Sabun padat dibuat dari proses saponifikasi minyak dan lemak dengan alkali seperti NaOH. Bahan penting lainnya termasuk alkohol, gliserin, gula, stearat asam, dan bahan tambahan seperti humectan dan antioksidan. Prosesnya memanaskan bahan, mencampurkan NaOH, mencampur sampai homogen, menuang ke cetakan, dan mendinginkan.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dalam bidang farmasetika dasar yang mencakup penggolongan obat, resep, dosis, penyiapan sediaan farmasi, serta pustaka yang relevan. Pokok bahasannya meliputi peraturan penggolongan obat, buku acuan farmasi, serta pedoman kefarmasian Departemen Kesehatan.
Dokumen ini membahas definisi dan penggolongan kosmetika berdasarkan fungsi, bahan, dan cara kerjanya. Kosmetika dapat dibagi menjadi kosmetika perawatan kulit, riasan, dan lainnya seperti pemutih kulit. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode analisis kosmetika sesuai dengan jenis sediaannya dan kandungannya seperti zat warna, parfum, dan lainnya.
Titrasi asam basa melibatkan reaksi netralisasi antara asam dan basa. Tujuannya adalah menentukan kadar asam asetat dengan menggunakan titrasi alkalimetri menggunakan larutan NaOH sebagai titran dan indikator sebagai penanda titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut merupakan rancangan formula untuk produk lotion yang bernama Vsilin速 Suspensi. Rangkuman formula tersebut terdiri dari komposisi bahan, perhitungan per botol dan per batch, serta cara pembuatan produk lotion tersebut dengan metode pengemulsian fase minyak dan fase air.
Dokumen tersebut merangkum tentang formulasi dan pembuatan krim betametason. Krim ini mengandung betametason sebagai zat aktifnya dan beberapa bahan penstabil seperti cetomacrogolum-1000, cetostearylalkohol, parafin cair, dan vaselin album. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pembuatan krim betametason melalui pencampuran dan pengadukan bahan-bahannya hingga membentuk sediaan krim yang homogen.
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang mengandung obat untuk dikonsumsi. Eliksir dibuat dengan mencampurkan obat dalam pelarut alkohol dan air untuk meningkatkan kelarutan obat. Eliksir memiliki kelebihan dalam pengaturan dosis terutama untuk anak-anak. Dokumen ini membahas teori dasar, bahan, dan prosedur pembuatan eliksir parasetamol.
Dokumen tersebut membahas tentang asam salisilat, termasuk rumus strukturnya, sifat kimia dan fisikanya, kegunaannya sebagai aditif makanan dan kosmetik, bahaya kesehatannya, ambang batas penggunaannya dalam makanan, dan alternatif penggantinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pasta sebagai sediaan farmasi semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat untuk pemakaian topikal. Dibahas pula karakteristik, penggolongan, metode pembuatan, contoh formula standar, perbedaan dengan salep, serta keuntungan dan kerugian pasta. Dokumen ini menyimpulkan bahwa kelebihan pasta adalah mengikat cairan luka dan melekat lebih lama pada kulit, sement
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan dan standarisasi simplisia sebagai bahan obat tradisional. Beberapa faktor yang mempengaruhi mutu simplisia diantaranya bahan baku, proses pengolahan, dan penyimpanan. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan bahan, sortasi, pencucian, pengeringan, sortasi kering, dan pengepakan. Standarisasi meliputi uji parameter mutu, identifikasi, dan skrining fitokimia.
Laporan ini membahas tentang pembuatan gel piroksikam, termasuk tujuan praktikum, dasar teori tentang anatomi dan fisiologi kulit, absorpsi perkutan, definisi gel dan piroksikam, evaluasi produk referensi Feldene Gel, Scandene Gel dan Pirofel Gel, serta pemilihan bahan aktif.
Emulsi adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang terdiri atas dua fase yang tidak dapat bercampur secara spontan, yaitu fase minyak dan air. Emulsi dapat dibentuk dengan bantuan zat pengemulsi untuk membentuk sediaan homogen. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, kelebihan dan kekurangan, teori pembentukan, jenis, komponen penting, dan cara pembuatan emulsi yang baik.
