan melahirkan komitmen pada mahasiswa.
Aspek keterampilan
Aspek ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara untuk
meningkatkan keterampilan dalam konservasi lingkungan. Melalui
berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampila mahasiswa dapat
diajarkan mengenai sistem 5 R yaitu :
 Reduce berarti mengurangi sampah yang dihasilkan atau mengurangi
penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan.
 Reuse berarti menggunakan kembali.
 Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur
ulang sampah organik, misalnya bekas botol plastik air minum bisa
digunakan sebagai pot tanaman atau bisa juga mendaur ulang kertas
bekas untuk digunakan sebagai bahan kerajinan.
 Replace yaitu mengganti atau menghindari barang yang sekali pakai
dengan barang yang bisa dipakai berulang-ulang.
 Repair yaitu memperbaiki barang-barang yang rusak agar dapat
dipakai kembali.
Berbagai macam lomba, seminar, kegiatan yang dapat mendukung
konservasi lingkungan dan memotivasi mahasiswa untuk melakukan hal
tersebut.

More Related Content

Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup

  • 1. TUGAS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Oleh: Nama : Indah Verjayanti NIM : 140210101074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2017
  • 2. SOAL: 1. Apakah perilaku masyarakat mempengaruhi keberlangsungan upaya konservasi ? 2. Amati tentang implementasi konservasi di Kampus Universitas Jember ! 3. Buatlah ! konsep pendidikan konservasi bagi mahasiswa. JAWABAN: 1. Manusia memegang peranan penting dalam keberlangsungan upaya konservasi lingkungan. Hal ini dikarenakan manusia adalah salah satu makhluk hidup yang hidup di bumi ini yang memiliki akal, pikiran, dan kemampuan untuk melakukan konservasi lingkungan. Seperti yang tertera dalam definisi konservasi lingkungan berikut. Pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam hayati secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keragaman dan nilainya (Pasal 1 ayat (2) Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya) Menurut saya ini adalah definisi yang lebih cocok dalam pembahasan kali ini. Manusia tidak hanya memanfaatkan tetapi juga turut memelihara lingkungan yang terdapat sumber daya alam di dalamnya. Manusia membutuhkan sumber daya alam yang ada di lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sangat beragam bentuknya. Hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan jika dilakukan dengan berlebihan dan tidak disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Akibatnya, keseimbangan lingkungan tidak tercapai, rusak, bahkan ada beberapa makhluk hidup yang punah. Sehingga hal ini tentu tidak sejalan dengan keberlangsungan upaya konservasi lingkungan. Seperti yang diungkapkan oleh Mantra (2001) bahwa masalah lingkungan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat erat kaitannya
  • 3. dengan masalah kependudukan dalam kontes penduduk dan pembangunan. Dalam hal ini kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari pertambahannya penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup. Hal ini menandakan bahwa kerusakan lingkungan merupakan kurang berhasilnya upaya konservasi lingkungan. Berikut adalah contoh-contoh perilaku masyarakat yang tidak mendukung keberlangsungan konservasi lingkungan. ï‚· Adanya revolusi industri Berawal dari revolusi industri di Inggris yang ditemukannya mesin sebagai pengganti tenaga manusia. Di awal itu pula pembangunan di galakan untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat. Namun, pembangunan yang selama ini dijalankan sebagian besar merupakan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Pembangunan yang hanya mementingkan kepentingan ekonomi dan pemilik modal tanpa memperhatikan segi keseimbangan antara kegiatan manusia dengan alam. Pembangunan sektor ekonomi dengan membangun tempat-tempat produksi secara besar-besaran menyebabkan pembangunan berdampak pula pada lingkungan. Banyaknya tempat industri telah mengurangi daya serap tahah terhadap air. Sehingga memunculkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. ï‚· Penggundulan hutan Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh pemanfaatan secara berlebihan dan mengakibatkan kerusakan. Akibat lebih jauh, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air. Membuka hutan sehinga hutan beralih fungsi yang dapat menguragi kemampuan hutan untuk mengontrol kadar CO2 (Karbon dioksida) di alam bebas. Di sisi lain kegiatan manusia yang berlebihan menambah jumlah CO2 di alam. Hal ini semakin membuat hutan tidak bisa
