1. Sebab-Sebab Lapangnya Hati
Hadirin sholat jumat yang kami hormati.
Hiruk pikuk kehidupan manusia dengan segala aktifitas yang terus bergulir tanpa henti adalah
yang sering menimbulkan hambatan yang melahirkan berbagai macam problema dan
permasalahan bagi manusia di muka bumi ini, dan kadang pada akhirnya menimbulkan
perasaan yang tidak tenang, ada yang terasa sempit dan menyebabkan seseorang hilang rasa
tenang dan bahagia di dalam kehidupannya.
Karena itulah kelapangan dada dan ketenangan hati merupakan salah satu nikmat dan
merupakan dambaan setiap insan yang ingin hidup di dunia dalam keadaaan baik dan penuh
anugrah serta kebarokahan dari Allah.
Sungguh di dalam syriat islam telah diterangkan oleh Allah sebab-sebab yang menyebabkan
seorang hamba memiliki hati yang lapang dan bersinar dan akhirnya dada seorang hamba
menjadi lapang, sunguh Allah telah menyebutkan hal ini sebagai nikmat yang besar yang
Allah ingatkan kepada NabiNya bahwa itu adalah anugrah dan nikmat yang diberikan
kepadanya,Allah berfirman yang artinya
Bukankah aku telah melapangkan dadamu(wahai rosul/muhamad) (QS. Al insyiroh:1)
Yaitu bukankah Kami telah membuat di dalamnya lapang, terus bercahaya dan bersinar
penuh dengan ketenangan dan kesejukan dan ini adalah nikmat yang sangat agung dan luar
biasa karena pentingnya nikmat ini dalam kehidupan, bahkan ini adalah permohonan Nabi
Musa kepada Allah setelah beliau diangkat menjadi rosul yang diutus menuju Firaun, beliau
berdoa yang diterangkan dalam surat Thaha:
(25) (26
Wahai tuhanku, lapangkanlah dadaku dan jadikanlah perkaraku menjadi mudah
Maka kita bisa memahami besarnya nikmat ini, dan Alquran serta Sunah menjelaskan
sejumlah sebab yang mengantarkan hamba kedalam ketenangan hati kelapangannya dan
bersinarnya hati tersebut, diantaranya Allah berfirman:
Nama: alvi nurul hidayah
Kelas:7.8
Mata Pelajaran:Fiqih
2. Bukankah seseorang yang yang hatinya lapang di dalam menerima islam maka hati itu
terus menerus berada dalam cahaya dari robbnya. (QS. Zumar: 22)
Juga firmanNya:
Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapat petunjuk maka Allah melapangkan
dadanya menerima islam, dan barang siapa yang Allah kehendaki kesesatan maka Allah
akan menjadilkan hatinya berat dan sempit seakan-akan seolah dia mendaki langit, dan
demikianlah Allah menjadikan kehinaan kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al-
Anam: 125)
Maka keimanan adalah sebab yang dengannya hati seseorang hamba menjadi lapang dan
bersinar, kalau Ia beriman dengan keimanan yang yang benar kepada Allah, beriman akan
adanya Allah, RububiyahNya, UluhiyahNya, nama-nama dan sifat-sifatNya dan beriman pula
kepada para rasulNya, kitab-kitabNya,para nabiNya dan hari akhir dan juga pada takdir
berupa takdir buruk atau jelek dan dia menjaga keimanannya di atas tauhid.
Allah berfirman:
katakan, sesungguhnya sholatku ibadahku,hidupku dan matiku semuanya milik Allah
penguasa alam semesta (Q.s: Al anam 162)
Menunjukan bahwasanya kebahagiaan ialah ketika hati hanya terfokus kepada Yang Maha
satu Dialah Allah pencipta langit dan bumi, maka dengan keimanan padanya akan tercipta
ketengan dan ketentraman dan kesejukan, cahaya sekaligus petunjuk yang senantiasa
menerangi kehidupannya.
Allah berfirman:
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keimanannya dengan kedholiman maka
mereka akan mendapat ketenangan dan dia termasuk orang-orang yang mendapatkan
petunjuk. (Q.s Al-Anam: 82)
Kedholiman di sini berarti kesyirikan dan telah sah keterangan dari rosulullah tentangnya.
