ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
BEDAH JURNAL   KAJIAN TEKNOLOGI
               PENGOLAHAN
               KARAGINAN DARI
               RUMPUT LAUT
               Eucheuma cottonii
               SKALA RUMAH
               TANGGA




               OLEH :
               Fatimah Maulida
               Armyanda Tussadiah
               Saylia Sofyranti
               Heri Abrianto
               Arbianto Azmi
KAJIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARAGINAN DARI RUMPUT
LAUT Eucheuma cottonii SKALA RUMAH TANGGA


 Rumput laut temasuk salah satu jenis tanaman
 perairan yang telah banyak dibudidayakan
 terutama jenis Eucheuma cottoni oleh masyarakat
 Sulawesi Tengah. Rumput laut jenis E. cottonii
 memiliki daya tahan terhadap penyakit dan juga
 mengandung karaginan kelompok kappa, karaginan
 dengan kandungan yang relatif tinggi, yakni sekitar
 50 % atas dasar berat kering.
Kappa Karaginan
ï‚›   Bernilai ekonomis tinggi, 10 sampai
    20 kali harga rumput laut.

ï‚›   Digunakan sebagai bahan baku
    industri farmasi, kosmetik, industri
    pangan, dsb.
Latar Belakang
Penggunaan Pupuk KCl
Bahan yang biasa digunakan sebagai
pengekstrak yaitu kalium hidroksida (KOH)
dan alkohol sangat sulit ditemukan atau
diperoleh masyarakat pedesaan. Maka
untuk menggantikan kedua bahan tersebut
digunakanlah air sebagai pengekstrak
karaginan dan penggunaan pupuk KCl
sebagai pemisah karaginan dalam ekstrak.
Gambar 1. Hasil pengukuran rendemen karaginan
Hasil Analisis Rendemen
       Karaginan
                Maka     disimpulkan
                bahwa     konsentrasi
                KCl     berpengaruh
                terhadap rendemen
                karaginan.
                Dengan
                meningkatnya
                rendemen karaginan
                pada konsentrasi 0,3
                M.
Gambar 2. Kurva hasil pengukuran mutu (kadar
  air, kadar abu, kadar sulfat, dan viskositas)
Analisis Mutu (kadar air)
        Karaginan
Analisis Mutu (kadar abu)
         Karaginan
Analisis Mutu (kadar sulfat)
         Karaginan
Analisis Mutu (viskositas)
        Karaginan
Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma
Analisis Mutu (kadar abu
tidak larut asam) Karaginan
Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma
Analisis Mutu (kekuatan
   gel) Karaginan
Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma
Kelebihan
ï‚› Dalam jurnal ini ditemukan teknologi baru untuk
  menggantikan bahan yang biasa digunakan dalam
  pengolahan karaginan. Yaitu menggunakan pupuk KCl
  dengan air sehingga memudahkan masyarakat pesisir.
ï‚› Ditinjau dari aspek mutu yang berdasarkan pada hasil
  analisis, maka kalium klorida dapat digunakan sebagai
  pengendap dalam proses produksi karaginan dari
  rumput laut Eucheuma cottonii.
ï‚› Hasil dari tiap-tiap analisis menunjukkan hasil yang
  bagus yaitu sesuai dengan standar mutu yang ada.
Kekurangan
ï‚› Pada penggunaan konsentrasi kalium klorida untuk
  pemisahan karaginan dilakukan beberapa analisis data.
  Namun pada hasil analisis mutu kadar air, kadar abu,
  kadar sulfat, viskositas, kadar abu tidak larut asam, dan
  kekuatan gel didapatkan bahwa keterangan konsentrasi
  kalium klorida tidak berpengaruh.
ï‚› Tidak adanya gambar baik dalam bentuk bagan proses
  maupun bahan yang digunakan.
ï‚› Tidak adanya tabel dalam penyampaian data.

More Related Content

Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

  • 1. BEDAH JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii SKALA RUMAH TANGGA OLEH : Fatimah Maulida Armyanda Tussadiah Saylia Sofyranti Heri Abrianto Arbianto Azmi
  • 2. KAJIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii SKALA RUMAH TANGGA Rumput laut temasuk salah satu jenis tanaman perairan yang telah banyak dibudidayakan terutama jenis Eucheuma cottoni oleh masyarakat Sulawesi Tengah. Rumput laut jenis E. cottonii memiliki daya tahan terhadap penyakit dan juga mengandung karaginan kelompok kappa, karaginan dengan kandungan yang relatif tinggi, yakni sekitar 50 % atas dasar berat kering.
  • 3. Kappa Karaginan ï‚› Bernilai ekonomis tinggi, 10 sampai 20 kali harga rumput laut. ï‚› Digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetik, industri pangan, dsb.
  • 4. Latar Belakang Penggunaan Pupuk KCl Bahan yang biasa digunakan sebagai pengekstrak yaitu kalium hidroksida (KOH) dan alkohol sangat sulit ditemukan atau diperoleh masyarakat pedesaan. Maka untuk menggantikan kedua bahan tersebut digunakanlah air sebagai pengekstrak karaginan dan penggunaan pupuk KCl sebagai pemisah karaginan dalam ekstrak.
  • 5. Gambar 1. Hasil pengukuran rendemen karaginan
  • 6. Hasil Analisis Rendemen Karaginan Maka disimpulkan bahwa konsentrasi KCl berpengaruh terhadap rendemen karaginan. Dengan meningkatnya rendemen karaginan pada konsentrasi 0,3 M.
  • 7. Gambar 2. Kurva hasil pengukuran mutu (kadar air, kadar abu, kadar sulfat, dan viskositas)
  • 8. Analisis Mutu (kadar air) Karaginan
  • 9. Analisis Mutu (kadar abu) Karaginan
  • 10. Analisis Mutu (kadar sulfat) Karaginan
  • 13. Analisis Mutu (kadar abu tidak larut asam) Karaginan
  • 15. Analisis Mutu (kekuatan gel) Karaginan
  • 17. Kelebihan ï‚› Dalam jurnal ini ditemukan teknologi baru untuk menggantikan bahan yang biasa digunakan dalam pengolahan karaginan. Yaitu menggunakan pupuk KCl dengan air sehingga memudahkan masyarakat pesisir. ï‚› Ditinjau dari aspek mutu yang berdasarkan pada hasil analisis, maka kalium klorida dapat digunakan sebagai pengendap dalam proses produksi karaginan dari rumput laut Eucheuma cottonii. ï‚› Hasil dari tiap-tiap analisis menunjukkan hasil yang bagus yaitu sesuai dengan standar mutu yang ada.
  • 18. Kekurangan ï‚› Pada penggunaan konsentrasi kalium klorida untuk pemisahan karaginan dilakukan beberapa analisis data. Namun pada hasil analisis mutu kadar air, kadar abu, kadar sulfat, viskositas, kadar abu tidak larut asam, dan kekuatan gel didapatkan bahwa keterangan konsentrasi kalium klorida tidak berpengaruh. ï‚› Tidak adanya gambar baik dalam bentuk bagan proses maupun bahan yang digunakan. ï‚› Tidak adanya tabel dalam penyampaian data.