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut secara merata dalam pelarut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh faktor seperti polaritas, temperatur, dan keberadaan garam lain. Bentuk sediaan larutan umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan ketelitian.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang proses pengolahan minyak jelantah menjadi sabun mandi batang melalui metode cold process. Prosesnya meliputi pencampuran minyak jelantah, NaOH, dan air yang diaduk hingga mengental, kemudian ditambahkan pewangi dan pewarna sebelum dituang ke cetakan. Hasil uji coba menunjukkan sabun yang dihasilkan dapat digunakan sehari-hari dan mendapat respon posit
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian kadar besi pada bayam menggunakan spektrofotometer serapan atom. Bayam kaya akan zat besi dan vitamin C yang dapat membantu penyerapan besi. Metode analisis yang digunakan adalah spektrofotometer serapan atom yang bekerja berdasarkan hukum Lambert-Beer. Sebelum analisis, sampel perlu dihancurkan terlebih dahulu menggunakan metode destruksi basah atau kering.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan sabun secara umum, meliputi proses pembuatan sabun, bahan-bahan yang digunakan seperti minyak dan alkali, serta reaksi kimia penyabunan yang terjadi.
Dokumen tersebut merangkum tentang formulasi dan pembuatan krim betametason. Krim ini mengandung betametason sebagai zat aktifnya dan beberapa bahan penstabil seperti cetomacrogolum-1000, cetostearylalkohol, parafin cair, dan vaselin album. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pembuatan krim betametason melalui pencampuran dan pengadukan bahan-bahannya hingga membentuk sediaan krim yang homogen.
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang mengandung obat untuk dikonsumsi. Eliksir dibuat dengan mencampurkan obat dalam pelarut alkohol dan air untuk meningkatkan kelarutan obat. Eliksir memiliki kelebihan dalam pengaturan dosis terutama untuk anak-anak. Dokumen ini membahas teori dasar, bahan, dan prosedur pembuatan eliksir parasetamol.
Dokumen tersebut membahas tentang asam salisilat, termasuk rumus strukturnya, sifat kimia dan fisikanya, kegunaannya sebagai aditif makanan dan kosmetik, bahaya kesehatannya, ambang batas penggunaannya dalam makanan, dan alternatif penggantinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pasta sebagai sediaan farmasi semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat untuk pemakaian topikal. Dibahas pula karakteristik, penggolongan, metode pembuatan, contoh formula standar, perbedaan dengan salep, serta keuntungan dan kerugian pasta. Dokumen ini menyimpulkan bahwa kelebihan pasta adalah mengikat cairan luka dan melekat lebih lama pada kulit, sement
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan dan standarisasi simplisia sebagai bahan obat tradisional. Beberapa faktor yang mempengaruhi mutu simplisia diantaranya bahan baku, proses pengolahan, dan penyimpanan. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan bahan, sortasi, pencucian, pengeringan, sortasi kering, dan pengepakan. Standarisasi meliputi uji parameter mutu, identifikasi, dan skrining fitokimia.
Laporan ini membahas tentang pembuatan gel piroksikam, termasuk tujuan praktikum, dasar teori tentang anatomi dan fisiologi kulit, absorpsi perkutan, definisi gel dan piroksikam, evaluasi produk referensi Feldene Gel, Scandene Gel dan Pirofel Gel, serta pemilihan bahan aktif.
Emulsi adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang terdiri atas dua fase yang tidak dapat bercampur secara spontan, yaitu fase minyak dan air. Emulsi dapat dibentuk dengan bantuan zat pengemulsi untuk membentuk sediaan homogen. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, kelebihan dan kekurangan, teori pembentukan, jenis, komponen penting, dan cara pembuatan emulsi yang baik.
