1. TUGAS RMK CHAPTER 1
“Auditing & Profesi Akuntan Publik”
Oleh
DIAN MAGFIRAWATI (A311 11 284)
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2. CHAPTER 1
AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Definisi Auditing
Definisi auditing dalam Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the
American Accounting Association adalah sebagai suatu proses sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi,
dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Dalam definisi tersebut, dapat diuraikan beberapa ciri penting sebagai berikut:
Suatu proses sistematis berupa serangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur, dan
terorganisir.
Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif berarti memeriksa dasar asersi serta
mengevaluasi hasil pemeriksaan tersebut tanpa memihak dan berprasangka, baik untuk atau
terhadap perorangan (atau entitas) yang membuat asersi tersebut.
Asersi tentang kegiatan atau peristiwa ekonomi merupakan representasi yang dibuat oleh
perorangan atau entitas.
Derajat kesesuaian menunjuk pada kedekatan dimana asersi dapat diidentifikasi dan
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Kriteriayang telah ditetapkan adalah standar-standar yang digunakan sebagai dasar untuk
menilai asersi atau pernyataan.
Penyampaian hasil diperoleh melalui laporan tertulis yang menunjukkan derajat kesesuaian
antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan.
Pihak-pihak yang berkepentingan adalah mereka yang menggunakan (atau mengandalkan)
temuan-temuan auditor. Dalam lingkungan bisnis, mereka adalah para pemegang saham
manajemen, kreditor, kantor pemerintah dan masyarakat luas.
Jenis-jenis Audit
1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (financial statement audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan
pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang telah belaku umum.
2. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan (compliance audit) berkalitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa
bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai
3. dengan persyaratan, etentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis
ini dapat berasal dari berbagai sumber.
3. Audit Operasional
Audit operasional (operational audit ) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi
bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan
pencapaian tujuan tertentu. Kadang-adang audit jenis ini disebut juga sebagai audit kinerja atau
audit manajemen.
Jenis-jenis Auditor
1. Auditor Independen
Auditor independen (independent auditors) di Amerika Serikat biasanya adalah CPA yang
bertindak sebagai praktisi perorangan ataupun anggota kantor akuntan public yang memberikan
jasa auditing professional kepada klien. Klien pada auditor independen dapat berasal dari
perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, kantor pemerintah atau perorangan.
2. Auditor Internal
Auditor internal (internal auditors) adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor ini
melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen, yang dinamakan audit internal,
dalam lingkungan organisasi sebagai suatu bentuk jasa bagi organisasi. Tujuan audit internal
adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang
efektif.
3. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah (government auditors) dipekerjakan oleh berbagai kantor pemerintahan di
tingkat federal, negara bagian, dan local di A.S. Pada tingkat federal, terdapat tiga kantor utama,
yaitu the General Accounting Office (GAO), Internal Revenue Service (IRS), dan Defence
Contract Audit Agency (DCAA).
Akar Auditing
Menurut catatan ahli sejarah akuntansi, dikatakan bahwa: “Asal usul auditing dimulai
jauh lebih awal dibandingkan dengan asal usul akuntansi… Ketika kemajuan peradaban
membawa pada kebutuhan akan adanya orang yang dalam batas tertentu dipercaya untuk
mengelola harta milik orang lain, maka dipandang patut untu melakukan pengecekan atas
kesetian orang tersebut, sehingga semuanya akan menjadi jelas.”
Dikatakan bahwa penguasa Mesir purba melakukan pemeriksaan independen atas catatan
penerimaan pajak, orang-orang Yunani kuno melakukan pemeriksaan atas reening pejabat
publik, sedangkan orang romawi membandingkan antara pengeluaran dengan otorisasi
pembayaran ,sementara para bangsawa penghuni puri di Inggris menunjuk auditor untuk
melakukan review atas catatan akuntansi dan laporan yang disiapkan oleh para pelayan mereka.
4. Awal audit terhadap perusahaan dapat dikaitkan dengan perundangan Inggris selama
revolusi industri pada pertengahan tahun 1800-an. Kemajuan teknologi transportasi dan industry
telah menimbulkan skala ekonomi dan perusahaan yang lebih besar, munculnya manajer
professional, serta pertumbuhan kepemilikan perusahaan oleh banyak orang. Pada awalnya, audit
terhadap perusahaan harus dilakukan oleh satu atau lebih pemegang saham yang bukan
merupakan pejabat perusahaan, serta mereka yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya
sebagai perwakilan pemegang saham. Profesi akuntansi segera bangkit dengan cepat untuk
memenuhi kebutuhan pasar serta perundangan yang segera direvisi sehingga memungkinkan
orang yang bukan pemegang saham dapat melakukan audit. Hal ini mendorong munculnya
berbagai formasi kantor–kantor audit.
