ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET)
PowerPoint By Eleven
Group
♀ Intan Rafy’ah Salsabila
♀ Rinda Novianti
♀ Suimah
♀Susi Kamila
K
E
T
MENUGAMBAR
K
E
T
MENUGAMBAR
MENUGAMBAR
DEFINISI
 KEHAMILAN EKTOPIK adalah kehamilan dengan hasil
konsepsi berimplantasi diluar endometrium rahim. Istilah lain :
ectopic pragnancy, ectopic gestation, dan eccecyesis.
 KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET)
adalah kehamilan ektopik yang teganggu dapat terjadi abortus
atau pecah, dan hal ini dapat berbahaya bagi wanita tersebut.
 KEHAMILAN HETEROPIK adalah kehamilan intrauterine
yang terjadi dalam waktu yang berdekatan dengan kehamilan
ektopik.
MENUGAMBAR
Lanjutan…
 KEHAMILAN EKTOPIK KOMBINASI (combined
ectopic pregnancy) adalah kehamilan intrauterine yang
terjadi pada waktu bersamaan dengan kehamilan
ekstrauterine.
 KEHAMILAN EKTOPIK RANGKAP (compound
ectopic pregnancy) adalah kehamilan intrauterine dengan
kehamilan ekstrauterine yang lebih dulu terjadi, tapi janin
sudah mati dan mencoba litopedion.
(Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998)
MENUGAMBAR
KLASIFIKASI
Menurut Titus klasifikasi pembagian tempat - tempat
terjadinya kehamilan ektopik adalah :
• Kehamilan Tuba
• Kehamilan Ovarial
• Kehamilan Abdominal
• Kehamilan Tuba – Ovarial
• Kehailan Intraligamenter
• Kehamilan Servikal
(Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998)
MENUGAMBAR
KLASIFIKASI
• Kehamilan Tuba
Dinding tuba merupakan lapisan luar dan kapsularis
yang merupakan lapisan dalam dari hasil konsepsi.
Karena tuba tidak dan bukan merupakan tempat
normal bagi kehamilan, maka sebagian besar
kehamilan tuba akan terganggu pada umur 6 – 10
minggu kehamilan. Karena hal tersebut, maka
pertumbuhan mengalami beberapa perubahan yaitu :
 Hasil konsepsi mati dini dan resorbsi.
 Abortus kedalam lumen tuba
 Ruptur dinding tuba
(Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998)
(Buku ILMU Kebidanan, Sarwono Prawirohadjo, 2011)
MENUGAMBAR
MENUGAMBAR
MENUGAMBAR
(Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998)
MENUGAMBAR
Menurut lokasinya, kehamilan ektopik pada kehamilan tuba
dibagi dalam beberapa lokasi yaitu :
(Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998)
MENUGAMBAR
• Kehamilan Ovarial
Perdarahan pada ovarium ini dapat disebabkan bukan saja
oleh pecahnya kehamilan ovarium, tetapi bisa oleh ruptur
kista korpus luteum, torsi, dan endometriosis.
• Kehamilan Abdominal
Menurut cara terjadinya bisa dibagi menjadi kehamilan
primer dan kehamilan sekunder.
• Kehamilan Tuba – Ovarial
• Kehamilan Intraligamenter
(Buku ILMU Kebidanan, Sarwono Prawirohadjo, 2011)
MENUGAMBAR
• Kehamilan Servikal
Kehamilan servikal pun sangat jarang terjadi. Bila ovum
berimplantasi dalam kanalis servikalis maka akan
terjadi perdarahan tanpa nyeri pada kehamilan muda.
Jika kehamilan berlangsung terus, serviks membesar
dengan ostium uteri eksternum terbuka sebagian.
Pengeluaran hasil konsepsi pervaginam dapat
menyebabkan banyak perdarahan sehingga untuk
menghentikan perdarahan diperlukan histerektomia
totalis.