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut secara merata dalam pelarut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh faktor seperti polaritas, temperatur, dan keberadaan garam lain. Bentuk sediaan larutan umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan ketelitian.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang proses pengolahan minyak jelantah menjadi sabun mandi batang melalui metode cold process. Prosesnya meliputi pencampuran minyak jelantah, NaOH, dan air yang diaduk hingga mengental, kemudian ditambahkan pewangi dan pewarna sebelum dituang ke cetakan. Hasil uji coba menunjukkan sabun yang dihasilkan dapat digunakan sehari-hari dan mendapat respon posit
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian kadar besi pada bayam menggunakan spektrofotometer serapan atom. Bayam kaya akan zat besi dan vitamin C yang dapat membantu penyerapan besi. Metode analisis yang digunakan adalah spektrofotometer serapan atom yang bekerja berdasarkan hukum Lambert-Beer. Sebelum analisis, sampel perlu dihancurkan terlebih dahulu menggunakan metode destruksi basah atau kering.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan sabun secara umum, meliputi proses pembuatan sabun, bahan-bahan yang digunakan seperti minyak dan alkali, serta reaksi kimia penyabunan yang terjadi.
Eye shadow dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti krim, stick, larutan, serbuk, atau pressed cake yang digunakan dengan puff atau kuas untuk mewarnai kelopak mata. Komposisi eye shadow terdiri dari bahan seperti lanolin, lilin lebah, ceresin, dan minyak mineral."
Dokumen tersebut membahas tentang bahan kimia yang ditemukan di sekitar kita sehari-hari, termasuk di dapur, rumah tangga, dan proses kimia yang terjadi dalam tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan bahan kimia yang digunakan dalam produk kebersihan rumah tangga seperti sabun, deterjen, pasta gigi, sampo, dan pembersih lantai beserta komposisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang kosmetik perawatan tubuh seperti body wash, body scrub, body lotion, deodoran, dan antiperspiran. Ia menjelaskan cara kerja, bahan aktif, dan formulasi dari produk-produk tersebut untuk membersihkan, melembabkan, dan mengontrol bau badan. Dokumen juga membahas mekanisme dan efek samping potensial dari antiperspiran dan deodoran.
Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan sabun mandi padat dengan menjelaskan komponen utama sabun seperti minyak, lemak, kaustik soda, dan proses pembuatannya melalui metode cold proses, semi hot proses, dan hot proses. Diuraikan pula peralatan yang dibutuhkan beserta contoh formulasi dan diagram alir produksi sabun mandi padat.
Sabun cair aloe vera merupakan sediaan pembersih tubuh berbentuk cair yang mengandung ekstrak lidah buaya dan gliserin. Sabun ini dibuat dengan mereaksikan minyak zaitun dan kalium hidroksida untuk membentuk sabun, kemudian ditambahkan bahan lain seperti asam stearat, CMC, SLS, dan ekstrak lidah buaya untuk memperoleh sabun cair yang aman dan lembut untuk kulit.
Proses pembuatan sabun meliputi 3 tahap: (1) campuran minyak dan NaOH yang diaduk selama 10 menit, (2) penambahan tepung, pewangi, dan pewarna yang diaduk selama 5 menit, (3) adonan sabun dituang ke cetakan dan dibentuk selama 2 minggu hingga menjadi sabun batang.
Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan sediaan padat berupa bedak anti jerawat yang terdiri dari asam salisilat, asam boric, seng oksida, dan talc sebagai bahan utama. Rincian komposisi, cara kerja, dan perhitungan dosis dijelaskan secara sistematis untuk memperoleh produk akhir berupa bedak anti jerawat.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, persyaratan, dan bentuk kosmetika. Kosmetika didefinisikan sebagai bahan atau campuran bahan yang diterapkan pada tubuh manusia untuk membersihkan, memelihara, dan meningkatkan daya tarik, tanpa bertujuan pengobatan penyakit. Dokumen ini juga membedakan kosmetika dengan obat dan menjelaskan berbagai jenis kosmetika seperti tradisional, modern, serta bentuk
Sabun dibuat dari campuran minyak nabati atau lemak hewani dengan basa kuat seperti natrium hidroksida atau kalium hidroksida pada suhu dan tekanan tinggi (proses saponifikasi), menghasilkan sabun dan gliserol. Sabun dapat membersihkan karena memiliki komponen suka air dan suka minyak.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan pembersih dan saniter yang digunakan dalam rumah tangga. Terdapat dua jenis bahan utama yaitu sabun dan deterjen yang berfungsi sebagai pembersih karena memiliki sifat polar dan non-polar. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis bahan pembersih seperti sabun mandi, pasta gigi, shampo, pembersih lantai beserta kandungannya.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
2. Pengertian
Produk hilir minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO) berupa
produk-produk kosmetik telah dikembangkan di negara-negara
penghasil kelapa. Di antaranya sampo, krim antiseptik, baby oil,
lotion, sabun termasuk sabun transparan, dan sebagainya. Sabun
transparan merupakan salah satu produk kosmetik yang sedang trendy.
