際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Standar Kompetensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan
energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
5.3. Menyelidiki tekanan pada benda padat,
cair, dan gas serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
122
BAB 3
TEKANAN
1. Tekanan pada Zat Padat
Tekanan adalah hasil bagi antara gaya
tekan dengan luas bidang tekan, tempat
gaya itu bekerja.
P = Tekanan ( N/m2
= Pa)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang tekan (m2
)
Semakin kecil luas bidang tekan maka
tekanan yang dihasilkan makin besar.
Contoh :
Balok bermassa 20 kg diletakkan di lantai
seperti pada gambar. Jika percepatan
gravitasi = 10 m/s2
, hitunglah besar tekanan
yang dialami lantai pada keadaan a dan b.
123
4
ng
an
:
ar
a
1
m
1 m
a
4 m
1 m
1 m
b
A
F
P =
Penyelesaian :
Gaya tekan (F) pada lantai timbul akibat
berat balok. Jadi : F = W = m x g
Diketahui :
m = 20 kg dan g = 10 m/s2
F = m x g = 20 kg x 10 m/s2
= 200 N
A1= 4 m x 1 m = 4 m2
A2= 1 m x 1 m = 1 m2
Keadaan a: Keadaan b:
P1 = P2 =
= =
= 50 N/m2
= 200 N/m2
124
ru
ar
6
cm
Hg
.e
nd
a
ad
ala
h :
di
titi
k
Be
da
-
be
da
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
F
A1
200 N
4 m2
F
A2
200 N
1 m2
Satuan tekanan 1 N/m2
dikenal juga sebagai
1 Pascal ( Pa ).
2. Tekanan pada Zat Cair
2.1.Tekanan Hidrostatik
Tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair
yang diam disebut tekanan hidrostatik.
Rumus Tekanan hidrostatik :
Ph = tekanan hidrostatik (Pa)
 = massa jenis (kg /m3
)
g = percepatan gravitasi (m /s2
)
h = ketinggian permukaan zat cair (m)
2.2. Bejana Berhubungan
125
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
 x g x hPh =
Hukum bejana berhubungan menyatakan
bahwa :
 Permukaan air dalam suatu wadah
selalu mendatar dan sama tinggi 
Lihat gambar!
b. air dalam bejana berhubunganb. air dalam bejana berhubungan
Hukum bejana berhubungan tidak berlaku
apabila :
a. pada bejana terdapat pipa kapiler
b. salah satu pipa diisi dengan zat
cair yang berbeda
c. tekanan udara pada permukaan
tabung tidak sama
Contoh pemanfaatan hukum/prinsip bejana
berhubungan:
126
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
a. instalasi pipa air leding yang
menggunakan tangki penyimpanan
air.
b. cerek / ketel / teko
c. waterpass tukang bangunan
2.3. Hukum Pokok Hidrostatika
Hukum pokok hidrostatika menyatakan:
 Di dalam satu jenis zat cair, semua titik
yang berada pada ketinggian yang
sama memiliki tekanan yang sama
besar.
Perhatikan
gambar di
samping ini!
Berdasarkan hukum pokok hidrostatika
maka titik A dan B pada gambar di atas
memiliki tekanan yang sama, sehingga :
PA = PB
127
minyak h1
h2
air
BA
A x g x hA =  B x g x hB
A x hA = A x hA
2.4. Hukum Pascal
 Tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam suatu ruang (wadah) tertutup
akan diteruskan ke segala arah dengan
sama besar
Contoh penerapan hukum Pascal misalnya
pada dongkrak hidrolik, sebagai berikut :
P1 = P2
P = tekanan (Pa)
F = gaya (N)
A = luas penampang bejana (m2
)
1 = penampang bejana 1
128
Zat cair
1 2
beban
P2
P1
=A1
F1
A2
F2
2 = penampang bejana 2
Dari persamaan tersebut dapat pula
diprperoleh persamaan
Luas penampang (A) pada persamaan di
atas dapat diganti dengan diameter
penampang bejana, sebagai berikut
d1 = diameter penampang bejana 1
d2 = diameter penampang bejana 2
Prinsip Pascal :
Gaya tekan yang kecil pada penampang
kecil menghasilkan gaya angkat yang
besar pada penampang besar.
Prinsip Pascal dimanfaatkan pada alat-alat
seperti :
129
F2
= X F1A1
A2
F2
= X F1d1
d2
2
1. pompa hidrolik
2. mesin hidrolik pengangkat mobil
3. rem cakram hidrolik
4. mesin pengepres hidrolik
Mesin hidrolik pengangkat mobil
Km = kran udara masuk
Kb = kran udara keluar
2.5. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan:
Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair
akan mendapat gaya angkat ke atas yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan/didesak oleh benda tersebut.
