ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
MODUL 4
                                               DERIVATIVE
                                    Oleh: Muchammad Abrori


A. Pengertian Derivative
Diberikan fungsi y = f(x). Harga fungsi di titik x adalah f(x) sedangkan harga fungsi di
titik (x +     x) adalah : f(x +         x), dengan         x dimaksud penambahan perubah x. Untuk
setiap penambahan           x diperoleh penambahan               y sedemikian, hingga :
              y+      y = f(x +          x)
              y            = f(x)             -
                      y = f(x +          x) – f(x)
                           y   f (x           x)   f ( x)
Dipandang untuk :            =
                           x                   x
                       y
Kemudian harga           diambil limitnya untuk              x      0, diperoleh :
                       x
                  Limit     y       Limit f ( x             x)    f ( x)
                              =
                  x    0    x       x    0                   x
        Limit         y
Jika                    = ada dikatakan bahwa fungsi f(x) mempunyai turunan pertama
        x    0        x
                                                                                          dy      df ( x)
                              (derivative pertama) di titik x, dengan simbol                 atau
                                                                                          dx       dx
                              atau y atau f (x) atau Dxf dan seterusnya.
d2y       d 2 f ( x)
     atau            atau y atau f (x) atau dxxf disebut : Turunan kedua fungsi f(x) di
dx 2        dx 2
                              titik x.
Setiap fungsi f(x) yang mempunyai turunan di titik x disebut differensibel (differentiabel)
di titik x.
              dy
Lambang          sebagai notasi turunan diperkenalkan pertama kali oleh matematikawan
              dx
German Goltfried Wilhelm Leibnir (1646 – 1716) sedangkan notasi f diperkenalkan oleh
matematikawan Perancis Joseph Louis Lagrange (1736 – 1813).



                                                                                                        1
Beberapa contoh soal :
    1. Carilah turunan pertama dari fungsi f(x) = x2 + 1
    2. Carilah turunan pertama fungsi f(x) =                      x di x = 2
                            Limit f ( x           x)    f ( x)
Pada perhitungan                                                 , apabila diadakan substitusi         x = h maka
                            x    0                 x
untuk     x     0 mengakibatkan h                 0, sehingga :
 Limit f ( x           x)     f ( x)       Limit f ( x h)             f ( x)
                                       =
 x    0                 x                  h   0        h
Perhitungan-perhitungan secara definisi, jarang kita jumpai oleh sebab itu lebih baik
langsung menggunakan rumus-rumus hitung differensial (rumus derivative) yang ada.


B. Penafsiran Derivative Secara Ilmu Ukur
Diberikan fungsi y = f(x). Ditinjau dua titik P(x,y) dan Q(x +                             x, y   y ), selisih absis
kedua titik =    x dan selisih kedua ordinatnya =                    y , titik P dianggap tetap.
                       y




                   0                                                                   x


                            y   f (x         x)     f ( x)
Dipandang bentuk              =                              = tg
                            x                 x
Apabila titik Q bergerak menuju titik P, maka                         x        0 dan   y      0 , sehingga sudut

mendekati       dan :
          Limit         y        Limit f ( x            x)       f ( x)
f (x) =                   =                                               =
          x    0        x        x    0                  x


                                                                                                                   2
Limit f ( x            x)     f ( x)
                        =                                          = tg
                            x    0                  x
Berarti bahwa f (x) adalah menunjukkan besarnya koefisien arah (tangen arah) garis
singgung kurva y = f (x) di titik P. Dan garis singgung kurva y = f(x) di titik P(a, b)
adalah: y – b = f (a).(x – a). Selain turunan pertama diartikan sebagai besarnya koefisien
arah garis singgung pada suatu kurva y = f(x) di titik x, maka turunan pertama dapat juga
diartikan sebagai besarnya kecepatan sesaat pada suatu gerakan. Perhatikan ilustrasi
sebagai berikut:
       Misalkan kita mengendarai sebuah mobil dari kota A ke kota B yang jaraknya 80
km dalam waktu 2 jam, maka kecepatan rata-rata adalah 40 km/jam, artinya kecepatan
rata-rata adalah selisih jarak dibagi waktu atau jarak antara posisi tempat A dengan
tempat B dibagi waktu.
                                                   selisih jarak
                                          V=
                                                       waktu
Contoh lain apabila sebuah benda P dijatuhkan dari suatu ketinggian dengan benda P
jatuh sejauh 16 t2 meter setelah t detik atau dalam fungsi dapat dirumuskan sebagai
S(t)_=_16 t2, t    0.
Pada detik pertama benda jatuh sejauh S(1) = 16 meter dan pada detik kedua benda jatuh
sejauh S(2) = 64 meter, sehingga kecepatan rata-rata jatuhnya benda dari t1 = 1 detik
sampai t2 = 2 detik adalah
                                 S (t2 ) S (t1 )
                            V=
                                     t2 t1