Pilihan VCO sebagai bahan baku sabun.
Sabun adalah surfaktan yang digunakan untuk mencuci dan
membersihkan, bekerja dengan bantuan air. Sedangkan surfaktan
merupakan singkatan dari surface active agents, bahan yang
menurunkan tegangan permukaan suatu cairan dan di antarmuka fasa
(baik cair-gas maupun cair-cair) sehingga mempermudah penyebaran
dan pemerataan.
3. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak
menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa.
Pembuat kondisi basa yang biasanya digunakan adalah NaOH
(natrium/sodium hidroksida) dan KOH (kalium/potasium hidroksida).
Asam lemak yang berikatan dengan natrium atau kalium inilah yang
kemudian dinamakan sabun.
5. Klasifikasi sabun
1. Sabun Cair
Bentuk cair dan tidak mengental pada suhu kamar
2. Sabun Lunak/ Krim
Seperti pasta dan sangat mudah larut
3. Sabun Keras/ Padat
Sabun padat (batangan) dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu :
Sabun opaque ( tidak transparan )
Sabun translucent ( agak transparan )
Sabun transparan (sangat transparan)
6. Bahan pembuatan sabun
a. Bahan baku, seperti : minyak atau lemak dan senyawa
alkali (basa).
b. Bahan pendukung, yang bertujuan untuk menambah
kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari
daya tarik
7. 1. Minyak dan Lemak
Jenis minyak yang dapat digunakan pada proses pembuatan sabun
adalah minyak kelapa, minyak sawit, minyak jarak, minyak jagung,
minyak kedelai dan minyak lainnya. Minyak sawit sering dipakai dalam
pembuatan sabun, namun beberapa dari kita ada yang alergi dengan
minyak kelapa sawit karena ada reaksi minyak wangi dengan minyak
kelapanya atau cenderung pemakai tidak tahan fragrantnya (minyak
wangi sintetis), dengan minyak kelapa menghasilkan busa yang
banyak.
8. Sabun Padat Tidak Transparan
2. Alkali
Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah
NaOH, KOH, Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines. NaOH, atau yang
biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun, merupakan
alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras.
KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya
yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu soda/natrium karbonat)
merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak,
tetapi tidak dapat menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak).
9. Sabun Padat Transparan
3. Alkohol
Adalah bahan yang digunakan untuk melarutkan sabun, agar sabun
menjadi bening atau transparan. Kemurnian alkohol 95% yang
mempunyai titik nyala yang rendah maka tidak sulit untuk
menyalakannya. Penggunaan kompor gas dan kompor listrik harus
dengan hati hati, karena dapat membakar alkohol langsung. Untuk
terjadi transparansi sabun harus benar larut. Alkohol dengan level
yang tinggi dan kandungan air yang rendah menghasilkan produk sabun
yang lebih jernih.
10. 4. Glyserin
Sudah lama digunakan sebagai humectan (penjaga kelembaban kulit)
dan sampai saat ini digunakan secara meluas oleh pembuat sabun.
Apabila didehidrasi dan dideodorisasi, glyserin menjadi cairan tak
berwarna dan tak berbau. Glyserin kurang menentukan kejernihan
sabun, rasanya manis membakar.
