2. Munculnya internet berarti bertambahlah media bagi para jurnalis
untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat yaitu internet yang
disebut sebagai the new media yang menurut Denis McQuail (2000)
lebih interaktif dan memberikan otonomi kepada user untuk menjadi
audience aktif, bahkan pada keadaan tertentu audience memiliki
posisi sejajar dengan jurnalis.
Sejak tahun 2002-an, citizen media telah berkembang pesat yang
mencoba mencari eksistensi di tengah atmosfer media tradisional.
Dengan adanya internet, citizen media mampu menyebarkan
informasi dalam bentuk teks, audio, video, foto, komentar dan
analisis. Bahkan mampu menjalankan fungsi pers seperti watchdog,
filter informasi, pengecekan fakta bahkan pengeditan.
3. Jurnalis warga (Citizen journalis) adalah warga biasa yang
menjalankan fungsi selayaknya jurnalis profesional yang pada
umumnya menggunakan channel media baru yaitu internet
untuk menyebarkan informasi dan berita yang mereka dapat.
Citizen journalism adalah praktek jurnalisme yang dilakukan
oleh non profesional jurnalis dalam hal ini oleh warga.
Citizen media adalah channel yang digunakan untuk
menjalankan citizen journalism biasanya menggunakan internet.
4. Definisi Jurnalisme Warga
Menurut Pepih Nugraha, (Citizen Journalism: Pandangan,
Pemahaman, dan Pengalaman). Citizen Journalism adalah
kegiatan warga biasa yang bukan wartawan profesional
mengumpulkan fakta di lapangan atas sebuah peristiwa,
menyusun, menulis, dan melaporkan hasil liputannya di media
sosial.
Warga biasa, yang tidak terlatih sebagai wartawan dengan
peralatan teknologi informasi yang dimiliki, mulai meliput,
mencatat, mengumpulkan, menulis, dan menyiarkannya
merupakan proses dari citizen journalism.
Selain citizen journalism, istilah lainnya yang menunjukkan
kegiatan warga yang melaporkan suatu peristiwa atau informasi
adalah participatory journalism, public journalism, democratic
journalism, independent journalism, wiki journalism, open
source journalism dan street journalism (Nugraha, 2012:20).
5. Kemudahan Menyampaikan dan
Menyebarluaskan Informasi
Kunci penyampaian informasi melalui (internet); media online
(media sosial) Medsos; Twitter, FB, Instagram, Whats App,
Line, dan lainnya (Web resmi media baru dan media tradisional
yang menyediakan konten jurnalisme warga di Indonesia).
Seperti; Net TV melalui konten Net 10, SCTV melalui media
online Liputan6, PR FM melalui media sosial, El-Shinta,
Kompasiana, Detik, Bianglala dan lainnya.
Topik topik berita Jurnalisme warga; Lalu lintas, cuaca,
keluhan publik (PLN, PDAM, dll), berita penemuan, berita
kehilangan, sosial dan budaya di masyarakat, berita mengenai
minat terhadap komunitas-komunitas tertentu, dan opini.
6. Jurnalisme Sebagai Ruang Publik
Jurnalisme ini mengisi ruang publik yang kehilangan media
diskusi. Muncul dari kalangan wartawan sendiri yang jenuh
dengan politik, kapitalisme, media market system serta tatanan
apathy dan cynicism.
Jurnalisme bukan lagi hanya jadi penyaji informasi, diskusi dan
debat hadir dalam ruang pemberitaan. Media grass-root,
televisi komunitas, dan radio lokal, menjadi penyalurnya.
Pandangan kompetitif dalam perkembangan media, telah
mencemarkan performa pers di berbagai sistem kapitalis.
Publik melihat banyak eksploitasi, ketidakadilan, dan
ketidakseimbangan. Jurnalisme tidak lagi melayani publik.
Namun, lebih melayani kepentingan class, sex, dan etnisitas
dan stratifikasi sosial.
7. Publik memiliki resistensi, me-reject pesan-pesan sampah dari
wartawan atau spin doctor yang telah mengerangka dan
menginterpretasi pemberitaan. Namun dalam perkembangannya,
jurnalisme juga menemukan public voices. Suara-suara publik
yang tampil utuh, dalam kerangka reference dan experience
publik itu sendiri.
Narasi jurnalisme cenderung pada narasi conversation dimana
publik dihadirkan.
8. Tanggung Jawab Citizen Journalism
Pengecekan akan kebenaran berita
Berita memuat unsur 5W+1H
Hindari SARA dan berita politik
Catatan : Redaktur SMS, Redaktur Online, dan Redaktur Program
bertanggung jawab sebagai Gatekeeper.
9. Pro-Kontra Citizen Journalism
Skeptisme muncul dari para jurnalis profesional yang
mempertanyakan profesionalisme warga dalam melaporkan
berita, namun tak sedikit para pengamat media yang tanpa ragu
memberikan dukungan pada citizen journalist.
PRO:
Dalam artikel tentang citizen journalism di Nieman Report,
sebuah jurnal tentang jurnalisme yang diterbitkan Harvard
University dan Gillmor, penulis buku We the Media: Grassroots
Journalism by the People, for the People berpendapat, bahwa
telah muncul ekosistem media baru yang memungkinkan adanya
percakapan multidirectional yang memperkaya dialog di tataran
masyarakat sipil.
