2. MORFOLOGI KELAPA SAWIT
Masing-masing organ : akar, batang dan daun
mempunya peran yang khusus dalam proses
fisiologi dan metabolisme tanaman.
Keberhasilan kebun sawit untuk berproduksi
sangat tergantung kepada bagaimana kita dapat
merawat dan memberikan pupuk pada tanaman
hingga nantinya menghasilkan produk buah sawit
(tandan).
Indikasi kekurangan hara (pupuk) dapat
ditunjukan dengan tumbuhnya organ-organ (
aka, batang dan daun). Yang nanti berakibat
pada penurunan produksivitas.
3. AKAR
Berakar serabut yang tumbuh diseluruh pangkal batang sampai 0.3-0.6 m
diatas permukaan tanah.
Terdiri dari akar primer, sekunder, tertier sampai quartier atau jg disebut
feeder roots
Pada umur 10 tahun, ujung akar dpt mencapai 5-10 m dari pangkal akar.
Fungsi : membantu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produktivitas
tanaman.
Pemiliharaan akar meningkatkan kapasitas absorpsi tanaman, menambah
berat tandan dan sex ratio sebagai penentu produksi.
4. Akar pada KS meliputi primer, sekunder ,
tertier dan quartier. Perawatan akar
menjadi salah satu kunci utama
meningkatkan produktivitas
5. BATANG
Tegak lurus
Putaran letak daun jelas terlihat diatas 1m.
Diatas batang tumbuh tunas dan primordia daun dan bunga.
Arah putaran pelepah ada yang kekanan ada pula yang kekiri
Batang aslinya tidak terlihat karena masih ditutupi oleh potongan pangkal pelepah
Pada umur 20 tahun batang aslinya terlihat karena potongan pelepah mulai lapuk
dan biasanya diabagian atas atau tengah.
Pada bekas potongan pelepah sering tumbuh gulma dari jenis paku-pakuan
Gulma sering tumbuh pada sela ketiak daun.
6. Batang tempat tumbuhny adaun (pelepah). Pada umur muda,
batang tertutup oleh pelepah. Pada usia tua, batang asli akan
kelihatan (pelepah yang lepas)
7. DAUN
Daun disebut pelepah yang mempunyai anak daun , jumlah tergantung dari umur
tanaman, semakin dewasa anak daun bertambah.
Diujung pelepah sering tumbuh buntut berupa benang yang merupakan ciri kekuranngan
unsur boron
Ujung daun membentuk seperti ujung tombak menandakan gejala kekurangan unsur
boron.
Daun dapat menjadi indikator riil apakah tanaman ini cukup atau kekurangan makanan.
Produksi daun rata-rata 24-26 pelepah/tahun (dihitung mulai pelepah yang telah
membuka.
Gejala defisiensi atau kekurangan zat hara dpt degan cepat diketahui melalui dun. Leaf
area index untuk mengetahui apakah kelapa sawit ini normal atau tidak.Daun berfungsi
untuk terjadi fotosintesis, tanpa adanya proses fotosintesis tanaman tidak dapat tumbuh.
8. Warna yang muncul pada daun dapat menandakan apakah tanaman tsb
kekurangan atau kelebihan unsur hara.
Pada kebub sawit yang modern, setiap tahunnya diperlukan analisis
daun untuk menentukan jenis hara /pupuk dan dosis yang dibutuhkan.
Agar produktivitas pada tahun mendatang dapat meningkat.
9. Proses fotosintesis pada kelapa sawit membutuhkan sinar matahari yang cukup.
Oleh sebab itu KS tumbuh dengan baik pada daerah katalistiwa/equator. Dibutuh air
dan hara lainnya pada proses ini. Oleh sebab itu kelapa sawit jika ditanam pada
daerah yang tandus, tidak dapat memberikan prosuktivitas yang optimal.
10. BUNGA
Golongan berbunga satu, jantan dan betina terpisah masing-masing tetapi masih dalam satu pohon.
Bunga tumbuh disetiap ketiak pelepah. Potensi tumbuh bunga jantan dan betina tergantung faktir
genetik, lingkungan, kesuburan tanah dan umur tanaman.
Pembuahan terjadi akibat penyerbukan silang, antara pohon yang satu dengan yang lainnya.
Penyerbukan alami terjadi dikebun karena perbedaan waktu anthesis bunga jantan dan betina pada
pohon yanga sama
Bungan jantan tumbuh silendris, panjangnay sekitar 7-12 cm dengan diameter sekitar 2-4 cm. Satu
rangkaian bunga terdiri dari puluhan bunga jantan.
Serbuk sari baunnya agak ahrum dan serbuknya terlepas dari bunga jantan melalui angin dan
seranga dan air. Warna kekuningan jika bunga jantan sdh matang.