PATOFISIOLOGI
MENUGAMBAR
Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik tersering karena
sel telur yang sudah dibuahi, dalam perjalanannya menuju
endometrium tersendat dengan berbagai faktor yang
menjadi penyebabnya. Sehingga embrio (zigot) sudah
berkembang namun belum mencapai kavum uteri dan
akibatnya akan tumbuh diluar rongga rahim. Bila kemudian
tempat nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri
dengan bertambah besarnya kehamilan, akan terjadi
ruptura dan menjadi Kehamilan Ektopik yang Terganggu
(KET).
(Buku ILMU Kebidanan, Sarwono Prawirohadjo, 2011)
ETIOLOGI
(Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998)
(Buku ILMU Kebidanan, Sarwono Prawirohadjo, 2011)
MENUGAMBAR
TANDA DAN GEJALA
(Buku Obstetri Patologi : ILMU Kesehatan Reproduksi, Edisi 2, 2003)
MENUGAMBAR
PENEGAKKAN DIAGNOSA
Sebelum dilakukan penanganan, terlebih
dahulu lakukan skreening (deteksi dini) untuk
menegakkan diagnosis diantaranya:
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Umum
3. Pemeriksaan Ginekologi
4. Tes Laboratorium
5. Pemeriksaan Laparaskopi
6. Pemeriksaan Ultrasonografi
7. Pemeriksaan Kuldosentesis
MENUGAMBAR
(Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998)
(Buku Obstetri Patologi : ILMU Kesehatan Reproduksi, Edisi 2, 2003)
PENANGANAN
Penanganan dengan cara, segera dilakukannya tindakan
operasi (Sectio Caesarea (SC)) diantaranya adalah :
 Jika terjadi kerusakan berat pada tuba, lakukan
Salpingektomi (tuba yang berdarah dan hasil konsepsi
dieksisi bersama – sama).
 Jika terjadi kerusakan kecil pada tuba, lakukan
Salpingostomi (hasil konsepsi dikeluarkan, tuba
dipertahankan).
 Jika terjadi perdarahan banyak, lakukan tranfusi darah
untuk menggantikan perdarahan yang keluar.
MENUGAMBAR
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2010)
Thanks For Attention !

More Related Content

Ket pragnancy

  • 1. KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET) PowerPoint By Eleven Group ♀ Intan Rafy’ah Salsabila ♀ Rinda Novianti ♀ Suimah ♀Susi Kamila
  • 5. DEFINISI  KEHAMILAN EKTOPIK adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi diluar endometrium rahim. Istilah lain : ectopic pragnancy, ectopic gestation, dan eccecyesis.  KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET) adalah kehamilan ektopik yang teganggu dapat terjadi abortus atau pecah, dan hal ini dapat berbahaya bagi wanita tersebut.  KEHAMILAN HETEROPIK adalah kehamilan intrauterine yang terjadi dalam waktu yang berdekatan dengan kehamilan ektopik. MENUGAMBAR
  • 6. Lanjutan…  KEHAMILAN EKTOPIK KOMBINASI (combined ectopic pregnancy) adalah kehamilan intrauterine yang terjadi pada waktu bersamaan dengan kehamilan ekstrauterine.  KEHAMILAN EKTOPIK RANGKAP (compound ectopic pregnancy) adalah kehamilan intrauterine dengan kehamilan ekstrauterine yang lebih dulu terjadi, tapi janin sudah mati dan mencoba litopedion. (Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998) MENUGAMBAR
  • 7. KLASIFIKASI Menurut Titus klasifikasi pembagian tempat - tempat terjadinya kehamilan ektopik adalah : • Kehamilan Tuba • Kehamilan Ovarial • Kehamilan Abdominal • Kehamilan Tuba – Ovarial • Kehailan Intraligamenter • Kehamilan Servikal (Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998) MENUGAMBAR
