Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program KB di RW 18 Kelurahan Nagarasari Kota Tasikmalaya tahun 2014. Berdasarkan hasil survei, terdapat beberapa faktor utama yakni rendahnya pengetahuan masyarakat tentang KB sebesar 47,6%, sikap negatif terhadap KB sebesar 38,1%, dan kurangnya dukungan dari keluarga sebesar 43,8%. Untuk meningkatkan keberhasilan
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
油
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen tersebut membahas mengenai pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Tanggamus. Stunting disebabkan oleh faktor gizi buruk ibu hamil dan anak, kurangnya akses pelayanan kesehatan, serta praktek pengasuhan yang kurang baik. Data menunjukkan prevalensi stunting masih tinggi di beberapa puskesmas akibat rendahnya cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita.
Buku saku ini memberikan panduan bagi warga desa dalam penanganan stunting. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan intervensinya paling efektif pada 1000 hari pertama kehidupan melalui program gizi spesifik untuk ibu hamil dan anak, serta program gizi sensitif melalui pembangunan. Desa diharapkan menjadi ujung tombak penanganan stunting melalui dana desa.
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptxuuusmanuu47
油
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia, termasuk definisi, penyebab, dampak, dan intervensi stunting. Kebijakan pemerintah meliputi Rencana Aksi Nasional dengan pendekatan keluarga, multisektor, dan gizi terpadu untuk menurunkan stunting menjadi 14%.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
油
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen tersebut membahas mengenai pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Tanggamus. Stunting disebabkan oleh faktor gizi buruk ibu hamil dan anak, kurangnya akses pelayanan kesehatan, serta praktek pengasuhan yang kurang baik. Data menunjukkan prevalensi stunting masih tinggi di beberapa puskesmas akibat rendahnya cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita.
Buku saku ini memberikan panduan bagi warga desa dalam penanganan stunting. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan intervensinya paling efektif pada 1000 hari pertama kehidupan melalui program gizi spesifik untuk ibu hamil dan anak, serta program gizi sensitif melalui pembangunan. Desa diharapkan menjadi ujung tombak penanganan stunting melalui dana desa.
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptxuuusmanuu47
油
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia, termasuk definisi, penyebab, dampak, dan intervensi stunting. Kebijakan pemerintah meliputi Rencana Aksi Nasional dengan pendekatan keluarga, multisektor, dan gizi terpadu untuk menurunkan stunting menjadi 14%.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
GETAR CINTA.pptx
1. Inovasi
G e t a r C i n t a
UPTD
Puskesmas Cilaku
DiWilayahDesaRahongPuskesmasCilaku KecamatanCilaku
Tahun 2019
GERAKAN TERPADU CEGAH STUNTING BALITA
2. Wilayah Kerja Puskesmas Cilaku terletak di daerah yang masuk dalam Wilayah I Kabupaten Cianjur
Secara Administratif berada dalam Kec. Cilaku, yang keberadan gedung dan tempat pelayanan
Kesehatan berada dalam desa Cilaku yang berjarak 9 Km dari Pusat Pemerintahan Kab. Cianjur dan 6 0
km dari Ibukota Provinsi (Ibu kota Provinsi Jawa Barat).
PROFIL
4. Inisiator Inovasi
N a m a
Jenis kelamin
Tempat, tanggal lahir
Usia
A g a m a
Pendidik a n ter a k hir
Pa n g k a t / G o l o n g a n
Lama bekerja
Status
Ala m a t
: Rosdiani, Am.Keb
: Perempuan
: Garut, 17 Desember 1970
: 51 tahun
: Islam
: D IV Kebidanan
: Bidan Penyelia / IIId
: 2 9 tahun
: Menikah, a n a k 2 orang
: Kp. Sukaresmi RT 0 6 RW 0 2 Desa Rahong
Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur
Pelatihan Ya n g Pe rn a h Diikuti ( 5 th t e r a k h i r ) :
1. Pelatihan PPGDON Tahun 2 0 2 2
2. . Pelatihan KB KLOP Tahun 2 0 2 2
3. . Pelatihan CTU u p d a t e Tahun 2 0 2 1
4. . Pelatihan J a b a t a n Fungsional Bidan Tahun
2 0 2 0
5. LATAR BELAKANG
162 juta anak usia di bawah
5 tahun secara global
mengalami stunting (WHO)
Populasi stunting di Jawa
Barat mencapai 31,5%
(2018, Riskesdas)
21,9 % Balita di wilayah
Kecamatan Cilaku dan 25 %
atau sejumlah 210 anak
balita di Desa Rahong
33,5% anak balita di
Kabupaten Cianjur
(Riskesdas)
6. Oleh k a r e n a n y a u p a ya p e r b a i k a n kesehatan ibu hamil m e r u p a k a n salah satu
up a y a p enceg a ha n a g a r ib u ha m il tid a k m ela hir k a n b a y i d eng a n Pa nja ng Ba d a n
< 4 8 cm a ta up un b a y i d eng a n Ber a t Ba y i La hir Rend a h ( BBLR) y a ng Ber a t
B a da nnya < 2 5 0 0 gr, d i k a r e n a k a n bayi BBLR memiliki resiko g a n g g u a n
pe r tum buha n dan p e r k e m b a n g a n ya ng lebih l a m b a t .
Oleh k a r e n a itu diperlukan suatu p r o g r a m pe nge m ba ngan berbasis
p e m b e r d a ya a n M a s y a r a k a t d a l a m mengatasi masalah stunting p a d a
balita. Salah satu p r o g r a m yang d a p a t dilakukan di m a s ya r a k a t untuk
mencegah a d a n y a stunting b a r u yaitu dengan inovasi GETAR CINTA,
ya itu G e r a k a n Terpadu Cegah Stunting Balita di Desa Rahong
Kecamatan Cilaku K a bupaten Cianjur.
7. TUJUAN INOVASI
Tujuan Umum
Menurunkan prevalensi balita
Stunting di desa Rahong
Kecamatan Cilaku
Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil.
Untuk mempersiapkan persalinan yang aman, ibu dan
bayi sehat selamat
Untuk mencegah agar ibu hamil tidak melahirkan bayi
dengan berat bayi lahir rendah atau BBLR. Atau Bayi
lahir dengan Panjang Badan <48 cm
8. MANFAAT I NOVAS
I
Setelah dilaksanakannya Kegiatan GETAR CINTA melalui Kelas Ibu Hamil, selama
4 hari berturut-turut di Aula Desa Rahong yang terdiri dari sasaran ibu hamil
Posyandu Dahlia 1dengan tingkat kehadiran 100%, pengetahuan ibu hamil
tentang kehamilan, persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, gizi ibu hamil,
perawatan ibu nifas dan bayi baru lahir serta personal hygiene ibu hamil
mengalami peningkatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi GETAR CINTA melalui Kelas Ibu Hamil dilakukan pada saat ibu hamil
tersebut sudah melahirkan, di pantau tempat persalinannya dan berat badan serta panjang badan bayi
saat baru lahir, untuk penyelenggaraan penyuluhan terintegrasi dilakukan monitoring dan evaluasinya
berdasarkan jumlah peserta ibu hamil yang hadir, pemahaman ibu hamil pada materi yang telah
disampaikan dengan cara meminta peserta untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang disampaikan.