Serangga penyerbuj kelapa sawit : Elaedobius kamerunicus.
Bunga mulai membuka disekitar pelepah ke -17 dan primordianya tumbuh sejak tanaman berumur 12
bulan.
Kastrasi (pembuangan bunga) sampai 60% tanaman tsb berbunga. Sjak stop kastrasi 6 bulan
kemudian tanaman dapat menghasilkan.
11. Bunga betina mulai keluar terbungkus dalam kantong sabut yang kuat.
Bunga betina mulai pecah setelah berumur 3 bulan dan menjadi buah kelapa sawit yang
siap panen sekitar 6 bln kemudian.
Bunga betina yang tumbuh harus sebanyak-banyaknya. Pada umur 3-6 tahun bunga
betina lebih dominan dibanding bunga jantan. Sex ratio sangat dipengaruhi oleh pupuk
dan air. Terbentuk 24 bulan sebelum panen, artinya 2 tahun sebelum panen,
primordiannya telah terbentuk.
Perencanaan pemupukan minimal dilakukan 3 tahun sebelumnya.
Bunga hermaprodit : 1 rangkaian bunga mempunyai bunga betina dan jantan sekaligus
Proses pembuahan terjadi pada bunga betina reseptive diserbuki oleh serbuk sari yang
baik. Tanda-tandanya : ujung bunga mulai merekah, warna putih, keesokan harinya bunga
semakin matang, warnanya terlihat menguning. Sehari kemudian warna tsb berunah lagi
agak kemerahan dan pada hari keempat menjadi berwarna merah tua. Baui dan rasa
manis menari serangga penyerbuk.
12. Bunga berumah satu : bungan jantan dan betina terdapat pada satu
tanaman. Pada sawit proses pemasakan bunga betina dan jantan
berbeda waktu. Persilangan terjadi karena bunga jantan l mmbuahi
bunga betina pada tanaman lain.
13. Penyerbukan secara alami kurang optimal. Pollinasi dengan serangga penyerbuk kelapa
sawit (Pengembangan serangga penyerbuk dipelopori oleh Ir. Sipayung dari Marihat
Research Station).
Pada tubuh SPKS menempel serbuk sari, sewaktu SPKS ini mencari cairan manis dari
bunga betina terjadilah penyerbukan.
14. Serbuk sari yang matang memberikan daya tarik bagi SPKS untuk datang.
Serbuk sari akan menempel pada seluruh tubuh SPKS. Serangga tsb juga
hinggap pada bunga betina yang mata ( bau harum, manis dll). Terjadilah
pembuahan KS, yang akhirnya terbentuk buah pada tanda Kelapa sawit
Bungan jantan Bungan betina
Serangga Penyerbuk KS :
Elaedobius kamerunicus
15. Penyerbukan yang sempurna memberikan produktivitas buah KS yang tinggi.
Hal ini biasanya dapat dilihat tumbuhnya buah yang berlapis-lapis pada
tandan.
16. BUAH
Buah berukuran 2-5 cm, berbentuk oval. Buah terdiri dari kulit buah, mesocarp (bag
mengandung minyak), endocarp atau batok kelapa sawit, dan endosperm atau kernel.
Endocarp dan kernel disebut seed.
Tandan sawit terdiri dari 2000 buah sawit. Tingkat kematangan bervariasi. Tandan yang
layak panen adalah tandan yang berwarna merah jingga yang kaya dengan kandungan
karotin, ditandai oelh jatuhnya beberapa butir buah ( brondolan)
17. Secara umum, perintah panen diberikan dengan jumlah jatuhnya brondlan misal 1-2 buah
brondolan per kg tandan. Buah mentah berwarna hitam atau hijau.
Dura, mesocarp yang tipis sekitar 35-65%, kernel yang besar dan batok yang tebal (3-
8mm). Tenera mempunyai mesocarp yang lebih tebal 60-95%, kernel yang lebih kecil
degan batok yang tipis (2-4mm). Pisifera memiliki mesocarp yang tebal dan tidak memiliki
kernel, bunga betinanya steril.
18. Persilangan terbaik antara Dura dan Pisifera menghasilkan Tenera. Pproduktivitasnya
dapat mencapai 30-45 ton TBS/ha/tahun.
Persilangan Tenera X Tenera (persilangan F1) akan menghasilkan 25% Dura, 50% Tenera
dan 25% Pisifera. Persilangan ini tidak dapat dijadikan bibit.
Secara fisik bibit kelapa sawit tidak dapat dibedakan. Oleh sebab itu penjualan bibit
kelapa sawit perlu pengawasan agar tidak merugikan petani.
19. Tandan Buah Segar (TBS)
Biji KS yang berkecambah
Buah sawit. Mesocarp dan Kernel