  • 8. KLASIFIKASI • Kehamilan Tuba Dinding tuba merupakan lapisan luar dan kapsularis yang merupakan lapisan dalam dari hasil konsepsi. Karena tuba tidak dan bukan merupakan tempat normal bagi kehamilan, maka sebagian besar kehamilan tuba akan terganggu pada umur 6 – 10 minggu kehamilan. Karena hal tersebut, maka pertumbuhan mengalami beberapa perubahan yaitu :  Hasil konsepsi mati dini dan resorbsi.  Abortus kedalam lumen tuba  Ruptur dinding tuba (Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998) (Buku ILMU Kebidanan, Sarwono Prawirohadjo, 2011) MENUGAMBAR
  • 11. (Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998) MENUGAMBAR Menurut lokasinya, kehamilan ektopik pada kehamilan tuba dibagi dalam beberapa lokasi yaitu :
  • 12. (Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998) MENUGAMBAR • Kehamilan Ovarial Perdarahan pada ovarium ini dapat disebabkan bukan saja oleh pecahnya kehamilan ovarium, tetapi bisa oleh ruptur kista korpus luteum, torsi, dan endometriosis. • Kehamilan Abdominal Menurut cara terjadinya bisa dibagi menjadi kehamilan primer dan kehamilan sekunder. • Kehamilan Tuba – Ovarial • Kehamilan Intraligamenter
  • 13. (Buku ILMU Kebidanan, Sarwono Prawirohadjo, 2011) MENUGAMBAR • Kehamilan Servikal Kehamilan servikal pun sangat jarang terjadi. Bila ovum berimplantasi dalam kanalis servikalis maka akan terjadi perdarahan tanpa nyeri pada kehamilan muda. Jika kehamilan berlangsung terus, serviks membesar dengan ostium uteri eksternum terbuka sebagian. Pengeluaran hasil konsepsi pervaginam dapat menyebabkan banyak perdarahan sehingga untuk menghentikan perdarahan diperlukan histerektomia totalis.
  • 14. PATOFISIOLOGI MENUGAMBAR Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik tersering karena sel telur yang sudah dibuahi, dalam perjalanannya menuju endometrium tersendat dengan berbagai faktor yang menjadi penyebabnya. Sehingga embrio (zigot) sudah berkembang namun belum mencapai kavum uteri dan akibatnya akan tumbuh diluar rongga rahim. Bila kemudian tempat nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan bertambah besarnya kehamilan, akan terjadi ruptura dan menjadi Kehamilan Ektopik yang Terganggu (KET). (Buku ILMU Kebidanan, Sarwono Prawirohadjo, 2011)
  • 15. ETIOLOGI (Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998) (Buku ILMU Kebidanan, Sarwono Prawirohadjo, 2011) MENUGAMBAR
  • 16. TANDA DAN GEJALA (Buku Obstetri Patologi : ILMU Kesehatan Reproduksi, Edisi 2, 2003) MENUGAMBAR
  • 17. PENEGAKKAN DIAGNOSA Sebelum dilakukan penanganan, terlebih dahulu lakukan skreening (deteksi dini) untuk menegakkan diagnosis diantaranya: 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan Umum 3. Pemeriksaan Ginekologi 4. Tes Laboratorium 5. Pemeriksaan Laparaskopi 6. Pemeriksaan Ultrasonografi 7. Pemeriksaan Kuldosentesis MENUGAMBAR (Buku Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi , 1998) (Buku Obstetri Patologi : ILMU Kesehatan Reproduksi, Edisi 2, 2003)
  • 18. PENANGANAN Penanganan dengan cara, segera dilakukannya tindakan operasi (Sectio Caesarea (SC)) diantaranya adalah :  Jika terjadi kerusakan berat pada tuba, lakukan Salpingektomi (tuba yang berdarah dan hasil konsepsi dieksisi bersama – sama).  Jika terjadi kerusakan kecil pada tuba, lakukan Salpingostomi (hasil konsepsi dikeluarkan, tuba dipertahankan).  Jika terjadi perdarahan banyak, lakukan tranfusi darah untuk menggantikan perdarahan yang keluar. MENUGAMBAR (Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2010)