  • 4. mengimbangi kegiatan manusia. Hasilnya global warming mengancam dunia. ï‚· Penangkapan ikan yang salah Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati. ï‚· Pencemaran Pencemaran (polusi) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Pencemaran ada empat macam, yaitu pencemaran air, udara, suara, dan tanah. Hal ini dikarenakan perilaku manusia seperti revolusi industri, dll. Sehingga zat-zat yang dilepaskan di lingukungan dapat mengganggu kehidupan makhluk yang ada disana. Gangguan bahkan tekanan yang dialami makhluk hidup membuat mereka sulit bertahan hidup bahkan mati. ï‚· Penambangan Penambangan adalah aktivitas manusia dalam menggali material alam yang berharga seperti bahan tambang besi,timah,emas dll. Penambangan secara liar tanpa perlakuan bijak akan memicu kerusakan alam juga. ï‚· Dan lain-lain Disamping itu ada banyak perilaku masyarakat yang mendukung upaya konservasi lingkungan. Berikut adalah contohnya. ï‚· Kearifan Lokal Kearifan lokal merupakan salah satu warisan leluhur yang diturunkan secara turun temurun, dari generasi ke generasi. Melalui ritual, mitos, tradisi pelestarian lingkungan dalam masyarkat sangat mendukung upaya keberlangsungan konservasi lingkungan. ï‚· Penyuluhan dan pelatihan
  • 5. Pengetahuan konservasi dapat dilakukan melalui penyuluhan di masyarakat. Sedangkan praktiknya lebih menekankan bagaimana cara melakukan konservasi lingkungan. ï‚· Bantuan pinjaman modal usaha Pinjaman lunak bagi Usaha Kecil dan Menengah dalam rangka memotivasi masyarakat untuk mengembangkan usaha secara lebih berkembang dan mandiri dengan bijak. Hal ini dapat mengurangi pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan demi mencari banyak kebutuhan finansial. ï‚· Apresiasi dan hukuman Apresiasi dan hukuman dapat meningkatkan kepedulian, kesadaran dan memotivasi masyarakat untuk berlomba-lomba dalam melaksanakan konservasi lingkungan. ï‚· Bisnis konservasi Bisnis konservasi merupakan penggabungan upaya konservasi dengan bisnis. Disatu sisi dapat memenuhi kebutuhan ekonomi, disisi lain juga mendukung konservasi lingkungan. ï‚· Wahana wisata dan pendidikan konservasi Banyak tempat wisata seperti kebun binatang, suaka margasatwa, dan lain-lain yang sampai saat ini dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi, sarana pendidikan dan ladang finansial namun berbasis konservasi lingkungan. ï‚· Dan lain-lain Jadi, dapat disimpulkan bahwa, perilaku masyarakat sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan upaya konservasi lingkungan baik itu yang mendukung maupun yang tidak mendukung. 2. Implementasi konservasi di Kampus Universitas Jember sudah cukup baik. Banyak sarana dan prasarana yang mendukung upaya konservasi lingkungan. Berikut adalah fakta, sarana dan prasarana di Universitas Jember sebagai bentuk implementasi konservasi lingkungan. ï‚· Agrotechnopark
  • 6. Di dalam agrotechnopark terdapat beragam tanaman mulai dari tanaman hias, buah, sayur, dll. Hasil tanaman buah yang ada didalamnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hasil beragam tanaman hias dalam agrotechnopark juga berusaha untuk melestarikan keanekaragaman baik di tingkat gen dan spesies. Keanekaragaman yang ada di dalamnya merupakan upaya untuk mendukung upaya konservasi lingkungan. Selain itu agrotechnopark ini dimanfaatkan untuk wahana pendidikan bagi mahasiswa Universitas Jember. ï‚· Wahana Edukasi Tanaman Obat Wahana ini terdiri dari kebun tanaman obat, gedung rimpang sebagai display pemanfaatan tanaman obat, dan green house sebagai etalase tanaman obat dan tanaman hias (anggrek) yang diharapkan dapat menjadi wahana edukasi di wilayah Jember dan sekitarnya yang memiliki keunikan tersendiri. Wahana tanaman obat ini berusaha untuk melindungi dan melestarikan keberagaman tanaman obat yang ada di Indonesia sehingga wahana ini mendukung upaya konservasi lingkungan. Kita ketahui bersama bahwa tanaman obat sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Gedung rimpang juga
  • 7. mendukung adanya sosialisasi pemanfaatan tanaman obat secara bijak. Pemanfaatan yang bijak, pelestarian, dan pemeliharaan yang baik yang dilakukan di wahana ini meupakan prinsip upaya konservasi lingkungan. ï‚· Penebangan pohon besar di FAPERTA (Fakultas Pertanian) Baru-baru ini pohon besar yang ada di FAPERTA telah ditebang dan dimanfaatkan dengan mengubah bentuk menjadi kursi-kursi yang dapat dibeberapa tempat seperti di CDAST. Penebangan pohon ini tidak semerta-merta dilakukan. Penebangan pohon ini dikarenakan ukuran pohon yang sangat besar dan posisinya berada di sekiling gedung-gedung perkuliahan. Jika tidak ditebang maka dikhawatirkan akan roboh saat terjadi hujan dan petir. Asas pemanfaatan dengan bijak dan pemeliharaan lingkungan sekitar merupakan prinsip konservasi lingkungan. ï‚· Berbagai