Dokumen ini membahas tentang kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik melawan Sekutu. Perang ini berlangsung dari tahun 1937 hingga 1945 antara Jepang melawan Tiongkok, Amerika Serikat, Britania Raya, dan sekutu lainnya. Pada tahun 1945, posisi Jepang semakin terjepit karena serangan balik Sekutu yang merebut kembali pulau demi pulau di Pasifik hingga akhirnya Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945.
2. Peristiwa Kekalahan Jepang
Perang Pasifik, yang dikenal di Jepang dengan nama
Perang Asia Timur Raya dan di Tiongkok sebagai Perang
Perlawanan Terhadap Agresi Jepang (kang-Ri
zhanzheng), terjadi di Samudra Pasifik, pulau-pulaunya,
dan di Asia. Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan
1945, namun peristiwa-peristiwa yang lebih penting
terjadi setelah 7 Desember 1941, ketika Jepang
menyerang Amerika Serikat serta wilayah-wilayah yang
dikuasai Britania Raya dan banyak negara lainnya.
Perang ini dimulai lebih awal dari Perang Dunia II yaitu
pada tanggal 8 Juli 1937 oleh sebuah insiden yang
disebut Insiden Jembatan Marco Polo. Peristiwa tersebut
menyulut peperangan antara Tiongkok dengan Jepang.
3. Konflik antara Jepang dan Tiongkok dan
beberapa dari peristiwa serta serangannya
yang penting juga merupakan bagian dari
perang tersebut. Perang ini terjadi antara
Jepang dan pihak Sekutu (yang termasuk
Tiongkok, Amerika Serikat, Britania Raya,
Filipina, Australia, Belanda dan Selandia
Baru). Uni Soviet berhasil memukul
mundur Jepang pada 1939, dan tetap netral
hingga 1945, saat ia memainkan peranan
penting di pihak Sekutu pada masa-masa
akhir perang.
4. Thailand, setelah dijajah pada 1941, dipaksa
bergabung dengan pihak Jepang. Jerman Nazi dan
Italia juga adalah sekutu Jepang, dan angkatan laut
mereka beroperasi di Samudra Pasifik dan Hindia
antara tahun 1940 dan 1945. Antara tahun 1942 dan
1945, terdapat empat wilayah otorita Sekutu yang
berperang melawan Jepang: Tiongkok, wilayah
Samudra Pasifik, Asia Tenggara dan wilayah
Pasifik Barat Daya. Perang Pasifik berakhir pada 15
Agustus 1945 dan perjanjian menyerahnya Jepang
ditandatangani oleh wakil dari sekutu yaitu
Jendral Douglas McArthur dan Jepang diwakili
oleh Mamoru Shigemitsu diatas kapal USS
Missouri.
5. Menjelang tahun 1945, posisi Jepang dalam Perang
Pasifik mulai terjepit. Jenderal Mac. Arthur,
Panglima Komando Pertahanan Pasifik Barat Daya
yang terpukul di Filipina mulai melancarkan
pukulan balasan dengan siasat loncat kataknya.
Satu per satu pulau-pulau antara Australia dan
Jepang dapat direbut kembali. Pada bulan April
1944 Sekutu telah mendarat di Irian Barat.
Kedudukan Jepang pun semakin terjepit. Keadaan
makin mendesak ketika pada bulan Juli 1944 Pulau
Saipan pada gugusan Kepulauan Mariana jatuh ke
tangan Sekutu. Bagi Sekutu pulau tersebut sangat
penting karena jarak Saipan - Tokyo dapat dicapai
oleh pesawat pengebom B 29 USA.