hidupku tak mampu kutebak
dikala ruang turbulensi terpendam
hingga hatiku terbelak
senyum pahit hadir dimalam yang kelam
saat pilihanku mengutamakan persahabatan
saat cintaku tak lagi kutahan
kau lah getar pertama yang memelukku, dalam harmoni tak berlogika
kaulah intan terakhir yang menyayat hatiku, dalam kisah cinta para dewa
ku tak mau ada kebencian diantara kita
ku tak mau ada resonansi dihati kita
mekenika kuantum berjalan seiring cinta imel dengan budjar
sang dilA lah yang tegar menunggu cinta