tanaman hias di setiap tempat di Universitas Jember Berbagai tanaman hias yang memenuhi lingkungan Universitas Jember berusaha untuk mempercantik lingkungan sekaligus melestarikan keragaman tanaman hias. Tanaman tersebut dipelihara bentuknya agar sesuai proporsi keindahan dan kerapian. Misalnya petugas kebersihan juga berperan untuk memotong bagian mana yang berlebihan dan kurang indah dari tanaman hias. Sehingga terdapat aspek pemanfaatan dan pelestarian yang bijak dalam hal ini. ï‚· Pohon besar nan rindang Pohon besar dan rindang yang ada di Universitas Jember sangat banyak. Pohon ini menjadikan suasana kampus menjadi teduh. Pohon ini ditumbuhi banyak lumut. Sedangkan lumut itu sendiri merupakan penyumbang terbesar oksigen. Hal ini menjadikan udara yang dikampus menjadi sejuk ditengah suasana kota Jember yang penuh dengan polusi. Oleh karena itu Universitas Jember dijuluki sebagai Green Campus. Pemanfaatan dan pemeliharaan pohon ini merupakan upaya konservasi lingkungan. ï‚· Beberapa mahasiswa suka membuang sampah sembarangan Program, sarana dan prasaran sudah cukup baik dilakukan Universitas Jember. Namun tidak dengan mahasiswanya. Beberapa mahasiswa
  • 8. Universitas Jember kurang memahami dan menerapkan konservasi lingkungan. Perilaku mahasiswa yang meresahkan hingga sekarang adalah suka membuang sampah sembarangan. Akhir-akhir ini sering terlihat sampah-sampah berserakan di Gazebo yang baru dibangun di beberapa fakultas. Hal ini mencerminkan ketidakpedulian mahasiswa akan lingkungan kampus dan konservasi lingkungan. 3. Konsep pendidikan konservasi bagi mahasiswa Pendidikan konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran untuk membangun semangat mahasiswa, tentang lingkungan untuk pembangunan berwawasan masa kini dan memperhatikan generasi masa mendatang. Tujuan pendidikan konservasi adalah untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai – nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Ada 3 aspek penting dalam pendidikan konservasi yaitu aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Setiap aspek memiliki cara pendekatan yang berbeda dalam pencapaiannya. Aspek Pengetahuan Aspek pengetahuan didapat oleh mahasiswa melalui mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Dimana setiap mahasiswa hendaknya diwajibkan untuk menempuh mata kuliah tersebut. Untuk menunjang hal tersebut, pihak universitas hendak lebih gencar dalam menyediakan sarana pendidikan diluar mata kuliah seperti penyuluhan dan sosialisasi tentang apa-apa yang terkait dengan lingkungan hidup. Misal: mengusulkan adanya perkuliahan online via facebook tentang lingkungan hidup yang ada di Universitas Jember. Hal ini dikarenakan akun media sosial ini ringan dan banyak digunakan oleh anak muda terutama mahasiswa. Disamping itu mereka dapat membagikan posting-an dengan
  • 9. mudah. Memilih materi tentang lingkungan hidup yang ada dilingkungan kampus sendiri mungkin terkesan sempit cakupannya. Namun ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan terdekat mereka. Mereka dapat melihat sendiri bagaimana fenomenanya dan dapat lebih peduli dengan lingkungan mereka. Jadi apapun materinya, seluas apapun materinya, terakhir harus dikaitkan dengan lingkungan sekitar mereka, yaitu kampus mereka. Aspek sikap Dengan adanya aspek pengetahuan yang memadai, diharapkan dapat memunculkan sikap yang sesuai dengan norma-norma lingkungan. Seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan menyelesaikan permasalahan dalam lingkungan. Dengan memberi contoh kepada orang lain, hadiah bagi yang mendukung konservasi lingkungan dan punisment terhadap yang melanggar konservasi lingkungan nantinya akan melahirkan komitmen pada mahasiswa. Aspek keterampilan Aspek ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara untuk meningkatkan keterampilan dalam konservasi lingkungan. Melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampila mahasiswa dapat diajarkan mengenai sistem 5 R yaitu :  Reduce berarti mengurangi sampah yang dihasilkan atau mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan.  Reuse berarti menggunakan kembali.  Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik, misalnya bekas botol plastik air minum bisa digunakan sebagai pot tanaman atau bisa juga mendaur ulang kertas bekas untuk digunakan sebagai bahan kerajinan.  Replace yaitu mengganti atau menghindari barang yang sekali pakai dengan barang yang bisa dipakai berulang-ulang.
  • 10.  Repair yaitu memperbaiki barang-barang yang rusak agar dapat dipakai kembali. Berbagai macam lomba, seminar, kegiatan yang dapat mendukung konservasi lingkungan dan memotivasi mahasiswa untuk melakukan hal tersebut.