130
minyak
permukaan
tanah
piston
KbKm
minyak
udara
mampat
Misalkan sebuah benda dicelupkan ke
dalam air seperti pada gambar berikut:
Besar gaya angkat yang
dialami benda adalah :
FA = c x Vc x g
FA = gaya angkat/gaya apung (N)
c = massa jenis zat cair (kg/m3
)
Vc = volume zat cair yang didesak (m3
)
g = percepatan gravitasi (m/s2
)
Perhatikan bahwa volume zat cair yang
didesak (Vc) sama dengan volume bagian
benda yang masuk tercelup ke dalam air.
Contoh soal pemahaman konsep;
Benda A dan B yang terbuat dari bahan
berbeda memiliki volume sama besar.
Ketika dicemplungkan ke dalam air, benda
B tenggelam sedangkan benda A hanya
tercelup sebagian (lihat gambar!).
1313/4 V
1/4V
A
B V
Vc
FAair
Buktikan bahwa gaya apung pada benda B
lebih besar daripada gaya apung pada
benda A
Penyelesaian :
Dari gambar telihat bahwa volume benda
yang tercelup (Vc) untuk benda A = 他 V
sedangkan Vc untuk B = V, sehingga :
FB c x Vc x g
FA c x Vc x g
c x V x g
c x 他 V x g
1
他
= 4/3
Jadi, FB = 4/3 x FA
Karena adanya gaya apung Archimedes
maka berat benda di dalam zat cair terasa
lebih ringan.
132
=
=
=
Wc = Wu  FA atau FA = Wu - Wc
FA = gaya apung (N)
Wc = berat benda di dalam zat cair (N)
Wu = berat benda di udara (N)
2.6. Terapung, Melayang, dan Tenggelam
Keadaan terapung, melayang, atau
tenggelamnya benda ketika dicelupkan ke
dalam air ditentukan oleh besarnya gaya
apung dan gaya berat benda. Perhatikan
gambar!
Dari tiga keadaan tersebut dapat dibuktikan:
a. benda terapung bila b < b
b. benda melayang bila b = c
133
1. Terapung : FA = W
2. Melayang : FA = W
3. Tenggelam : FA < W
w
1
2
3
FA w
FA
FA
w
c. benda tenggelam bila b > c
Keterangan :
FA = gaya angkat Archimedes
W = berat benda
b = massa jenis benda
c = massa jenis zat cair
Hukum Archimedes dimanfaatkan antara
lain untuk :
1.Jembatan ponton
2.Kapal laut dan perahu
3.Kapal selam
4.Balon udara
5.Hidrometer
6.Galangan kapal
jembatan ponton Balon udara
134
3. Tekanan Pada Gas
a. Tekanan atmosfer
Berdasarkan percobaan Torricelli didapat
bahwa tekanan atmosfir pada ketinggian
0 m di atas permukaan laut adalah sebesar
76 cm Hg atau 1 atmosfir (atm)
1 atm = 76 cm Hg
= 13.600 x 9,8 x 0,76
= 101.300 Pa
Satuan tekanan udara lainnya adalah bar.
1 bar = 100.000 Pa
1 mbar = 100 Pa
1 atm = 1,013 bar
Semakin tinggi letak suatu tempat, tekanan
udara luar di tempat tersebut makin
berkurang. Secara umum dapat dikatakan
bahwa untuk setiap pertambahan 100 m
135
ketinggian, tekanan atmosfir berkurang
sebesar 1 cm Hg.
Tekanan atmosfir pada ketinggian h meter
di atas permukaan laut :
P = 76 cm Hg -
P = tekanan atmosfir (cmHg)
h = ketinggian tempat (m)
b. Tekanan Gas Pada Ruang Tertutup
1. Manometer raksa tertutup
gas
h
vakum
gas
h
vakum
gas
h
vakum
1. Manometer terbuka
136
Pgas = h mmHg
h
100
gas
h
Tekanan udara luar
gas
h
Tekanan udara luar
c. Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan :
Hasil kali antara volume gas dalam
ruang tertutup dan tekanannya selalu
tetap untuk suhu yang tetap.