Dari sini kita memahami bahwasanya kesyirikan menyebabkan ketidak amanan dalam
kehidupan dunia, dengan kesyirikan kehidupan hamba akan tidak terarah, serta akan
menghancurkan,sekaligus menodai sehingga menyebabkan hati menjadi sempit walaupun
mungkin berenang dalam lautan kemewahan dunia. Sedang bahaya syirik di akhirat
menyebabkan pelakunya kekal di neraka.
Keamanan di sini yaitu mereka mendapatkan di dunia dan di akhirat, keamanan di dalam
tubuh, keamanan di dalam keluarga dan segala sesuatu yang ia ingin mendapatkan
keamanannya di dalamnya, keamanan yang menyebabkan dia akan selamat dari berbagai
gangguan dan bahaya yang datang dari manusia atau selainnya.
3. Dia mendapat pentunjuk di dunia dan di akhirat,di dunia Allah menunjukan kepada
kebahagian,dia bisa menetapi jalan yang benar dan di akhirat dia ditunjukan jalan yang
menuju kebahagian abadi yaitu Al-Jannah.
Namun sebaliknya siapa yang menodai kehidupannya dengan kesyirikan, menyembah selain
Allah, ia memohon kepada selain Allah, datang ke kuburan meminta hajat, datang ke tempat
yang keramat atau melempar sesajian ke lautan atau melakukan bentuk kesyirikan dengan
berdoa selain Allah, menyembelih untuk selain Allah, bernadzar untuk selain Allah,
bernadzar kepada selain Allah dan bentuk kesyirikan yang lain, maka dengan kesyirikan
hamba akan sempit hatinya, di liput dengan duka, dan malapetaka, Allah berfirman:
Barang siapa yang berbuat kesyirikan maka seolah dia jatuh dari langit, maka burung
menyambarnya atau tertiup angin, maka dia terhempas ke tempat yang sangat jauh. (Q.s
Al-Hajj 31)
Bahkan dengan kesyirikan dia akan mendapatkan kehancuran, dengan adanya syirik akan
tersebar bahaya yang senantiasa mengintai kepada dirinya bahkan masyarakat, Negara,
bahkan seluruh manusia, Allah mengingatkan dalam firmanNya:
Mereka mengatkan bahwa Allah yang maha penyayang memiliki anak, sungguh kalian telah
melakukan sesuatu yang sangat mungkar, maka hampir saja langit pecah, bumi terbelah dan
gunung hampir runtuh ketika mereka mengatkan Allah punya anak, dan tidaklah Allah yang
penyayang memiliki anak. (Q.s: Maryam: 88-92)
Kemudian Allah mensucikan diriNya:
Tidak ada yang ada di langit dan bumi kecuali datang kepada Allah dengan sebagai hamba
sungguh Allah menghitung mereka dengan hitungan yang teliti, dan semuanya datang
kepadaNya dalam keadaan sendiri-sendiri. (QS. Maryam: 93-94)
Maka bagi siapa yang ingin dilapangkan hatinya maka supaya memurnikan ibadah hanya
kepada Allah semata,sehingga kehidupannya menjadi indah dan ini bisa terwaujud jika dia
benar-benar bertawakal dengan sebenar-benarnya tawakal, hasilnya rizkinya akan di
tanggung oleh Allah seperti dalam sabda Rosulullah:
Jika sekirannya kalian tawakal dengan sebenar-benarnya tawakal sungguhAllah akan
memberi rizki kepada kalian seperti Allah memberi rizki kepada burung yang dalam keadaan
lapar di waktu pagi tapi ketika dia pulang ke sarang waktu sore dia sudah dalam keadaan
kenyang. [H.R Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dll ]
4. Perhatikanlah burung dia tidak memiliki simpanan makanan tidak punya gudang makanan
juga tidak ada uang yang di Bank namun ketika dia berangkat dalam keadaan perut kosong di
pagi hari saat menjelang sore dia telah memenuhi perutnya dengan makanan,ini semua karena
bimbingan Allah dan rizkinya, dan ini akan di berikan kepada mereka yang bertawakal
kepaNya dengan sebenar-benarnya, maka tidak rugi orang yang mentauhidkan Allah,
berbakti padaNya dan tidak durhaka kepada Allah dengan melakukan kesyirikan, hasilnya dia
mendapat ketenangan jiwa, keluasan hati, penuh cahaya, dan barokah dalam kehidupannya,
yaitu dengan komitmen menjalani kehidupan dengan berdasarkan bimbingan Allah yang Dia
turunkan berupa Alquran dan wahyu yang di berikan kepada Rosulnya berupa Alhadits,
Allah telah mempertegas dalam firmanNya:
Barang siapa yang berpaling dari peringatanku(Alquran)maka baginya kehidupan yang
sempit dan Kami akan membangkitkannya di hari kiamat dalam keadaan buta, dia bertanya:
wahai robku, kenapa Engkau bangkitkan saya dalam keadaan buta, padahal kami dulu bisa
melihat, maka Allah menjawab, demikianlah kami datankan kepada kalian ayat-ayat kami
namun engkau melalaikannya, demikianlah hari ini engkau dilupakan. (Q.s: Thaha: 124-
126)
Ini adalah jaminan dari Allah yaitu barang siapa yang mengikuti alquran dan As-
sunnahdalam seluruh sisi kehidupannya maka Allah menjamin ketenangan dan kebahagian,
sebaliknya yang berpaling dan Alquaran dan sunah maka Allah menjadikan kehidupan yang
penuh kesempitan. Maka seseorang hendaknya menjaga dirinya dalam jalur Alquran dan
assunnah.
