Dokumen tersebut membahas 10 majalah tertua di Indonesia beserta informasi singkat mengenai tahun terbit pertama dan latar belakang pendirian masing-masing majalah. Majalah tertua di Indonesia adalah Panjebar Semangat yang pertama kali terbit pada tahun 1933, diikuti oleh Hidup dan Intisari pada tahun 1946 dan 1963. Kebanyakan majalah-majalah tertua tersebut didirikan untuk mendukung perjuangan kemerdekaan atau menyebarluaskan
1 of 3
Download to read offline
More Related Content
10 majalah tertua di indonesia
1. Majalah adalah penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada kertas,
diterbitkan berkala, misalnya mingguan, dwimingguan, atau bulanan. Majalah
berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi, yang ditujukan
kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh
banyak orang.
Di Indonesia sendiri ada banyak majalah yang di edarkan dari berbagai penerbit,
di perkirakan jumlah majalah berdasarkan subyek yang di bahas beredar di seluruh
Indonesia mencapai puluhan bahkan ratusan, mulai dari majalah yang membahas
kesehatan, agama, info tekhnologi, berita, politik, daerah, otomotif dll.
Disini kami merilis 10 Majalah Tertua di Indonesia, namun dalam daftar ini kami
hanya menghadirkan majalah-majalah yang masih terbit sampai sekarang, berikut
daftar 10 majalah tertua di Indonesia.
10. Hai
Edisi Pertama : 5 Januari 1977
Majalah Hai adalah majalah yang di tujukan untuk Remaja Pria, dimana semua
isinya menyangkut dengan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan remaja pria
seperti Musik, Olahraga, Tekhnologi, Tempat Nongkrong, Komik, Pendidikan dan hal
lain yang tak lepas dari kehidupan remaja pria pada umumnya.
Majalah Hai terbit pertama kali pada tanggal 5 Januari 1977. Konten yang ada
pada terbitan pertama Majalah Hai di dominasi dengan Komik seperti Pendekar
Trigan, Arad & Maya dan Si Rambut Merah.
9. Kuntum
Edisi Pertama : 1976
Majalah Kuntum adalah majalah yang di buat oleh pimpinan daerah Ikatan Remaja
Muhammadiyah wilayah Kotamadya Yogyakarta. Majalah ini di buat atas keprihatinan
terhadap majalah-majalah remaja yang bermunculan dan diminati para remaja namun
sama sekali di anggap tidak memberikan materi yang mendidik dan islamiah.
Akhirnya di tahun 1976 rencana Pimpinanan daerah IRM Yogyakarta untuk
menerbitkan majalah di setujui oleh Pimpinan Pusat IRM dengan memberi sejumlah
modal guna penerbitan. Namun 2 tahun kemudian majalah kuntum berhenti total
karena mengalami kerugian besar. Dan di tahun 1982 majalah kuntum kembali terbit
(sampai sekarang) dengan bantuan sokongan dana dari banyak pihak yang peduli
terhadap remaja Indonesia
8. Bobo
Edisi Pertama : 13 April 1974
Majalah Bobo adalah majalah anak-anak versi indonesia dari majalah serupa di
Belanda yang isinya di sesuaikan dengan kultur budaya di Indonesia. Majalah bobo
banyak memberikan berbagai macam pengetahuan dengan menyematkan unsur permainan.
Majalah Bobo pertama kali terbit pada 13 April 1974 dan menjadi majalah anak-
anak pertama di Indonesia yang tampil dengan gambar berwarna. Mengenai konten,
sebagian adalah bahasan yang di terjemahkan dari Majalah Bobo di Belanda,
sebagian lagi sebagiannya lagi meneruskan rubrik dari halaman anak-anak Kompas
yang menjadi Induk redaksi Majalah Bobo.
7. Gadis
Edisi Pertama : November 1973
Majalah Gadis merupakan majalah remaja wanita pertama dan paling populer di
2. Indonesia yang terbit pertama kali di tahun 1973. Majalah gadis berisi hal-hal
yang berkaitan erat dengan dunia remaja wanita pada umumnya. Pia Alisjahbana
adalah seorang tokoh di balik terbentuknya nama majalah GADIS, beliau
menganggap, wanita remaja perlu bahan bacaan untuk dijadikan tempat menambah
wawasan yang menghibur dan trendy.