11. 5. Gula
Bersifat humectan, dikenal membantu pembusaan sabun. Semakin putih warna gula
akan semakin jernih sabun transparan yang dihasilkan. Terlalu banyak gula, produk
sabun menjadi lengket , pada permukaan sabun keluar gelembung kecil kecil. Gula
yang paling baik untuk sabun transparan adalah gula yang apabila dicairkan berwarna
jernih seperti gliserin, karena warna gula sangat mempengaruhi warna sabun
transparan akhir. Gula lokal yang berwarna agak kecoklatan, hasil sabun akhir juga
tidak bening, jernih tanpa warna tetapi juga agak kecoklatan. Penggunaan gula sebagai
penjernih sabun harus memperhatikan reaksi yang terjadi. Beberapa reaksi yang dapat
menyebabkan gula menjadi tidak jernih adalah :
Karamelisasi, pemanasan gula sampai suhu tinggi.
Reaksi Maillard, reaksi antara gula, asam amino dan panas.
Reaksi dengan vitamin C.
Ketiga reaksi diatas akan merubah sabun menjadi agak coklat hal tersebut dapat diatasi
dengan penambahan bahan squesteran.
12. 6. Stearic Acid.
Membantu untuk mengeraskan sabun, khususnya minyak dari
tumbuhan yang digunakan. Penggunaannya dengan mencairkan dahulu
dalam minyak kemudian dicampur sodium hidroksida untuk
saponifikasi. Penggunaan terlalu banyak menyebabkan sabun kurang
berbusa, jika terlalu sedikit sabun tidak keras.
13. 7. Pewarna
Perlu di pertimbangkan untuk penggunaan pigmen mineral (ocher atau
oksida) pewarna kain atau sintetik , hal itu dapat tidak sejalan dengan
pewarnaan kulit, karena :
Pigmen dan ocher adalah oksida logam dan mineral yang di tambahkan
ke sabun, lotion, cream agar warnanya seragam. Hal itu kan beracun
masuk ke dalam kulit.
Dyes lilin atau pewarna malam di gunakan juga untuk mewarnai sabun
khususnya gliserin, penggunaan warna itu akan merugikan kulit.
Pewarna kain sudah jelas bersifat karsinogenik bagi kulit.
Jadi bahan yang aman dalm pewarnaan adalah pewarna makanan,
minuman, kosmetik.
14. 8. Pewangi
Fragran merupakan pewangi sintetik di desain secara kimia dengan
kata lain di rancang di laboratorium kimia tidak asli dari alam, namun
beberapa dari kita alergi terhadap fragran sintetik oleh karena itu
masyarakat kebanyakan memilih sabun tanpa pewangi tubuh. Sabun
tanpa pewarna dan pewangi digunakan untuk merawat wajah.
15. 9. Coco DEA (TEA)
Cocamide DEA digunakan untuk meningkatkan kualitas foaming (busa
yang terbentuk) serta menstabilkan busa, selain itu cocamide DEA
membantu mengentalkan produk seperti shampo, handsoap, serta
sediaan kosmetik yang lain.
16. 10. Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida (garam) merupakan bahan berbentuk kristal putih,
tidak berwarna dan bersifat higroskopik rendah. Penambahan NaCl
selain bertujuan untuk pembusaan sabun, juga untuk meningkatkan
konsentrasi elektrolit agar sesuai dengan penurunan jumlah alkali
pada kahir reaksi sehingga bahan-bahan pembuat sabun tetap
seimbang selama proses pemanasan.
17. 11. Asam Sitrat
Asam sitrat memiliki bentuk berupa kristal putih. Berfungsi sebagai
agen pengelat (chelating agent) yaitu pengikat ion-ion logam pemicu
oksidasi, sehingga mampu mencegah terjadinya oksidasi pada minyak
akibat pemanasan. Asam sitrat juga dapat dimanfaatkan sebagai
pengawet dan pengatur pH.
18. Bahan tambahan
Humectan.
Digunakan untuk merawat kulit agar tetap terlihat muda yang mana sangat
erat hubungannya dengan kelembutan kulit. Bahan yang biasa digunakan
adalah;
Glyserin
Propilen glykol
Sorbitol.