Pengaruh Inggris juga turut bemigrasi ke Amerika Serikat pada akhir tahu 1800-an ketika
para investor Inggris dan Skotlandia mengirimkan para auditornya sendiri untuk memeriksa
kondisi perusahaan-perusahaan Amerika, dimana mereka telah berinvestasi dalam jumlah yang
sangat besar. Secara khusus mereka melakukan investasi dalam saham pabrik pembuatan bird an
perkeretaapian. Fokus awal audit ini mula-mula adalah untuk menemukan penyimpangan dalam
akun neraca serta menangkal pertumbuhan kecurangan yang berkaitan dengan meningkatnya
fenomena manajer professional serta pemilik saham yang pasif.
Jasa yang Dilaksanakan Kantor CPA
1. Assurance Services
AICPA Special Committee on Assurance Services mengembangkan definisi assurance services
adalah jasa profesional independen yang mampu eningkatkan mutu informasi, atau konteksnya,
untuk kepentingan para pengambil keputusan. Salah satu aspek kunci dari assurance services
adalah konsep independensi. Para pengguna jasa sangat mengandalkan independensi CPA serta
dapat menarik manfaat yang bernilai dari kenyataan bahwa CPA bersifat tidak memihak dan
objektif. Konsep lain yaitu konsep jasa professional meliputi aplikasi pertimbangan professional,
yang merupakan cirri unik yang dibawa CPA dalam perikatan. Meski kemajuan teknologi
informasi dapat mempercepat pengumpulan atau analisis data, namun teknologi tersebut tidak
dapat menggantikan pertimbangan profesional seorang praktisi.
2. Jasa Atestasi
Jasa atestasi (attest service) merupakan salah satu jasa dimana kantor CPA mengeluarkan
komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang
menjadi tanggung jawab pihak lain. Tumbuhnya pengakuan atas keahlian dan pengalaman CPA
dalam beberapa tahun belakangan ini telah meningkatkan permintaan jasa atestasi yang beragam
oleh para klien, kantor pemerintah dan lain-lain. Selanjutnya jasa atestasi ini dapat dibagi
menjadi empat jenis, yaitu audit, pemeriksaaan, review dan prosedur.
5. Audit
Contoh utama dari jasa audit adalah audit laporan keuangan. Jenis audit ini meliputi upaya
memperoleh dan mengevaluasi bukti yang mendasari laporan keuangan historis yang memuat
asersi yang dibuat oleh manajemen entitas.
Pemeriksa
Istilah pemeriksa (examination) digunakan untuk menguraikan jasa lain yang muncul dalam
pernyataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan
kriteria yang telah ditetapkan . contoh pemeriksaan meliputi pemeriksaan (1) laporan keuangan
prospektif (bukan historis), (2) asersi manajemen tentang efektivitas struktur pengendalian intern
entitas, dan (3) kepatuhan entitas terhadap perundangan dan peraturan tertentu.
Review
Jasa review (review services) terutama terdir dari permintaan keterangan dari manajemen entitas
serta analisis komparatif atas informasi keuangan. Tujuan review adalah untuk memberikan
“keyakinan negatif” sebagai lawan dari pernyataan positif yang diberikan pada suatu audit.
Prosedur yang Disepakati
Lingkup kerja dalam melaksanakan prosedur yang disepakati (agreedupon procedures) juga lebih
sempit jika dibandingkan dengan jasa audit dan jasa pemeriksaan. Sebagai contoh, klien dan
kantor CPA dapat membuat kesepakatan bahwa prosedur-prosedur tertentu hanya akan
dilaksanakan pada elemen dan akun tertentu dalam laporan keuangan sebagai lawan dari laporan
keuangan secara keseluruhan. Untuk jenis jasa ini, kantor CPA dapat menerbitkan suatu
“ringkasan temuan”.
3. Jasa-jasa Lain
Jenis utama jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah jasa teknologi, konsultan
manajemen, perencanaan keuangan, serta jasa internasional. Ciri umum dari jasa-jasa ini adalah
bahwa jasa ini tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau
bentuk lain dari keyakinan. Namun demikian, jasa-jasa ini dapat diberikan oleh kantor CPA yang
sama yang sedang melaksanakan audit.