Sebab yang lain yang menyebabkan hatinya menjadi lapang adalah dia mencintai Allah
dengan cinta yang paling besar di banding dengan yang lain siapapun dia, disebutkan
dalam hadits dalam bukhori muslim yaitu menjelaskan tiga perkara yang siapa mendapatkan
3 perkara ini maka dia akan merasakan manisnya keimanan di dalam hatinya, yaitu:
1. Dia mencintai Allah dan rosulNya dengan kcintaan yang paling tinggi.
2. ia mencintai seseorang karena Allah.
3. ia benci di kembalikan ke dalam kekafiran seperti bencinya jika dia dilempar ke dalam
neraka.
Allah dan rosulNya paling didengar dan ditaati, kepentingan apapun jika bertentangan dengan
kepentingan Allah Rosul maka dia mendahulukan Allah dan ROsul sebagai bukti cinta
kepadanya, dengan kecintaan seperti ini akan menciptakan kesejukan di dalam hatinya,
betapa nikmat jika ia mendahulukan Allah dan rosulnya, maka jik ia mencintaiNya dengan
menempuh sebab kecintaan maka dia akan dicintai Allah, hasilnya, bersabda Rosulullah:
Barang siapa yang menyakiti waliku maka sungguh dia telah membuka peperangan
denganKu, dan sesuatu yang paling Aku cintai yang dengannya hamba mendekat kepadaku
adalah hamba melaksanakan yang Aku wajibkan kepadanya, dan jika hamba selalu
melakukan amalan yang sunah untuk mendekatkan kepadaKu sampai Aku mencintai hamba
tersebut, jika Aku sudah mencintainya maka Aku menjadi penengarannya yang dia
mendenger dengannya dan Aku menjadlimata yang dia gunakan untuk melihat dan aku
5. menjadi tangannya yang dia mengunakannya, dan Aku menjadi kakinya yang dia berjalan
dengannya
Maksudnya Allah bersamanya dalam setiap keaadaanya, yaitu dengan menolong dan
mengawasinya, (bukan berarti Allah bersama menyatu dengan hamba dan ini adalah salah)
Khutbah kedua
Hadirin sholat jumat yang yang saya hormati dan saya mulyakan.
Diantara sebab yang menjadikan hati hamba menjadi lapang yaitu hendaklah
seseorangmemperbanyak dzikir kepada Allah, sebagaimana yang diperintahkan oleh
Allah:
Wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak,
dan sucikan dia di setiap pagi dan siang (Q.s: al ahzab:41)
Dan firmanNya:
Ingatlah dengan dzikir hati akan menjadi tenang (QS. Ar-Raad: 28 )
Juga firmanNya:
Ingatlah, berdzikirlah kepadaku maka aku akan mengingatmu, dan bersyukurlah kepadaku
dan jangan ingkar kepadaKu (Q.s Al-Baqarah: 152)
Perhatikanlah kalau seseoran senantiasa mengingat Allah, maka dia akan selalu
mengingatnya sehingga jika dia mengalami masalah, Dia akan membantunya
menyelesaikannya dan membuang dan Allah mengganti yang lebih baik dengan yang lebih
baik sehingga hatinya menjadi lapang.