19. Ultra Violet Absorbent.
Digunakan untuk menyerap cahaya Ultra Violet seluruh panjang gelombang
dari 290 400 nm untuk mencegah dari kerusakan kulit termasuk erythem
kulit, sunburn, suntan dan penuaan dini. Bahan yang biasa digunakan adalah ;
Derivatif benzofenon
Derivatif para amino asam benzoat
Derivatif asam salisilat.
20. Anti Oksidan.
Sebab sabun tersusun dari asam lemak, minyak, lilin senyawa itu mengandung
ikatan tidak jenuh, dengan menganggap bahwa bahan yang tidak jenuh akan
mudah teroksidasi. Reaksi tersebut ditandai dengan keluarnya bau tengik
pada sabun atau sabun menjadi irritan ke kulit. Untuk menjaga kualitas dari
reaksi oksidasi diperlukan bahan anti oksidan. Bahan yang biasa digunakan
adalah ;
Tokoferol.
BHT ( dibutil hydroxytoluen ).
BHA ( butil hydroxyanisol ).
Ester asam gallat.
NDGA ( Nordihydroxyquaiaretic acid ).
Dapat digunakan bersama atau tunggal, baik juga bila ditambahkan bahan
promotor antioksidan
21. Agen Sequestering.
Apabila logam tercampur dalam bahan sabun atau kosmetik langsung atau
tidak langsung akan merendahkan kualitasnya. Ion logam dapat merubah bau,
warna dan meningkatkan oksidasi bahan mentah yang berasal dari minyak.
Selanjutnya dapat menghambat aksi farmasi ( pengobatan ) dan menyebabkan
hilangnya penampilan, fungsi dan essensinya. Pada sabun transparan akan
menyebabkan hilangnya transparansinya. Senyawa yang dapat membuat pasif
ion logam tersebut adalah agen sequesteran. Bahan yang biasa digunakan
adalah;
EDTA (paling sering dipakai ).
Asam Phosporat.
Asam Sitrat.
Asam Askorbat.
Asam Suksinat.
Asam Glukonat.
22. Manfaat Sabun Transparan
Menjaga dan mempertahankan kesehatan kulit.
Mencegah kulit menjadi kusam, layu dan keriput.
Menjaga kelembaban, kekenyalan dan kehalusan
kulit, menstabilkan pH kulit serta membantu
regenerasi sel kulit.
Mencegah timbulnya jerawat.
Dapat membunuh bakteri dan jamur.
Aman digunakan oleh semua umur : untuk bayi,
remaja, dewasa atau bagi usia lanjut.
Dapat digunakan setiap hari sebagai sabun mandi
yang aman untuk kulit.
23. Parameter Mutu
Kemasaman (pH), karakter kekerasan, kadar asam lemak
bebas (Free Fatty Acid/FFA), nilai ketengikan, kadar air,
dan bilangan penyabunan (BB Pascapanen)
24. Proses Produksi
Persiapan Bahan
Penimbangan Bahan
Pemanasan Bahan
Pencampuran
Pengadukan
Pencetakan
Pengemasan
25. Bahan Baku Sabun Transparan
Minyak dan Lemak
Alkali
Alkohol
Glyserin
Gula
Stearic Acid
Pewarna
Pewangi
Coco DEA
NaCl
Asam Sitrat
Bahan Tambahan :
Humectan, UV absorbent,
anti oksidan, Agen
Sequestering
27. Langkah Kerja
1) Memanaskan asam stearat pada suhu 60属C
2) Memasukkan VCO dalam gelas kimia diatas hot plate sampai suhu 60
65属C
3) Memanaskan asam stearat dan minyak, serta mengaduk dengan stirer,
suhu dijaga 70属C
4) Memasukkan NaOH sampai terbentuk reaksi saponifikasi
5) Memasukkan alkohol, gliserin, PG, mengaduk sampai homogen dan sedikit
mencair, kemudian masukkan gula dan akuades, aduk sebentar. Masukan
TEA, NaCl, Asam sitrat. Aduk hingga bening
6) Menambahkan pewarna dan parfum secukupnya pada suhu 40属C
7) Menuang ke dalam cetakan dan didinginkan sampai lebih kurang 24 jam
8) Mengeluarkan dari cetakan dengan hati-hati dan dikemas