6. Tempo
Edisi Pertama : 6 Maret 1971
Majalah Tempo adalah majalah yang terbit setiap minggu. Majalah Tempo kebanyakan
berisi tentang berita, politik dan isu-siu pemerintahan yang tengah hangat.
Majalah Tempo terbit pada 6 Maret 1971 dan menjadi majalah pertama di Indonesia
yang terbit tanpa adanya Afliasi dari Pemerintah. Goenawan Mohamad selaku
pimpinan redaksi saat itu di anggap sebagai pendiri majalah tempo karena dialah
yang berperan paling besar dalam mengumpulkan bekas-bekas karyawan majalah lain
yang bermasalah dengan perusahaan mereka masing-masing.
5. Horison
Edisi Pertama : Juli 1966
Majalah Horison adalah majalah khusus yang mebahas tentang seni sastra di
Indonesia. Majalah Horison pertama kali di terbitkan pada bulan Juli 1966 di
Jakarta. Majalah yang di didirikan oleh Mochtar Lubis, P.K. Ojong, Zaini, Arief
Budiman, dan Taufiq Ismail di buat untuk para penikmat sastra di seluruh
Indonesia. Namun seiring perkembangannya majalah ini ternyata tak hanya di
minati oleh kalangan sastrawan saja, majalah ini perlahan menjadi majalah yang
juga di minati oleh masyarakat umum dis eluruh Indonesia.
4. Intisari
Edisi Pertama : 1963
Majalah Intisari merupakan majalah Inspirasi yang berisi berbagai rubrik-rubrik
dari berbagai aspek yang dapat memberikan banyak wawasan bagi masyarakat
Indonesia yang membacanya. Majalah ini didirikan oleh PK Ojong dan Jakob Oetama
dan dalam pengelolaannya dibantu oleh J. Adi Subrata dan Irawati.
Majalah Intisari pertama kali di terbitkan pada tahun 1963 dan saat pertama kali
di terbitkan, majalah Intisari memiliki tebal 128 halaman berukuran 14 x 17,5 cm
dengan kondisi tidak memiliki sampul dan berwarna hitam dan putih.
3. Mangle
Edisi Pertama : 21 Oktober 1957
Majalah Mangle adalah salah satu majalah berbahasa Sunda yang terbit sekali
sebulan, majalah mangle didirikan di Bogor, 21 Oktober 1957 dan menerbitkan
majalah pertamanya pada 21 November 1957 yang di cetak dengan oplag hanya 500
eksemplar. Majalah Mangle adalah salah satu majalah paling eksis di Indonesia
mengingat majalah mangle adalah majalah daerah yang hanya di peruntukan untuk
satu suku tertentu hal tersebut tentulah sangat luar biasa.
3. 2. Hidup
Edisi Pertama : 1946
Majalah Hidup adalah sebuah majalah yang di khususkan untuk umat Katholik di
Indonesia. Majalah hidup pertama kali di terbitkan pada tahun 1946, namun pada
edisi pertama nama majalah ini bukanlah "Hidup" melainkan "Het Katholieke Leven"
yang bila di artikan bermakna "Kehidupan Katholik" itupun awalnya menggunakan
bahasa belanda. Setelah tahun 1950, artikel-artikel dalam majalah banyak di
tulis dengan bahasa indonesia, akhirnya majalah tersebut pun di ubah namanya
menjadi Majalah Hidup.
1. Panjebar Semangat
Edisi Pertama : 2 September 1933
Pada tanggal 2 September 2013, di ulang tahunnya yang ke 80 Majalah Panjebar
Semangat memecahkan Rekor Muri sebagai Majalah Tertua di Indonesia. Majalah
Panjebar Semangat pertama kali di terbitkan pada 2 September 1933 oleh dr.
Soetomo yang juga merupakan pendiri Organisasi Boedi Oetomo.
Penerbitan kala itu sangatlah sederhana, untuk mengisi rubrik, dr. Soetomo di
bantu secara sukarela oleh teman dekatnya yang merupakan seorang wartawan
bernama Imam Soepardi. Dua orang sahabat ini menerbitkan majalah tersebut guna
mengobarkan semangat kepada masyarakat Indonesia untuk merebut kemerdekaan
Republik Indonesia, dan perlu di ketahui Panjebar Semangat awalnya di buat dalam
bahasa Indonesia, namun dalam perjalanannya majalah ini justru eksis dengan
Bahasa Jawa.