Mengangungkan membesarkan dan memuji Allah adalah kehidupan seorang muslim yang
hendaknya dipahami, maka seluruh hidupnya bisa dimanfaatkan dengan berdzikir kepada
Allah, dzikir adalah kalimat yang sangat ringan diucapkan dalam lisan dan sangat berat di
timbangan amal, bahkan alquran dimudahkan untuk berdzikir:
Dan sungguh alquran kami mudahkan untuk berdzikir, maka adakah orang yang mau
berdzikir.(QS. Al Qomar: 17)
Diantara sebab yang menjadikan hati menjadi lapang adalah ia banyak bertaubat dan
mensucikan diri, tidak diragukan manusia dalam kehidupannya pasti terjatuh dalam
kesalahan, kelalaian, kelupaan, bahkan dosa. Jangankan kita, rosulullah yang telah diampuni
dosa yang telah dilakukan dan belum dilakukan sewaktu hidupnya, beliau memperbanyak
bertaubat dan beristiqfar dalam sehari sebanyak 100x maka kita hendaknya lebih butuh lagi
6. untuk meminta ampun mengingat banyaknya dosa yang kita lakukan. Dengan istigfar Allah
menjanjikan kelapangan hati bahkan dibukakan menfaat dan keutamaan yang lain, Allah
menerangkan dalam firmannya:
Minta ampunlah kepada robb kalian sesungguhnya dia maha pengampun, dia akan
menurunkan dari langit untuk kalian hujan yang lebat, dan Dia akan menjadikan kebun dan
sungai-sungai yang deras mengalir. (Q.s Nuh: 10-12 )
Ayat di atas merupakan janji dari Allah, sedang para Nabi mengajak dan mengabarkan:
Wahai kaumku mintalah ampun kalian kepada robb kalian dan bertaubatlah padaNya, dia
akan mencurahkan hujan dari langit dan dia akan menambah kekuatan kalian berlipat-lipat,
dan janganlah mengasihi(menjadikan wali) orang-orang kafir.
Ini di abadikan oleh Allah dalam surat Hud ayat: 52.
Maka dari sini kita fahami pentingnnya beristigfar dan bertaubat kepada Allah dalam
kehidupan ini, dan pentingnya introspeksi diri lalu memperbaiki diri dan senantiasa bertaubat
kepada Allah. Mensucikan diri adalah dengan melakukan amalan-amalan yang dulunya
ditinggalkan dari kebaikan, dan membersihkan diri dari dari kemaksiatan dan dosa yang di
lakukan, dan Allah menjanjikan keberuntungan:
悋
Sungguh beruntung orang-orang yang mensucikan diri, dan sungguh celaka orang yang
terus mengotori dirinya.
Dan Allah menyebutkan keutamaan orang-orang yang mendapatkan surga yang mengalir
dibawahnya sungai-sungai:
Barang siapa yang menghadap Allah dengan keadaan beriman dan berbuat kebaikan maka
mereka mendapatkan derajat yang tinggi berupa surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai dari bawahnya, mereka kekal di dalamnya dan itu ba;asan bagi orang yang
mensucikan diri. (Q.s Taha 75-76 )
Karena itu mensucikan diri dan bertaubat kepada Allah adalah hal yang sangat penting,
khususnya di hari ini di mana banyak musibah yang menjadi peringatan bagi kita semua.
Mudah-mudahan kita dijadikan orang yang selalu bertaubat sehingga termasuk hamba yang
mensucikan diri, sehingga kita semua selamat dari musibah di dunia dan lebih-lebih di
akhirat:
7. Tidaklah Allah menyilksa kaumNya sedang engkau wahai Muhamad berada di sisi mereka,
dan Allah tidaklah menyiksa mereka dalam keadaan mereka beristiqfar. (Q.s Al-Anfal 33)
Juga dengan istigfar akan menyebabkan datangnya rahmat dari Allah:
Andaikata kalian beristiqfar kepada Allah niscaya kalian akan dirahmatiNya.
Mudah-mudahah kita dijadikan orang yang selalu beriman kepada Allah bertakwa kepadaNya
bertauhid, dan menjadi hamba yang banyak beristiqfar dan bertaubat, sungguh dosa kita, dan
kesalahan kita sangatlah banyak, dan Allah masih merahmati kita dengan menjalani hari- hari
sebagai bukti rahmatNya, mudah-mudah hari yang tersisa yang akan kita lewati kita bisa
menggunakan untuk selalu bertaubat dan beristilqfar kepadaNya, karena dekatnya kematian
yang akan kita temui, dan kita tahu kapan tapi kita yakin akan datangnya:
Dimanapun kalian berada sungguh kematian akan menemuai kalian walaupun engkau
bersembunyi di balik dinding yang sangat tinggih lagi kokoh.
