際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
NAMA-NAMA KELOMPOK IV
12. Susi
Sulastri

1. Agustinus
A. Seran

2. Ance
Banaweng

11. Sindi C.
Manafe

3. Doliana
Salwatu

10. Nur
Fitriani

4.Ferdinaldi
A. Bidasi

9. Moh.
Ichwan C.
Rauf

5. Luisa N.
Pah
8.
Muhammad
H. Sudarbi

7. Mery
Astuti
Praden

6. Matildis
T. Labok
PENGERTIAN
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
PENGGOLONGAN OBAT TBC

Obat Primer:
 1. INH
2. Rifampisin
3. Pirazinamida
4. Etambutol

Obat Sekunder:
 1. Streptomisin
2. Asam Para aminosalisilat
(PAS)
3. Ethionamid
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
Golongan Obat
Primer
INH
Indikasi:
 Untuk terapi semua bentuk tuberkulosis
aktif, disebabkan kuman yang peka dan untuk
mencegah orang berisiko tinggi mendapatkan infeksi.

Kerja Obat:
Menghambat sintesa Mycolic acid, yang diperlukan
untuk membangun dinding bakteri.
Efek samping:
 Gatal-gatal, polineuritis, Kadang terjadi kerusakan
hati dengan hepatitis dan ikterus yang fatal.
Interaksi:
 Pemakaian INH bersamaan dengan obat-obat
tertentu, dapat menimbulkan risiko toksis
RIFAMPISIN
Indikasi:

Kerja Obat:

 Mengobati TBC
yang
dikombinasikan
dengan
antituberkulosis
lain untuk terapi
awal maupun ulang

 Berdasarkan
perintangan spesifik
dari suatu enzim
bakteri Ribose
Nukleotida Acid
(RNA)-polimerase
sehingga sintesis
RNA terganggu.

Efek Samping:

Interaksi:

 Penyakit
kuning, gangguan
saluran cerna, gejala
gangguan SSP dan
reaksi
hipersensitasi, warn
a merah pada air
seni, keringat, air
mata, air liur.

 Mempercepat
perombakan obat
lain bila diberikan
bersamaan waktu
dengan jalan
induksi enzim
dalam hati.
PIRAZINAMIDA
ETAMBUTOL
Indikasi:
 Sebagai terapi kombinasi
tuberkulosis, dengan obat lain.
Kerja Obat:
 Berdasarkan penghambatan sintesa RNA pada
kuman yang sedang membelah, juga menghindarkan
terbentuknya Mycolic acid pada dinding sel.

Efek Samping:
 Gangguan penglihatan, sakit
kepala, disorientasi, mual, muntah dan sakit
perut. Tidak dianjurkan untuk anak-anak usia
kurang 6 tahun

Interaksi:
 Menurunkan khasiat obat urikosurik terutama
pada pemberian bersama isoniazid dan
piridoksin.
Golongan
Obat
Sekunder
STREPTOMISIN
Indikasi:
 Untuk kombinasi pengobatan TB bersama
INH, Rifampisin, dan pirazinamid.

Kerja Obat:
 Berdasarkan penghambatan sintesa protein kuman
dengan jalan pengikatan pada RNA ribosomal.

Efek Samping:
 Kerusakan syaraf kedelapan yang berkaitan
dengan keseimbangan dan pendengaran

Interaksi:
 Penggunaan bersama dengan amfoterisin dan
diuretic loop dapat meningkatkan nefrotoksisitas.
ASAM PARA AMINOSALISILAT (PAS)

Interaksi:
Berinteraksi dgn
isoniazid,digoxin
dan menurunkan
efek vitamin B12.

Indikasi:
 Digunakan dalam
kombinasi dgn obat
anti TB lain, seperti
isoniazid dan
streptomycin

Efek Samping:

Kerja Obat:

 Keluhan saluran
cerna, reaksi, hipoti
roid, trombositopeni
a, dan malabsorpsi.

 Menghambat secara
kompetitif
pembentukan asam
folat dari asam
paraamino benzoat
ETHIONAMID
Indikasi:
Mengobati
tuberkulosis dalam
kombinaasi dengan
obat lain.

Interaksi:

Kerja Obat:

Hepatotoksisitas
meningkat jika
digunakan bersama
rifampisin

Menghambat
sintesis asam
mikolat.

Efek Samping:
Gangguan saluran
cerna, neuritis, kej
ang, pusing,, hepati
tis
Pengobatan pada tahuntahun sebelumnya obat
TBC digunakan dalam
bentuk tunggal dan masa
pengobatannya lama
(bertahun-tahun). Seiring
berjalannya waktu
pemakaian obat TBC
dibuat dalam bentuk
paket dan masa
pengobatannya semakin
cepat (6 bulan).
OBAT-OBAT TBC
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
Kombinasi INH dan
Rifampisin

Kombinasi INH dan
Rifampisin
PENDERITA TBC
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnya

More Related Content

tuberkulosis dan penggolongan obatnya

  • 2. NAMA-NAMA KELOMPOK IV 12. Susi Sulastri 1. Agustinus A. Seran 2. Ance Banaweng 11. Sindi C. Manafe 3. Doliana Salwatu 10. Nur Fitriani 4.Ferdinaldi A. Bidasi 9. Moh. Ichwan C. Rauf 5. Luisa N. Pah 8. Muhammad H. Sudarbi 7. Mery Astuti Praden 6. Matildis T. Labok
  • 6. PENGGOLONGAN OBAT TBC Obat Primer: 1. INH 2. Rifampisin 3. Pirazinamida 4. Etambutol Obat Sekunder: 1. Streptomisin 2. Asam Para aminosalisilat (PAS) 3. Ethionamid
  • 9. INH Indikasi: Untuk terapi semua bentuk tuberkulosis aktif, disebabkan kuman yang peka dan untuk mencegah orang berisiko tinggi mendapatkan infeksi. Kerja Obat: Menghambat sintesa Mycolic acid, yang diperlukan untuk membangun dinding bakteri. Efek samping: Gatal-gatal, polineuritis, Kadang terjadi kerusakan hati dengan hepatitis dan ikterus yang fatal. Interaksi: Pemakaian INH bersamaan dengan obat-obat tertentu, dapat menimbulkan risiko toksis
  • 10. RIFAMPISIN Indikasi: Kerja Obat: Mengobati TBC yang dikombinasikan dengan antituberkulosis lain untuk terapi awal maupun ulang Berdasarkan perintangan spesifik dari suatu enzim bakteri Ribose Nukleotida Acid (RNA)-polimerase sehingga sintesis RNA terganggu. Efek Samping: Interaksi: Penyakit kuning, gangguan saluran cerna, gejala gangguan SSP dan reaksi hipersensitasi, warn a merah pada air seni, keringat, air mata, air liur. Mempercepat perombakan obat lain bila diberikan bersamaan waktu dengan jalan induksi enzim dalam hati.
  • 12. ETAMBUTOL Indikasi: Sebagai terapi kombinasi tuberkulosis, dengan obat lain. Kerja Obat: Berdasarkan penghambatan sintesa RNA pada kuman yang sedang membelah, juga menghindarkan terbentuknya Mycolic acid pada dinding sel. Efek Samping: Gangguan penglihatan, sakit kepala, disorientasi, mual, muntah dan sakit perut. Tidak dianjurkan untuk anak-anak usia kurang 6 tahun Interaksi: Menurunkan khasiat obat urikosurik terutama pada pemberian bersama isoniazid dan piridoksin.
  • 14. STREPTOMISIN Indikasi: Untuk kombinasi pengobatan TB bersama INH, Rifampisin, dan pirazinamid. Kerja Obat: Berdasarkan penghambatan sintesa protein kuman dengan jalan pengikatan pada RNA ribosomal. Efek Samping: Kerusakan syaraf kedelapan yang berkaitan dengan keseimbangan dan pendengaran Interaksi: Penggunaan bersama dengan amfoterisin dan diuretic loop dapat meningkatkan nefrotoksisitas.
  • 15. ASAM PARA AMINOSALISILAT (PAS) Interaksi: Berinteraksi dgn isoniazid,digoxin dan menurunkan efek vitamin B12. Indikasi: Digunakan dalam kombinasi dgn obat anti TB lain, seperti isoniazid dan streptomycin Efek Samping: Kerja Obat: Keluhan saluran cerna, reaksi, hipoti roid, trombositopeni a, dan malabsorpsi. Menghambat secara kompetitif pembentukan asam folat dari asam paraamino benzoat
  • 16. ETHIONAMID Indikasi: Mengobati tuberkulosis dalam kombinaasi dengan obat lain. Interaksi: Kerja Obat: Hepatotoksisitas meningkat jika digunakan bersama rifampisin Menghambat sintesis asam mikolat. Efek Samping: Gangguan saluran cerna, neuritis, kej ang, pusing,, hepati tis
  • 17. Pengobatan pada tahuntahun sebelumnya obat TBC digunakan dalam bentuk tunggal dan masa pengobatannya lama (bertahun-tahun). Seiring berjalannya waktu pemakaian obat TBC dibuat dalam bentuk paket dan masa pengobatannya semakin cepat (6 bulan).