                                 64 16
                             =         = 48 meter/detik
                                  2 1
Sedangkan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,5 adalah
                                 S (1,5) S (1)          20
                            V=                                 40 meter/detik
                                     1,5 1              0,5
Dan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,1 adalah
                                 S (1,1) S (1)          3,36
                            V=                                     33,6 meter/detik
                                     1,1 1               0,1
Adapun kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,01 adalah



                                                                                        3
S (1,01) S (1)     0,3216
                              V=                                  32 ,16 meter/detik
                                         1,01 1          0,01
Dari hasil perhitungan itu, maka semakin pendek selang waktu yang digunakan, maka
semakin baik hampiran kecepatan yang benar pada saat t = 1, dan yang paling ideal
adalah selang waktu       t     0.
Sehingga kecepatan rata-rata pada saat t = 1 adalah :
                                     Limit S (1     t ) S (1)
                              V=
                                     t   0            t
                                     Limit 16 (1      t ) 2 16
                               =
                                     t    0           t
                                     Limit 16 32 t ( t ) 2 16
                               =
                                     t    0        t
                                     Limit
                               =           (32 +      t ) = 32 meter/detik
                                     t   0
Dengan demikian kita dapat mendefinisikan kecepatan sesaat V pada saat t yaitu :
                                     Limit S (t     t ) S (t )
                              V=
                                     t   0            t
Teorema: Apabila f (a) ada maka f(x) kotinu di x = a
Bukti:
Untuk membuktikan bahwa f(x) kontinu di x = a maka diperlihatkan
                              Limit
                                    f(x) = f(a)
                              x   a
                                        f ( x) f ( a )
Perhatikan bahwa: f(x) = f(a) +                        ( x a)
                                             x a
           Limit        Limit                      f ( x) f (a)
Sehingga         f(x) =                   f (a)                 ( x a)
           x   a        x   a                           x a
    Limit        Limit f ( x) f (a)          Limit
=         f(a) +                                   ( x a)
    x   a        x   a      x a              x   a
= f(a) + f (a).0 = f(a)
Terbukti f(x) kontinu di x = a




                                                                                       4
Teorema itu tidak dapat dibalik yaitu apabila f(x) kontinu di x = a maka belum tentu f (a)
ada atau f(x) diferensial di x = a.
Untuk membuktikan hal ini diperlihatkan sebuah contoh :
                                              y
                             f(x) = -x                         f(x) = x




                                                                          x


                                x untuk x     0
Diambil fungsi: f(x) = x =
                                  x untuk x 0

                                                    Limit
Fungsi f(x) = x adalah kontinu di x = 0 sebab             f(x) = 0 namun dapat diperlihatkan
                                                    x   0
bahwa f(x) tidak diferensibel di x = 0 sebab :
                            Limit f ( x) f (0)      Limit x 0             Limit x
                  f (0) =
                            x   0      x 0          x   0 x 0             x   0 x
dan f (0) tidak ada sebab.
                                    Limit x        Limit x
                                                                 1
                                   x   0 x        x   0 x
Sedangkan:
                                  Limit x         Limit    x
                                                                     1
                                 x   0 x         x   0    x
Dengan demikian f (0) tidak ada atau f(x) tidak diferensiabel di x = 0.




                                                                                          5
MODUL 5
     DERIVATIVE FUNGSI ALJABAR, IMPLISIT DAN TRIGONOMETRI
                                  Oleh: Muchammad Abrori




A. Derivative Fungsi Aljabar
Selain fungsi transenden (fungsi eksponen, fungsi logaritma, fungsi trigonometri, fungsi
hiperbolik) disebut fungsi aljabar.
Beberapa contoh fungsi aljabar :
   1. f(x) = 5x2 + x + 3
   2. f(x) = 9 (x2 - 1)2

   3. f(x) = x x2       x
   4. f(x) = (x + 1) (x3 – 5)-2
                x 3
   5. f(x) =
               x2 4


Rumus-rumus:
U, V, W, …. dimaksudkan fungsi-fungsi dari x yang differensiabel.
                                        dy
1. y = C, c = konstan                         0
                                        dx
                                        dy
2. y = x                                      1
                                        dx
                                        dy
3. y = xn                                     n.x n   1

                                        dx
                                        dy    dU          dV        dW
4. y = U + V + W + …..                                                    .....
                                        dx    dx          dx         dx
                                        dy        dU
5. y = c . U, c = konstan                     c
                                        dx        dx
                                        dy         dV               dU
6. y = U . V                                  U                 V
                                        dx         dx               dx
                                         dy               dW              dV           dU
7. y = U . V . W                              UV                    UW            VW
                                         dx                dx             dx           dx



                                                                                            6
dU          dV
                                                  V          U
       U                                   dy         dx          dx
8. y =
       V                                   dx              V2
                                           dy                dU
9. y = Un                                         n Un   1

                                           dx                dx
                                           dy      dy dU
10. y = f(U), U = g(x)
                                           dx      dU dx
dy
   dikatakan turunan pertama dari y = f(x).
dx
                dy
Pada umumnya       merupakan fungsi dari x lagi, maka jika :
                dx
dy                           d dy              d2y
   didefferensial diperoleh:                        dikatakan turunan kedua, dan seterusnya
dx                           dx dx             dx 2
sampai:
dny
     dikatakan turunan ke n.
dx n


Beberapa contoh soal :
                         dy
   1. y = xn, tentukan
                         dx
                              dy
   2. y = U + V, tentukan
                              dx
                              dy
   3. y = U . V, tentukan
                              dx
            U            dy
   4. y =     , tentukan
            V            dx
                         dy
   5. y = Un, tentukan
                         dx
                                     dy
   6. y = f(U), U = g(x), tentukan
                                     dx
                                          dy
   7. y = x3 – 3x2 + 2x – 5, tentukan
                                          dx
            x2 x            dy
   8. y =    3
                 , tentukan
            x 1             dx


                                                                                         7
dy
    9. y = (3x4 + 6x2 + 1)7, tentukan
                                                       dx
                                                  dy
    10. y =       x2 6x 3 , tentukan
                                                  dx
                      x2                     dy
    11. y =                     , tentukan
                  4 x       2                dx

                  x2 1            dy
    12. y =   3
                   2
                       , tentukan
                  x 1             dx
                                                  dy
    13. x = 3 1 y 2              y 4 , tentukan
                                                  dx
                  1 x            1 x            dy
    14. y =                          , tentukan    di mana –1   x   1
                  1 x            1 x            dx

                  2                     dny
    15. y =                , tentukan
              1 x                       dx n


B. Derivative Fungsi Implisit
Bentuk-bentuk fungsi y = f (x) disebut fungsi eksplisit, sedangkan bentuk fungsi
f(x,y)_=_0 yang kadang-kadang sukar dibawa bentuk eksplisit disebut fungsi implisit.
Sebagai contoh diberikan fungsi implisit: x3 + xy + y3 = 0, kemudian akan dicari turunan
pertamanya.
Demikian:
x3 + xy + y3 = 0
                  dy         dy
3x2 + y + x .        + 3y2 .    =0
                  dx         dx
              dy
(x + 3y2) .      = - (3x2 + y)
              dx
              dy    3x 2 y
                 =-
              dx    x 3y2
Derivative fungsi implisit akan lebih mudah jika kita menggunakan derivative total
yaitu: f(x,y) = 0
 f ( x, y )            f ( x, y )
            dx                    dy         0
     x                     y


                                                                                       8
f ( x, y )
                              dy               x
                                 =-
                              dx           f ( x, y )
                                               y

                                           f
                                  =-       x
                                           f
                                           y


Beberapa contoh soal:
                   dy
     1. Carilah       dari x3 + xy + y3 = 0
                   dx
                                                          dy
     2. x3 + 2x2y + 4xy2 + 8y3 = 40, tentukan
                                                          dx
     3. Tentukan koefisien garis singgung lingkaran x2 + y2 = 4 dititik (1, 3 ), kemudian
        tulislah persamaan garis singgung tersebut
                                            dy
     4. x = 3 1 y 2       y 4 , tentukan
                                            dx
     5. Diberikan fungsi xy = 1
                        dy
        Carilah : a.       di (1, 1)
                        dx
                        d2y
                   b.        di (1 ,1)
                        dx 2
                   c. Persamaan garis singgung melalui (1, 1)
                   d. Persamaan garis normal melalui (1, 1)


C. Derivative Fungsi Trigonometri
Diberikan y = sin u dengan u fungsi dari x
y+    y = sin (u +      u)
y        = sin u
       y = sin (u +      u ) – sin u
                    1                            1
         = 2 cos      (u +     u + u) . sin        (u +        u + u)
                    2                            2


                                                                                       9
1                       1
         = 2 cos     (2u +      u) . sin          u
                   2                       2
                                      1                             1
                                 2 cos (2u                u ) sin     u
dy   Limit y            Limit         2                             2
   =
dx   x 0 x              x 0                           x
                                                                         u
                                                                    sin
                      Limit                     u         Limit         2    Limit u
                    =        cos(u                )
                      u    0                   2          u    0       u     x    0 x
                                                                      2
                                du
                    = cos u .
                                dx


Rumus-rumus :
                         dy           du
1. y = sin u                = cos u .
                         dx           dx
                          dy             du
2. y = cos u                 = - sin u .
                          dx             dx
                          dy           du
3. y = tg u                  = sec2u .
                          dx           dx
                          dy               du
4. y = ctg u                 = - cosec2u .
                          dx               dx
                          dy                  du
5. y = sec u                 = sec u . tg u .
                          dx                  dx
                          dy                        du
6. y = cosec u               = - cosec u . cotg u .
                          dx                        dx


Beberapa contoh soal:
                                           dy
    1. y = sin 4x + cos 2x, tentukan
                                           dx
                                      dy
    2. y = ctg (2 – x3), tentukan
                                      dx
                                      dy
    3. y = tg3 (x2 – 2), tentukan
                                      dx




                                                                                        10
dy
4. y = cosec x . ctg (2x – 3), tentukan
                                              dx
                                    dy
5. y = 2 tg x . sin 2x, tentukan
                                    dx
                1                 dy
6. y =               23
                        ,tentukan
         (sec 2 x 1)              dx
                                         dy
7. y cos x = sin (x – y), tentukan
                                         dx
8. Jika y = A sin kx + B cos kx, dengan A, B dan k konstan perlihatkan bahwa:
        d2y      2                     d2y
     a.         k y                 b.             ( 1) k 2 n y
        dx 2                           dx 2
            dny
9.   Hitung      , jika y = cos x
            dx n




                                                                                11

More Related Content

Modul 4 5 kalkulus-ekstensi

  • 1. MODUL 4 DERIVATIVE Oleh: Muchammad Abrori A. Pengertian Derivative Diberikan fungsi y = f(x). Harga fungsi di titik x adalah f(x) sedangkan harga fungsi di titik (x + x) adalah : f(x + x), dengan x dimaksud penambahan perubah x. Untuk setiap penambahan x diperoleh penambahan y sedemikian, hingga : y+ y = f(x + x) y = f(x) - y = f(x + x) – f(x) y f (x x) f ( x) Dipandang untuk : = x x y Kemudian harga diambil limitnya untuk x 0, diperoleh : x Limit y Limit f ( x x) f ( x) = x 0 x x 0 x Limit y Jika = ada dikatakan bahwa fungsi f(x) mempunyai turunan pertama x 0 x dy df ( x) (derivative pertama) di titik x, dengan simbol atau dx dx atau y atau f (x) atau Dxf dan seterusnya. d2y d 2 f ( x) atau atau y atau f (x) atau dxxf disebut : Turunan kedua fungsi f(x) di dx 2 dx 2 titik x. Setiap fungsi f(x) yang mempunyai turunan di titik x disebut differensibel (differentiabel) di titik x. dy Lambang sebagai notasi turunan diperkenalkan pertama kali oleh matematikawan dx German Goltfried Wilhelm Leibnir (1646 – 1716) sedangkan notasi f diperkenalkan oleh matematikawan Perancis Joseph Louis Lagrange (1736 – 1813). 1
  • 2. Beberapa contoh soal : 1. Carilah turunan pertama dari fungsi f(x) = x2 + 1 2. Carilah turunan pertama fungsi f(x) = x di x = 2 Limit f ( x x) f ( x) Pada perhitungan , apabila diadakan substitusi x = h maka x 0 x untuk x 0 mengakibatkan h 0, sehingga : Limit f ( x x) f ( x) Limit f ( x h) f ( x) = x 0 x h 0 h Perhitungan-perhitungan secara definisi, jarang kita jumpai oleh sebab itu lebih baik langsung menggunakan rumus-rumus hitung differensial (rumus derivative) yang ada. B. Penafsiran Derivative Secara Ilmu Ukur Diberikan fungsi y = f(x). Ditinjau dua titik P(x,y) dan Q(x + x, y y ), selisih absis kedua titik = x dan selisih kedua ordinatnya = y , titik P dianggap tetap. y 0 x y f (x x) f ( x) Dipandang bentuk = = tg x x Apabila titik Q bergerak menuju titik P, maka x 0 dan y 0 , sehingga sudut mendekati dan : Limit y Limit f ( x x) f ( x) f (x) = = = x 0 x x 0 x 2
  • 3. Limit f ( x x) f ( x) = = tg x 0 x Berarti bahwa f (x) adalah menunjukkan besarnya koefisien arah (tangen arah) garis singgung kurva y = f (x) di titik P. Dan garis singgung kurva y = f(x) di titik P(a, b) adalah: y – b = f (a).(x – a). Selain turunan pertama diartikan sebagai besarnya koefisien arah garis singgung pada suatu kurva y = f(x) di titik x, maka turunan pertama dapat juga diartikan sebagai besarnya kecepatan sesaat pada suatu gerakan. Perhatikan ilustrasi sebagai berikut: Misalkan kita mengendarai sebuah mobil dari kota A ke kota B yang jaraknya 80 km dalam waktu 2 jam, maka kecepatan rata-rata adalah 40 km/jam, artinya kecepatan rata-rata adalah selisih jarak dibagi waktu atau jarak antara posisi tempat A dengan tempat B dibagi waktu. selisih jarak V= waktu Contoh lain apabila sebuah benda P dijatuhkan dari suatu ketinggian dengan benda P jatuh sejauh 16 t2 meter setelah t detik atau dalam fungsi dapat dirumuskan sebagai S(t)_=_16 t2, t 0. Pada detik pertama benda jatuh sejauh S(1) = 16 meter dan pada detik kedua benda jatuh sejauh S(2) = 64 meter, sehingga kecepatan rata-rata jatuhnya benda dari t1 = 1 detik sampai t2 = 2 detik adalah S (t2 ) S (t1 ) V= t2 t1 64 16 = = 48 meter/detik 2 1 Sedangkan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,5 adalah S (1,5) S (1) 20 V= 40 meter/detik 1,5 1 0,5 Dan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,1 adalah S (1,1) S (1) 3,36 V= 33,6 meter/detik 1,1 1 0,1 Adapun kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,01 adalah 3
  • 4. S (1,01) S (1) 0,3216 V= 32 ,16 meter/detik 1,01 1 0,01 Dari hasil perhitungan itu, maka semakin pendek selang waktu yang digunakan, maka semakin baik hampiran kecepatan yang benar pada saat t = 1, dan yang paling ideal adalah selang waktu t 0. Sehingga kecepatan rata-rata pada saat t = 1 adalah : Limit S (1 t ) S (1) V= t 0 t Limit 16 (1 t ) 2 16 = t 0 t Limit 16 32 t ( t ) 2 16 = t 0 t Limit = (32 + t ) = 32 meter/detik t 0 Dengan demikian kita dapat mendefinisikan kecepatan sesaat V pada saat t yaitu : Limit S (t t ) S (t ) V= t 0 t Teorema: Apabila f (a) ada maka f(x) kotinu di x = a Bukti: Untuk membuktikan bahwa f(x) kontinu di x = a maka diperlihatkan Limit f(x) = f(a) x a f ( x) f ( a ) Perhatikan bahwa: f(x) = f(a) + ( x a) x a Limit Limit f ( x) f (a) Sehingga f(x) = f (a) ( x a) x a x a x a Limit Limit f ( x) f (a) Limit = f(a) + ( x a) x a x a x a x a = f(a) + f (a).0 = f(a) Terbukti f(x) kontinu di x = a 4
  • 5. Teorema itu tidak dapat dibalik yaitu apabila f(x) kontinu di x = a maka belum tentu f (a) ada atau f(x) diferensial di x = a. Untuk membuktikan hal ini diperlihatkan sebuah contoh : y f(x) = -x f(x) = x x x untuk x 0 Diambil fungsi: f(x) = x = x untuk x 0 Limit Fungsi f(x) = x adalah kontinu di x = 0 sebab f(x) = 0 namun dapat diperlihatkan x 0 bahwa f(x) tidak diferensibel di x = 0 sebab : Limit f ( x) f (0) Limit x 0 Limit x f (0) = x 0 x 0 x 0 x 0 x 0 x dan f (0) tidak ada sebab. Limit x Limit x 1 x 0 x x 0 x Sedangkan: Limit x Limit x 1 x 0 x x 0 x Dengan demikian f (0) tidak ada atau f(x) tidak diferensiabel di x = 0. 5
  • 6. MODUL 5 DERIVATIVE FUNGSI ALJABAR, IMPLISIT DAN TRIGONOMETRI Oleh: Muchammad Abrori A. Derivative Fungsi Aljabar Selain fungsi transenden (fungsi eksponen, fungsi logaritma, fungsi trigonometri, fungsi hiperbolik) disebut fungsi aljabar. Beberapa contoh fungsi aljabar : 1. f(x) = 5x2 + x + 3 2. f(x) = 9 (x2 - 1)2 3. f(x) = x x2 x 4. f(x) = (x + 1) (x3 – 5)-2 x 3 5. f(x) = x2 4 Rumus-rumus: U, V, W, …. dimaksudkan fungsi-fungsi dari x yang differensiabel. dy 1. y = C, c = konstan 0 dx dy 2. y = x 1 dx dy 3. y = xn n.x n 1 dx dy dU dV dW 4. y = U + V + W + ….. ..... dx dx dx dx dy dU 5. y = c . U, c = konstan c dx dx dy dV dU 6. y = U . V U V dx dx dx dy dW dV dU 7. y = U . V . W UV UW VW dx dx dx dx 6
  • 7. dU dV V U U dy dx dx 8. y = V dx V2 dy dU 9. y = Un n Un 1 dx dx dy dy dU 10. y = f(U), U = g(x) dx dU dx dy dikatakan turunan pertama dari y = f(x). dx dy Pada umumnya merupakan fungsi dari x lagi, maka jika : dx dy d dy d2y didefferensial diperoleh: dikatakan turunan kedua, dan seterusnya dx dx dx dx 2 sampai: dny dikatakan turunan ke n. dx n Beberapa contoh soal : dy 1. y = xn, tentukan dx dy 2. y = U + V, tentukan dx dy 3. y = U . V, tentukan dx U dy 4. y = , tentukan V dx dy 5. y = Un, tentukan dx dy 6. y = f(U), U = g(x), tentukan dx dy 7. y = x3 – 3x2 + 2x – 5, tentukan dx x2 x dy 8. y = 3 , tentukan x 1 dx 7
  • 8. dy 9. y = (3x4 + 6x2 + 1)7, tentukan dx dy 10. y = x2 6x 3 , tentukan dx x2 dy 11. y = , tentukan 4 x 2 dx x2 1 dy 12. y = 3 2 , tentukan x 1 dx dy 13. x = 3 1 y 2 y 4 , tentukan dx 1 x 1 x dy 14. y = , tentukan di mana –1 x 1 1 x 1 x dx 2 dny 15. y = , tentukan 1 x dx n B. Derivative Fungsi Implisit Bentuk-bentuk fungsi y = f (x) disebut fungsi eksplisit, sedangkan bentuk fungsi f(x,y)_=_0 yang kadang-kadang sukar dibawa bentuk eksplisit disebut fungsi implisit. Sebagai contoh diberikan fungsi implisit: x3 + xy + y3 = 0, kemudian akan dicari turunan pertamanya. Demikian: x3 + xy + y3 = 0 dy dy 3x2 + y + x . + 3y2 . =0 dx dx dy (x + 3y2) . = - (3x2 + y) dx dy 3x 2 y =- dx x 3y2 Derivative fungsi implisit akan lebih mudah jika kita menggunakan derivative total yaitu: f(x,y) = 0 f ( x, y ) f ( x, y ) dx dy 0 x y 8
  • 9. f ( x, y ) dy x =- dx f ( x, y ) y f =- x f y Beberapa contoh soal: dy 1. Carilah dari x3 + xy + y3 = 0 dx dy 2. x3 + 2x2y + 4xy2 + 8y3 = 40, tentukan dx 3. Tentukan koefisien garis singgung lingkaran x2 + y2 = 4 dititik (1, 3 ), kemudian tulislah persamaan garis singgung tersebut dy 4. x = 3 1 y 2 y 4 , tentukan dx 5. Diberikan fungsi xy = 1 dy Carilah : a. di (1, 1) dx d2y b. di (1 ,1) dx 2 c. Persamaan garis singgung melalui (1, 1) d. Persamaan garis normal melalui (1, 1) C. Derivative Fungsi Trigonometri Diberikan y = sin u dengan u fungsi dari x y+ y = sin (u + u) y = sin u y = sin (u + u ) – sin u 1 1 = 2 cos (u + u + u) . sin (u + u + u) 2 2 9
  • 10. 1 1 = 2 cos (2u + u) . sin u 2 2 1 1 2 cos (2u u ) sin u dy Limit y Limit 2 2 = dx x 0 x x 0 x u sin Limit u Limit 2 Limit u = cos(u ) u 0 2 u 0 u x 0 x 2 du = cos u . dx Rumus-rumus : dy du 1. y = sin u = cos u . dx dx dy du 2. y = cos u = - sin u . dx dx dy du 3. y = tg u = sec2u . dx dx dy du 4. y = ctg u = - cosec2u . dx dx dy du 5. y = sec u = sec u . tg u . dx dx dy du 6. y = cosec u = - cosec u . cotg u . dx dx Beberapa contoh soal: dy 1. y = sin 4x + cos 2x, tentukan dx dy 2. y = ctg (2 – x3), tentukan dx dy 3. y = tg3 (x2 – 2), tentukan dx 10
  • 11. dy 4. y = cosec x . ctg (2x – 3), tentukan dx dy 5. y = 2 tg x . sin 2x, tentukan dx 1 dy 6. y = 23 ,tentukan (sec 2 x 1) dx dy 7. y cos x = sin (x – y), tentukan dx 8. Jika y = A sin kx + B cos kx, dengan A, B dan k konstan perlihatkan bahwa: d2y 2 d2y a. k y b. ( 1) k 2 n y dx 2 dx 2 dny 9. Hitung , jika y = cos x dx n 11