Semoga kita diampuni oleh Allah dan diberi manfaat dari segala kemanfaatan baik yang kita
ketahui atau tidak , dan mudah-mudahan Dia tidak menjadikan malapetaka bagi kita
semua.Wallahutaala alam bishowab.
8. Hikmah Ramadan
Hadirin sholat jumat yang kami hormati.
Perjalanan waktu terus berlangsung. Tanpa terasa sekian ramadhan telah dilewati. Ini
membuktikan bahwa masa sudah saling berdekatan sebagaimana yang di beritakan oleh Nabi
shallallahu alaihi wasallam. Barangkali sebagian kita telah melalui ramadhan selama enam
puluh tahun, ada pula yang lima puluh tahun, empat puluh tahun, tiga puluh tahun, dua puluh
tahun, atau lebih maupun kurang. Namun apa hasil yang sudah kita raih untuk kebaikan
agama dan akherat kita. Sudahkah tempaan bulan suci ramadhan mampu meningkatkan
kualitas ketakwaan kita kepada Allah. Atau masihkah tingkah laku kita sama dengan masa
sebelumnya bahkan malah lebih parah. Kita memohon kepada Allah ampunan dan rahmat-
Nya.
Wahai segenap kaum muslimin, marilah kita merenungi Firman Allah Subhanahu wa Taala
yang berikut ini, (yang artinya):
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan
atas orang orang yang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa (kepada Allah).
(Al Baqarah: 183)
Apabila bertakwa kepada Allah menjadi tujuan yang utama dalam melaksanakan puasa
ramadhan berarti pemenangnya adalah orang yang berhasil meningkatkan mutu
ketakwaannya selepas bulan yang suci ini. Tentu sangat ironis, jika seorang yang berpuasa di
bulan ramadhan justru lebih jauh dari Allah pada bulan-bulan yang berikutnya. Bahkan
merupakan kesalahan yang besar bila seorang yang berpuasa mau menahan diri dari hawa
nafsu dan syahwat hanya dalam bulan suci ramadhan dan tak lebih dari itu. Semestinya,
fenomena rasa antusias yang sedemikain tinggi untuk melaksanakan ibadah dan menjauhi
kemaksiatan dalam bulan suci ramadhan bisa ditularkan pada perputaran waktu yang
selanjutnya.
Wahai segenap kaum muslimin, marilah kita menghilangkan dari benak kita asumsi bahwa
ramadhan hanya sekadar seremonial ritual agama yang di gelar karena adat istiadat umat
islam. Selepasnya, kita kembali kepada kemerosatan keyakinan dan moral yang sudah
berlangsung sebelumnya dengan sangat parah dan rendah.
Marilah kita menjadikan ramadhan sebagai pendidikan spiritual yang mampu membentuk
kita sebagai manusia-manusia berkualitas di mata Allah Subhanahu wa Taala.
Wahai segenap kaum muslimin, sesungguhnya bulan suci ramadhan ini mengandung
berbagai pelajaran dan hikmah yang cukup banyak. Ibarat buah yang sudah ranum diatas
pohonnya dan hanya tinggal menanti siapa yang datang untuk memetiknya. Dalam tulisan
Nama: Muad Khalid
Kelas:7.4
Mata Pelajaran:Fiqih
9. yang ala kadarnya ini, kami mencoba untuk menyuguhkan sebagian pelajaran dan hikmah
bulan suci ramadhan bagi para pembaca yang budiman, dengan harapan semoga Allah
memberkati kehidupan kita dari waktu ke waktu yang kita lalui, sehingga kita menjadi
semakin baik dan lebih bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Taala.
1.Berpuasa
Berpuasa adalah syariat dahulu kala yang diwarisi oleh para nabi dan rasul sampai kepada
nabi kita Muhammad shallahu alihi wasalam. Berpuasa menyimpan keberkatan dan
kemanfaatan yang banyak sekali, baik dari sisi agama maupun kehidupan. Oleh karena itu,
islam mensyariatkan amalan yang mulia ini bukan hanya pada bulan suci ramadhan. Selain
puasa ramadhan disana masih terdapat puasa-puasa yang lainnya, Ada yang wajib dan ada
pula yang sunnah. Yang wajib, misalnya seperti puasa qadha`, puasa kaffarah, dan puasa
nadzar. Adapun yang sunnah, misalnya seperti puasa nabi Daud yaitu sehari berpuasa dan
sehari berbuka, Puasa hari senin dan kamis, puasa hari-hari putih yaitu tanggal tiga belas,
empat belas, dan limas belas dari setiap pertengahan bulan hijriyah dan lain sebagainya.