P1 = Tekanan mula-mula (atm)
P2 = Tekanan akhir (atm)
V1 = Volume mula-mula
V2 = volume akhir (m2
)
Jika suhu gas tidak tetap, maka berlaku
persamaan Boyle Gay-Lussac
137
Pgas = Patm + h mm Hg
P1 x V1 = P2 x V2
T1
T2
P2
x V2
P1
x V1 =
Keterangan : Patm = tekanan udara luar
T1 dan T2 suhu dalam skala kelvin
138

More Related Content

Bab iii tekanan

  • 1. Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 5.3. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 122 BAB 3 TEKANAN
  • 2. 1. Tekanan pada Zat Padat Tekanan adalah hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tekan, tempat gaya itu bekerja. P = Tekanan ( N/m2 = Pa) F = gaya tekan (N) A = luas bidang tekan (m2 ) Semakin kecil luas bidang tekan maka tekanan yang dihasilkan makin besar. Contoh : Balok bermassa 20 kg diletakkan di lantai seperti pada gambar. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s2 , hitunglah besar tekanan yang dialami lantai pada keadaan a dan b. 123 4 ng an : ar a 1 m 1 m a 4 m 1 m 1 m b A F P =
  • 3. Penyelesaian : Gaya tekan (F) pada lantai timbul akibat berat balok. Jadi : F = W = m x g Diketahui : m = 20 kg dan g = 10 m/s2 F = m x g = 20 kg x 10 m/s2 = 200 N A1= 4 m x 1 m = 4 m2 A2= 1 m x 1 m = 1 m2 Keadaan a: Keadaan b: P1 = P2 = = = = 50 N/m2 = 200 N/m2 124 ru ar 6 cm Hg .e nd a ad ala h : di titi k Be da - be da 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 F A1 200 N 4 m2 F A2 200 N 1 m2
  • 4. Satuan tekanan 1 N/m2 dikenal juga sebagai 1 Pascal ( Pa ). 2. Tekanan pada Zat Cair 2.1.Tekanan Hidrostatik Tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair yang diam disebut tekanan hidrostatik. Rumus Tekanan hidrostatik : Ph = tekanan hidrostatik (Pa) = massa jenis (kg /m3 ) g = percepatan gravitasi (m /s2 ) h = ketinggian permukaan zat cair (m) 2.2. Bejana Berhubungan 125 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 x g x hPh =
  • 5. Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa : Permukaan air dalam suatu wadah selalu mendatar dan sama tinggi Lihat gambar! b. air dalam bejana berhubunganb. air dalam bejana berhubungan Hukum bejana berhubungan tidak berlaku apabila : a. pada bejana terdapat pipa kapiler b. salah satu pipa diisi dengan zat cair yang berbeda c. tekanan udara pada permukaan tabung tidak sama Contoh pemanfaatan hukum/prinsip bejana berhubungan: 126 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
  • 6. a. instalasi pipa air leding yang menggunakan tangki penyimpanan air. b. cerek / ketel / teko c. waterpass tukang bangunan 2.3. Hukum Pokok Hidrostatika Hukum pokok hidrostatika menyatakan: Di dalam satu jenis zat cair, semua titik yang berada pada ketinggian yang sama memiliki tekanan yang sama besar. Perhatikan gambar di samping ini! Berdasarkan hukum pokok hidrostatika maka titik A dan B pada gambar di atas memiliki tekanan yang sama, sehingga : PA = PB 127 minyak h1 h2 air BA
  • 7. A x g x hA = B x g x hB A x hA = A x hA 2.4. Hukum Pascal Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang (wadah) tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar Contoh penerapan hukum Pascal misalnya pada dongkrak hidrolik, sebagai berikut : P1 = P2 P = tekanan (Pa) F = gaya (N) A = luas penampang bejana (m2 ) 1 = penampang bejana 1 128 Zat cair 1 2 beban P2 P1 =A1 F1 A2 F2
  • 8. 2 = penampang bejana 2 Dari persamaan tersebut dapat pula diprperoleh persamaan Luas penampang (A) pada persamaan di atas dapat diganti dengan diameter penampang bejana, sebagai berikut d1 = diameter penampang bejana 1 d2 = diameter penampang bejana 2 Prinsip Pascal : Gaya tekan yang kecil pada penampang kecil menghasilkan gaya angkat yang besar pada penampang besar. Prinsip Pascal dimanfaatkan pada alat-alat seperti : 129 F2 = X F1A1 A2 F2 = X F1d1 d2 2
  • 9. 1. pompa hidrolik 2. mesin hidrolik pengangkat mobil 3. rem cakram hidrolik 4. mesin pengepres hidrolik Mesin hidrolik pengangkat mobil Km = kran udara masuk Kb = kran udara keluar 2.5. Hukum Archimedes Hukum Archimedes menyatakan: Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya angkat ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan/didesak oleh benda tersebut. 130 minyak permukaan tanah piston KbKm minyak udara mampat
  • 10. Misalkan sebuah benda dicelupkan ke dalam air seperti pada gambar berikut: Besar gaya angkat yang dialami benda adalah : FA = c x Vc x g FA = gaya angkat/gaya apung (N) c = massa jenis zat cair (kg/m3 ) Vc = volume zat cair yang didesak (m3 ) g = percepatan gravitasi (m/s2 ) Perhatikan bahwa volume zat cair yang didesak (Vc) sama dengan volume bagian benda yang masuk tercelup ke dalam air. Contoh soal pemahaman konsep; Benda A dan B yang terbuat dari bahan berbeda memiliki volume sama besar. Ketika dicemplungkan ke dalam air, benda B tenggelam sedangkan benda A hanya tercelup sebagian (lihat gambar!). 1313/4 V 1/4V A B V Vc FAair
  • 11. Buktikan bahwa gaya apung pada benda B lebih besar daripada gaya apung pada benda A Penyelesaian : Dari gambar telihat bahwa volume benda yang tercelup (Vc) untuk benda A = 他 V sedangkan Vc untuk B = V, sehingga : FB c x Vc x g FA c x Vc x g c x V x g c x 他 V x g 1 他 = 4/3 Jadi, FB = 4/3 x FA Karena adanya gaya apung Archimedes maka berat benda di dalam zat cair terasa lebih ringan. 132 = = =
  • 12. Wc = Wu FA atau FA = Wu - Wc FA = gaya apung (N) Wc = berat benda di dalam zat cair (N) Wu = berat benda di udara (N) 2.6. Terapung, Melayang, dan Tenggelam Keadaan terapung, melayang, atau tenggelamnya benda ketika dicelupkan ke dalam air ditentukan oleh besarnya gaya apung dan gaya berat benda. Perhatikan gambar! Dari tiga keadaan tersebut dapat dibuktikan: a. benda terapung bila b < b b. benda melayang bila b = c 133 1. Terapung : FA = W 2. Melayang : FA = W 3. Tenggelam : FA < W w 1 2 3 FA w FA FA w
  • 13. c. benda tenggelam bila b > c Keterangan : FA = gaya angkat Archimedes W = berat benda b = massa jenis benda c = massa jenis zat cair Hukum Archimedes dimanfaatkan antara lain untuk : 1.Jembatan ponton 2.Kapal laut dan perahu 3.Kapal selam 4.Balon udara 5.Hidrometer 6.Galangan kapal jembatan ponton Balon udara 134
  • 14. 3. Tekanan Pada Gas a. Tekanan atmosfer Berdasarkan percobaan Torricelli didapat bahwa tekanan atmosfir pada ketinggian 0 m di atas permukaan laut adalah sebesar 76 cm Hg atau 1 atmosfir (atm) 1 atm = 76 cm Hg = 13.600 x 9,8 x 0,76 = 101.300 Pa Satuan tekanan udara lainnya adalah bar. 1 bar = 100.000 Pa 1 mbar = 100 Pa 1 atm = 1,013 bar Semakin tinggi letak suatu tempat, tekanan udara luar di tempat tersebut makin berkurang. Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk setiap pertambahan 100 m 135
  • 15. ketinggian, tekanan atmosfir berkurang sebesar 1 cm Hg. Tekanan atmosfir pada ketinggian h meter di atas permukaan laut : P = 76 cm Hg - P = tekanan atmosfir (cmHg) h = ketinggian tempat (m) b. Tekanan Gas Pada Ruang Tertutup 1. Manometer raksa tertutup gas h vakum gas h vakum gas h vakum 1. Manometer terbuka 136 Pgas = h mmHg h 100
  • 16. gas h Tekanan udara luar gas h Tekanan udara luar c. Hukum Boyle Hukum Boyle menyatakan : Hasil kali antara volume gas dalam ruang tertutup dan tekanannya selalu tetap untuk suhu yang tetap. P1 = Tekanan mula-mula (atm) P2 = Tekanan akhir (atm) V1 = Volume mula-mula V2 = volume akhir (m2 ) Jika suhu gas tidak tetap, maka berlaku persamaan Boyle Gay-Lussac 137 Pgas = Patm + h mm Hg P1 x V1 = P2 x V2 T1 T2 P2 x V2 P1 x V1 = Keterangan : Patm = tekanan udara luar
  • 17. T1 dan T2 suhu dalam skala kelvin 138