10. Richard Sambrook, wartawan BBCs World yang mengatakan
bahwa sudah terjadi pembentukan jaringan informasi di era
global yang memungkinkan munculnya interaksi yang tinggi
antara BBC dengan audience. Ia mengamati bahwa para jurnalis
BBC harus bisa bekerjasama dengan audience dengan memberi
kesempatan untuk memberikan kontribusi pada informasi di
BBC.
Jean K. Min, direktur Ohmynews Internasional memiliki
pandangan cukup menohok jurnalis profesional dengan
mengatakan bahwa pembaca bukan lagi konsumen pasif dari
reporter media tradisional, namun pihak aktif yang membuat dan
mengkonsumsi berita yang mereka buat sendiri.
11. Di Indonesia, jurnalisme warga juga bisa dibilang sudah
mulai berkembang dan kegunaannya dirasakan saat adanya
peristiwa-peristiwa besar seperti serangan teroris dan bencana
alam. Stuart Allan (2006, p.14) mengatakan the Washington
Post menggunakan informasi blog warga dalam melaporkan
tsunami Aceh, 24 Desember 2004 sebelum berhasil mengirim
jurnalisnya di area bencana.
KONTRA :
Shayne Bowman and Chris Willis dalam artikelnya berjudul
The Future Is Here, But Do News Media Companies See
It? mengatakan bahwa saat ini memang era CJ, namum
apakah media tradisional mau menerimanya? Ia mengatakan
bahwa media tradisional sepertinya belum mau menerima
apalagi mengadopsi prinsip-prinsip jurnalisme warga.
12. Dalam thesis yang dibuat oleh mahasiswa Master Art in
Journalism Ateneo de Manila University, Moch. Nunung
Kurniawan tahun 2006, beberapa praktisi media di Indonesia
masih menjaga jarak dengan online media.
Misalnya, Rosiana Silalahi, yang saat itu masih menjabat sebagai
pimred Liputan 6 SCTV mengatakan bahwa SCTV tetap sebuah
stasiun TV yang berada pada jalur mainstream dengan
mengandalkan wartawan professional untuk berita. Ia
berpendapat wartawan profesionallah yang melakukan tugas
jurnalistik karena sudah dibekali dengan kemampuan peliputan
yang mumpuni dan dibimbing dengan kode etik jurnalistik.
13. Kurniawan juga mengemukakan kekhawatiran yang disampaikan
Budiono Dharsono, pemimpin redaksi Detik situs terbaik di
Indonesia denga 7,5 juta page view per hari, mengakui bahwa
kekhawatiran akan turunnya kredibilitas portalnya, kemungkinan
masalah hukum dan kurangnya pemahaman atas kode etik
jurnalistik dari reporter warga membuat Detik setengah hati
menerapkan jurnalisme warga. Mereka menerima foto pembaca
sejak tahun 2004 dan menampilkannya di situs Detik jika foto
tersebut benar. Mereja juga tidak menampilkan berita dari warga
hanya menindaklanjuti laporan dari warga.
14. SOLUSI :
Stuart Allan (Nieman Report, 2005, p. 11) menegaskan Citizen
Media telah menjadi trend baru yang seharusnya mendapat
perhatian dari media tradisional, termasuk di Indonesia. Ia
mengamati, dengan kekhawatiran dan ketakutannya, media
tradisional mulai belajar bagaimana mengubah konsep jurnalisme
mereka dari pendekatan authoritarian menjadi top-down untuk bisa
bersaing di era baru ini, termasuk salah satu strategi agar tetap dekat
dengan audience mereka.
Situs berita online dan citizen journalism akan membantu
mainstream media untuk mengintegrasikan isi informasi mereka
dengan informasi yang dibuat warga.
15. Citizen media akan mendorong transparasi yang semakin
terbuka dalam pelaporan berita. Hal ini menyebabkan para
jurnalis profesional mulai membuat blog untuk mencari
feedback informatif dari audience. Di Indonesia bisa diliat
dalam blog para jurnalis yang cukup aktif seperti blog
wartawan kompas di www.kompasiana.com dan blog
jurnalis SCTV di www.blog.liputan6.com.
16. Kesimpulan
Jenis jurnalisme baru yang muncul yaitu online jurnalisme
yang diikuti perkembangan citizen journalism telah membuat
mainstream media khawatir akan eksistensinya, meski tak
banyak media tradisional yang terbuka dengan konsep baru
jurnalisme ini. Beberapa media yang terbuka pada bentuk
media baru ini mulai menjadikan media online sebagai
supporting channel dengan membuat versi online. Sikap
terbuka terhadap citizen media dipelopori oleh media sekelas
BBC yang menggandeng warga untuk berkolaborasi
memproduksi berita.Selain itu, berkembangannya citizen
journalism dan terbukanya media tradisional terhadap
jurnalisme warga antara lain adanya kemajuan di bidang
teknologi komunikasi yanng membuat informasi semakin
mudah didapat dan disampaikan; keinginan warga untuk
terlibat menyampaikan informasi (tidak pasif); serta peluang
bisnis yang menjanjikan (PR FM).
17. Referensi
Jurnal Berita dari Warga Sebagai Wujud Dari Citizen
Journalism di Radio Lokal, Anisa Nurul Aida, dkk.
Jurnal Tantangan Jurnalis di Era Globalisasi informasi, Nurul
Hasfi.
Jurnal Masa Depan Jurnalisme Warga di Indonesia, Ismayati.
Nugraha, Pepih. 2012. Citizen Journalism: Pandangan,
Pemahaman, dan Pengalaman. Jakarta;Kompas.