Berpuasa disyariatkan oleh Allah melalui Rosul-Nya adalah dalam rangka meningkatkan
mutu ketakwaan kita. Disamping itu, berpuasa dapat menghindarkan kita dari segala gejolak
hawa nafsu dan syahwat yang menyesatkan. Singkatnya, dengan berpuasa, kita bisa
menyelamatkan diri dari amukan api neraka. Rosulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda, (yang artinya):
Berpuasa itu adalah tameng yang dengannya seorang hamba bisa membentengi diri dari
amukan api neraka. (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan yang selain keduanya, dari Abu
Hurairah radhiyallahu anhu, dengan sanad yang hasan)
Ya, berpuasa adalah tameng yang membentengi kita dari amukan api neraka. Bagaimana
tidak? Dengan berpuasa, kita telah menutup pintu-pintu syaithan yang berada dalam tubuh
kita. Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, (yang artinya):
Sesungguhnya syaithan itu mengalir pada diri seorang anak Adam laksana aliran darah.
(HR. Al Bukhari dan Muslim dari Shafiyyah radhiyallahu anha)
Maka dengan berpuasa, kita telah menutup pintu syaithan untuk menyelusup ke dalam diri
kita. Sebab kita telah meninggalkan makan, minum, dan syahwat kita selama berpuasa karena
Allah. Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah Taala berfirman, (yang artinya):
Setiap amalan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu
adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Dia meninggalkan makan, minum, dan
syahwatnya karena Aku. (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
Wahai segenap kaum muslimin, ketahuilah, bahwa lambung yang penuh merupakan sarang
syaithan yang paling kotor. Dari lambung yang penuh itu, dia akan menggoda seorang
manusia untuk durhaka kepada Allah. Seorang hamba yang lambungnya penuh memiliki
tenaga, kekuatan, daya, dan potensi yang cukup besar untuk berbuat apa saja. Maka syaithan
menggunakan peluang emas ini untuk menggodanya agar memuaskan segenap hawa nafsu
dan syahwat dunia yang diinginkannya tanpa harus memperdulikan syariat Allah. Oleh
karena itu, barangsiapa yang ingin mampu mengendalikan berbagai dorongan hawa nafsu dan
syahwat kesenangan dunia yang sedang bergejolak hebat dalam dirinya, maka hendaklah dia
10. berpuasa. Maka dengan berpuasa, dia akan terbebas dari segala ajakan hawa nafsu dan
syahwat yang bisa menjerongkokkannya ke dalam berbagai lembah hitam yang rendah lagi
nista. Termasuk syahwat dunia yang bisa dia redam dengan berpuasa adalah syahwat
terhadap wanita-wanita yang diharamkan atasnya. Rosulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda, (yang artinya):
Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang sudah mampu, maka
hendaklah dia segera menikah, karena yang demikian itu lebih menundukkan pandangannya
dan menjaga kehormatannya, dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia
berpuasa, karena yang demikian itu buat dirinya adalah tameng. (HR. Al Bukhari dan
Muslim dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu)
Betapa banyak para pria yang terjungkal ke dalam lembah neraka jahannam disebabkan oleh
fitnah wanita. Intinya, bahwa berpuasa adalah senjata ampuh guna meredam dan
mengendalikan hawa nafsu dan syahwat yang durjana. Jika kita telah mengetahui hal ini,
maka berpuasa bukan hanya amalan rutinitas pada bulan suci ramadhan. Akan tetapi lebih
daripada itu, berpuasa adalah kebutuhan rohani yang semestinya ditunaikan sesuai prosedur
syariat islam yang benar demi menggapai kebaikan dunia dan akherat, sehingga kita menjadi
manusia-manusia yang lebih bertakwa dan berkualitas di mata Allah Subhanahu wa Taala.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan khutbah ini,,,semoga kita semua
termasuk dalam golongan orang mukmin,akhirukalam wabillahitaufik wal hidayah
wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh